Anda di halaman 1dari 33

POSYANDU SATELIT ‘ERDA’

SEBAGAI ALTERNATIF
MODEL PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM
DETEKSI DINI DAN
PENCEGAHAN STUNTING
DI MASA PANDEMI COVID 19

Disampaikan dalam Webinar Online


‘Pencegahan Stunting dalam 1000 HPK Melalui
Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan
Kebijakan Berbasis Bukti’ 16 Oktober 2021

dr. S.A. Nugraheni


FKM Universitas Diponegoro
1
Biodata :
Dr. dr. S.A. Nugraheni, Mkes
• Staf Pengajar : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro sejak tahun 1991- skrg
• Riwayat pekerjaan : Puskesmas Patebon Kendal 1991 & Staf Pengajar UNDIP 1991
– skrg
• Riwayat struktural: sekbag Gizi FKM (1998-2001), koordinator kespro puslitkes
LPPM UNDIP (2003-2008), Kabag Gizi FKM (2007-2008), sekprodi S2 Gizi PPS
UNDIP (2008-2010), Ketua Puslikes LPPM UNDIP (2010- 2014), Sekprodi S2 MIKM
(2013-2017), Kepala Bag Gizi Kesmas dan KIA FKM (2017-2021)
• Riwayat Reviewer : Dewan Komisi etik FKM UNDIP (2009-sekarang), Mitra bestari
pena medika jurnal (2010), reviewer internal bidang kesehatan LPPM UNDIP (2010-
sekarang), reviewer DP2M Dikti (2010-sekarang), Assessor BKD (2011-sekarang),
reviewer LPDP (2012-sekarang), assessor BAN PT (2012 – 2014), Asessor LAMPT
Kes (2014- sekarang)
• Riwayat Organisasi: IDI, PDUI, IAKMI, AIPGI, Koalisi Kependudukan Jateng,
Apkesi dan PDGMI (Ketua PDGMI Jawa Tengah) 2015 -2021, IAGIKMI, Koalisisi
Kependudukan, IKA Medika, PKBI Jateng.
• Email: s.a.nugraheni.undip@gmail.com (08122811340) 2
6

• Prevalensi stunting di
Permasalahan Stunting di tingkat provinsi masih
sangat tinggi
Indonesia • 2 provinsi memiliki
prevalensi stunting
>40%
• 18 provinsi yang
memiliki prevalensi
stunting 30-40%
• 23 provinsi yang
memiliki prevalensi
stunting 20-30%
• Hanya DKI Jakarta
yang memiliki
prevalensi stunting
<20%
Stunting adalah kondisi gagal
tumbuh pada anak balita akibat Prevalensi Stunting Prevalensi Stunting pada
kekurangan gizi kronis terutama pada Baduta Balita (Riskesdas)
dalam 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) (Riskesdas) 50
40 36.8 35.6 37.2
50 30.8
dari 40 32.9 29.9 30
30
20
Baduta & Balita 20
di Indonesia 10 10
Sumber: Riskesdas Stunting 0 0
2018
2013 2018 2007 2010 2013 2018
Masalah Gizi Balita di Jawa Tengah,
Hasil PSG 2017
28.5
23.9

16.9 17.0

9.6 9.3
3.7 4.0

2016 2017
Gizi Kurang Pendek Kurus Gemuk

Terjadi peningkatan prevalensi gizi kurang,


pendek, dan gemuk
PERBANDINGAN PREVALENSI BALITA STUNTING NASIONAL DAN
JAWA TENGAH BERDASARKAN DATA RISKESDAS TAHUN 2013 DAN 2018

37.2 36.7
40
30.8 31.22
35

30

25

20
2013
15 2018
10

NASIONAL JATENG
8
26.69
24.79
23.30
23.18
22.01
21.85
21.24
20.10
19.94
18.97
17.85
17.72
17.33
17.25
17.17
16.92
16.21
16.07
15.88
15.72
TAHUN 2020

14.62
13.71
(BERDASARKAN LAP. e-PPGBM)

12.93
12.64
12.50
DATA PERSENTASE BALITA STUNTING DIJAWA TENGAH –

12.47
11.99
11.29
10.68
8.82
8.71
6.76
6.10
5.35
5.03
9

14.51
10
BAGAIMANA MENANGANI STUNTING ?
• intervensi yang ditujukan kepada anak
dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Intervensi ini bersifat jangka pendek yang
Intervensi gizi dimulai dari masa kehamilan hingga ibu
spesifik melahirkan. 1000 hari ini terdiri dari 270
hari selama kehamilan dan 730 hari pada 2
tahun pertama kehidupan seorang anak
• intervensi yang berfokus pada kegiatan
pembangunan diluar sektor kesehatan,
Intervensi dengan sasaran semua lapisan masyarakat.
• Ada 12 kegaiatan intervensi gizi sensitif :
gizi Menyediakan akses air bersih, menyediakan
sensitif akses sanitasi, menyediakan layanan KB,
menyediakan JKN, menyediakan jampersal,
memberikan pendidikan pengasuhan
orangtua, memberikan PAUD universal,
memberikan pendidikan gizi masyarakat,
dan melakukan fortifikasi bahan pangan.
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Suatu tindakan yang terencana yang dilakukan secara


bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku
sehat untuk meningkatkan kualitas hidup
TUJUAN TUJUAN TUJUAN

1.Meningkatkan produktivitas penduduk


2.Menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan
3.Memperbaiki kualitas hidup masyarakat
ROH POSLIT ERDA
12
Strategi Posyandu ‘Jogo Tonggo’
di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
• Salah satu alternatif → membentuk
Posyandu Satelit Erda (Erte Dawis), di Tingkat
RT (Rukun Tetangga) / Dasa Wisma, untuk
hindari kerumunan, lebih fokus dan terarah
• Posyandu Satelit → sifatnya membantu
Posyandu Konvensional, namun BUKAN
MENGGANTIKAN Posyandu Konvensional
• Posyandu Konvensional biasanya ada di
tingkat RW (Rukun Warga), sedangkan
Posyandu Satelit ada di tingkat RT / Dawis
13
Strategi Posyandu ‘Jogo Tonggo’ …
• Posyandu Konvensional buka sekali dalam satu
bulan, Posyandu Satelit tergantung tuan rumah
(Kader Posyandu Satelit), dapat buka setiap hari,
tergantung kelonggaran Poslit
• Kader Posyandu Satelit dapat dilatih oleh nakes
maupun kader Posyandu Konvensional yang
sudah terlatih, sebagai pendamping & validator
• Posyandu Satelit TIDAK MELAKUKAN Pencatatan
dan pelaporan, hanya mengisi Catatan
sederhana (CATANA) Posyandu Satelit 14
Apa itu Posyandu Satelit ‘Jogo Tonggo’?
• Posyandu Satelit adalah ‘semacam posyandu
sederhana’ yang ada di rumah salah satu warga
yang sifatnya menetap (karena semua peralatan
antropometri, poster, buklet, dan bahan edukasi
lain, harus selalu terpasang tidak disimpan)
• Kriteria inklusi dari rumah yang akan dijadikan
‘Posyandu Satelit’ adalah rumah salah satu
warga yang bersedia salah satu ruang di
rumahnya dijadikan ‘Posyandu satelit’ (bisa
teras atau ruang yang tidak terpakai di sekitar
rumahnya) dan juga menyediakan dirinya secara
sukarela menjadi kader Posyandu Satelit
15
Apa itu Posyandu Satelit? …
• Posyandu Satelit adalah salah satu alternatif
pencegahan, deteksi dini, dan pemulihan
malnutrisi (stunting, wasting, gizi kurang, gizi
buruk, KEK dan obesitas) di wilayah RT/ Dawis
• Posyandu Satelit dapat digunakan untuk Pusat
Kesehatan tingkat RT, yang merupakan bentuk
pemberdayaan masyarakat, Gerakan masyarakat
hidup sehat, sebagai sarana tempat belajar
bersama bagaimana agar kesehatan itu dapat
disadari oleh seluruh masyarakat, sebagai
kebutuhan dan tanggung jawab mereka sendiri
16
Bagaimana membuat Posyandu Satelit?
• Posyandu Satelit dibuat di rumah salah satu
warga RT yang bersedia, dengan sebelumnya
dilakukan pelatihan terhadap Ibu Tuan Rumah,
sebagai Kader Posyandu Satelit Erda
• Posyandu Satelit minimal memiliki alat
antropometri untuk mengukur Berat badan
(timbangan digital), mengukur Panjang badan
bayi dan anak sampai usia 2 tahun
(infantometer dengan ketepatan 0,1 cm),
mengukur tinggi badan (microtoice) & pita LILA
• Posyandu Satelit juga perlu memasang minimal
5 poster sebagai sarana pembelajaran bersama 17
Bagaimana membuat Posyandu Satelit?...
• Lima Poster al: 1. Cara mengukur BB, 2. Cara
mengukur PB dan TB, 3. Cara mengukur LILA,
4. KMS Balita Laki2 dan 5. KMS Balita
perempuan → (TB/U, BB/U, BB/TB)
• Buku Catana (Catatan Sederhana) Posyandu
satelit : ada 2 Buku yaitu 1. Catana bayi &
balita dan 2. Catana Bumil, nifas & menyusui
• Apabila akan dikembangkan dapat ditambah
Tensimeter digital, sebagai alat deteksi dini
pre-eklamsia dan Hipertensi dewasa /lansia
18
Sarana dan prasarana Posyandu Satelit
1. Timbangan BB digital
2. Microtoice
3. Infantometer ketepatan 0,1 cm
4. pita LILA
5. Catatan sederhana (Catana) bayi balita
6. Catatan sederhana (Catana) Ibu hami, ibu menyusui
7. Poster KMS Balita perempuan dan laki-laki
8. Poster cara pengukuran BB
9. Poster pengukuran TB dan PB
10.Poster pengukuran LILA
11.Buklet pengukuran Antropometri
12.Buklet pencegahan stunting dalam 1000 HPK)
19
LINK BOOKLET, MEDIA, POSTER dan CATANA

https://tinyurl.com/MediaPosyanduSat
elit

https://tinyurl.com/MateriOrientasiPos
yandu
Apa saja kegiatan Posyandu Satelit?
• Posyandu Satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat untuk mengukur BB, PB, TB bayi dan
balita yang ada di RT tersebut, serta setiap
warga yang ingin mengetahui BB dan TB nya
• Posyandu Satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat untuk mengukur LILA (Lingkar Lengan
Atas) dari ibu hamil, remaja, WUS dan siapapun
yang ingin belajar mengukur LILA
• Posyandu satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat pembelajaran kesehatan bersama
dengan membaca buklet2 maupun media yg ada 25
Apa saja kegiatan Posyandu Satelit?
• Posyandu Satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat belajar bagaimana mengukur BB, TB, PB
serta LILA yang benar dengan membaca Poster
serta mengaplikasikan secara langsung
• Posyandu Satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat berkumpul, berkonsultasi dan tempat
edukasi bagi bayi balita dengan menambah
alat2 edukasi sederhana di salah satu sudut
ruang
• Posyandu satelit dapat dimanfaatkan sebagai
tempat pembelajaran kesehatan yang lain
seperti kelas ibu hamil dsb 26
Mengapa Posyandu Satelit?
• Posyandu Satelit dapat dijadikan ONE STOP POINT
→ Tempat melakukan banyak hal dan kegiatan di
SATU tempat, yang akan dijadikan TUJUAN warga
apabila bertanya tentang kesehatan, melakukan
kegiatan kesehatan dsb → Swadana dan
Pemberdayaan Masy
• Posyandu satelit adalah POS PELAYANAN TERPADU
→ kegiatan DARI TETANGGA, UNTUK TETANGGA
DAN OLEH TETANGGA di wilayah RT, yang terkait
bidang Kesehatan
• Namun apabila ditemukan ada indikasi stunting,
wasting, gizi buruk dan obesitas → perlu validasi
dari nakes dan kader Posyandu Konvensional 27
Dari mana dana Posyandu Satelit?
• Dana Posyandu Satelit dapat dari iuran sukarela
warga RT yang mampu atau dari dana desa /
kelurahan ataupun dana-dana yang tidak terikat
lainnya
• Pengembangan kegiatan Posyandu Satelit sangat
tergantung dari inovasi dan inisiatif warga dalam
RT / Dasa Wisma, serta sangat tergantung pada
kesadaran masyarakat RT terhadap tanggung
jawab kesehatannya
• Perlu merubah paradigma dari ‘Provider
Learning Center’ (Nakes yg jadi pusat
pembelajaran) menjadi ‘Community Learning
Center’ (masyarakatlah yang justru menjadi
pusat pembelajaran untuk ‘dipintarkan’) 28
Masalah Gizi InsyaaAllah sedikit demi sedikit Teratasi
POSYANDU POSYANDU
SATELIT ERDA SATELIT ERDA

POSYANDU 1. Siapa yg mengalami Masalah Gizi? POSYANDU


SATELIT ERDA 2. Dimana Lokasinya? SATELIT ERDA
3. Kapan masalah terjadi?
POSYANDU POSYANDU
SATELIT ERDA
4. Bagaimana kondisinya?
SATELIT ERDA

Masalah Gizi Balita : stunting, wasting, underweight


By Name By Address

Sejalan dengan E-PPGBM


(Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat)
Keluarga sehat, Tetangga sehat
Sehat jasmani sehat rohani
Selamat dunia selamat akherat
Aamiin aamiin aamiin YRA

Terimakasih .....

Anda mungkin juga menyukai