SANGKALI
TAHUN 2019-2022
80
72
70
60
50
LAPORAN
KASUS DBD
40
30
20
12
10 8
0
2019 2020 2021
PENYEBARAN KASUS DBD TAHUN 2022
3
3
2.5
2 22
2
TAMANJAYA
1.5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 TAMANSARI
1
SUMELAP
0.5
MUGARSARI
0 0 0 0 0 0 0 0000
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
JUMLAH KASUS PERBULAN
JANUARI 5 KASUS
FEBRUARI 7 KASUS
MARET 2 KASUS
APRIL 2 KASUS
MEI 2 KASUS
JUNI 0 KASUS
PROGRAM ZOONOSIS TAHUN 2022
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 NIHIL ANTRAKS
RABIES
0.3
PES
0.2
LEPTOSPIROSIS
0.1
0
250
200
0
TAHUN 2020 TAHUN 2021
PENYEBARAN KASUS COVID-19 TAHUN 2022
70
60 58
51
50
40
30 JUMLAH KA-
SUS COVID-19
20 UPTD
PUSKESMAS
SANGKALI
10
1 0 0
0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI
DATA PENCAPAIAN SURVEILANS TAHUN 2019-2021
102
100 100 100
100
98
96
94
92 92
92
90
90
88
86
84
2019 2020 2021
KESIMPULAN
Dari hasil laporan kegiatan program surveilans tahun 2019-2021, laporan system
kewaspadaan dini yang dilaporkan tiap minggu dengan system EWARS lewat SMS
dan dibuat laporan tertulis dengan format W2, tidak semua tercatat karena dari
laporan BPS tidak semua melapor. Laporan yang sudah masuk identitas penderita
tidak lengkap sehingga sulit dibuat persentasi kasus untuk tiap kelurahan, hanya
untuk gambaran puskesmas saja.
Saran
Mengaktifkan kembali Surveilans aktif dari BPS dan laporan KLB dari masyarakat
dilaporkan sebelum 24 jam
Meningkatkan koordinasi lintas program di Puskesmas
Menjalin kerjasama lintas sektoral tentang kewaspadaan Surveilans
Meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat tentang kewaspadan penyakit
menular
Lanjutan.....
Dapat dilihat data kejadian kasus penyakit DBD di wilayah kerja PKM sangkali
pada tahun 2019 terjadi 8 kasus.
Pada tahun 2020 terjadi kenaikan kasus DBD yang melonjak tinggi dengan
kejadian kasus 72 kasus . Kasus DBD ni berbarengan datang nya kasus covid
coronavirus yang melanda INDONESIA.
Pada tahun 2021 angka kejadian kasus DBD di wilayah kerja UPTD PKM
SANGKALI mengalami penurunan yang signifikan dengan angka kejadian 12 kasus.
Penderita DBD di Wilayah Puskesmas Sangkali masih cukup tinggi, ada penurunan
jumlah penderita dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini masih belum adanya
kesadaran dari masyarakat untuk melakukan PSN, PSN adalah salah satu cara yang
paling tepat murah dan efesien apabila dilakukan secara berkesinambungan angka
kesakitan DBD akan menurun. Dalam hal ini masyarakat masih tetap
mengandalkan Foging untuk mengatasi penularan DBD, walaupun biaya cukup
mahal dan kurang tepat dalam menurunkan angka kesakitan DBD. Laporan
penderita DBD.
Pemantauan PSN harus ditingkatkan dengan mengaktifkan kembali Pokja DBD
yang ada kelurahan.
Meningkatkan informasi dengan Penyuluhan tentang DBD dan Cikungunyah di
masyarakat melalui forum yang ada di masyarakat misalnya pengajian, arisan,
PKK, dan Posyandu serta kelompok remaja yang ada di masyarakat.
Penerapan PHBS di semua tatanan Rumah tangga, TTU, pendidikan harus
dilakukan secara terus menerus