PENURUNAN STUNTING
37.2
30.8
2013 2018
single burden double burden triple burden
60
Anemia ibu hamil menurut umur
50
48.9
40 37.1
24
30
33.6 84.6
20
10
33.7
0
2013 2018
15-24 tahun 25-34 tahun 35-44 tahun
Ibu hamil di usia muda (15 – 24 tahun) mempunyai proporsi lebih banyak menderita anemia
0 0
Bali Indonesia Bali Indonesia
50.0
43.8
40.0 37.2
32.5
30.8
30.0
27.7
21.9
20.0
14.4
10.0
SUMBAR
PAP BAR
JABAR
JAWA TIMUR
DIY
SULUT
BANTEN
MALUT
NTB
KEP RIAU
RIAU
BENGKULU
KALBAR
SULBAR
SUMUT
NTT
SUMSEL
KALSEL
KALTIM
MALUKU
SULTENG
KALTENG
DKI JAKARTA
KALTARA
SULTRA
KEP BABEL
SULSEL
ACEH
JAMBI
LAMPUNG
JATENG
BALI
GORONTALO
INDONESIA
PAPUA
RISKESDAS 2013 RISKESDAS 2018 SSGBI 2019
50.0
43.1
45.0
41.0
39.9
39.1
40.0
35.7
34.0
32.7
32.5
35.0
29.1
28.8
26.2
25.2
30.0
25.0
21.8
21.4
20.5
25.0
18.8
19.2
20.0 16.1
12.1
15.0
10.0
5.0
0.0
I I
A N G AR NG GL M NG A R L
AN NA UN N Y U N SE L E AS BA
BR AB
A AD A K BA A E NP
M T B GI NG . NG UL E
. JE .
AB
. B. L U AB RA . B D
AB AB K K A
B.
K K A B TA
K K . K KA O
KA AB
K
K
2013 2018
Kabupaten Gianyar mengalami penurunan prevalensi stunting sebesar 28,9%, sedangkan kabupaten/kota
yang mengalami peningkatan prevalensi stunting adalah Kab. Badung, Klungkung dan Bangli
Stunting
STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat dari kekurangan
gizi kronis sehingga anak lebih pendek
untuk usianya (kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan pada masa awal
kehidupan setelah lahir, tetapi baru nampak
setelah anak berusia 2 tahun)
50
40 37.2
30.8 27.7
30
20 Target
10 2024: 19%
0
2013 2018 2019 (SSGBI)
(Riskesdas) (Riskesdas)
9
DAMPAK STUNTING BAGI KELUARGA DAN NEGARA DI INDONESIA
STUNTING PADA
70 ANAK BADUTA Potensi kerugian ekonomi setiap
60 tahunnya: 2-3% dari GDP
50
Jika PDB Indonesia
Prevalensi (%)
40 Rp Rp 13.000 Triliun
30 32.9 Potensi Kerugian
29.9
20 26.1 Perkembangan Otak Anak Perkembangan Otak Anak Rp 260-390
Stunting Sehat
Triliun/tahun
10
0
2013 2016* 2018
STUNTING PADA Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, The Worldbank, 2016
ANAK BALITA pendek, kurus)
70
60 Hambatan perkembangan kognitif dan
motorik Potensi keuntungan ekonomi
50
Prevalensi (%)
tu n ti ng
n a n s
p e n u ru e n ta si
Untuk kan implem sensitif
ip e rlu k d a n t
d sp e sifi n g ka
ve n si s i d i ti
inter terintegra rah
e ca ra n d a e
s s at d a
pu
5 PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT TIDAK MAMPU
1 KETERSEDIAAN SUMBER PANGAN
(Karbohidrat, protein hewani dan
melalui Program Keluarga Harapan nabai, lemak, vitamin dan mineral).
(PKH) dan Bantuan Pangan Non Kemen Pertanian , Kemen Dalam
Tunai (BPNT). (Kemen Sosial) Negeri, Kemen Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ,
BPOM, Kemen Kelautan dan Perikanan)
4 PENINGKATAN PENGASUHAN DI
TINGKAT KELUARGA DAN MASYARAKAT
melalui PAUD, BK/RA, BKB (Kemen 2 KETERSEDIAAN AIR BERSIH DAN
SANITASI
Pendidikan dan Kebudayaan, Kemen
Agama, Kemen Pemberdayaan (Kemen Pekerjaan Umum dan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Perumahan Rakyat, Kemen Dalam
BKKBN, ) 3
PARTISIPASI & PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
Negeri, Kemen Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi )
melalui posyandu, PKK, (Kemen Dalam
Negeri,Kemen Desa, Pembangunan
19
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi )
PETA STUNTING DI 160 KAB/KOTA PRIORITAS TAHUN 2019
ACEH PAPUA BARAT
1. Aceh tengah 1. Tambraw
2. Pidie 2. Sorong Selatan
3. Aceh Timur SUMUT KALTARA 3. Kab. Manokwari
SULUT
1. Langkat KALTIM 1. Malinau 4. Kota Sorong
1. Bolmong Utara 5. Pegunungan Arfak
2. Padang Lawas 1. Panajam 2. Nunukan
2. Bolaang
3. Gunung Sitoli KEPRI Paser Utara Mongondow
4. Nias Utara 1. Natuna 2. Kab. Kutai MALUKU UTARA PAPUA
KALSEL SULTENG 1. Jayawijaya
5. Simalungun 2. Lingga 1. Halmahera Selatan
2. Tolikara 14.Kab. Pegunungan
1.Hulu Sungai 1.Banggai 2. Kep. Sula 3. Nduga Bintang
KALBAR
Selatan 2.Parigi Moutong 4. Lanny Jaya 15.Kab. Yapen
1.Ketapang MALUKU
RIAU 2.Tanah Bumbu 5. Intan Jaya 16.Kab. Supiori
2.Kab. Sambas 1. Maluku tengah 6. Dogiyai 17.Kab.
1. Rokan hulu JAMBI 3.Kab. Sintang GORONTALO 7. Kab. Nabire Mamberamo
SULBAR 2. Seram bagian
2. Kampar 1. Kerinci 1.Gorontalo Barat 8. Kab. Biak Raya
2. Tanjung 1.Majene Numfor 18.Kab.
KALTENG 2.Boleamo 3. Kep. Aru
Jabung Timur 2.Polman 9. Kab. Paniai Mamberamo
1. Barito Timur 3.Pohuwato 10. Kab. Puncak Tengah
SUMBAR 3.Mamuju
2. Kotawaringin Jaya 19.Kab. Yalimo
1. Pasaman BABEL 4.Mamasa 11. Kab. Boven 20.Kab. Puncak
Timur
1.Bangka barat Digoel 21.Kab. Deiyai
2. Pasaman Barat 3. Kab. Kapuas JATIM SULTRA 12. Kab. Asmat 22.Kab. Keerom
3. Solok 2.Bangka 13. Kab. Yahukimo
1.Trenggalek 1.Buton
JATENG 2.Malang
7. Grobogan 2.Kolaka
BENGKULU 1.Cilacap 3.Jember
DKI JAKARTA 8. Blora
1. Kaur 2.Banyumas 4.Bondowoso SULSEL
1.Kep. Seribu 9. Demak
2. Bengkulu Utara 3.Purbalingga 5.Probolinggo
10. Pemalang 1.Enrekang
4.Kebumen 6.Lamongan 2.Bone
11. Brebes
SUMSEL 5.Wonosobo 7. bangkalan
12. Pekalongan
1.Ogan Komering Ilir 6.Klaten 8. Sampang 8. Ngada
BANTEN 9. Nganjuk
2.Muara Enim 9. Manggarai
1.Pandeglang 10. Pamekasan 10. Rotendao
2.Lebak 11.Sumenep 11. Sumba Barat Daya
LAMPUNG 12. Manggarai Timur
7. Sumedang 12. Kab. Kediri NTT 13. Sabu Raijua
1. Lampung Selatan JABAR 1. Sumba Barat
8. Bogor DIY NTB 14. Kab. Kupang
2. Lampung Tengah 1.Bandung 2. Sumba Timur
9. Tasikmalaya 1.Kulonprogo 1.Lombok Barat 15. Kab. Belu
3. Lampung Timur 2.Sukabumi 3. Sumba Tengah 16. Kab. Flores Timur
10. Garut 2.Bantul 2.Lombok Timur
4. Tanggamus 3.Cianjur
11.Kuningan 3.Lombok Tengah
4. Alor
5. Lembata
17.
18.
Kab. Sikka
Kab. Ende
(1)
4.Karawang Bali
12.Subang 4.Lombok Utara 6. Timor Tengah 19. Kab. Manggarai
5.Cirebon 1.Gianyar Barat
13.Indramayu 5.Sumbawa Selatan
6.Bandung Barat 2.Buleleng 7. Timor Tengah 20. Kab. Nagekeo
14. Majalengka 6.Dompu
21. Malaka
Sumber: Riskesdas 2018 7.Kab. Bima Utara
8.Sumbawa barat
20
PETA STUNTING DI 100 KAB/KOTA PRIORITAS (TAMBAHAN) DI TAHUN 2020
ACEH
1. Simeulue
2. Aceh Tenggara SUMUT
3. Bireuen 1. Nias
4. Gayo Lues 2. Madina
5. Nagan Raya 3. Tapanuli tengah
6. Bener Meriah 4. Dairi
PAPUA BARAT
7. Kota 5. Deli Serdang SULUT 1. Fak-fak
Subulussalam 6. Nias Selatan KALTIM KALTARA 2. Kaimana
1. Minahasa Utara 3. Teluk Wondama
7. Pakpak bharat 1. Kutai 1. Bulungan
8. Padang Lawas
2. Bolaang 4. Teluk Bintuni
Utara KEPRI Kertanegara Mongondow 5. Sorong
9. Nias Barat 1. Karimun 2. Kutai timur MALUKU UTARA 6. Raja ampat
10. Kota Medan SULTENG 1. Halmahera Tengah 7. Maybrat
1.Morowali 2. Halmahera Timur 8. Manokwari selatan
KALBAR 2.Sigi
RIAU 1.Kapuas Hulu MALUKU
1. Pelalawan 2.Melawi
JAMBI 1. Maluku Tenggara
2. Rokan Hilir GORONTALO PAPUA
1. Merangin 2. Seram Bagian Timur
3. Kep Meranti
2. Tanjab Barat KALTENG SULBAR 1.Bone 3. Maluku Barat Daya 1. Merauke
1.Mamuju Bolango 2. Jayapura
1. Barito Selatan 3. Mimika
2. Gunung Mas Tengah
SUMBAR 4. Mappi
1. Limapuluh kota 5. Sarmi
BABEL 6. Waropen
KALSEL
1.Bangka Selatan 7. Kota Jaya
1.Tapin SULTRA
2.Tabalong 1. Muna Pura
2. Wakatobi
BENGKULU JATENG 3. Kolaka Timur
DKI JAKARTA
1. Bengkulu Selatan 1.Magelang JATIM 4. Buton Selatan
2. Seluma 1. Jakarta Timur
2.Sragen 1.Pasuruan
3.Pati 2.Sidoarjo SULSEL
SUMSEL 4.Jepara 3.Ngawi 1. Kep Selayar
1. Lahat 2. Jeneponto
2. Banyu asin
4.Kota
BANTEN 3. Takalar
3. Ogan Ilir 1. Tangerang
Surabaya 4. Gowa
4. Kota Palembang 2. Serang 5. Sinjai
6. Pangkep
LAMPUNG 7. Pinrang
JABAR 8. Tana Toraja
1. Lampung Utara
DIY 9. Toraja Utara
2. Pesawaran 1.Ciamis
2.Purwakarta 1.Gunung
Bali
3.Kab. Bekasi Kidul
1.Bangli
(1)
4.Kota Bandung
5.Kota Bekasi
6.Kota Depok
PIC:
PIC: BPMD
BAPPEDA
• Rancangan RKPD
Jan-Feb Aksi #8 Aksi #8: Sekda dan Bappeda (PIC) dan OPD
tahun n+1 Reviu Kinerja Tahunan
Tahap Perencanaan dan Penganggaran Tahap Pelaksanaan Tahap Pemantauan dan Evaluasi
PENINGKATAN
EN SI PEDOMAN KAPASITAS
E R V ti n g
INT n Stun PELAKSANAAN DAERAH
r un a A S I
e nu EG R Konsolidasi perencanaan,
P
E R I NT Aksi Integrasi Intervensi
peningkatan pemahaman,
T Penurunan Stunting
profil daerah
STRANAS
STUNTING
2018-2024
PEMANTAUAN &
• 5 Pilar Percepatan Penurunan PEMBIAYAAN
Stunting Penandaan anggaran, EVALUASI
insentif, dana desa, non- Dashboard, data
• Penentuan Lokus Prioritas
pemerintah survey, evaluasi
TANTANGAN
Assessment
Action Analysis
Aksi 7. Pengukuran dan Publikasi Stunting
1 Kab A
2 Kota B
3 Kab C
4 Kab D
*) urutan kelompok ‘peringkat atas’ mempertimbangkan ada/tidaknya kinerja kab/kota dengan nilai D
A (Baik) Skor 3
B (Cukup) Skor 2 Hasil Analisis tersedia
Skor 1
untuk Tingkat Desa,
C (Kurang)
Kec, dan Kab/Kota
D (Gagal) Skor 0
Balita meragukan/ Baduta Balita Kurus & Balita
menyimpang Stunting Sangat Kurus BGM
perkembangannya (TB/U) (BB/TB) (BB/U)
5
HARAPAN
KECAMATAN
K
PROVINSI Koordinasi dipimpin oleh Camat
P
melalui pertemuan secara
Menguatkan KOORDINASI berkala dengan aparat tingkat
dengan OPD di tingkat Provinsi kecamatan, tingkat desa, dan
dalam pelaksanaan intervensi masyarakat
penurunan stunting
KABUPATEN/KOTA
Memastikan terjadinya integrasi
pelaksanaan intervensi
pencegahan dan penurunan
K D DESA
Kepala Desa menjadi
penanggung jawab kegiatan
percepatan penurunan stunting
di tingkat desa
stunting secara bersama antara
OPD dengan sektor lain
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT