Anda di halaman 1dari 14

Survei Mawas Diri

(SMD)
Pondok Pesantren
2

pengertian
Survei Mawas Diri
Merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya bersama dengan petugas
puskesmas, stakeholders terkait Konsil Kesehatan
Kecamatan (jika sudah terbentuk) untuk mengenali
keadaan dan masalah kesehatan di lingkungan
pondok pesantren, serta menggali potensi yang
dimiliki
3

Cara Pengumpulan Data


Dengan metode wawancara maupun
observasi terhadap kesehatan lingkungan
pondok pesantren
4

Pengumpulan Data
Dilakukan terhadap 30 orang
Terdiri dari pengelola pondok pesantren,
santri dan masyarakat di lingkungan
pondok pesantren
5

Form SMD Fisik


Form SMD Fisik merupakan instrumen kegiatan
SMD agar dapat mengetahui keberhasilan
kegiatan SMD. Kegitan tersebut diharapkan
sebagai ketersediaan pencatatan yang
representatif, pelaporan kegiatan yang kontinyu
dan dokumentasi kegiatan yang lengkap.
Sehingga informasi dari hasil kegiatan SMD
dapat dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan
yang akan datang dan mampu memprediksi
risiko kesehatan sejak dini

Form
6

Hasil SMD
Inventarisasi data/informasi tentang
masalah kesehatan dan potensi yang
dimiliki warga pondok dan masyarakat
sekitar.
7

Kegiatan SMD di pondok pesantren lebih


utama menitik beratkan pada proses
menumbuhkan kesadaran dan peran
serta warga pondok pesantren dan
warga sekitarnya.
8

Musyawarah Warga Pondok


Pesantren (MMP)
9

pengertian
Musyawarah Masyarakat Pondok
Pesantren

Merupakan suatu pertemuan yang dihadiri oleh


warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya,
untuk memperoleh kesepakatan dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi.
10

Peserta MMP
Tokoh Pondok Pesantren, Tokoh
Masyarakat, warga Pondok Pesantren
dan masyarakat sekitarnya
11

Tujuan Penyelenggaraan MMP


Membahas hasil SMD dan data lain yang
menunjang.
12

Proses MMP
Yaitu dengan memaparkan hasil SMD
mencakup :

✖ Urutan masalah dan potensi apa saja yang


dimiliki
✖ Perumusan masalah yang dilakukan
secara mufakat
✖ Upaya pemecahan masalah
✖ Pembuatan rencana kegiatan
penanggulangan masalah yang ada
lengkap dengan jadwal kegiatan beserta
penanggungjawabnya.
13

Pemilihan pengurus dan kader poskestren dilakukan secara


musyawarah mufakat, dan diserahkan kepada intern
pondok pesantren dengan fasilitator Kantor Departemen
Agama Kab/Kota, Puskesmas dan sektor terkait lainnya.
14

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai