Anda di halaman 1dari 74

Penerapan UU 25/2004

Tentang Sistim Perencanaan


Pembangunan Nasional
beserta peraturan
pelaksanaannya

DR. Muhammad Abrar,S.E.,M.Si


18 oKTOBER 2022
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN)
 SPPN adalah satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk
menghasilkan rencana-rencana pembangunan
dalam jangka panjang, jangka menengah, dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
Asas SPPN
 Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Nasional.
 Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis,
terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan
 SPPN diselenggarakan berdasarkan asas:
• (1) kepastian hukum;
• (2) tertib penyelenggaraan negara;
• (3) kepentingan umum;
• (4) keterbukaan;
• (5) proporsionalitas;
• (6) profesionalitas; dan
• (7) akuntabilitas
Tujuan SPPN

 Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan;


 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antarDaerah, antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah;
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan
PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL ( UU 25 TH 2004 )
 POLITIK
Rencana Pembangunan merupakan hasil proses
politik ( publik choice theory of planing ) khususnya
penjabaran visi – misi kepala daerah terpilih
 TEKNOKRATIK
Perencanaan yang dilakukan oleh perencana
profesional , atau oleh lembaga / unit organisasi
yang secara fungsional melakukan perencanaan
(menggunakan metoda dan kerangka pikir ilmiah)
 PARTISIPATIF
Perencanaan yang melibatkan masyarakat
 ATAS BAWAH ( TOP DOWN ), BAWAH ATAS (
BOTTOM UP )
Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke
bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki
pemerintahan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

 Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat untuk


mengakomodasi kepentingan mereka dalam proses penyusunan
rencana pembangunan
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )

 Masyarakat adalah orang-perseorangan, kelompok orang


termasuk masyarakat hukum adat atau badan hukum
yang berkepentingan dengan kegiatan dan hasil
pembangunan baik sebagai penanggung biaya, pelaku,
penerima manfaat, maupun penanggung resiko
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )
WAHANA PARTISPASI MASYARAKAT DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

 Musrenbang dalam rangka penyusunan RPJP Nasional / Daerah


 Musrenbang Jangka Menengah ( Penyusunan RPJM Nasional /
Daerah )
 Musrenbang reguler / tahunan
Musrenbangdes
Musrenbangcam
Forum SKPD
Musrenbang Kab
Musrenbang Propinsi
Musrenbang Nasional
TAHAPAN PERENCANAAN
 Penyusunan Rencana
* Melaksanakan musyawarah pembangunan
* Penyusunan rancangan akhir perencanaan
 Penetapan Rencana
* RPJP Nasional / Daerah dengan UU / Perda
* RPJM Nasiolan / Daerah dengan Peraturan Presiden
Peraturan Bupati
* RKP Nasional / Daerah dengan Peraturan Presiden
Peraturan Bupati
 Pengendalian pelaksanaan Rencana
* Koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan
rencana
 Evaulasi pelaksanaan rencana
* Pengumpulan dan analisis data untuk menilai
pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja
RUANG LINGKUP PERENCANAAN

NASIONAL DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG NASIONAL PANJANG DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH NASIONAL MENENGAH DAERAH

RENCANA STRATEGIS RENCANA STRATEGIS SKPD


KEMENTRIAN / LEMBAGA

RENCANA KERJA PEMERINTAH RENCANA KERJA PEMERINTAH


DAERAH

RENCANA KERJA KEMENTRIAN / RENCANA KERJA SKPD


LEMBAGA
Isi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP)
 RPJP NASIONAL  RPJP DAERAH
❑ Penjabaran Tujuan Nasional Ke Mengacu pada RPJP Nasional dan
dalam Memuat
✓ Visi ✓ Visi
✓ Misi ✓ Misi
✓ Arah Pembangunan ✓ Arah Pembangunan Daerah
Isi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM)

RPJM Nasional RPJM Daerah


 Penjabaran Visi, Misi, Program Presiden  Penjabaran Visi, Misi, Program Kepala Daerah
 Berpedoman pada RPJP Nasional  Berpedoman pada RPJP Daerah
memeperhatikan RPJM Nasional.
ISI: ISI:
1. Strategi Pembangunan Nasional 1. Strategi Pembangunan Daerah
2. Kebijakan UMUM 2. Kebijakan UMU
3. Kebijakan Ekonomi Makro 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Program Kementrian, Lintas
Kementrian, Kewilayahan, dan Lintas 4. Program SKPD, Lintas SKPD,
Kewilayahan, memuat kegiatan dalam: Kewilayahan dan Lintas Kewilayahan
memuat Kegiatan dalam:
❑ Kerangka Regulasi
❑ Kerangka Regulasi
❑ Kerangka Anggara
❑ Kerangka Anggara
Isi Renstra-KL & Renstra-SKPD

Renstra-KL Renstra-SKPD
 Berpedoman pada RPJM Nasional  Berpedoman pada RPJM Daerah

Isi: Isi:
1. Visi-Misi 1. Visi-Misa
2. Tujuan, Strategi , dan Kebijakan 2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan
3. Program-program 3. Program-program
4. Kegiatan Indikatif 4. Kegiatan Indikatif
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah
(RKP/D)

RKP RKP Daerah


 Penjabaran RPJM Nasional  Penjabaran RPJM Daerah
Isi:  Mengacu Pada RKP
1. :Prioritas Pembangunan Nasional ISI
2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro 1. Prioritas Pembangunan Daerah
3. Arah Kebijakan Fiskal. 2. Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
Daerah
4. Program Kementrian, Lintas Kementrian,
Kewilayahan dan Lintas Kewilayahan, 3. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Memuat dalam:
4. Program SKPD, Lintas SKPD, Kewilayahan.
❑ Kerangka Regulasi
Memuat Kegiatan Dalam:
❑ Kerangka Anggara
❑ Kerangka Regulasi
❑ Kerangka Anggara
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT
DAN DAERAH DALAM SATU KESATUAN SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN

PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN


RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
DIPEDOMANI
RENSTRA PEDOMAN RENJA
K/L K/L

RPJPD PEDOMAN RPJMD DIPEDOMANI RKPD PEDOMAN RAPBD


PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
RENSTRA PEDOMAN RENJA
PD PROV PD PROV

PEDOMAN RKPD RAPBD


RPJPD RPJMD DIPEDOMANI PEDOMAN
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU

RENSTRA PEDOMAN RENJA


PD K/K PD K/K
KONSISTENSI DAN SINKRONISASI
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Arah & Tahapan I II III IV


RPJPD Pembangunan (5) (10) (15) 20)
Daerah

Renstra PD
Sasaran, Program
RPJMD dan Kerangka I II III IV V
Sasaran, Program,
I II III IV V
dan Kegiatan PD
Pendanaan

Renja PD

Program dan
Program dan Keg
RKPD Kegiatan
1 2 3 ....
1
Pemb Daerah
1 2 3 .... 12
Pembangunan 2
Daerah
KERANGKA ANALISIS PENCAPAIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN
SASARAN PEMBANGUNAN
Tahapan Perencanaan

1. Penyususnan Rencana
➢ Rancangan Rencana Pembangunan Nasional/Daerah
➢ Rancangan Rencana Kerja DEP/Lembaga SKPD
➢ Musywarah Perencanaan Pembangunan
2. Penetapan Rencana
➢ RPJP Nasional dengan UU dan RPJP Darerah dengan Perda
➢ RPJM dengan Peraturan Presiden
➢ RKP/RKPD dengan Peraturan Presiden/Kepala Daerah
3. Pengendalian Pelaksanaan Rencana
4. Evaluasi Kinerja
Penyusunan dan Penetapan PJP

1. Rancangan Rencana Proses Teknokratik oleh Bappenas/Bappeda


2. Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang melibatkan Masyarakat
❑ “Masyarakat” adalah orang perseorangan, kelompok orang termasuk
masyarakat hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan dengan
kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai penanggung jawab biaya,
pelaku, penerima manfaat maupun penanggung resiko.
3. Penyususn rancana akhir
4. Penetapan Rencana (RPJP Nassional UU, RPJP Daerah PERDA
Perencanaan…… Apa yang baru?
Sekarang
Dulu
Rencana Kerja – “Working Plan”
Daftar Usulan- “Shopping List” ▪ Input (Rp…, Naker, Fasilitas,
• Sebanyak-banyaknya dll)
• Seindah-indahnya ▪ Kegiatan (Proses)
• Tidak Terbatas ▪ Output/Outcome

Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan Informasi tentang
Ketersediaan Sumberdaya dan Arah
Pembangunan Nasional

Critical Poin-nya adalah Karena:


• Menyususn hubungan Optimal Ada Sangsi Pidana
antara input, proses, dan Pasal 34 UU 17/2003
output/outcome
UU SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
25 TAHUN 2004
I. Ketentuan Umum

II. Asas dan Tujuan

III. Ruang Lingkup

IV. Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional

V. Penyusunan dan Penetapan Rencana

VI. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

VII. Data dan Informasi

VIII. Kelembagaan
LATAR BELAKANG

• Perubahan aturan (amandemen UUD 1945,


presiden dipilih langsung oleh rakyat, dll)
• Penguatan kedudukan legislatif dalam
penyusunan APBN
• Dihapuskannya GBHN sbg pedoman
penyusunan rencana pembangunan nasional
• Penguatan Otonomi Daerah & desentralisasi
I. Ketentuan Umum
Berisi tentang definisi yang terkait dengan perencanaan pembangunan nasional.

 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan


tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan,
dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.

 Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan


oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai
tujuan bernegara.

 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah


kesatuan tata cara perencanaan pembangunan dalam jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan
oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat
Pusat dan Daerah.
II. Asas dan Tujuan
• Pembangunan Nasional diselenggarakan
berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
Nasional.

• Perencanaan pembangunan nasional disusun


secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
dan tanggap terhadap perubahan.

• Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


diselenggarakan berdasarkan Asas Umum
Penyelenggaraan Negara.
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional bertujuan:
• Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
• Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan
sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu,
antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah
• Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan
• Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
• Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan
III. RUANG LINGKUP

PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


NASIONAL DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

RENCANA PEMBANGUNAN TAHUNAN

PENYELENGGARA PEMERINTAH PARTISIPASI


PUSAT & DAERAH MASYARAKAT
IV. TAHAPAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

• Penyusunan Rencana
• Penetapan Rencana
• Pengendalian Pelaksanaan
Rencana
• Evaluasi Pelaksanaan Rencana
V. Penyusunan dan Penetapan Rencana

Renstra Pedoman Renja - Pedoman


Rincian
RKA-KL

Pemerintah
KL KL APBN

Pusat
Pedoman Diacu

Pedoman RPJM Dijabar- Pedoman


RPJP kan
Nasiona RKP RAPBN APBN
Nasional
l

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman
RPJP Pedoman RPJM Dijabar- RKP
RAPBD APBD
Daerah Daerah kan Daerah

Pemerintah
Daerah
Pedoman Diacu

Renstra Pedoman Renja - Pedoman


RKA - Rincian
SKPD SKPD SKPD APBD

UU SPPN UU KN
VI. Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana
• Untuk menjamin tercapainya tujuan dan
sasaran pembangunan
• Dilakukan oleh pimpinan
Kementrian/Lembaga/SKPD
• Dihimpun dan dianalisis oleh Menteri/Kepala
Bappeda hasil pemantauan pelaksanaan
rencana pembangunan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana

• Mengumpulkan dan menganalisis data dan


informasi untuk menilai pencapaian sasaran,
tujuan dan kinerja pembangunan.
• Evaluasi dilakukan berdasarkan indikator dan
kinerja mencakup input, output, result,
benefit, dan impact
• Kementrian/Lembaga/SKPD wajib
melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan
yang terkait dengan fungsi dan
tanggungjawabnya
PROSES Pengendalian dan Evaluasi

1. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-


masing pimpinan kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.
2. Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan
pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan tugas
dan kewenangannya
3. Pimpinan kementerian/lembaga/Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana pembangunan kementerian/lembaga/SKPD periode
sebelumnya.
4. Menteri/Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan kementerian/lembaga/SKPD.
5. Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan
nasional/daerah untuk periode berikutnya
VII. Data dan Informasi

Perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Dokumen Perencanaan
Pembangunan Nasional
DOKUMEN KETERANGAN WAKTU
RPJP Nasional Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 20 tahun

RPJM Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 5 tahun

RKP Rencana Kerja Pemerintah 1 tahun

Renstra-KL Rencana Strategis Kementrian/Lembaga 5 tahun

Renja-KL Rencana Kerja Kementrian/Lembaga 1 tahun


Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah

DOKUMEN KETERANGAN WAKTU


RPJP Daerah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 20 tahun

RPJM Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 5 tahun

RKPD Rencana Kerja Pemerintah Daerah 1 tahun

Renstra-SKPD Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah 5 tahun

Renja-SKPD Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah 1 tahun


VIII. KELEMBAGAAN

• Presiden menyelenggarakan dan bertanggung jawab


atas Perencanaan Pembangunan Nasional, dibantu
Menteri, dan Pimpinan Kementrian/Lembaga sesuai
tugas & Kewenangannya.
• Kepala Daerah menyelenggarakan dan bertanggung
jawab atas perencanaan pembangunan daerah di
daerahnya, dibantu Kepala Bappeda dan Pimpinan
SKPD sesuai tugas dan kewenangannya
• Gubernur selaku wakil pemerintah pusat
mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan tugas-
tugas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, serta
koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota
Bagian
PERENCANAAN - ANGGARAN
REGULASI KEUANGAN
NEGARA
UU 17/2003
POKOK BAHASAN

▪ Identifikasi kelemahan manajemen keuangan


pemerintah yang lama
▪ Cakupan agenda reformasi keuangan negara
▪ Perangkat peraturan per-uu-an
▪ Filosofi dan pokok-pokok reformasi masing-masing
bidang manajemen keuangan negara
▪ Pokok-pokok materi UUKN (UU 17/2003)

40
KELEMAHAN DI BIDANG PENGANGGARAN

• Fungsi perencanaan yang belum tegas benang


merahnya dengan penganggaran;
• Institusi penganggaran yang terbelah antara anggaran
rutin dan pembangunan;
• Anggaran yang berorientasi pada input, bukan output
atau outcomes;
• Landasan pelaksanaan hak bujet legislatif yang belum
tersedia.

41
KELEMAHAN DI BIDANG PELAKSANAAN ANGGARAN

• Fungsi financial management yang tidak terpadu, dan fungsi


operasional yang belum optimal (let the managers manage);
• Dukungan pembiayaan alternatif yang belum tersedia setelah
independensi BI;
• Duplikasi dan akumulasi sehubungan dengan pemisahan
anggaran rutin dan pembangunan;
• Penyelenggaraan fungsi treasury (kas, piutang, utang, investasi,
aset lain) yang jauh dari optimal.

42
KELEMAHAN AKUNTANSI DAN
PERTANGGUNGJAWABAN

• Tanggung jawab kementerian thp penggunaan


anggaran belum cukup tegas;
• Belum tersedia standar akuntansi bagi pelaporan
keuangan pemerintah, dan belum jelas otoritas
pembuat standar dimaksud.
• Laporan keuangan hanya meliputi realisasi anggaran
dan penyajiannya sangat lambat.
• Fungsi pemeriksaan yang kurang efektif dan tumpang
tindih;

43
AGENDA REFORMASI:
Dari Hulu Sampai ke Hilir

• Reformasi bidang Perencanaan & Penganggaran.


• Reformasi bidang Pelaksanaan Anggaran.
• Reformasi bidang Perbendaharaan, dan Sistem
Penerimaan & Pembayaran.
• Reformasi bidang Pengelolaan Kas, Piutang, Barang
Milik Negara, dan Kewajiban Pemerintah
• Reformasi bidang Akuntansi, Pelaporan, dan
Pertanggungjawaban
• Reformasi bidang Pemeriksaan dan Sistem
Pengendalian

44
AGENDA REFORMASI:
Perangkat Perubahan

• Perubahan Hukum & Peraturan Per-UU-an


• Penataan ulang sistem, prosedur, dan kalender
• Penyesuaian kelembagaan/organisasi
• Perubahan kerangka perilaku
• Peningkatan kapasitas personil
• Penyediaan sarana kerja
• Perwujudan kepemimpinan/leadership baru
45
PERANGKAT HUKUM

• UU Keuangan Negara (UU No.17/2003, 5 April


2003)
• UU Perbendaharaan Negara (UU No.1/2004,
14 Januari 2004) → Menggantikan ICW & RAB
• UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (UU No.15/2004, 19
Juli 2004) → Menggantikan IAR

Note: Paket RUU ini disiapkan oleh Tim ke XIV dan diajukan kpd DPR
pada 29 Sept. 2000

46
PP PELAKSANAAN UU No 17/2003
TENTANG KEUANGAN NEGARA

1. Rencana Kerja & Anggaran Instansi


Pemerintah
2. Pengendalian Pinjaman Pusat & Daerah;
3. Standar Akuntansi Pemerintahan;

47
PP PELAKSANAAN UU No 1/2004
PERBENDAHARAAN NEGARA
1. Pelaksanaan APBN/APBD [Ps 16 ayat (2), Ps 21 (ayat 6)];
2. Pengelolaan Uang Negara/Daerah [Ps 28 ayat (1)];
3. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [Ps 48(2) dan Ps 49(6)];
4. Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah [Ps 55 ayat (5)];
5. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pembiayaan dan
Perhitungan [Pasal 3 ayat (6)];
6. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Layanan Umum
[Pasal 69 ayat (7)];
7. Tata Cara Pemberian Pinjaman atau Hibah [Pasal 33 ayat (3)];
8. Tata Cara Penyelesaian dan Penghapusan Piutang Negara/Daerah [Pasal 37
ayat (5)];
9. Tata Cara Pelaksanaan dan Penatausahaan Utang Negara/Daerah [Pasal 39
ayat (4)];
10. Investasi Pemerintah [Pasal 41 ayat (3)];
11. Pengendalian Intern Pemerintah [Pasal 58 ayat (2)];
12. Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah [Pasal 63 ayat (2)]. 48
PERATURAN PELAKSANAAN UU 15/2004
TENTANG PPTKN

1. Standar Pemeriksaan;
2. Tata cara Pemanggilan;
3. Tata cara Penyampaian LHP kpd Legislatif;
4. Tata cara Tindak Lanjut;
5. Tata cara Penyelesaian Kerugian Negara.

49
REFORMASI PERENCANAAN &
PENGANGGARAN
• Filosofi: Basis KINERJA → Outputs & Outcomes

• Diferensiasi dan Integrasi fungsi Perencanaan & Penganggaran


• Klasifikasi universal: (i) organisasional, (ii) fungsi/
subfungsi/program/kegiatan, dan (iii) jenis belanja
• Budget horizon extension (MTEF), untuk 2 thn
• Kalender perencanaan dan penganggaran yang jelas
• Peranan legislasi yang lebih jelas

50
REFORMASI PELAKSANAAN ANGGARAN

Filosofi: Let the manager manage

• Fungsi eksekusi program/kegiatan secara


paripurna
• Penyerahan otorisasi pembebanan anggaran
kepada pengguna/kuasa pengguna anggaran
• Fleksibilitas dalam rincian DIPA dan revisi POK
• Dukungan imprest funds melalui Bendahara
• Penyediaan Pola Pengelolaan Keuangan BLU

51
REFORMASI PERBENDAHARAAN & SISTEM
PENERIMAAN/PEMBAYARAN
Filosofi: Pelayanan yang cepat

• Fungsi Menkeu selaku treasurer: efficient


collection, secured deposit, and immediate
payments
• Simplifikasi dokumen pendukung SPM
• Percepatan pelayanan pencairan dana
• Pemberian uang persediaan bagi satker
• Perencanaan kas → jadwal penerimaan dan
pembayaran
52
REFORMASI MANAJEMEN ASET & KEWAJIBAN

Filosofi: (i) Kas, Piutang, dan BMN adalah aset ekonomis,


(ii) Kewajiban mengandung risiko

• Introduksi Treasury Single Account (TSA)


• Perubahan hubungan dgn BI thp rekening pemerintah
• Operasi pasar uang terhadap surplus atau defisit
operasional
• Manajemen BMN yang komprehensif (perencanaan,
sertifikasi, pemanfaatan, pengalihan/penghapusan,
pelaksanaan kerja sama)
• Manajemen investasi (jk menengah & panjang)
• Manajemen piutang (termasuk penghapusan)
• Manajemen utang (termasuk risiko)
53
REFORMASI AKUNTANSI & PELAPORAN

Filosofi: Akuntabilitas & Transparansi


• Setiap Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran wajib
selenggarakan akuntansi
• Menkeu tetapkan sistem akuntansi berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan yg disusun oleh
komite independen
• Laporan keuangan komprehensif (LRA, Neraca, LAK &
CaLK) dihasilkan dari proses akuntansi
• Kalender akuntansi & pelaporan yang timeliness
• Merger Laporan Kinerja pada Laporan Keuangan
• Pernyataan tanggung jawab oleh Kasatker/KDH/Menteri
54
KEBIJAKAN
Perencanaan & Penganggaran

1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH.


2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL.
3. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH.
4. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2019 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH.
5. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 95 TAHUN 2018 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK.
6. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2018 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.
7. PERATURAN PRESIDEN NOMOR 39 TAHUN 2019 TENTANG SATU DATA INDONESIA.
8. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BARANG MILIK DAERAH.
9. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN
DAERAH, TATA CARA EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH, SERTA TATA CARA PERUBAHAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH, RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH, DAN
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH.
10. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2019 TENTANG SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN DAERAH.
11. PERATURAN MENTER! DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2019 TENTANG KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH.
12. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 050-3708 TAHUN 2020 TENTANG HASIL VERIFIKASI DAN VALIDASI PEMUTAKHIRAN KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN
NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH.
13. SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/736/SJ TAHUN 2020 TENTANG PERCEPATAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PEMERINTAHAN
DAERAH.
14. SURAT DIRJEN KEUDA NO. 050/4189 TAHUN 2020 PERIHAL PENYESUAIAN KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH.
Perubahan Pola Pikir
Apa Yang Harus Berubah Dari SDM Pengguna Aplikasi
PERENCANAAN
Rutinitas dan Replikasi
VS
Target Kinerja, Perubahan dan Pertumbuhan
KEGIATAN
PERENCANAAN KEGIATAN
Kegiatan Banyak
VS
ANGGARAN Kegiatan Diperlukan
Aggaran Besar
VS
Anggaran Efisien dan Efektif BELANJA
ANGGARAN BELANJA
Belanja Asal
VS
Belanja Sesuai Kebutuhan dan Efisien
PROFIL SISTEM INFORMASI
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (SIPD)
CIKAL BAKAL: IMPLEMENTASI
Konsep terpadu perencanaan dan Dikembangkan Tahun 2019. - Ref. UU 23/2014, PP 12/2019, Perpres
penganggaran yang focus dan lokus sesuai 95/2018, 54/2018, 39/2019, PMDN 70/2019, PMDN 90/2019 &
referensi daerah berdasarkan (RPJMD, KEPMDN 050-3708/2020. - Launching 28 Desember 2020. -
RENSTRA, dan Komponen), menjadi cikal Digunakan periode perencanaan & Penganggaran 2020 s.d Saat ini
bakal lahirnya SIPD Kemendagri. (DKI, (integrasi, Kontrol RPJMD/Renstra, SD, rincian belanja sesuai
Jawa Barat, Aceh, dan Kota Surabaya) komponen, laporan).

Suprastruktur Infostruktur Infrastruktur

Kebijakan Kelembagaan Road Map Aplikasi Pusat & Konsistensi Satu Data DOMAIN DATA CENTER
UU/PMDN/KEPMDN/ TAPD/SOTK Daerah/ PUSAT & DAERAH Daerah Renja/RKPD/KUA Pembangunan NASIONAL / PRODUKSI &
RPJMD/RENSTRA Tim Teknis PPAS/RAPBD/APBD Nasional PROVINSI / MIRROR
KAB/KOTA
Admin
Pembagian Kerja Pada
SIPD Perencanaan & Keuangan
Pengaturan Jadwal Perencanaan PERENCANAAN
Pengaturan jadwal proses penyusunan
dokumen perencanaan sebagaimana
pembagian kewenangan perencanaan dan
Jadwal
penganggaran.
Kegiatan
Pengaturan Hak Akses Referensi Urusan,
Pagu
Bidang Urusan, Program, Kegiatan dan Sub Pengaturan Jadwal Penganggaran
Kegiatan Pengaturan jadwal proses penyusunan dokumen
Pengaturan referensi sesuai dengan Penganggaran sebagaimana pembagian
kewenangan dan pembagian tugas fungsi SKPD kewenangan perencanaan dan penganggaran.
serta tugas lain sebagaimana ditetapkan dalam
Qanun dan Perkada
Pengaturan Penggunaan Akun Anggaran
Pengaturan Pagu Pengaturan penggunaan referensi akun anggaran
Distribusi, penambahan dan Pengurangan sesuai dengan jenis akun dengan kesesuaian
Alokasi Anggaran untuk Setiap Kegiatan & Sub karakteristik serta capaian sub kegiatan.
Kegiatan Berdasarkan Sumber Dana (Proyeksi
Pendapatan)
Jadwal
Penyusunan dan Update Harga Satuan
Akun Anggaran
Menyusun dan Update harga satuan daerah
Harga Satuan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan Analisa
dan usulan SKPD, ditetapkan dengan Perkada
KEUANGAN
Pengendali Jadwal dalam SIPD
Penyusunan Jadwal Perencanaan dan Penganggaran
Jadwal Perencanaan

Jadwal Penganggaran

Jadwal Update Harga Satuan

Pembagian Kewenangan Menetapkan, Mengubah, Menambah dan Menutup Jadwal Sesuai Tahapan

TAHAPAN UTAMA RKPD / RENJA KUA/PPA RAPBD APBD


Tahapan Utama Menerima dan mengolah semua masukan Menindaklanjuti dokumen RKPD Menyesuaikan Penyesuaian
A merupakan tahapan
yang tetap sesuai
dengan ketentuan
dan usulan dari masyakarkat, DPRD, SKPD
dan Desa, selanjutnya diolah sesuai dengan
prioritas Daerah
disesuaikan kembali dengan
prioritas dan kemampuan
keuangan Daerah
akun/uraian Belanja
Per Sub Kegiatan
Hasil
Provinsi/
Evaluasi

Kemendagri

PERENCANAAN PENGANGGARAN PENGANGGARAN PENGANGGARAN

SUB TAHAPAN
Rangkaian aktivitas g an an
an an an an as
n an as an an
r ap ng pa ng ju si ap
B Tahapan Utama
sesuai dengakan
ketentuan dan
R anwa
l
Ra
n ca
ng
M
us
re
n b
R ank
hi
Pe
n e t
Ra
nc
a
Pe
m
ba
h
Pe
ne
ta
Ra
nc
a
Pe
m
ba
h
P er
se
tu
Ev
al ua
Pe
n e t

disesuaikan kondisi

Fokus
Kesesuaian dengan RPJM, Renstra, Kesesuaian dengan Keselarasan rencana belanja dengan
C Materi Pembahasan
Aspirasi Masyarakat serta
ketercapaian IKU
Kemampuan Keuangan
Daerah
capaian Kegiatan dan Sub Kegiatan
Pengendali Jadwal
Pembagian Kewenangan Menetapkan, Mengubah, Menambah dan Menutup Jadwal Sesuai Tahapan

Perencanaan,
J AD W AL Penganggaran dan
PROSES Update Harga Satuan
Admin Perencanaan (BAPPEDA) mengelola jadwal proses perencanaan dalam Sistem
Jadwal Perencanaan
Informasi Pemerintahan Daerah secara elektronik

Admin Keuangan (BPKAD) mengelola jadwal proses penganggaran dalam Sistem


Jadwal Penganggaran
Informasi Pemerintahan Daerah secara elektronik

Jadwal Update Harga Satuan Admin Harga Satuan mengelola jadwal proses update harga satuan dalam Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah secara elektronik
PROSES PERENCANAAN & ANGGARAN
Melalui e-Budgeting

IDE KEGIATAN
DETAIL SUB KEGIATAN
Berdasarkan RPJM, Tupoksi, Kebutuhan 1 2
atau Idea Baru Membuat Rincian Sub Kegiatan

PEMENUHAN SAMPAIKAN RENCANA


6 3
Bila Sudah Disetujui Dapat Pagu Menyusun Rencana Kegiatan
Anggaran

PERSETUJUAN 5 4 AJUKAN ANGGARAN


Pembahasan TAPD Disampaikan Dalam Usulan Renja/RKP
Efektivitas Aplikasi
Aplikasi ePlanning dan eBudgeting Bisa Efektif Bermanfaat Jika..
Maksimalkan Potensi Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Harus
Dimaksimalkan Targetnya Sejak Penyusunan RKPA
Sebagai Kekuatan Fiskal Daerah 1 Tahun

Kuatkan Program Kegiatan Strategis


Definitifkan dengan Rinci sampai Volume Output dan
Outcome Setiap Kegiatan Strategis

Efektifkan Kegiatan dan Belanja


Hilangkan Kegiatan dan Belanja yang Tidak Diperlukan
dan Anggarkan Kegiatan dengan Target Kinerja.

Gunakan Standarisasi Kegiatan dan Belanja


Standarisasikan Kegiatan pada Setiap Urusan dan
Program serta Gunakan Standar Belanja yang Menyertai
dalam Anggaran

Terapkan Pola Pengukuran Kinerja


Terapkan Pola Pengukuran Kinerja Individu Pegawai
dengan Pendekatan Proses dan Output
Dinamika Organisasi
Perubahan pembagian tugas TAPD karena bekerja
dengan system baru dan pola kerja baru terutama
pada peran Bappeda dan BPKAD

Perubahan pembagian tugas di SKPD dan Unit


dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
yang berbeda pada setiap jabatan melalui login
masing-masing

Perubahan Penyesuaian kebiasaan proses penyusunan


Pola Kerja perencanaan dan penganggaran bila dibandingkan
dengan sebelumnya dengan adanya referensi baru
dan teknis input data yang berbeda

Peningkatan kemampuan personel ASN untuk


lebih siap secara teknis dan detail pada saat
perencanaan dan penganggaran
REFERENSI SISTEM & ALUR DOKUMEN
Perencanaan dan Penganggaran Daerah

TAHAPAN PERENCANAAN TAHAPAN PENGANGGARAN

1. Tahapan perencanaan dilaksanakan oleh BAPPEDA, outputnya berupa RKPD 1. Tahapan penganggaran disiapkan oleh BPKD sebagai bagian dari tugas TAPD dengan
yang ditetapkan dengan Pergub. outputnya berupa KUA PPAS dan APBD.
2. BPKD menyusun Rancangan KUA PPAS berdasarkan Pergub RKPD (Rancangan KUA
2. RENJA & RKPD diinput dalam SIPD Perencanaan yang hanya memuat program, PPAS = RKPD) → Konsistensi.
kegiatan, Sub Kegiatan, lokasi, indikator kinerja yang ingin dicapai, pagu indikatif, 3. Rancangan KUA PPAS disampaikan ke DPRD untuk dibahas antara TAPD dengan
serta atribut perencanaan daerah lainnya. Banggar dan SKPD dengan Komisi/Fraksi.
3. Ranwal RENJA SKPD → Ranwal RKPD → Konsultasi Publik → Rancangan 4. Hasil pembahasan Rancangan KUA PPAS disepakati antara Kepala Daerah dengan DPRD
RKPA → MUSRENBANG → Pergub RKPA → Pergub RENJA SKPA. menjadi KUA PPAS (KUA PPAS tidak harus sama dengan Rancangan KUA PPAS).
5. Berdasarkan KUA PPAS yang disepakati, BPKD meminta SKPD untuk menyusun RKA
4. Tahapan proses perencanaan berakhir sampai dengan ditetapkannya Peraturan dengan menggunakan aplikasi SIPD Keuangan/Penganggaran
Gubernur/Bupati/Walikota tentang RKPD yang selanjutnya diserahkan kepada 6. Dasar inputan RKA dalam SIPD Keuangan selanjutnya BPKD menyusun RAPBD untuk
Ketua TAPD untuk dijadikan dasar penyusunan Rancangan KUA PPAS oleh disampaikan ke DPRD oleh Kepala Daerah
BPKD. 7. RAPBD dibahas kembali antara TAPD dengan Banggar, dan apabila sudah sesuai dengan
yang disepakati dalam KUA PPAS, maka DPRD menyetujui RAPBD menjadi APBD.
PERENCANAAN PENGANGGARAN
Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des

Rancangan Evaluasi
PUSAT*

RPJPN, RKPA Konsul Rancangan


RPJMN
Konsultasi Mendagri / APBD
Ranwal RKP Provinsi

Pembahasan
Penge-
Penetapan
DPRD

RESES,
RESES/
Paripurna Rancangan
Pembahasan sahan
POKIR RAPBD
DPRD KUA/PPAS RAPBD APBD

Penyusunan/ Penyam-
RPJPD,
Musrenbang paian
Penyampaian
RKPD Pembahasan RAPBD ke Perbaikan
PEMERINTAH DAERAH

RTRWD Rancangan
RPJMD RKA SKPD DPRD
KUA/PPAS Hasil
oleh TAPD
Evaluasi
Forum RKPD
Final
Rancangan SKPD dan Rancangan Rancangan (Pergub APBD
Rancangan KORTEK RKPD Akhir RKPD KUA/PPAS RAPBD
Awal RKPD
Awal RKPD /Perbup
RENBANG
/Perwal)
Verifikasi
& Validasi
Prog/Keg
RPJMD
Prioritas
Renstra

Penyem- Penyem-
DPA
SKPD

Rancangan purnaan Rancangan purnaan Rancangan Penetapan


RKA
Awal Renja Ranwal Renja Rancangan Akhir Renja Renja SKPD
Renja Renja

UU 25/2004, UU 23 Tahun 2014, PMDN 86/2017, PMDN 90/2019, KEPMDN 050/2020, Pedum RKPD UU No. 17/2003, PP 12/2019, PMDN 90/2019, KEPMDN 050/2020, Pedum APBD

Proses Top Down Proses Teknokratik Proses Partisipatif dan Bottom Up Proses Politik *PEMERINTAH (KEMENDAGRI)
SIKLUS PERENCANAAN - PENGANGGARAN TAHUNAN
Pembahasan & Kesepakaan
KUA antara KDH dgn DPRD (Juni)

Pembahasan dan Kesepakatan PPAS antara


Penetapan RKPD 6 KDH dgn DPRD (Juni)
(Mei) 5 7
Penyusunan RKA-SKPD & RAPBD
Musrenbang Kab/Kota (Juli-September)
4 8
(Maret)

Forum SKPD Pembahasan dan persetujuan


Penyusunan Renja SKPD 3 Rancangan APBD dgn DPRD
9
Kab/Kota (Maret) (Oktober-November)

Evaluasi Rancangan
Musrenbang Kecamatan 2 10 Perda APBD (Desember)
(Februari)

Musrenbang Desa Penetapan Perda APBD


1 11
(Januari) (Desember)

Pelaksanaan APBD 13 12 Penyusunan DPA SKPD


Januari thn berikutnya (Desember)
PMDN 90/2019 KEPMDN 050/2020
BATANG TUBUH

REKENING/
PERENCANAAN SUMBER KEWILAYAHAN /
LAMPIRAN FUNGSI ORGANISASI KLASIFIKASI
PEMBANGUNAN PENDANAAN LOKASI
EKONOMI

Poin B. Provinsi Poin D. Provinsi, Berdasarkan


dan, Poin C. Poin E. kode dan data 1. Akun,
Poin F. wilayah
Kab/Kota: Kab/Kota Perumpunan 2. Kelompok,
(Fungsi) administrasi
Poin A. Tata - Urusan Organisasi utk Poin H. Sumber
Diselaraskan dan pemerintahan 3. Jenis,
Cara Klasifikasi, Pemerintahan, Provinsi. Pendanaan
dipadukan sesuai ketentuan
Kodefikasi & - Dana Umum per-uu-an. 4. Objek,
- Bidang, dengan belanja Poin G.
Nomenklatur Perumpunan - Dana Khusus 5. Rincian Objek,
- Program, negara sesuai - Provinsi s.d.
dengan Organisasi utk kecamatan 6. Sub Rincian
- Kegiatan, ketentuan per- Kab/Kota Objek
- Kab/Kota s.d.
-Sub Kegiatan) uu-an kel/desa)

Permendagri No. 86 PP No. 18 Tahun 2018 Permendagri No. 137 PP No. 12 Tahun 2019
PP No. 12 Tahun 2019
Tahun 2017 dan & Aturan Tematik PP No. 71 Tahun 2010 Tahun 2018 dan & Aturan Tematik
(Pasal 52)
perubahannya terkait perubahannya terkait

42 Bidang Urusan + 206 Program + 1 445 Kegiatan + 16 2.252 Sub Kegiatan + 99


P: 3 Urusan dan 5 Unsur + Rutin
Rutin Rutin Rutin Rutin
44 Bidang Urusan + 175 Program + 1 423 Kegiatan + 16 2.031 Sub Kegiatan + 101
K : 3 Urusan dan 6 Unsur + Rutin Rutin Rutin Rutin Rutin
APA YANG BARU ???
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90/2019 & Keputusan Menteri Dalam Negeri
No. 050-3708/2020 TIPS !!!
Mapping → Urusan/Unsur, Bidang Urusan, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan FOKUS
LAMA
KODE
P. 13/2006

1 2 BARU
P. 90/2019 &
KPM. 050-3708
Program Penunjang
Urusan
Unsur pengawas;
Pemerintahan

01 PROGRAM ADALAH SUB URUSAN daerah;

DAN PRIORITAS NASIONAL


Urusan wajib yang Unsur
berkaitan dengan pemerintahan
pelayanan dasar; umum;

Urusan wajib yang

02
Unsur penunjang
KEGIATAN ADALAH tidak berkaitan
dengan pelayanan
urusan
pemerintahan; dan
KEWENANGAN dasar;

PROGRAM KEGIATAN Unsur Pilihan; Unsur kewilayahan;

03 SUB KEGIATAN ADALAH


AKTIVITAS / LAYANAN Unsur pendukung
urusan
pemerintahan;
Unsur kekhususan.
BELANJA DAERAH

5.1 5.2 5.3 5.4


BELANJA TIDAK
BELANJA OPERASI BELANJA MODAL BELANJA TRANSFER
TERDUGA

Belanja Pegawai Belanja Modal Tanah Belanja Tidak Terduga Belanja Bagi Hasil

Belanja Modal Peralatan dan


Belanja Barang dan Jasa Belanja Bantuan Keuangan
Mesin

Belanja Modal Gedung dan


Belanja Bunga
Bangunan

Belanja Modal Jalan, Jaringan,


Belanja Subsidi
dan Irigasi

Belanja Hibah Belanja Modal Aset Tetap Lainnya

Belanja Bantuan Sosial


5.
Akun BELANJA DAERAH

5.3. 5.4.
5.1. 5.2.
Kelompok BELANJA TIDAK BELANJA
BELANJA OPERASI BELANJA MODAL
TERDUGA TRANSFER

Jenis Belanja Modal Belanja Tidak


Belanja Pegawai Belanja Bagi Hasil
Peralatan dan Mesin Terduga

Belanja Bagi Hasil


Belanja Gaji dan Belanja Modal Belanja Tidak Pajak Daerah Kepada
Objek Pemerintahan
Tunjangan ASN Alat Besar Terduga Kabupaten/Kota dan
Desa

Belanja Bagi Hasil


Rincian Belanja Gaji Pokok Belanja Modal Belanja Tidak Pajak Daerah
Objek ASN Alat Besar Darat Terduga
Kepada
Pemerintahan
Kabupaten

Sub Rincian Belanja Gaji Belanja Modal Belanja Tidak


Belanja Bagi Hasil
Pajak Daerah Kepada
Objek Pokok PNS
Dst.
Tractor
Dst.
Terduga
Dst. Pemerintahan Dst.
Kabupaten ...
Pelevelan Organisasi
Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran

Sekretaris Daerah (Admin Daerah)

TAPD TAPD Profil Anggota Penyelia Kelurahan/ Masyarakat


Perencanaan Penganggaran Penyelia Barang/Jasa
Perangkat Dewan Desa/ Individu/
Inspektorat
(BAPPEDA) (BPKD) Daerah (DPRD/K) (PBJ) Gampong Kelompok

User Mitra Perangkat Penyelia Admin Standar Perangkat


Harga Esalon III
Bappeda Daerah (E.II) Keuangan Daerah (E. II)

Penyelia Penyelia Verifikator


Esalon III Belanja Rekening/ Esalon III Esalon IV
Reses/Pokir
SKPD Komponen

Penyelia Renja Esalon IV Esalon IV Staf/Operator


(Prog/Keg/Sub
Keg) SKPD
Staf/ Staf/
Operator Operator
SINKRONISASI PERENCANAAN & PENGANGGARAN PUSAT DAN DAERAH
DALAM SATU KESATUAN SITEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

20 TAHUN 5 TAHUN 1 TAHUN

PEDOMAN DIJABARKAN PEDOMAN


RPJPN RPJMN RKP RAPBN
PEDOMAN DIACU

DISERASIKAN
DIACU DAN
DIPERHATIKAN
DIACU
RENSTRA PEDOMAN RENJA
K/L K/L

RPJPD PEDOMAN RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD


PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN DIACU
DIPERHATIKAN

DISERASIKAN
DIACU DAN
RENSTRA RENJA
DIACU

PEDOMAN
SKPD PROV SKPD PROV

PEDOMAN RKPD RAPBD


RPJPD RPJMD DIJABARKAN PEDOMAN
K/K K/K K/K K/K
PEDOMAN DIACU

RENSTRA PEDOMAN RENJA


SKPD K/K SKPD K/K
KONSISTENSI DOKUMEN PERENCANAAN (RPJMD DAN RKPD) DENGAN
DOKUMEN ANGGARAN KUA/PPAS DAN RAPBD

Visi, Misi, Proker RPJMD RPJMN


KDH Terpilih
5 tahun 5 tahun
Renstra
SKPD
5 tahun 1 tahun
1 tahun
Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun
Dibahas
bersama
KUA PPAS DPRD

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN


DPRD DGN KDH

PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD

TAPD

RAPERDA Dibahas bersama


APBD DPRD
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai