dan 25
Kompetensi
Dasar, Tingkatkan
Kualitas
Posyandu aktif
Tim Kerja Pengelolaan
Posyandu Kesehatan
Puskesmas ………….
Peningkatan keterampilan kader dengan 25 kompetensi dasar
Puskesmas melakukan supervisi dan menyematkan ‘tanda kecakapan’ jika kader memenuhi kompetensi
pelayanan kesehatan di Posyandu. Penyematan dapat diagendakan bersama Kades/Lurah/TP PKK/ dsb (1/2)
Kompetensi Ibu Hamil, Kompetensi Usia Sekolah & Kompetensi Usia Produktif & Kompetensi Pengelolaan
Kompetensi Bayi dan Balita
Menyusui Remaja Lansia Posyandu
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator
menjelaskan kader
dengan membuka Buku
3. Melakukan edukasi Isi Piringku Ibu Menyusui
KIA (2/2)
2.Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
ibu menyusui porsi
makan setiap kali
makan dan porsi makan
dalam satu hari.
3.Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator
menjelaskan kader 4. Menjelaskan anjuran minum Tablet
dengan membuka
Buku KIA
Tambah Darah setiap hari selama hamil
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi
pada ibu hamil
menggunakan Buku
KIA untuk
Kader menganjurkan ibu
menjelaskan anjuran hamil untuk:
minum tablet tambah 1. Memeriksa kandungan TTD
darah selama hamil. (dari kemasan) sedikitnya
mengandung 60 mg zat
3. Tenaga kesehatan besi dan 400 mcg asam
melakukan folat
supervisi/ 2. Minum tablet tambah
darah (TTD) setiap hari
bimbingan teknis di selama kehamilan
Posyandu, jika 3. Mencatat pada kartu
kader kontrol minum TTD setiap
mempraktikkan setelah minum TTD
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1.Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 5. Menjelaskan bahwa Ibu Hamil perlu memantau status gizi
Buku KIA dan
2. Kompetensi kader: tekanan darah dengan kurva Buku KIA
Melakukan edukasi pada
ibu nifas dan ibu
menyusui menggunakan
Buku KIA untuk
menjelaskan perawatan
ibu nifas, pelayanan KB
dan porsi makan setiap
kali makan dan porsi
makan dalam satu hari
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
1. Fasilitator menjelaskan Kompetensi Pelayanan Ibu
kader dengan membuka
Buku KIA 6. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya
2. Kompetensi kader: (1/2)
Kader dapat menjelaskan
kepada ibu hamil, nifas
tentang:
1. Tanda bahaya pada
kehamilan dan
masa nifas
2. Yang harus dilakukan
ibu hamil dan keluarga
jika menemukan tanda
bahaya pada
kehamilan
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Ibu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya
Buku KIA (2/2)
2. Kompetensi kader:
Kader dapat
menjelaskan kepada ibu
hamil, nifas tentang:
1. Tanda bahaya pada
kehamilan dan masa
nifas
2. Yang harus dilakukan
ibu hamil dan keluarga
jika menemukan tanda
bahaya pada kehamilan
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan
Balita
1. Menjelaskan materi Buku KIA pada
ibu/pengasuh
a. Petunjuk penggunaan buku KIA
1. Fasilitator b. Pernyataan
• jadwal dantentang pelayanansesuai
jenis imunisasi kesehatan
usia anak yang sudah diterima
c. • plotting materi
Jenis-jenis dan penilaian
edukasistatus
terkaitpertumbuhan pada KMS
balita yang terdapat dalam
pada bukubuku
KIA
menjelaskan KIA
kader dengan • pelayanan gizi (PMBA, Vitamin A) dan obat cacing
2. membuka
KompetensiBuku
kader: • lembar pemantauan harian bayi 0-2 bulan dan lembar pemantauan mingguan
KIA balita 2-60 bulan
Melakukan edukasi • pemantauan kesehatan, kondisi, tanda bahaya dan perawatan pada bayi baru
pada orang tua balita lahir (0-28 hari), termasuk IMD dan pemberian ASI eksklusif
menggunakan Buku • pola asuh pada balita sesuai usia
KIA. • kondisi (tanda anak sehat), pelayanan kesehatan, dan tanda bahaya pada
3. Tenaga kesehatan balita
melakukan supervisi/ • manfaat Kelas Ibu Balita
• cara pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiL
bimbingan teknis di • deteksi dini masalah kesehatan pada bayi (0-4 bulan) melalui pemeriksaan
Posyandu, jika kader warna tinja dan pada balita melalui pemeriksaan warna urin
mempraktikkan dengan • pemenuhan gizi pada balita (MP ASI usia 6-23 bulan dan Gizi seimbang usia 2- 5
benar, maka kader tahun
diberi tanda kecakapan • perawatan bayi dan balita sesuai usia, termasuk pengisian ceklis
perkembangan dan stimulasi
• kesehatan dan keselamatan lingkungan
• perlindungan anak
• dukungan anak dengan disabilitas
• perawatan anak sakit (secara umum)
• kesiapsiagaan dalam situasi bencana
Kompetensi Pelayanan
Balita
1. Fasilitator
2. Melakukan edukasi ASI Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur
menjelaskan
balita
kader dengan
membuka Buku
2. Kompetensi
KIA kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang ASI
eksklusif, MP ASI kaya
protein hewani sesuai
umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan
Balita
1. Fasilitator 2. MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur balita
menjelaskan (1/2)
kader dengan
membuka Buku
2. Kompetensi
KIA kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang ASI
eksklusif, MP ASI kaya
protein hewani sesuai
umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan
Balita
1. Fasilitator Makanan Anak Usia 2-5 tahun Kaya Protein Hewani
menjelaskan (2/2)
kader dengan
membuka Buku
2. Kompetensi
KIA kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang ASI
eksklusif, MP ASI kaya
protein hewani sesuai
umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan
1. Fasilitator
Balita
menjelaskan
kader 3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi
dengan membuka badan, lingkar kepala, dan plotting dalam Buku KIA (1/6)
Buku KIA
2. Kompetensi
a. Menjelaskan penyiapan alat antropometri (baby scale, timbangan injak,
kader: Melakukan
infantometer, stadiometer, pita LiLA dan lingkar kepala)
penimbangan,
b. Menjelaskan prinsip penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan,
pengukuran
Panjang/tinggi lingkar lengan atas, dan lingkar kepala
badan, lingkar c. Menjelaskan cara melakukan penimbangan berat badan pada bayi usia <2
kepala dalam tahun (yang belum bisa berdiri) dan berat badan pada balita usia >2 tahun
Buku KIA. (yang sudah bisa berdiri)
d. Menjelaskan cara melakukan pengukuran panjang badan pada bayi usia
3. Tenaga kesehatan <2 tahun (yang belum bisa berdiri) dan tinggi badan pada balita usia >2
melakukan tahun (yang sudah bisa berdiri)
supervisi/
bimbingan teknis di e. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada balita
Posyandu, jika usia 6-59 bulan
kader f. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan
mempraktikkan balita usia 0-59 bulan
dengan benar, g. Melakukan pengukuran BB, PB/TB, LiLA dan LK
maka kader diberi
tanda kecakapan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan
HK.01.07/MENKES/1919/2022 2/6
HK.01.07/MENKES/1182/2022
Nomor Standar Alat dan
tentang Alat Deteksi Dini Perkembangan
Antropometri
Anak
Alat ukur berat badan Alat ukur panjang badan Alat ukur tinggi
bayi (baby scale) dan (infantometer/length badan
balita board) (stadiometer)
Pengukuran tinggi
badan
C
B
Keterangan Weight Faltering (T) : A
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai
dengan KBM dan tidak mengikuti garis
pertumbuhan)
B : BB Tidak Naik (BB Tetap)
Tindak lanjut :
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya
kader dengan (2/3)
membuka Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status
gizi dan
penanganannya
menurut panjang
badan anak
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya
kader dengan (3/3)
membuka Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang status
gizi dan
penanganannya
menurut umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A,
obat cacing sesuai umur anak (1/2)
kader dengan
membuka Buku KIA a. Menjelaskan cara pengisian ceklis perkembangan sesuai usia
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi b. Menjelaskan cara melakukan stimulasi perkembangan sesuai usia
pada orang tua balita c. Menjelaskan tindak lanjut atas hasil pengisian ceklis
menggunakan Buku perkembangan
KIA tentang stimulasi
perkembangan,
kapsul vitamin A, dan
obat cacing sesuai
umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin
menjelaskan
A, obat cacing sesuai umur anak (2/2)
kader dengan
membuka Buku
KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua
balita menggunakan
Buku KIA tentang
stimulasi
perkembangan,
kapsul vitamin A,
dan obat cacing
sesuai umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap
kader dengan (1/7):
membuka Buku Dengan menggunakan buku
KIA KIA, kader diharapkan
2. Kompetensi kader: mampu memberikan edukasi
Melakukan edukasi kepada orang tua atau
pada orang tua pengasuh bayi tentang :
balita menggunakan
Buku KIA tentang a. Pengertian imunisasi
edukasi dan layanan rutin lengkap
imunisasi rutin b. Jadwal Imunisasi Bayi
lengkap. c. Jadwal Imunisasi Baduta
3. Tenaga kesehatan (Lanjutan)
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar,
maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap
(2/7):
kader dengan
membuka Buku a. Menjelaskan pengertian Imunisasi Rutin Lengkap :
KIA
Seorang anak dinyatakan mendapatkan imunisasi rutin lengkap jika anak tersebut
2. Kompetensi kader: telah lengkap mendapatkan :
Melakukan edukasi • Imunisasi bayi (0 – 11 bulan) lengkap
pada orang tua balita • Imunisasi lanjutan baduta (12 – 23 bulan) lengkap
menggunakan Buku • Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat) lengkap
KIA tentang edukasi
dan layanan
imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap
kader dengan (3/7):
membuka Buku
Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita diberikan dengan jadwal berikut :
KIA
b. Jadwal Imunisasi Bayi (0-11 bulan)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang edukasi
dan layanan
imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
*) untuk daerah endemis
melakukan
supervisi/ c. Jadwal Imunisasi Lanjutan Baduta
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap
(4/7):
kader dengan
membuka Buku Layanan imunisasi rutin lengkap pada anak usia sekolah diberikan untuk peserta didik
tingkat sekolah dasar (SD/MI sederajat).
KIA
2. Kompetensi kader: Jadwal Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat)
Melakukan edukasi
pada orang tua balita
menggunakan Buku
KIA tentang edukasi
dan layanan
imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
Imunisasi Campak-Rubela/MR untuk mencegah penyakit Campak dan Rubela
mempraktikkan Imunisasi DT dan TD untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
dengan benar, maka Imunisasi HPV untuk peserta didik perempuan untuk mencegah penyakit Kanker Serviks
kader diberi tanda
Kompetensi Pelayanan Bayi dan
1. Fasilitator Balita
menjelaskan 6. Melakukan Edukasi tentang Penyakit-Penyakit yang Dapat
kader dengan Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) (6/7):
membuka Buku
KIA
2. Kompetensi kader: IMUNISASI HB0 IMUNISASI BCG
Melakukan edukasi
pada orang tua balita HEPATITIS TUBERKULOSIS
(BATUK DARAH)”
menggunakan Buku
KIA tentang
Penyakit yang
Dapat Dicegah IMUNISASI DPT – HB - HIB
Dengan Imunisasi.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/ HEPATITIS B
bimbingan teknis di DIFTERI
HEMOFILUS
Posyandu, jika PERTUSIS TETANUS INFLUENZA TIPE B
ATAU NEONATORUM
kader BATUK
mempraktikkan REJAN
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan
1. Fasilitator menjelaskan Remaja
kader dengan membuka 2. Menjelaskan program pencegahan anemia
Buku KIA (TTD remaja putri dan skrining Hb) (1/3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
anak usia sekolah dan
remaja tentang program
pencegahan anemia
(TTD remaja putri dan
skrining Hb).
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan
1. Fasilitator menjelaskan Remaja
kader dengan membuka 2. Menjelaskan program pencegahan anemia
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
(TTD remaja putri dan skrining Hb) (2/3)
Melakukan edukasi pada anak
usia sekolah dan remaja
tentang program pencegahan
anemia (TTD remaja putri
dan skrining Hb).
.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan
1. Fasilitator menjelaskan Remaja
kader dengan membuka 2. Menjelaskan program pencegahan anemia
Buku KIA (TTD remaja putri dan skrining Hb) (3/3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
anak usia sekolah dan
remaja tentang program
pencegahan anemia
(TTD remaja putri dan
skrining Hb).
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan
Remaja
1. Fasilitator 3. Mengedukasi bahaya merokok dan NAPZA
menjelaskan kader
(1/2)
dengan poster Dampak Gangguan Penggunaan
2. Kompetensi kader: NAPZA Terhadap Kesehatan
Mengedukasi bahaya
merokok dan NAPZA
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Sekolah dan
Remaja
3. Mengedukasi bahaya merokok dan NAPZA
(2/2)
Pencegahan Terhadap
Gangguan Penggunaan NAPZA
2. Kompetensi kader:
Menggerakkan
masyarakat untuk
skrining DM dan
Hipertensi.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan Melakukan tahapan skrining DM dan Hipertensi
kader dengan membuka (2/2)
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Menggerakkan
masyarakat untuk
skrining DM dan
Hipertensi.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator 2. Memahami komplikasi dan Pengobatan Hipertensi,
menjelaskan kader DM
dengan membuka Buku
KIA
2. Kompetensi kader:
Memahami komplikasi dan
pengobatan Hipertensi
dan DM.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator
menjelaskan kepada 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC
kader dengan media (1/2)
tayang ▪ Kader mengetahui informasi dasar TBC
2. Kompetensi kader: (gejala, penularan, kelompok berisiko
Memahami skrining TBC, pemeriksaan dan upaya
dan kepatuhan pencegahan) untuk dapat melakukan
pengobatan TBC. skrining TBC
▪ Active case finding (ACF) secara masif
3. Tenaga kesehatan berbasis keluarga (Investigasi kontak)
melakukan supervisi/ dan masyarakat (Posyandu, skrining
bimbingan teknis di massal)
Posyandu, jika kader ▪ Kader dapat melakukan
mempraktikkan dengan Investigasi Kontak
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC
menjelaskan kepada (2/2)
● Kader mengetahui edukasi mengenai
kader dengan media
Pemberian Terapi pencegahan TBC (TPT)
tayang pada kontak serumah pasien TBC
2. Kompetensi kader: ● Kader mengetahui Informasi mengenai
Memahami skrining kepatuhan Pengobatan TBC (tepat waktu, tepat
dan kepatuhan cara, tepat dosis)
pengobatan TBC. ● Kader berperan sebagai PMO dalam pendampingan
pengobatan pasien TBC
3. Tenaga kesehatan ● Kader mengetahui bagaimana edukasi penanganan
efek samping obat yg ringan di rumah
melakukan supervisi/
● Kader mengetahui Pencegahan dan Pengendalian
bimbingan teknis di
Infeksi (PPI) dengan menggunakan masker dan
Posyandu, jika kader APD yang tepat dalam melaksanakan skrining
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator
menjelaskan kader 4. Melakukan Edukasi Keluarga
dengan membuka
Buku KIA Berencana
2. Kompetensi Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
kader: Melakukan ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan
edukasi pada usia bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
produktif tentang
berkualitas.
Keluarga
Berencana.
3. Tenaga kesehatan
melakukan
supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika
kader
mempraktikkan
dengan benar, maka
kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 4. Melakukan Edukasi Keluarga
Buku KIA Berencana
Sasaran Program Keluarga
Berencana
1. Pasangan usia subur 4 T yaitu mengalami
2. Kompetensi kader: salah satu atau lebih kondisi sebagai
berikut : Jenis- Jenis Alat
Melakukan edukasi pada
● Terlalu muda : Perempuannya berusia Kontrasepsi
usia produktif tentang ● Terlalu tua : Perempuannya berusia >
< 20 tahun
Keluarga Berencana. 35 tahun
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan Skrining dilakukan pada setiap lansia
(60 Tahun ke atas) yang kontak
pertama kali dengan kader/petugas
kesehatan.
Kunjungan
rumah
Kelas Ibu
Hamil
Kelas Ibu
Balita
Kompetensi Pengelolaan
Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
2. Melakukan kunjungan rumah (1/
Buku KIA 3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan
kunjungan rumah
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan
Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
2. Melakukan kunjungan rumah
Buku KIA (2/3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan
kunjungan rumah Jenis Ceklis
1. Data Keluarga dan
Anggota
Keluarga
3. Tenaga kesehatan 2. Cheklist ibu hamil
melakukan supervisi/ 3. Cheklist ibu bersalin dan nifas
4. Cheklist bayi balita dan anak
bimbingan teknis di
usia prasekolah
Posyandu, jika kader
5. Cheklist usia sekolah dan remaja
mempraktikkan dengan 6. Cheklist Usia Produktif
benar, maka kader 7. Cheklist Lansia
8. Cheklist penanggulangan
diberi tanda kecakapan penyakit menular (TBC)
9. Rekap hasil kunjungan rumah
10. Tindak Lanjut hasil kunjungan
rumah
Kompetensi Pengelolaan
Posyandu
Ceklis kunjungan rumah
(3/3)
Kompetensi Pengelolaan
Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 3. Melakukan pencatatan dan
Buku KIA
pelaporan posyandu
2. Kompetensi kader:
Melakukan pencatatan
dan pelaporan secara
digital.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader
diberi tanda kecakapan
Kompetensi Pengelolaan
1. Fasilitator menjelaskan Posyandu
kader dengan membuka 4. Menerapkan Komunikasi Antar
Buku KIA
Pribadi (KAP)
2. Kompetensi kader:
Menerapkan
KAP memiliki 3 prinsip, yaitu:
komunikasi antar 1. menyenangkan dan menambah akrab,
pribadi (KAP). 2. semua bicara dan mendengarkan,
3. Tenaga kesehatan 3. ke arah aksi perubahan perilaku
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di Topik atau tema yang bisa dilakukan oleh
Posyandu, jika kader kader saat melakukan KAP:
mempraktikkan dengan 1. Isi Piringku Ibu, Balita, Dewasa
benar, maka kader 2. TTD ibu hamil dan gizi seimbang
diberi tanda kecakapan 3. TTD Remaja
4. Buang air besar di jamban
5. Cuci tangan pakai sabun
6. Diare (dengan metode pemetaan tubuh/body
mapping)