Anda di halaman 1dari 3

1.

BBLR
Grafik 1
Persentase Bblr Di Kota Makassar Tahun 2018 - 2022
4.00%
3.60%
3.50%
3.20%
3.10%
3.00%
2.70%
2.60%
2.50%

2.00%

1.50%

1.00%

0.50%

0.00%
2018 2019 2020 2021 2022

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat persentase BBLR di Kota Makassar.


Dimana pada tahun 2019 kasus tertinggi BBL yaitu 3.60% dan mengalami penurunan
yang cukup signifikan di tahun 2020 menjadi 2.60%.
BBLR didefinisikan sebagai bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.
Tingginya kematian pada BBLR disebabkan oleh komplikasi, seperti hipotermia,
hipoglikemia, asfiksia, ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, hiperbilirubinemia,
anemia, malnutrisi, dan sepsis. Beberapa studi mengatakan bahwa ketahanan hidup
tersebut berhubungan dengan penatalaksanaan bayi di pelayanan kesehatan. Adapun
akibat lain dari adanya BBLR adalah terjadinya immaturitas sistem neurologi dan
ketidakoptimalan fungsi motorik dan autonom pada awal bulan kehidupan bayi. BBLR
juga merupakan penyebab utama dari morbiditas (kesakitan) dan disabilitas (kecacatan)
serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupan masa depannya (Lestari et
al., 2020).
2. Kunjungan Neotanus
Grafik 2
Presentase Cakupan Neonatus yang Ditangani Di Kota Makassar Tahun 2018-2022
101.0%
100.0%
100.0%

99.0%

98.0%

97.0% 97.7%
96.2%
96.0% 95.7%

95.0%

94.0% 94.7%

93.0%

92.0%
2018 2019 2020 2021 2022

Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko neonatus dengan komplikasi
antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan
kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali
lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan selain
melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Pada grafik diatas dapat dilihat cakupan neonates yang ditangani di kota makassar dari tahun
2018-2022. Di tahun 2022 untuk KN 3 lengkap sebesar 96.2% hal tersebut menunjukkan telah
mencapai target diatas standar nasional cakupan pelayanan kesehatan yaitu 90%.

3. Komplikasi Bayi
Grafik 3
Presentase Cakupan Komplikasi Bayi di Kota Makassar Tahun 2018-2022

94.00%
92.00%
90.00%
88.00%
86.00%
94.00%
84.00% 92.10%
82.00% 87.70%
80.00%
83.20%
78.00% 81.20%

76.00%
74.00%
2017 2018 2019 2020 2021

Grafik di atas menunjukkan bahwa capaian penanganan komplikasi pada bayi di Dinas
Kesehatan Kota Makassar pada tahun 2018 yaitu sebesar 81.2% dan mengalami peningkatan
pada tahun 2019 sebesar 91.1% lalu mengalami penurunan signifikan pada tahun 2020
mengalami penurunan menjadi 83.2 %. Komplikasi pada bayi ini merupakan akibat dari
terjadinya persalinan macet. Dimana hal tersebut memiliki dampak yang sangat fatal seperti
sepsis, afiksi, gangguan pernapasan, syndrome aspirasi mekoneum, kejang, icterus, janin mati
dalam kandungan, kematian perinatal dan neonatal. Oleh karena itu peningkatan akses dan
fasilitas kesehatan sert perluasan Pendidikan Perempuan, ibu dan kelluarga akan membantu
mengurangi persalinan macet (Yuniarti et al, 2022).

Daftar Pustaka :
Lestari, J.F., Etika, R., Lestari, P. 2020. MATERNAL RISK FACTORS OF LOW BIRTH WEIGHT (LBW):
SYSTEMATIC REVIEW. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal. 4(1), 73-81.

Novitasari, A., Hutami, M. S., Pristya, T. Y. R., Kesehatan, F. I., Pembangunan, U., & Veteran, N. (2020).
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BBLR DI INDONESIA. 2(3), 175–182

Yuniarti, F. Ivantarina, D. 2022. Literature Review: Komplikasi Maternal dan Neonatal Akibat
Persalinan Macet. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 1(3), 334-348.

Anda mungkin juga menyukai