1 Maret 2024
Sekretaris Jenderal
2
Outline: ❑ Latar Belakang
❑ Konsep RIBK
❑ Tindak lanjut
3
Trend anggaran kesehatan cenderung meningkat dari tahun ke tahun
Anggaran kesehatan pada 2016-2019 telah terpenuhi 5% APBN dan meningkat secara signifikan
selama pandemic COVID-19 menjadi 6,6% Tahun 2020, dan 11,2% Tahun 2021
Rp. Triliun
312,4
300,0
10,0%
250,0
8,0%
2,0%
50,0
- 0,0%
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
43 JEE 2023
JEE 2023 REPUBLIC
REPUBLIC OF
OF INDONESIA
INDONESIA
Terdapat capaian indikator RPJMN Bidang Kesehatan yang masih harus diakselerasi (33%)
2020 2021 2022 2023 2024
No Sasaran Status
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi % Target
1 Insidensi tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Perlu Akselerasi 272 301 252 301 231 301 211 385 2) 17,5 190
2 Imunisasi Dasar Lengkap Anak Usia 12-23 Bulan (%) Perlu Akselerasi 64 57,176) 68 61,09 71 66,9 75 63,6 84,8 90
Menunggu hasil
3 Presentase Merokok Penduduk Usia 10-18 tahun 9,1 N/A 9,0 N/A 8,9 9,1 8,8 9,1 4) 97 8,7
SKI
Menunggu hasil
4 Prevelansi Obesitas Penduduk Usia diatas 18 tahun 21,8 21,8 21,8 21,8 21,8 21,8 21,8 4 4) 181,7 21,8
SKI
Persentase fasilitas kesehatan tingkat pertama
5 Perlu Akselerasi 65 56,4 70 56,4 80 56,4 90 68,69 76,3 100
terakreditasi
6 AKI (per-100.000 kelahiran hidup) On-track 230 189 217 189 205 189 194 189 1) 102,6 183
7 AKB (per-1000 kelahiran hidup) On-track 20,6 16,85 19,5 16,85 18,6 16,85 17,6 16,85 1) 104,3 16
Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) pada
8 On-track 8,08 7,4 7,8 7,1 7,52 7,7 3) 7,3 7,7 3) 94,5 7,0
balita (%)
Prevalensi stunting (pendek & sangat pendek)
9 Perlu Akselerasi 24,1 26,9 21,1 24,4 18,4 21,6 3) 16 21,6 3) 65 14
pada balita(%)
Insidensi HIV (per 1.000 penduduk yang tidak
10 On-track 0,21 0,10 0,21 0,10 0,19 0,09 0,18 0,08 156 0,18
terinfeksi HIV)
Jumlah kabupaten/kota yang mencapai eliminasi
11 On-track 325 318 345 347 365 372 385 389 101 405
malaria
Persentase puskesmas dengan ketersediaan obat
12 On-track 85 92,12 90 92,33 92 92,22 94 94,33 100,35 96
esensial
13 Persentase puskesmas tanpa dokter On-track 6 6,91 0 4,95 0 3,99 0 3,16 96,84 0
Persentase puskesmas dengan jenis nakes sesuai
14 Perlu Akselerasi 35 39,6 47 48,6 59 56,07 71 56,22 79,18 83
standar
15 Persentase rumah sakit terakreditasi On-track 80 88,4 85 88,4 90 86 95 98,64 103,83 100
Keterangan:
1) Long Form, SP 2020 | 2) Rilis Tahunan Global TB Report| 3) Data SSGI Tahun 2022 4) Data ASIK
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
Untuk percepatan pencapaian target Pembangunan kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
6
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan Transformasi Kesehatan
8
Negara lain juga menyusun dokumen kebijakan dan pembiayaan Kesehatan (1/2)
Current Medium & Medium Financing Strategy Implementation Strategies
Strategic
Condition & Long-term Term
Vision Source of Fund Budgeting Governance
Challenges Challanges Strategies M&E
Rencana Induk Kesehatan FILIPINA
memiliki kerangka logis yang baik
dan dihubungkan dengan program
Filipina prioritas yang dicanangkan.
Partially Available
Not Available
Negara lain juga menyusun dokumen kebijakan dan pembiayaan Kesehatan (2/2)
Current Medium & Medium Financing Strategy Implementation Strategies
Strategic
Condition & Long-term Term
Vision Source of Fund Budgeting Governance
Challenges Challanges Strategies M&E
Available
Partially Available
Not Available
Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) suatu dokumen perencanaan dan
penganggaran kesehatan berbasis kinerja jangka menengah (5 tahunan)
RIBK
1 Penganggaran 2 Penganggaran 3 Penerapan
Terpadu Berbasis Kinerja Penganggaran
Jangka Menengah
Optimalisasi Sumber Daya Performance-based budgeting Komitmen politik dan sumber daya
Penganggaran melibatkan berbagai Memanfaatkan indikator kinerja yang Mengacu pada RPJMN dan berperan
pihak yang berkepentingan sebagai relevan dan terukur untuk berbagai sebagai acuan dalam menyusun
upaya kolaboratif untuk menciptakan aspek layanan kesehatan dan perencanaan dan penganggaran di
sistem penganggaran yang lebih mencerminkan upaya untuk bidang kesehatan bagi K/L, Pemda,
efektif dan berkelanjutan dalam sektor meningkatkan mutu layanan dan Pemangku Kepentingan lainnya dan
kesehatan dampak kesehatan masyarakat masyarakat
Badan Usaha
RIBK (Swasta/BUMN/D) dan
masyarakat
Perencanaan Penganggaran
12
UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD) (UU 1/2022)
Meningkatkan sinergitas keuangan pusat dan daerah dalam bidang kesehatan
Tujuan sinergi
▪ menyelaraskan kebijakan fiskal pusat dan daerah
▪ peningkatan kemampuan pendanaan daerah
Sinergi pendanaan
• bersumber dari APBN dan APBD, serta non-pemerintah
• konsolidasi antar program
• pemanfaatan dana kapitasi puskesmas
14
Indikator RPJPN 2025 - 2045 Insidensi Penyakit Tidak Menular (KJSU)
Mengacu pada indikator yang berlaku di negara • WHO 2023 : 74% penyakit tidak menular
maju sebagai perbandingan termasuk jantung, stroke, kanker, diabetes, dan
kanker paru-paru berkontribusi terhadap
kematian di seluruh dunia termasuk negara
Baseline Target
Indikator maju
2025 2045
• Namun, indikator KJSU belum dapat dijadikan
Usia Harapan Hidup sebagai indikator RPJPN 2025-2045 karena
74,4 80,0 keterbatasan data dukung yang diperoleh saat
(UHH) (Tahun)
penyusunan
Angka Kematian Ibu • Apabila data dukung tersedia dan akurat,
(per 100.000 Kelahiran 115 16 maka indikator KJSU dapat dimasukkan ke
Hidup) dalam indikator RPJMN 2025-2029
Prevalensi Stunting ada
13,5 5,0
Balita (%)
15
Isu-isu penting yang harus diakomodasi dalam RIBK setelah tidak adanya
belanja wajib berdasarkan UU Kesehatan yang baru (1/2)
1. Memastikan bauran belanja kesehatan yang Ex. Pengadaan USG untuk pemeriksaan ibu hamil
berkelanjutan (penurunan AKI-AKB) dan deteksi dini PTM (Ca
Mamae), pengadaan mobil operasional dapat
dipergunakan untuk semua program
Kecukupan 2. Mendorong sumber pendanaan yang saling Ex. Penguatan labkesmas,
melengkapi Lahan : APBD, pembanguan lab : DAK Alkes : PLN,
SDM : APBD
3. Memprakirakan kebutuhan pembiayaan Ex. Untuk mencapai target penurunan kasus TB di
kesehatan berdasarkan kebutuhan dan hasil tahun 2029, kegiatan apa yang akan dilakukan dan
secara jangka menengah kebutuhan anggaran selama 5 (jelas tahapannya)
1. Memastikan penganggaran berbasis kinerja Ex. Menurunkan insidensi TB, dari berapa menjadi
berapa, apa saja yang akan dilakukan (kegiatan
utama dan pendukung), kebutuhan anggarannya
berapa
1. Menjamin aksesibilitas layanan kesehatan bagi Ex. Tarif pelayanan kesehatan yang terjangkau,
seluruh masyarakat penyediaan bantuan iuran JKN bagi masyarakat
kurang mampu (PBI dan PBPU-BP),
Keadilan 2. Memberikan panduan perencanaan dan Ex. Pembagian anggaran dengan
penganggaran yang mendorong peningkatan mempertimbangkan keuangan daerah (kapasiitas
akses layanan kesehatan secara merata fiskal)
RIBK juga perlu tangkas, adaptif, kolaboratif untuk mengatasi tantangan yang ada dan yang akan muncul
Pembagian Peran dalam Pemenuhan Kebutuhan Target Sasaran
Transformasi Layanan Primer dan Rujukan
Pembagian Peran Integrasi Layanan Primer
Kategori Rincian Sumber dana
Pusat Daerah • 10.416 Puskesmas
• 85.000 Pustu
Sarana dan Prasarana √ √ APBN, Dana Transfer,
APBD, KPBU • 300.000 Posyandu
1. Infrastruktur Alat Kesehatan √ √ APBN/PLN, Dana
Transfer, APBD Labkesmas
Lahan - √ APBD • 23 Lab. Regional
• 38 Lab. Provinsi
Obat √ √ APBN, Dana Transfer,
APBD • 514 Lab. Kab/Kota
2. Penunjang Vaksin √ - APBN • 10.416 Lab. Puskesmas
BMHP/BHP √ √ APBN, Dana Transfer,
APBD 514 Instalasi Farmasi
Tenaga Kesehatan √ √ APBN, Dana Transfer,
APBD
Rumah Sakit
3. SDM Tenaga Medis √ √ APBN, Dana Transfer,
Kesehatan
• 275 strata utama
APBD
• 267 strata madya
Tenaga Penunjang - √ APBD
• 25 strata paripurna
Pelaksanaan Layanan √ √ APBN, Dana Transfer,
APBD
4.Operasional
Insentif √ √ APBN, Dana Transfer, 18
APBD
Rancangan awal RIBK ditargetkan selesai pada Maret 2024,
Sejalan dengan penyusunan RPJMN 2025-2029
Surat Izin Prakarsa RIBK akan diundangkan dalam bentuk
Minggu IV Desember 2023 Peraturan Presiden
(menunggu ditetapkan PP
(turunan dari PP amanat turunan UU 17/2023)
Kesehatan)
Oct Nov dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov dec Jan Feb
20
Menindaklanjuti RIBK, pemerintah daerah harus:
Menyusun program kesehatan,
• berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh daerah
• target kinerja yang jelas
Kolaborasi bersama,
• OPD terkait → Bappeda, BPKAD, OPD bidang kesehatan,
BKD, Dinas PU&PR, dan lain-lain
• organisasi kemasyarakatan dan para kader
• sektor swasta
• masyarakat