Disampaikan oleh :
Situasi
PERAN Poldagri
yang
KEMENDAGRI mantap dan
kondusif
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERMASALAHAN
PEMBANGUNAN DAERAH
KEMENDAGRI
SELAKU DIKOORDINASIKAN
PEMBINA UMUM
Dengan demikian
hubungan Presiden
Pembinaan dan pengawasan
dengan Gubernur dan
penyelenggaraan
Bupati/Walikota bersifat
Pemerintahan Daerah
hierarkis dan hubungan
Kabupaten/Kota dilaksanakan
Gubernur sebagai wakil
oleh Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat dengan
Pemerintah Pusat
Bupati/Walikota bersifat
hierarkis
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pemegang
PRESIDEN kekuasaan
pemerintahan
– Psl 4 (1)
UUD 1945
Pembinaan Pengawasan
Koordinator Binwas
dalam Koordinasi Psl 17
penyelenggaraan MENDAGRI K/L UUD
urusan pemerintahan 1945
di daerah UU
23/2014
Psl 8 (3)
Binwas Umum Binwas Teknis
Secara Nasional
DIKOORDINASIKAN Otonomi Seluas-luasnya
MENDAGRI Provinsi Ps 18 (5) UUD ‘45
Dibagi berdasarkan
URUSAN
kriteria Eksternalitas,
ABSOLUT PEMERINTAHAN KONKUREN Akuntabilitas dan
UMUM Efisiensi
1. PERTAHANAN
2. KEAMANAN
3. AGAMA WAJIB PILIHAN
4. YUSTISI
5. POLITIK LUAR
(24) (8)
NEGERI
6. MONETER & FISKAL
1. PENDIDIKAN
YAN DASAR NON YAN DASAR
2. KESEHATAN (6) (18)
3. PU DAN PR
4. PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAW
PERMUKIMAN
5. TRAMTIBUM &
LINMAS
SPM NSPK
6. SOSIAL
Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas
keuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan
7 sarana dan
prasarana.
URUSAN
PEMERINTAHAN
JENIS PENERIMA
N
PELAYANAN MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
O
DASAR DASAR
1. pelayanan a. standar jumlah dan kualitas penduduk
kesehatan bagi barang dan/atau jasa; terdampak
penduduk b. standar jumlah dan kualitas krisis
terdampak krisis personel/sumber daya kesehatan
kesehatan akibat manusia kesehatan; dan akibat bencana
bencana c. petunjuk teknis atau tata dan/atau
dan/atau cara pemenuhan standar berpotensi
berpotensi bencana
bencana provinsi provinsi.
2. pelayanan penduduk pada
kesehatan bagi kondisi
penduduk pada kejadian luar
kondisi kejadian biasa provinsi.
luar biasa
provinsi
SPM Kesehatan: Kabupaten/Kota
Pasal 6 PP 2/2018
JENIS PENERIMA
NO PELAYANAN MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR DASAR
1. pelayanan a. standar jumlah dan kualitas ibu hamil.
kesehatan ibu hamil barang dan/atau jasa;
2. pelayanan b. standar jumlah dan kualitas ibu bersalin.
kesehatan ibu personel/sumber daya manusia
bersalin kesehatan; dan
3. pelayanan c. petunjuk teknis atau tata cara bayi baru lahir.
kesehatan bayi pemenuhan standar Balita
baru lahir
4. pelayanan
kesehatan balita
5. pelayanan anak usia
kesehatan pada pendidikan
dasar.
usia pendidikan
dasar
6. pelayanan setiap warga
kesehatan pada negara pada
usia produktif
usia produktif
Lanjutan.....
PENERIMA
NO JENIS PELAYANAN DASAR MUTU PELAYANAN DASAR PELAYANAN
DASAR
7. pelayanan kesehatan pada a. standar jumlah dan kualitas setiap warga
usia lanjut barang dan/atau jasa; negara pada usia
b. standar jumlah dan kualitas
8. pelayanan kesehatan lanjut
personel/sumber daya manusia
penderita hipertensi kesehatan; dan penderita
c. petunjuk teknis atau tata cara hipertensi.
9. pelayanan kesehatan pemenuhan standar penderita diabetes
penderita diabetes melitus melitus.
SINKRONISASI DAN
HARMONISASI PEMBANGUNAN ANTARA K/L DAN PEMDA PROVINSI
DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI DAN MENPPN
PASAL 258 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014
Koordinasi teknis pembangunan antara
Kementerian atau lembaga pemerintah
kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian berdasarkan pemetaan
nonkementerian dan Daerah sebagaimana
KOORDINASI KORTEK
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh
Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan
dimaksud dalam Pasal 24 melakukan urusan pemerintahan bidang perencanaan
sinkronisasi dan harmonisasi dengan pembangunan. PASAL 259 AYAT 2 UU 23 TAHUN 2014
Daerah untuk mencapai target
pembangunan nasional. ANTARA PROVINSI DAN KAB/KOTA
DIKOORDINASIKAN OLEH GUBERNUR
Koordinasi teknis pembangunan antara Daerah
DILAKUKAN DALAM BENTUK provinsi dan Daerah kabupaten/kota dan antar-
KOORDINASI TEKNIS Daerah kabupaten/kota lingkup Daerah provinsi
PASAL 259 AYAT 1 UU 23 TAHUN 2014 dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat. PASAL 259 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014
Untuk mencapai target pembangunan
nasional sebagaimana dimaksud dalam
JENIS-JENIS KORTEK
Pasal 258 ayat (3) dilakukan koordinasi
teknis pembangunan antara kementerian Koordinasi teknis pembangunan sebagaimana
atau lembaga pemerintah nonkementerian dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam tahap
dan Daerah. perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
evaluasi pembangunan Daerah.
PASAL 259 AYAT 4 UU 23 TAHUN 2014
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM
NEGERI
4. visi dan misi 5. visi, misi, tujuan dan sasaran; 4. tujuan dan sasaran program
daerah; Perangkat Daerah;
6. strategi dan arah kebijakan;
5. arah dan tahapan 5. Rencana program dan
7. Kebijakan umum & perencanaan
pembangunan; kegiatan,
pembangunan daerah
indikator kinerja, kelompok
dan
8. Indikasi rencana program prioritas yang sasaran,
6. penutup. disertai kerangka pendanaan; dan dan pendanaan indikatif
;dan
9. Penetapan indikator kinerja daerah
6. Indikator Kinerja PD Yang
10. Pedoman transisi dan kaidah Mengacu Pada Tujuan Dan
pelaksanaan Sasaran RPJMD
RENJA-PD
KEMENDAGRI RKPD
1. pendahuluan;
MEMANTAU 1. pendahuluan;
2. hasil evaluasi Renja-PD
DOKREN 2. evaluasi pelaksanaan RKPD tahun
lalu;
tahun lalu;
3. rancangan kerangka ekonomi daerah 3. tujuan, Sasaran,
beserta kerangka pendanaan; program dan kegiatan;
4. prioritas dan sasaran pembangunan;
dan
dan 4. penutup.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI
PEMBANGUNAN DAERAH (SIPD)
Permendagri 98/2018
ttg Sistem Informasi Berdasarkan SE Mendagri No.
Pembangunan Daerah 050/1330/SJ dan 050/1330/SJ tgl 13
Februari 2019 ttg Penerapan e-Planning
SIPD mengatur bahwa daerah yg telah
Materi Pokok menggunakan e-Planning maka dilakukan
assessment terlebih dahulu utk kemudian
integrasi dgn e-Planning SIPD
Indonesia tengah mengalami perubahan pola penyakit atau yang sering disebut transisi
epidemiologi, ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit
tidak menular (PTM) seperti stroke, jantung, kanker dan lain-lain;
Indonesia juga berhadapan dengan beban ganda permasalahan gizi (double burden of
malnutrition) dimana prevalensi balita pendek (stunting) dan balita kurus (wasting) masih
tinggi namun di sisi lain prevalensi gizi lebih cenderung meningkat;
Meningkatnya kasus PTM akan menambah beban pemerintah dan masyarakat karena
penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi ;
Diperlukan upaya yang signifikan sebagai upaya Promotif dan preventif untuk
mencegah meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit baik menular maupun
tidak menular. Untuk mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan
preventif hidup sehat tersebut, ditetapkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun
2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pada tanggal 27 Februari 2017
.
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UPAYA
PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF
PROMOTIF
17
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
18
FASILITASI KEMENDAGRI KEPADA PEMDA TERKAIT PELAKSANAAN
GERMAS
Kemendagri dalam hal ini Ditjen Bina Pembangunan Daerah telah melakukan sosialisasi bagi
Pemerintah Daerah Provinsi yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Kadinkes, dan Kabappeda Provinsi
pada tanggal 5 s.d. 7 April 2017 bertempat di Hotel The Media, Jakarta.
Mendorong komitmen Daerah untuk dapat menyusun Peraturan Kepala Daerah yang diperlukan
dalam pelaksanaan GERMAS paling lambat 30 Juni 2017
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Menyusun dan menetapkan kebijakan daerah yang
KEWAJIBAN diperlukan untuk pelaksanaan Gerakan Masyarakat
PEMPROV DALAM Hidup Sehat di wilayahnya;
PELAKSANAAN 2. Melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan
evaluasi pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup
GERMAS
Sehat di kabupaten/kota di wilayahnya; dan
BERDASARKAN 3. Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup
INPRES 1/2017 Sehat kepada Menteri Dalam Negeri.
1. Pemerintah Daerah yang telah menerbitkan Peraturan Gubernur tentang GERMAS ada 12 Provinsi yaitu : Provinsi
Sumsel, Provinsi Lampung, Provinsi DI Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi NTB, Provinsi Sulawesi
Utara, Provinsi Gorontalo, Provinsi Riau, Provinsi Bali, Provinsi Kaltim, Provinsi Jambi, dan Provinsi Kalsel
2. Pemerintah Daerah Yang telah menerbitkan Surat Edaran tentang GERMAS ada Provinsi 8 yaitu : Provinsi
Sulsel, Kalbar, Babel, Sumbar, Sumut, Kalteng, dan Bengkulu
3. Pemerintah Daerah yang telah menerbitkan Intruksi Gubernur ada 4 Provinsi yaitu Provinsi Maluku, DKI Jakarta
,Jabar, dan Kepulauan Riau;
4. Pemerintah Daerah Yang telah Menerbitkan Keputusan Gubernur ada: 3 Provinsi Provinsi Jawa Timur, Sulawesi
Barat, dan Sulawesi Tengah
5. Pemerintah Daerah yang Masih Dalam Proses Penyusunan Kebijakan ada 3 Provinsi yaitu, Provinsi Papua Barat,
Kalimantan Utara, dan Banten
KEBIJAKAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR MELALUI PERATURAN
GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN GERMAS TAHUN 2018
DI JAWA TIMUR
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Menyediakan dan mengembangkan sarana aktivitas fisik, ruang
terbuka hijau publik, kawasan bebas kendaraan bermotor, jalur
KEWAJIBAN
sepeda, dan jalur pejalan kaki yang representatif dan aman;
KABUPATEN/KOTA
2. Melaksanakan kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah untuk
DALAM
menanam sayur dan buah;
PELAKSANAAN
3. Melaksanakan kebijakan KTR;
GERMAS
4. Melaksanakan kegiatan yang mendukung Gerakan Masyarakat
BERDASARKAN
Hidup Sehat yang didasarkan pada kebijakan daerah; dan
INPRES 1/2017
5. Menetapkan Kebijakan Kepala Daerah dalam bentuk Peraturan
Bupati/Walikota tentang GERMAS
6. Melaporkan pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat kepada
Gubernur.
22
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN KEMENTERIAN
DALAM NEGERI PPN/ BAPPENAS
BPJS-
K/L K/L K/L K/L K/L K/L Kesehatan
GUBERNUR
Sektor Non Pemerintah
SETDA/BAPPEDA
PROVINSI
BUPATI
Alur Pelaporan
OPD OPD OPD
KAB/KOTA KAB/KOTA KAB/KOTA
Alur Koordinasi
Sektor Non Pemerintah Konsolidasi Pelaporan
Daerah Pusat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENDAGRI AKAN
MELAKUKAN
PELAPORAN PELAKSANAAN RAKORPUSDA PADA
GERMAS PEMDA TAHUN 2018 YANG
TELAH DILAPORKAN KE BULAN OKTOBER UNTUK
KEMENDAGRI PADA TAHUN 2019 MENGEVALUASI
PROV JATIM, DIY, GORONTALO,
KALTENG, KALTARA
PELAKSANAAN GERMAS
PEMDA
24
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
• Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Melalui Penurunan Stunting Dan Gizi
• Peningkatan Dan Pemerataan Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan Serta Sumber Daya Manusia
Kesehatan
• Ketersedian Obat, Mutu Obat, Vaksin, Alkes Dan Makanan Dan Minuman
• Peningkatan Status Kesehatan Dan Gizi Masyarakat Melalu Capaian Penurunan Anemia, Capaian Penurunan Angka Kematian Ibu,
Capaian Penurunan Angka Kematian Bayi, Persentasi Bayi Usia Kurang Dari 6 (Enam) Bulan Mendapat ASI Eksklusif, Peningkatan
Prevalensi Kekurangan Gizi (Underweight) Pada Anak Balita, Peningkatan Wasting (Kurus) Anak Balita
•Pencegahan Penyakit Menular Dan Tidak Menular Serta Peningkatan Penyehatan Lingkungan
•Peningkatan Penduduk Yang Menjadi Peserta BPJS Kesehatan Dan Yang Menjadi Peserta PBI Melalui JKN Ataupun
KIS
PRIORITAS
NASIONAL DALAM
RKP 2020
RKPD 2020
PROVINSI
PEMDA
RKPD 2020 MENGINTEGRASIKAN
KAB/KOTA PROGRAM GERMAS
DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN
26
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RKPD
IMPLEMENTASI
• PEMDA PROVINSI DAN KABUPATEN /KOTA UNTUK MENINGKATKAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAERAH PENDUKUNG PELAKSANAAN
GERMAS DALAM BENTUK PERATURAN GUBERNUR UNTUK PROVINSI DAN PERATURAN BUPATI/WALKOT UNTUK KAB/KOTA
• PEMERINTAH PROVINSI SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH PERLU MENINGKATKAN KEGIATAN ADVOKASI, KOORDINASI,
PEMANTAUAN, DAN EVALUASI KEPADA PEMERINTAH KAB/KOTA TERKAIT PELAKSANAAN GERMAS
• PEMDA DIHARAPKAN DAPAT SECARA MANDIRI MELAKSANAKAN KEGIATAN GERMAS, DENGAN KEGIATAN BERSUMBER PADA APBD,
DILAKSANAKAN LINTAS SEKTOR DAN MELAKUKAN KERJASAMA MULTI SEKTOR UNTUK MENYUKSESKAN GERMAS
• PEMDA MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL DAN MENGINTEGRASIKAN PROGRAM GERMAS MELALUI KEGIATAN LINTAS PROGRAM DAN
LINTAS PERANGKAT DAERAH DALAM DOKREN (RPJMD/RKPD) DAN APBD
• PEMDA MELAKUKAN INISIASI PELAKSANAAN GERMAS DITENGAH-TENGAH MASYARAKAT DAN SESUAI PETUNJUK TEKNIS PEMDA
MELAKSANAKAN GERMAS MULAI DARI PENINGKATAN AKTIFITAS FISIK, PENINGKATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT,
DETEKSI DINI PENYAKIT, PRILAKU HIDUP SEHAT, EDUKASI HIDUP SEHAT, PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN PANGAN SEHAT
DAN PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI
CATATAN : PENINGKATAN PERAN K/L TEKNIS DALAM PEMBINAAN TEKNIS KEPADA PERANGKAT DAERAH
PELAKSANA GERMAS MASIH SANGAT DIBUTUHKAN OLEH PEMDA 28
29
30
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH
31
Designed by Anshori ‘10