Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT


Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Kuningan - Jakarta Selatan 12950
Telepon (021) 5201590 (Hunting)

Nomor : PR.03.01/5/1174/2021 05 Oktober 2021


Lampiran : 1 Berkas
Hal : Penyesuaian DO Indikator dan Pelaporan Indikator Promosi Kesehatan dan PM

Yth. Kepala Dinas Kesehatan (Terlampir)


di Tempat

Menindaklanjuti hasil pertemuan Sosialisasi Pelaporan Indikator Prioritas Nasional Promosi


Kesehatan Tahun 2021 pada 27 – 30 September 2021, berikut kami sampaikan:

1. Penyesuaian definisi operasional indikator Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan


Masyarakat tahun 2020 – 2024 (terlampir).
2. Pelaporan indikator promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui
microsite Pelaporan Promosi Kesehatan yang terintegrasi dengan Komdat Kesmas. Adapun
pelaporan tersebut dapat diakses melalui

link: https://komdatkesmas.kemkes.go.id/new/login menggunakan username dan password


sudah diberikan kepada pengelola program promkes masing-masing daerah.

3. Dinas Kesehatan Provinsi agar melakukan sosialisasi dan pendampingan pengisian microsite
Pelaporan Indikator Promosi Kesehatan kepada kabupaten/kota.

Kami mohon agar data indikator diinput dan diverifikasi setiap bulan, maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya. Adapun narahubung pelaporan indikator adalah Wiji Astuti (081511362727) dan Kiki A.
Syahroni (081904062929).

Demikian kami sampaikan. Atas perhatian dan Kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih

Direktur Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat,

*ttd*

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik melalui Aplikasi TNDE menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE. (1/1)
Lampiran Surat 1:

Daftar Nama Provinsi


1. Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
2. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
3. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
4. Dinas Kesehatan Provinsi Riau
5. Dinas Kesehatan Provinsi Kep. Riau
6. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
7. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
8. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
9. Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung
10. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
11. Dinas Kesehatan Provinsi Banten
12. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
13. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
14. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
15. Dinas Kesehatan Provinsi DI. Yogyakarta
16. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
17. Dinas Kesehatan Provinsi Bali
18. Dinas Kesehatan Provinsi NTB
19. Dinas Kesehatan Provinsi NTT
20. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Barat
21. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Utara
22. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Timur
23. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Selatan
24. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimanatan Tengah
25. Dinas kesehatan Provinsi Papua
26. Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
27. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
28. Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
29. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
30. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
31. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
32. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
33. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
34. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Lampiran Surat 2:

USULAN PENYESUAIAN DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR DIREKTORAT


PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

NO SEMULA MENJADI
1. Persentase kabupaten/kota yang Persentase kabupaten/kota yang menerapkan
menerapkan kebijakan Germas kebijakan Germas
Kabupaten/kota yang Kabupaten/kota yang menerapkan kebijakan
menerapkan kebijakan Germas Germas dengan kriteria :
dengan kriteria : 1. Memiliki kebijakan gerakan masyarakat hidup
1. Memiliki kebijakan gerakan sehat dan atau kebijakan berwawasan
masyarakat hidup sehat dan kesehatan
atau kebijakan berwawasan
kesehatan 2. Melaksanakan Penggerakan Masyarakat dlm
mendukung Germas, minimal 3 kali setahun
2. Melaksanakan Penggerakan dengan melibatkan lintas sektor, pendidikan
Masyarakat dlm mendukung (sekolah), Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Germas, minimal 3 kali Masyarakat (UKBM) dan atau Mitra Potensial
setahun dengan melibatkan
lintas sektor, pendidikan
(sekolah), Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) dan atau Mitra
Potensial.

Penjelasan: Penjelasan:
kegiatan yang mengajak Kegiatan penggerakan masyarakat dapat
masyarakat untuk melakukan 5 dilakukan secara daring (online) maupun luring
(lima) Klaster Germas dan (offline), dengan menyampaikan minimal 2 (dua)
melibatkan unsur lintas sektor pesan Germas yang dilakukan minimal 3 kali
(OPD), pendidikan (sekolah), setahun dengan melibatkan lintas
UKBM (Posyandu, Posbindu sektor/swasta/dunia usaha/ormas/UKBM/mitra
PTM, Pos UKK, Pos Lansia, dll) potensial.
dan atau mitra potensial (dunia
usaha, organisasi profesi, Kegiatan dapat berupa: Kampanye, Penyeba
organisasi kemasyarakatan, rluasan informasi melalui Media Luar Ruang, dan
organisasi kepemudaan, tokoh atau melalui Webinar.
agama, tokoh masyarakat, LSM, Pelibatan lintas sektor/swasta/dunia
dll) dan dilakukan minimal 3 (tiga) usaha/ormas/UKBM/mitra potensial dll, adalah
kali setahun. adanya keterlibatan aktif dari lintas sektor
/swasta/dunia usaha/ormas/UKBM/mitra potensial
dll, sebagai penyelenggara dalam melakukan
upaya penggerakan masyarakat.
2. Persentase Kabupaten/Kota Persentase Kabupaten/Kota Dengan Minimal
Dengan Minimal 80% 80% Posyandu Aktif
Posyandu Aktif
Kabupaten/kota yang memiliki Kabupaten/kota yang memiliki Posyandu aktif
Posyandu aktif minimal 80% minimal 80% dengan kriteria:
dengan kriteria: 1. Melakukan Kegiatan Rutin Posyandu
1. Melakukan kegiatan rutin Minimal 8 Kali/Tahun adalah adalah
posyandu minimal 10 Posyandu melakukan kegiatan hari buka
kali/tahun adalah Posyandu /memberikan layanan Posyandu minimal 8
melakukan kegiatan hari buka kali/tahun dalam bulan berbeda baik hari
Posyandu minimal 10 buka Posyandu maupun kunjungan
kali/tahun dalam bulan rumah/kegiatan mandiri/janji temu ke
berbeda fasyankes

2. Memiliki minimal 5 orang 2. Memiliki Minimal 5 Orang Kader Adalah


kader adalah memiliki kader memiliki kader Posyandu memiliki kader
sekurang-kurangnya 5 orang sekurang-kurangnya 5 orang yang disahkan
yang disahkan dengan surat dengan surat keputusan Kepala Desa/Lurah
keputusan Kepala
Desa/Kelurahan

3. Cakupan minimal 50% 3. Sebanyak 3 Dari 4 Layanan Di Posyandu


sasaran posyandu Memenuhi Cakupan Minimal 50% Sasaran
mendapatkan layanan KIA, Sebanyak 8 Bulan Dalam Satu Tahun,
Gizi, Imunisasi dan KB Yaitu:
adalah Sekurang-kurangnya a. Gizi : cakupan D/S (Cakupan balita yang
50% sasaran posyandu berusia 0-59 bulan yang ditimbang di
mendapatkan layanan KIA, posyandu/kunjungan rumah/mandiri/
Gizi, Imunisasi dan KB di fasyankes)
Posyandu atau fasilitas b. KIA : Cakupan Ibu hamil yang datang ke
Kesehatan Posyandu/fasyankes mendapatkan
layanan KIA (penimbangan BB/ukur
TB/Ukur LILA/KIE/mengikuti kelas ibu
hamil)
c. KB : Cakupan pasangan usia subur
mendapatkan layanan KIE/layanan KB di
Posyandu/Puskesmas/fasyankes/secara
mandiri
d. Imunisasi : Cakupan balita 0 – 24 bulan
mendapatkan layanan imunisasi dasar
dan lanjutan di
Posyandu/puskesmas/fasyankes, dll
e. setiap Posyandu memiliki alat
pertumbuhan (alat ukur panjang badan
bayi, alat ukur tinggi badan, timbangan
bayi, timbangan dacin, timbangan
dewasa, dan perlengkapannya) dan
perkembangan (sesuai panduan di dalam
buku KIA).

4. Memiliki alat pemantauan 4. Memiliki alat pemantauan pertumbuhan


pertumbuhan dan dan perkembangan adalah Posyandu
perkembangan adalah setiap memiliki alat pemantauan pertumbuhan bayi,
posyandu memiliki alat balita dan ibu hamil (berupa alat ukur berat
pemantauan pertumbuhan badan bayi, alat ukur berat badan dewasa,
dan perkembangan berupa timbangan dacin dan perlengkapannya, alat
alat timbang berat badan dan ukur panjang bayi, alat ukur tinggi badan) dan
tinggi badan serta alat ukur alat pemantauan perkembangan balita (Buku
perkembangan KIA, Kit deteksi dini perkembangan) untuk
menstimulasi dan memantau perkembangan
balita secara menyeluruh termasuk
kecurigaan adanya gangguan perkembangan
agar mencapai tumbuh kembang optimal
anak, baik aspek motorik kasar, motorik
halus, bicara bahasa dan sosialisasi
kemandirian optimal (sesuai panduan di
dalam buku KIA)
Alat Pemantauan Pertumbuhan:
a. alat ukur berat badan bayi (baby scale)
b. alat ukur berat badan dewasa (timbangan
dewasa)
c. timbangan dacin dan perlengkapannya
d. alat ukur panjang bayi (length board)
e. alat ukur tinggi badan (microtoise)

5. Mengembangkan kegiatan 5. Mengembangkan Kegiatan Tambahan


tambahan Kesehatan adalah Kesehatan Adalah Posyandu
Posyandu melakukan Mengembangkan Kegiatan Tambahan
sekurang-kurangnya 1 Kesehatan Minimal 1 Kegiatan (Misalnya Pos
kegiatan pengembangan PAUD, Kesehatan Reproduksi
seperti kesehatan remaja, Remaja/Posyandu Remaja, Kesehatan Usia
kesehatan usia kerja, Kerja/Pos UKK, Kesehatan Lanjut
kesehatan lanjut usia, TOGA, Usia/Posyandu Lansia, TOGA, BKB,
Penanggulangan penyakit Posbindu PTM, Pengendalian Penyakit Dan
atau kegiatan tambahan Penyehatan Lingkungan, Posmaldes,
kesehatan lain sesuai dengan Pokmair, dsbnya)
kebutuhan dan kesepakatan
masyarakat

Cara Perhitungan Kriteria 3 :


3 dari 4 layanan di Posyandu memenuhi cakupan
minimal 50% sasaran sebanyak 8 bulan dalam
satu tahun
a. Gizi ; D/S

b. KIA

c. KB

d. Imunisasi

3. Kabupaten/kota yang Kabupaten/kota yang melaksanakan


melaksanakan pembinaan pembinaan posyandu aktif
posyandu aktif
Kabupaten/kota yang Kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan
melaksanakan pembinaan Posyandu Aktif dengan kriteria:
Posyandu Aktif dengan kriteria: 1. Memiliki Pokjanal Posyandu yang disahkan
1. Memiliki Pokjanal yang melalui keputusan Bupati/walikota adalah :
disahkan melalui keputusan memiliki Pokjanal Posyandu yang
Bupati/walikota keanggotaannya terdiri dari lintas sektor
Memiliki Pokjanal yang terkait tingkat Kabupaten/Kota yang disahkan
melalui keputusan Bupati/Walikota
keanggotaannya terdiri dari
lintas sektor terkait
pengembangan Posyandu
tingkat Kabupaten/Kota.

2. Melakukan pertemuan 2. Melakukan pertemuan Pokjanal Posyandu


Pokjanal Posyandu minimal 2 minimal 2 kali setahun adalah : Pokjanal
kali setahun Posyandu mengadakan pertemuan rutin
Mengadakan pertemuan rutin setiap tahun minimal 2 kali untuk membahas
setiap tahun minimal 2 kali perencanaan dan evaluasi pelaporan
untuk membahas kegiatan.
perencanaan dan evaluasi
pelaporan kegiatan.

3. Melakukan peningkatan 3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi


petugas Puskesmas dan kader adalah
kapasitas bagi petugas melakukan peningkatan kapasitas
Puskesmas dan kader (sosialisasi/lokakarya/refreshing/ orientasi/
Melakukan peningkatan pelatihan) bagi petugas puskesmas dan kader
kapasitas bagi petugas Posyandu baik sebagai penyelenggara
puskesmas dan kader yang ataupun sebagai peserta minimal 1 kali
berasal desa/kelurahan di setahun
wilayah kabupaten/Kota. 4. Memiliki sistim pelaporan kegiatan
Posyandu adalah memiliki dan
menggunakan sistem pelaporan kegiatan
4. Memiliki sistim pelaporan
posyandu secara offline atau online.
kegiatan Posyandu
Memiliki dan menggunakan
sistim dalam melakukan
pelaporan kegiatan Posyandu
sehingga tersedia laporan
posyandu seperti SIP online
dan atau Si Cakep.

5. Posyandu aktif minimal 50%

4. Memiliki regulasi tentang Memiliki regulasi tentang komunikasi


komunikasi perubahan perubahan perilaku percepatan pencegahan
perilaku percepatan stunting
pencegahan stunting
Regulasi pemerintah daerah Kabupaten/kota yang memiliki regulasi
(dapat berupa Peraturan pemerintah daerah (dapat berupa Peraturan
Bupati/Walikota, Perda, SK Bupati/Walikota, Perda, SK Bupati/Walikota,
Bupati/Walikota, dan/atau SE dan/atau SE Bupati/Walikota) dalam upaya
Bupati/Walikota) dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan berisi
pencegahan stunting yang klausul antara lain:
dengan beberapa klausul antara
lain:
1. Memasukkan strategi untuk 1. Memasukkan strategi untuk KPP (Komunikasi
KPP (Behavioral Change Perubahan Perilaku) di tingkat Kab/kota;
Communication/BCC) di meliputi sasaran, pesan, saluran, dan
daerah; meliputi sasaran, pemantauan-evaluasi
pesan, saluran, dan
pemantauan-evaluasi
2. Memasukkan kegiatan 2. Memasukkan kegiatan Komunikasi Antar
Komunikasi Antar Pribadi Pribadi (KAP) sebagai salah satu kegiatan dari
(Interpersonal strategi KPP;
Communication/IPC) (sebagai
salah satu kegiatan dari
strategi BCC);
3. Memuat penjelasan 3. Memuat keterlibatan OPD terkait dalam
keterlibatan OPD terkait, yang implementasi strategi KPP Percepatan
mendukung implementasi Penurunan Stunting; dan
strategi KPP Percepatan
Pencegahan Stunting; dan
4. Mencantumkan arahan agar 4. Mencantumkan arahan agar OPD terkait
OPD terkait menganggarkan alokasi anggaran untuk mendukung
alokasi anggaran untuk implementasi strategi KPP Percepatan
mendukung implementasi Penurunan Stunting
strategi KPP Percepatan
Pencegahan Stunting

5. Jumlah Kabupaten/Kota Yang Jumlah Kabupaten/Kota Yang Memiliki


Memiliki Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Perubahan Perilaku Percepatan Penurunan Stunting
Percepatan Penurunan
Stunting
Strategi Komunikasi Perubahan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku
Perilaku Percepatan Pencegahan Percepatan Pencegahan Stunting yang telah
Stunting sesuai panduan dari Dit. ditandatangani oleh Bupati/Walikota
Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat yang
telah ditandatangani oleh
Bupati/Walikota

6. Jumlah petugas kesehatan yang Jumlah petugas kesehatan yang dilatih/diorientasi


dilatih/diorientasi komunikasi komunikasi antar pribadi (bidan, perawat, gizi,
antar pribadi (bidan, perawat, gizi, promkes, sanitasi, kader)
promkes, sanitasi, kader)
Jumlah petugas kesehatan Jumlah kabupaten/kota yang petugas
(bidan, perawat, gizi, promkes, kesehatannya (bidan/perawat/gizi/promkes/
sanitasi) dan kader yang telah sanitarian) dan kader yang dilatih/diorientasi
dilatih/diorientasi Komunikasi komunikasi antar pribadi
Antar Pribadi terkait stunting

7. Kabupaten/kota melaksanakan Kabupaten/kota melaksanakan komunikasi antar


komunikasi antar pribadi di pribadi di minimal 70% desa lokus
minimal 70% desa lokus
Jumlah desa yang melaksanakan Jumlah desa yang melaksanakan KAP oleh
KAP oleh petugas kesehatan petugas kesehatan (bidan/ perawat/ gizi/
(bidan, perawat, gizi, promkes, promkes/sanitarian) minimal 1 kriteria kepada
sanitasi) atau kader kepada kelompok sasaran pada:
kelompok sasaran pada:
1. Kegiatan konseling 1. Kegiatan konseling kesehatan yang dilakukan
kesehatan yang dilakukan oleh nakes minimal 4 kali dalam setahun di
oleh nakes minimal 4 kali desa atau di pelayanan kesehatan;
dalam sebulan di desa atau di
pelayanan kesehatan;
2. Kegiatan yang dilakukan saat 2. Kegiatan yang dilakukan saat nakes
nakes dan atau kader melakukan kunjungan rumah untuk memberi
melakukan kunjungan rumah informasi/edukasi kesehatan terkait faktor
untuk memberi risiko stunting minimal 1 kali dalam setahun;
informasi/edukasi kesehatan
terkait faktor risiko stunting
minimal 1 bulan sekali;
3. Kegiatan yang dilakukan oleh 3. Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga
tenaga kesehatan dan atau kesehatan dan saat melaksanakan
kader saat melaksanakan penyuluhan kelompok kepada masyarakat
penyuluhan kelompok kepada minimal 1 kali dalam setahun, misalnya di
masyarakat minimal 1 bulan forum-forum kesehatan;
sekali, misalnya di forum-
forum kesehatan;
4. Kegiatan penyuluhan 4. Kegiatan penyuluhan kelompok yang
kelompok yang dilakukan saat dilakukan saat pelaksanaan kelas ibu hamil
pelaksanaan kelas ibu hamil minimal 1 kali dalam setahun;
minimal 1 bulan sekali;
5. Kegiatan pengendalian 5. Kegiatan pengendalian malaria dengan
malaria dengan melibatkan melibatkan partsipasi masyarakat minimal 1
partsipasi masyarakat; kali dalam setahun;
6. Kegiatan penyuluhan di 6. Kegiatan penyuluhan di langkah 4 di
langkah 4 di Posyandu setiap Posyandu minimal 8 x dalam setahun; atau
bulan minimal 8 kali setahun;
7. Kegiatan pemicuan di 7. Kegiatan pemicuan di masyarakat dengan
masyarakat dengan tujuan tujuan agar masyarakat tidak buang air besar
agar masyarakat tidak buang sembarangan minimal 1 kali dalam setahun;
air besar sembarangan; atau
8. Kegiatan penyuluhan yang
dilakukan pada kelas ibu
balita minimal 1 bulan sekali

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai