dan 25 Kompetensi
Dasar, Tingkatkan
Kualitas
Posyandu aktif
Tim Kerja Pengelolaan Posyandu Kesehatan
1 – 17 Maret 2023
1 Peningkatan keterampilan kader dengan 25 kompetensi dasar
Puskesmas melakukan supervisi dan menyematkan ‘tanda kecakapan’ jika kader memenuhi kompetensi pelayanan kesehatan di Posyandu.
Penyematan dapat diagendakan bersama Kades/Lurah/TP PKK/ dsb (1/2)
Kompetensi Usia Sekolah & Kompetensi Usia Produktif & Kompetensi Pengelolaan
Kompetensi Ibu Hamil, Menyusui Kompetensi Bayi dan Balita
Remaja Lansia Posyandu
1.Fasilitator menjelaskan kader 3. Melakukan edukasi Isi Piringku Ibu Menyusui (2/2)
dengan membuka Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada ibu
menyusui porsi makan setiap kali
makan dan porsi makan dalam
satu hari.
2. Kompetensi kader:
Kader dapat menjelaskan kepada ibu
hamil, nifas tentang:
1. Tanda bahaya pada kehamilan
dan masa nifas
2. Yang harus dilakukan ibu hamil
dan keluarga jika menemukan
tanda bahaya pada kehamilan
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan 2. MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur balita (1/2)
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan Makanan Anak Usia 2-5 tahun Kaya Protein Hewani (2/2)
kader dengan membuka
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang ASI eksklusif, MP
ASI kaya protein hewani
sesuai umur balita.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 3. Melakukan penimbangan, pengukuran panjang/ tinggi badan, lingkar
Buku KIA kepala, dan plotting dalam Buku KIA (1/6)
2. Kompetensi kader:
a. Menjelaskan penyiapan alat antropometri (baby scale, timbangan injak, infantometer,
Melakukan
stadiometer, pita LiLA dan lingkar kepala)
penimbangan,
b. Menjelaskan prinsip penimbangan, pengukuran panjang/tinggi badan, lingkar lengan
pengukuran
atas, dan lingkar kepala
Panjang/tinggi badan,
c. Menjelaskan cara melakukan penimbangan berat badan pada bayi usia <2 tahun
lingkar kepala dalam
(yang belum bisa berdiri) dan berat badan pada balita usia >2 tahun (yang sudah bisa
Buku KIA.
berdiri)
d. Menjelaskan cara melakukan pengukuran panjang badan pada bayi usia <2 tahun
3. Tenaga kesehatan
(yang belum bisa berdiri) dan tinggi badan pada balita usia >2 tahun (yang sudah bisa
melakukan supervisi/
berdiri)
bimbingan teknis di
e. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar lengan atas pada balita usia 6-59
Posyandu, jika kader
bulan
mempraktikkan dengan
f. Menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar kepala pada bayi dan balita usia 0-
benar, maka kader diberi
59 bulan
tanda kecakapan
g. Melakukan pengukuran BB, PB/TB, LiLA dan LK
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1919/2022
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2/6
HK.01.07/MENKES/1182/2022 tentang Standar Alat Antropometri dan Alat
Deteksi Dini Perkembangan Anak
Alat ukur berat badan bayi (baby Alat ukur panjang badan Alat ukur tinggi badan
scale) dan balita (infantometer/length board) (stadiometer)
C
Keterangan Weight Faltering (T) : B
A
A : BB Tidak Naik (BB Naik, tapi tidak sesuai
dengan KBM dan tidak mengikuti garis
pertumbuhan)
Tindak lanjut :
Kader melapor dan merujuk balita ke Tenaga
Kesehatan 20
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (1/3)
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang status gizi dan
penanganannya menurut
umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di ht
Underweig
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (2/3)
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang status gizi dan
penanganannya menurut
panjang badan anak
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 4. Menjelaskan status gizi dan penanganannya (3/3)
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang status gizi dan
penanganannya menurut
umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader Stunt
ing
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Tindak lanjut :
Kader melaporkan balita dengan masalah gizi ke Tenaga Kesehatan
Kompetensi Pelayanan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A,
Buku KIA obat cacing sesuai umur anak (1/2)
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 5. Menjelaskan Stimulasi Perkembangan, kapsul Vitamin A,
Buku KIA obat cacing sesuai umur anak (2/2)
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada
orang tua balita
menggunakan Buku KIA
tentang stimulasi
perkembangan, kapsul
vitamin A, dan obat cacing
sesuai umur anak.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (1/7):
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada Dengan menggunakan buku KIA,
orang tua balita kader diharapkan mampu
menggunakan Buku KIA memberikan edukasi kepada
tentang edukasi dan orang tua atau pengasuh bayi
layanan imunisasi rutin tentang :
lengkap.
a. Pengertian imunisasi rutin
3. Tenaga kesehatan
lengkap
melakukan supervisi/
b. Jadwal Imunisasi Bayi
bimbingan teknis di
c. Jadwal Imunisasi Baduta
Posyandu, jika kader
(Lanjutan)
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (2/7):
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada a. Menjelaskan pengertian Imunisasi Rutin Lengkap :
orang tua balita
menggunakan Buku KIA Seorang anak dinyatakan mendapatkan imunisasi rutin lengkap jika anak tersebut telah lengkap
tentang edukasi dan mendapatkan :
• Imunisasi bayi (0 – 11 bulan) lengkap
layanan imunisasi rutin
• Imunisasi lanjutan baduta (12 – 23 bulan) lengkap
lengkap.
• Imunisasi Anak Usia Sekolah (SD/MI sederajat) lengkap
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka
6. Melakukan Edukasi Layanan Imunisasi Rutin Lengkap (3/7):
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Melakukan edukasi pada Layanan imunisasi rutin lengkap pada balita diberikan dengan jadwal berikut :
orang tua balita
menggunakan Buku KIA b. Jadwal Imunisasi Bayi (0-11 bulan)
tentang edukasi dan
layanan imunisasi rutin
lengkap.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
*) untuk daerah endemis
HEPATITIS B
DIFTERI
HEMOFILUS INFLUENZA
PERTUSIS TETANUS TIPE B
ATAU NEONATORUM
BATUK
REJAN
Kompetensi Pelayanan Bayi dan Balita
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 6. Melakukan Edukasi tentang Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Buku KIA
2. Kompetensi kader:
Imunisasi (PD3I) (7/7)
Melakukan edukasi pada
orang tua balita IMUNISASI OPV, IPV IMUNISASI CAMPAK RUBEL (MEASLES
menggunakan Buku KIA RUBELLA/MR)
tentang Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di POLIO
Posyandu, jika kader CAMPAK SINDROM KONGENITAL RUBELA
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi Imunisasi PCV IMUNISASI HPV
tanda kecakapan
2. Kompetensi kader:
Mengedukasi bahaya merokok
dan NAPZA
2. Kompetensi kader:
Mengedukasi bahaya merokok
dan NAPZA
2. Kompetensi kader:
Menggerakkan masyarakat untuk
skrining DM dan Hipertensi.
2. Kompetensi kader:
Memahami komplikasi dan
pengobatan Hipertensi dan DM.
3. Tenaga kesehatan melakukan
supervisi/ bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan benar,
maka kader diberi tanda
kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan kepada
kader dengan media tayang 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC (1/2)
▪ Kader mengetahui informasi dasar TBC
2. Kompetensi kader: (gejala, penularan, kelompok berisiko
Memahami skrining dan TBC, pemeriksaan dan upaya
kepatuhan pengobatan TBC. pencegahan) untuk dapat melakukan
skrining TBC
3. Tenaga kesehatan melakukan ▪ Active case finding (ACF) secara masif
supervisi/ bimbingan teknis di berbasis keluarga (Investigasi kontak)
Posyandu, jika kader dan masyarakat (Posyandu, skrining
mempraktikkan dengan benar, massal)
maka kader diberi tanda ▪ Kader dapat melakukan Investigasi
kecakapan Kontak
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan kepada 3. Memahami Skrining dan Kepatuhan pengobatan TBC (2/2)
kader dengan media tayang
● Kader mengetahui edukasi mengenai Pemberian Terapi
2. Kompetensi kader: pencegahan TBC (TPT) pada kontak serumah pasien
Memahami skrining dan TBC
kepatuhan pengobatan TBC. ● Kader mengetahui Informasi mengenai kepatuhan Pengobatan
TBC (tepat waktu, tepat cara, tepat dosis)
● Kader berperan sebagai PMO dalam pendampingan
3. Tenaga kesehatan melakukan
pengobatan pasien TBC
supervisi/ bimbingan teknis di
● Kader mengetahui bagaimana edukasi penanganan efek
Posyandu, jika kader samping obat yg ringan di rumah
mempraktikkan dengan benar, ● Kader mengetahui Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
maka kader diberi tanda (PPI) dengan menggunakan masker dan APD yang tepat dalam
kecakapan melaksanakan skrining
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan
kader dengan membuka 4. Melakukan Edukasi Keluarga Berencana
Buku KIA Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
2. Kompetensi kader: mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Melakukan edukasi pada
usia produktif tentang
Keluarga Berencana.
3. Tenaga kesehatan
melakukan supervisi/
bimbingan teknis di
Posyandu, jika kader
mempraktikkan dengan
benar, maka kader diberi
tanda kecakapan
Kompetensi Pelayanan Usia Produktif dan Lansia
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA 4. Melakukan Edukasi Keluarga Berencana
Sasaran Program Keluarga Berencana
2. Kompetensi kader: 1. Pasangan usia subur 4 T yaitu mengalami salah satu
Melakukan edukasi pada usia ●
atau lebih kondisi sebagai berikut :
Jenis- Jenis Alat Kontrasepsi
Terlalu muda : Perempuannya berusia < 20
produktif tentang Keluarga tahun
Berencana. ● Terlalu tua : Perempuannya berusia > 35 tahun
● Terlalu dekat : Jarak kehamilan < 2 tahun
● Terlalu banyak: Jumlah anak > 3
3. Tenaga kesehatan melakukan 1. Pasangan Usia Subur ALKI yaitu :
● Perempuannya Anemia yaitu Hb < 12 mg/dL
supervisi/ bimbingan teknis di ● Perempuannya mempunyai Lingkar Lengan
Posyandu, jika kader Atas (LiLA) < 23,5 cm
mempraktikkan dengan benar, ● Mempunyai penyakit kronis seperti Diabetes,
hipertensi, penyakit jantung, TBC dll
maka kader diberi tanda ● Mempunyai penyakit Infeksi Menular Seksual
kecakapan seperti syphilis, HIV dll
1. Kader melakukan skrining aktivitas kehidupan sehari-hari menggunakan instrumen ADL/AKS dan
skrining Asuhan Terpadu Lansia (ICOPE) menggunakan instrumen ICOPE
2. Skrining dilakukan minimal 1 tahun sekali
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA 1. Memahami pengelolaan posyandu (1 / 2)
2. Kompetensi kader: Output:
• Masyarakat rutin memanfaatkan Posyandu sebagai sarana periksa kesehatan
Memahami manajemen posyandu
• Meningkatnya pemantauan kesehatan masyarakat
(integrase layanan primer) • Meningkatnya cakupan Posyandu aktif
Kunjungan
rumah
Kelas Ibu
Hamil
Kelas Ibu
Balita
Kompetensi Pengelolaan Posyandu
1. Fasilitator menjelaskan kader
dengan membuka Buku KIA 2. Melakukan kunjungan rumah (1/ 3)
2. Kompetensi kader:
Melakukan kunjungan rumah