Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian
wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar
Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik maka
Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan yang tertuang dalam
rencana tahunan dan rencana lima tahunan. Perencanaan ini salah
satunya melalui Survey Mawas Diri (SMD).
Survey mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan
dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki
antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang
dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat
sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan
serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya sesuai batas
kewenangannya.
UPTD Puskesmas Sindangkasih memandang perlu untuk
melaksanakan kegiatan SMD dan MMD di wilayah kerjanya dalam
rangka mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu Indonesia yang
mandiri, maju adil dan makmur, dengan saling kerjasama antara
beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu
kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Sindangkasih adalah pelaksanaan SMD dan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), dimana masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga
mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan
1
Survey Mawas Diri di wilayah kerja UPTD puskesmas Sindangkasih akan
dilaksanakan pada bulan Januari 2018 dengan mengambil sampel di
Desa Sindangkasih sebanyak 45 responden, Desa Gunung cupu
sebanyak 46 responden, Desa Sukaresik sebanyak 39 responden, Desa
Sukaraja sebanyak 44 responden, Desa Sukasenamg sebanyak 43
responden, serta Desa Budiasih sebanyak 44 responden, Desa
Budiharja sebanyak 43 responden, Desa Sukamanah sebanyak 53
responden dan Desa Wanasigra sebanyak 43 responden dengan jumlah
total keseluruhan sebanyak 400 responden. Dengan jumlah tersebut,
maka masyarakat kecamatan Sindangkasih harus mampu
menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan
keluar dalam menanggulanginya. SMD dan MMD yang diselenggarakan
oleh UPTD Puskesmas Sindangkasih bersama pemerintahan desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan kader kesehatan adalah salah satu cara
yang efektif dan efisien dalam menjawab permasalahannya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD
Kecamatan Sindangkasih tahun 2018 ini adalah untuk memberikan
bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) UPTD
Puskesmas Sindangkasih Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD
dan MMD Kecamatan Sindangkasih tahun 2018.
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) UPTD Puskesmas Sindangkasih
tahun 2019 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.

2
C. Mekanisme Pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan
MMD, maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh,
menghimpun dan mengukur seluruh informasi dasar mengenai
masyarakat baik latar belakang warga, kemampuan bertahan hidup
termasuk pandangan hidup yang dianutnya, data fisik, geografi, latar
belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum,
sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat
pendidikan, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan
lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, politik, ekonomi dan pola
kekerabatan, pemerintahan, dan budaya.
Setelah kita memahami masyarakat secara menyeluruh, maka kita
harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan MMD, yaitu :
1. Persiapan kegiatan SMD
a. Mementukan waktu, lokasi dan sasaran
1) Waktu pelaksanaan SMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih yaitu pada bulan Nopember tahun 2018.
2) Lokasi sasaran adalah seluruh desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sindangkasih.
b. Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran)
Populasi pada pelaksanaan SMD adalah seluruh rumah tangga
yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih pada
tahun 2018.
Berdasarkan data survei jumlah kepala keluarga di wilayah
kecamatan Sindangkasih tahun 2018 adalah sebanyak 14,331 RT.
c. Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi)
Untuk menentukan sampel pelaksana SMD UPTD Puskesmas
Sindangkasih menggunakan rumus Slovin yaitu :

n= N
1 + Ne2

n = jumlah sampel minimal

3
N = Populasi
e = error margin
n = 14,331 / (1 + (14,331 x 0,0025))
n = 14,331 / 36,82
n = 389
jadi sampelnya sebanyak 389 orang.
Penyebaran sampel berdasarkan jumlah rumah tangga yang ada
di wilayah Kecamatan Sindangkasih.
1. Desa Sukamanah : 1.420/13.770 X 389 = 40 orang
2. Desa Sukaraja : 1.746/13.770 X 389 = 49 orang
3. Desa Sukasenang : 1.724/13.770 X 389 = 49 orang
4. Desa Budiharja : 1.268/13.770 X 389 = 36 orang
5. Desa Budiasih : 1.228/13.770 X 389 = 35 orang
6. Desa Gunungcupu : 2.013/13.770 X 389 = 57 orang
7. Desa Sukaresik : 1.215/13.770 X 389 = 34 orang
8. Desa Sindangkasih : 2.168/13.770 X 389 = 61 orang
9. Desa Wanasigra : 988/13.770 X 389 = 28 orang

d. Menentukan metode kegiatan SMD


Metode kegiatan pelaksanaan SMD di UPTD Puskesmas
Sindangkasih mengunakan metode dengan angket/kuesioner.
e. Membentuk tim pelaksana kegiatan SMD
Pembentukan tim pelaksana kegiatan SMD UPTD Puskesmas
Sindangkasih berdasarkan data penanggung jawab bina wilayah
perdesa.
f. Koordinasi dan komunikasi lintas program dan lintas sektor
Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilaksanakan dari
tahap persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi. Begitu juga
koordinasi dan komunikasi lintas sektor mulai dari sosialisasi
tingkat kecamatan, desa dan kader kesehatan.

4
g. Membuat tabulasi
Tabulasi dibuat dengan adanya masukan-masukan dari semua
program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar
rancangan kuesioner.
Setelah rancangan pembuatan kuesioner selesai maka
dilaksanakan pertemuan evaluasi dan kesepakatan pembuatan
konsep kuesioner dan disyahkan oleh kepala puskesmas UPTD
Puskesmas Sindangkasih. Dasar rancangan pembuatan kuesioner
dilatarbelakangi dari perkembangan penyakit (10 besar penyakit
tahun 2018 hasil program UKP), dan permasalahan kesehatan
(hasil temuan di lapangan) dari bulan Januari sampai dengan
bulan Oktober juga capaian program UKM tahun 2018.
h. Membuat kuesioner
Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan
disyahkan oleh Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas
Sindangkasih, selanjutnya pembuatan kuesioner dan
pendistribusian berdasarkan jumlah sampel yang telah disepakati.
2. Pelaksanaan SMD
a. Hari pertama
Tim pelaksana SMD UPTD Puskesmas Sindangkasih melakukan
sosialisasi kegiatan SMD dan penyerahan kuesioner sebanyak
sampel yang telah ditentukan kepada 9 Bidan Desa.
b. Hari kedua
Bidan Desa melakukan kegiatan SMD dengan penyebaran
kuesioner kepada responden sejumlah sampel yang telah
ditentukan pada saat pertemuan di Posyandu.
3. Pengolahan data SMD
Setelah pelaksanaan SMD tim pelaksana kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Sindangkasih melakukan kegiatan :
a. Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan

5
b. Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari penyebab akar
masalah, evaluasi masalah dan tindak lanjut).

D. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Musyawarah Masyarakt Desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah
dari hasil pelaksanaan SMD.
Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim pelaksana kegiatan
SMD UPTD Puskesmas Sindangkasih menggunakan teknik PRA
(participatory Rural Apraisal) dan fokus diskusi.
PRA atau pemahaman partisipatif kondisi pedesaan adalah
pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat secara
bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka
merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Fokus diskusi adalah diskusi terarah merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat
spesifik.
Dalam pelaksanaan pertemuan MMD peserta yang diundang
terdiri dari pemuka masyarakat desa (toga/toma), petugas pukesmas
dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan.
a. Pembukaan
b. Sambutan Kepala Desa setempat
c. Sambutan Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Sindangkasih
dan atau Tim Pelaksana kegiatan.
d. Perkenalan peserta MMD
e. Penyajian hasil SMD oleh kader/ tokoh
f. Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran,
masukan) dari masyarakat untuk mengali potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat.
g. Merumuskan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan
tim.

6
h. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh kades.
i. Kesimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
kerja oleh Kepala Desa.
j. Membuat kesepakatan bersama.
k. Menyusun rencana tindak lanjut oleh tim pelaksana kegiatan
SMD UPTD Puskesmas Sindangkasih.
l. Penutupan oleh Kepala Desa setempat.
m. Doa oleh tokoh agama setempat.

E. Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD dan MMD


Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2018 diharapkan
seluruh pemegang program UKM :
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat.
2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan UKM
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019.
4. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan
pertimbangan untuk perencanaan kegiatan lintas program dan
sektoral.
6. Dapat menjadikan bahan informasi bagi pihak lain yang
membutuhkannya.

7
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk


1. Kependudukan
Secara geografis UPTD Puskesmas Sindangkasih berada di wilayah
Kecamatan Sindangkasih dengan luas wilayah 5.816,58 Ha. Terdapat 9
(sembilan) desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih yaitu :
Desa Wanasigra, Desa sindangkasih, Desa Sukaresik, Desa gunnungcupu,
Desa sukasenang, desa budiharja, desa budiasih,desa sukaraja dan Desa
Sukamanah.
a. Batas wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih adalah
sebagai berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan Gunung Syawal
2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kota Tasikmalaya
3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cihaurbeuti
4) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Cikoneng
Data situasi geografis wilayah kerja Puskesmas Sindangkasih dapat
dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut :
Tabel 2.1
Data Situasi Geografis Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018

No Desa Luas Wilayah Jarak ke Waktu Tempuh


( Km2) Puskesmas ke Puskesmas
(Km)
1. Sindangkasih 1.91 0.5 5 menit
2. Wanasigra 1.83 2.24 10 menit
3. Sukasenang 3.08 2.20 10 menit
4. Sukaresik 2.27 4.42 25 menit
5. Gunungcupu 3.64 2.23 10 menit
6. Budiasih 3.46 5.52 30 menit
7. Budiharja 2.70 5.54 30 menit
8. Sukaraja 1.69 4.45 25 menit
9. Sukamanah 3.46 5.58 30 menit

8
Tabel 2.1 tabel 2.1 menggambarkan bahwa UPTD Puskesmas
Sindangkasih meliputi 9 desa dengan jarak tempuh terjauh ke Puskesmas
adalah Desa Sukamanah, dengan jarak 5,6 Km dan waktu tempuh rata-
rata kurang lebih 20 menit.

Lokasi UPTD Puskesmas Sindangkasih terletak di pusat kecamatan,


sehingga ada 2 desa yang kesulitan menuju puskesmas, yaitu desa
Sukaresik dan desa Sukamanah yang merupakan desa terjauh dengan
jarak tempuh 5,8 km dan memerlukan waktu sekitar 30 menit, hal ini
berdampak sulitnya masyarakat datang ke Puskesmas apalagi dalam
kondisi gawat darurat.
Jumlah Penduduk di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
pada Tahun 2018 adalah sebanyak 50.281 jiwa. Data penduduk per
kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2.
Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018

Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total

0 – 4 2.003 1.896 3.899


5 – 14 5.140 4.940 10.080
15 – 44 13.925 12.880 26.805
45 – 64 4.372 4.195 8.567
65 + 410 520 930
Jumlah 25.850 24.431 50.281

9
Sumber Data : Profil Kecamatan Sindangkasih Tahun 2018

Tabel 2.2 menunjukkan bahwa jumlah umur penduduk terbanyak


adalah kelompok umur 15-44 tahun yang merupakan umur produktip dan
kelompok umur 60 tahun keatas sebanyak 930 orang yang merupakan
kelompok umur rentan terkena dampak kesehatan .
Tingkat pendidikan merupakan salah satu komponen yang
menentukan indeks pembangunan manusia selain tingkat kesehatan dan
tingkat ekonomi masyarakat.
Prosentase penduduk berusia 10 tahun ke atas yang melek huruf
sebesar 93,21% dirinci menurut tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2.4.
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi
di Wilayah Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Tidak Memiliki Ijazah SD 11.914


2. SD / MI 4.565
3. SMP / MTs 22.616
4. SMA / MA 7.413
5. SMK 7.205
6. Diploma I/II 358
7. Diploma III 1.825
8. Diploma IV 1.228
9. S2/S3 (Master/Doktor) 71
Sumber Data : Disdik Kecamatan Sindangkasih

Dari tabel 2.4. di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan SLTP /
MTs di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih menempati
peringkat tertinggi yaitu sebanyak 22.616 orang.

2. Keadaan Kesehatan Lingkungan

10
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
a. Rumah Sehat
Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik
yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana
lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan
pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk
keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di
atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang
sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni  
Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia
sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang
menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat
belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan
paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah
yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak
sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan
rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan
pemukiman harus mampu mendukung tingkat kesehatan
penghuninya.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban
sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat
pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah,
mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian

11
rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat
berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat
mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit.
Pada tahun 2017 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih sebanyak 14.331 rumah. Dari jumlah
tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau
rumah sehat sebanyak 10,466 unit atau 73.7%. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya terdapat peningkatan 13 % (Tahun 2017
( 60%)

b. Akses Air Minum


Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan tanpa melalui proses pengolahan dapat langsung
diminum. Seiring dengan kemajuan teknologi serta semakin tinggi
tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan terutama dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih untuk minum, sementara itu
persediaan air tanah yang selama ini menjadi sumber utama air
minum telah mengalami pencemaran, rumah tangga kini mulai
beralih kepada produk air minum dalam kemasan/isi ulang. Produk
ini merupakan salah satu solusi untuk konsumsi air minum karena
produk dapat langsung diminum karena telah melalui proses
produksi . Sementara menurut definisi MDGs air minum kemasan
dan isi ulang tidak termasuk dalam sumber air minum layak. Hal ini
dikarenakan air kemasan tidak dapat dipastikan keberlanjutannya
dan sumbernya dari wilayah lain. Tahun 2018 jumlah penduduk
dengan akses air minum yang layak sebanyak 50.281 (100%).

c. Akses Sanitasi (Jamban Sehat)


Jamban Sehat adalah tempat buang air besar yang
konstruksinya memenuhi syarat-syarat kesehatan, antara lain
pembuangan tinjanya menggunakan tangki septik. Jamban Sehat

12
adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan
pengelola program, pada tahun 2018 dari jumlah penduduk
dengan akses sanitasi layak sebanyak 50.281 jiwa (100%).
Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) sebanyak 9 desa (100%) dari jumlah desa
yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk desa stop BABS (SBS)
sebanyak 0 desa (0%).

d. Tempat – Tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan


(TTU dan TPM)
Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi
umum yang disediakan oleh badan – badan pemerintah, swasta
atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang
mempunyai tempat dan kegiatan tetap, memiliki fasilitas sanitasi
(jamban, tempat pembuangan sampah dan limbah) untuk
kebersihan dan kesehatan di lingkungan. Tempat-tempat umum
yang sehat berpengaruh cukup besar di masyarakat karena
masyarakat menggunakan fasilitas umum tersebut untuk berbagai
kepentingan. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk
mewujudkan kondisi tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari
kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menjadi
sarang vektor penyakit yang dapat menimbulkan gangguan
terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya.
Pengawasan sanitasi tempat umum meliputi sarana wisata,
sarana ibadah, sarana transportasi, sarana ekonomi dan sosial.
Jumlah TTU pada tahun 2018 sebanyak 25 dan yang memenuhi
syarat sebanyak 25 (100 %). Sedangkan untuk jumlah keseluruhan
TPM sebanyak 313 dan yang memenuhi syarat higiene sanitasi
sebanyak 199 (63.58%).

3. Gambaran Perilaku Masyarakat

13
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
penanggulangan masalah kesehatan melalui pencegahan terjadinya
kesakitan maupun kematian. Program PHBS adalah upaya untuk
pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
hidup bersih dan sehat, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat turut menangani masalah di bidang kesehatan serta berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup
tatanan Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Tempat Umum dan
Sarana Kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS di tatanan rumah tangga
mencakup aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : (1) ibu bersalin oleh
tenaga kesehatan, (2) pemberian ASI untuk balita, (3) adanya
jaminan pemeliharaan kesehatan, (4) aktivitas fisik setiap hari, (5)
tidak merokok, (6) makan dengan gizi seimbang, (7) ketersediaan air
bersih, (8) adanya jamban, (9) tingkat kepadatan hunian, (10) lantai
rumah bukan dari tanah, (11) bebas jentik. Hasil kegiatan tahun
2017 menunjukkan rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS di
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih sebanyak 5,466 (78.0%).
Capaian ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu mencapai 52.5% pada tahun 2017.

b. Posyandu
Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan yang
bersumber daya masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam sistem penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini

14
serta merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan
yang dilakukan oleh masyarakat. Jumlah posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2018 tercatat 60 unit.

B. Situasi Derajat Kesehatan


Situasi derajat kesehatan di masyarakat dapat digambarkan antara
lain melalui angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi
masyarakat.
1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu
indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI
menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil)
selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari
setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup. AKI juga dapat digunakan dalam
pemantauan kematian terkait dengan kehamilan. Indikator ini
dipengaruhi status kesehatan secara umum, pendidikan dan
pelayanan selama kehamilan dan melahirkan. Sensitivitas AKI
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan menjadikannya indikator
keberhasilan pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan
laporan Puskesmas, jumlah kematian ibu maternal di Wilayah
Kerja Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2018 sebanyak 1 kasus
dari 982 jumlah kelahiran. Hal ini sama dengan tahun sebelumnya
(tahun 2017 sebanyak 2 jiwa). Penyebab kematian ibu maternal
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4
Pola penyebab kematian ibu maternal
Di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih tahun 2018
No Penyebab Kematian Jumlah %
1. Kematian Ibu Hamil 0 0%

15
2. Kematian Ibu Bersalin 1 100%
3. Kematian Ibu Nifas 0 0%
Jumlah 0 0%
Sumber : Data KIA Puskesmas Sindangkasih 2018

b. Angka Kematian Bayi (AKB)


Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi
merupakan indikator terbaik untuk menilai status kesehatan di
suatu wilayah. Manfaat dari IMR yaitu untuk mengetahui
gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan angka kematian bayi, status gizi bumil, tingkat
pelayanan antenatal, tingkat keberhasilan KIA dan KB serta
kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.
Pada tahun 2018 jumlah kematian neonatus yang terjadi di
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih sebanyak 4 dari 982
kelahiran, sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB)
sebesar 3.5 per 1.000 KH. Berdasarkan pencapaian tersebut
maka terdapat penurunan angka dari tahun sebelumnya (tahun
2017 sebesar 10.4 per 1.000 KH). Jika dibandingkan dengan
target Penetapan Kinerja (TAPKIN) Puskesmas Sindangkasih
dimana tahun 2017 target AKB sebesar ≤ 4 Kasus, maka AKB
Puskesmas belum melampaui target. Seperti diketahui bahwa
angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Tabel 2.5
Perkembangan Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2013 s.d. 2017
No Tahun Jumlah Kematian Bayi
1 2013 3 Jiwa
2 2014 4 Jiwa
3 2015 8 Jiwa
4 2016 7 Jiwa
5 2017 6 Jiwa

16
Penurunan dan kenaikan AKB dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan
berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan
kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat
yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi
yang berdampak positif pada daya tahan bayi terhadap infeksi
penyakit.

c. Status Gizi Bayi dan Balita


Status gizi pada balita merupakan faktor penting dalam
upaya menurunkan angka kematian balita. Selain itu status gizi
pada balita sangat menentukan terhadap tingkat kecerdasan
sumber daya manusia pada tahun mendatang. Perkembangan
keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan
dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin
dalam hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di
posyandu. Berdasarkan laporan jumlah kelahiran pada tahun 2018
di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih menunjukkan jumlah
Bayi Lahir Hidup sebanyak 982 bayi. Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2017 sebanyak 9 bayi (3.2 %),
sedangkan jumlah Balita yang dilaporkan (sasaran) sebanyak
1,216 jiwa, yang ditimbang (D) sebanyak 1,153 (94,8 %) dan
yang di Bawah Garis Merah (BGM) sebanyak 7 jiwa (0.6%).
Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan jumlahnya
cenderung bertambah adalah masalah gizi kurang dan gizi buruk.
Kurang gizi sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat
yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit. Pada
tahun 2018 jumlah gizi buruk yang ditemukan dan mendapat
perawatan sebanyak 4 jiwa.

2. Angka Kesakitan (Morbiditas)

17
Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka insiden
maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Ciamis
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.6
10 Besar Penyakit di Puskesmas
untuk Semua Golongan Umur di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Tahun 2018
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Tukak Lambung 10540
2 Rheumatoid 8130
3 Nasofaringitis Akut 5095
4 Comod cold 4489
5 Hipertensi 3410
6 Dm 3293
7 Headack 2987
8 Asthma 2235
9 Mialgia 2230
10 Myestenia grafidarum 880
Sumber Data : Puskesmas Sindangkasih 2018

C. Situasi Sumber Daya Kesehatan


Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sumber
daya kesehatan yang diperlukan didalam pembangunan kesehatan antara
lain sarana dan prasarana kesehatan, tenaga, dan pembiayaan kesehatan.
1. Sarana Kesehatan
Upaya mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi
masyarakat perlu didukung oleh adanya sarana kesehatan yang
memadai dan memiliki kualitas pelayanan yang baik. Sarana
kesehatan dasar yang ada di Kabupaten Ciamis pada tahun 2018
terdiri dari :
Tabel 2.7
Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018
No Jenis Sarana Jumlah

18
1 Rumah Sakit Umum 0
2 Puskesmas 1
3 Puskesmas Pembantu 3
4 Poskesdes 6
5 Klinik Kesehatan 4
6 Apotek 4
7 Toko Obat 6
8 BPS 11
9 Praktek Dokter 1

2. Tenaga Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang
diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu berusaha
untuk mengembangkan kemampuan secara keilmuan dan
ketrampilannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal
kepada masyarakat.
Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi perencanaan dan
pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan
memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan antara lain
karena sifat data ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus
sehingga system pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan
secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga kesehatan
disarana pelayanan wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih sebagai
berikut:
Tabel 2.8
Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018
TENAGA JENIS FASILITAS KESEHATAN
NO JUMLAH
KESEHATAN Pusk. Pustu Poskesdes
1 Dokter Spesialis
2 Dokter Umum 3 1
3 Dokter Gigi 1
4 Bidan 4 3 6 13
5 Perawat 6 2 8
6 Perawat Gigi 2 2
7 Tenaga Kefarmasian 2 2
8 Kesehatan Masyarakat 3 3
9 Kesehatan Lingkungan 1 1

19
TENAGA JENIS FASILITAS KESEHATAN
NO JUMLAH
KESEHATAN Pusk. Pustu Poskesdes
10 Nutritionist 1 1
11 Fisioterapi
12 Analisi Kesehatan 2 2
13 Tata usaha 4 4
Jumlah 37
Sumber Data : Tata Usaha Puskesmas Sindangkasih 2018
Tabel 2.8 menunjukkan tenaga kesehatan tersebar di berbagai
Fasilitas kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 64,28%,
Puskesmas Pembantu 21,42%, di Poskesdes sebanyak 14,28 %.

20
BAB III
ANALISA MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Ada dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui
kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) di wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis.
1. Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan SMD
Berdasarkan hasil SMD pada bulan November 2018 di wilayah
Kecamatan Sindangkasih didapatkan data responden melalui analisis
data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) ,
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
a. Umur
Tabel 3.1
Data Frekuensi Responden Menurut Golongan Umur
Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

20 – 25 30 6,9 6,9 6,9

26 – 30 77 20,5 20,5 27,4

31 – 35 60 16,0 16,0 43,4

36 – 40 82 21,8 21,8 65,2

41 – 45 65 14,6 14,6 79,8


Valid
46 – 50 41 8,2 8,2 88,0

51 – 55 14 3,7 3,7 91,8

56- 60 13 3,5 3,5 95,2

> 60 18 4,8 4,8 100,0

Total 389 100,0 100,0

b. Jenis Kelamin
Tabel 3.2
Data Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Laki – Laki 348 89,7 89,7 89,7

Valid Perempuan 41 10,3 10,3 10,3

Total 389 100,0 100,0 100,0

c. Agama

Tabel 3.3
Data Frekuensi Responden Menurut Agama
Agama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Islam 389 100,0 100,0 100,0

d. Tingkat Pendidikan

Tabel 3.4
Data Frekuensi Responden Menutut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

SD 136 36,2 36,2 36,2

SMP 164 40,2 40,2 76,3

SMA 75 19,9 19,9 96,3


Valid
D3 3 ,8 ,8 97,1

S1 11 2,9 2,9 100,0

Total 389 100,0 100,0

e. Pekerjaan

Tabel 3.5
Data Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan

Frequency Percent Valid Cumulative Percent


Percent

Valid Wiraswaasta 169 44,9 44,9 44,9

Buruh / Tani 183 45,2 45,2 90,2

Karyawan Swasta 15 4,0 4,0 94,1

22
IRT 12 3,2 3,2 97,3

Honorer 4 1,1 1,1 98,4

Perangkat Desa 4 1,1 1,1 99,5

PNS 2 ,5 ,5 100,0

Total 389 100,0 100,0

f. Jumlah Anggota Keluarga

Tabel 3.6
Data Frekuensi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

1 5 1,3 1,3 1,3

2 15 4,0 4,0 5,3

3 167 41,8 41,8 47,1

Valid 4 144 38,6 38,6 85,6

5 46 11,2 11,2 96,8

6 12 3,2 3,2 100,0

Total 389 100,0 100,0

g. Penghasilan Perbulan
Tabel 3.7
Data Frekuensi Responden Menurut Penghasilan Perbulan
Penghasilan Perbulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

< 500.000 45 12,0 12,0 12,0

500.000 - 1.000.000 185 46,8 46,8 58,8

1.000.001 - 1.500.000 104 26,6 26,6 85,4


Valid
1.500.001 - 2.000.000 27 7,2 7,2 92,6

> 2.000.000 28 7,4 7,4 100,0

Total 389 100,0 100,0

h. Penerima BLT

Tabel 3.8
Data Frekuensi Responden Menurut Penerima BLT
Status Penerima BLT

23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 100 21,8 21,8 21,8

Valid Tidak 289 78,2 78,2 100,0

Total 389 100,0 100,0

Berdasarkan hasil SMD pada bulan November 2018 di wilayah


Kecamatan Sindangkasih didapatkan beberapa jawaban responden
mengenai masalah kesehatan melalui analisis data menggunakan
Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) sebagai berikut :

1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan


a. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Tabel 3.9
Data Frekuensi Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
A1

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Puskesmas 276 69,9 69,9 69,9

Praktek Dokter
109 29,0 29,0 98,9
Valid Swasta

Diobati Sendiri 4 1,1 1,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

b. Jarak dari Rumah ke Fasilitas Kesehatan


Tabel 3.10
Data Frekuensi Jarak dari Rumah Ke Fasilitas Kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

< 1 Km 115 27,9 27,9 27,9

1 - 5 Km 147 38,0 38,0 66,0

Valid 6 - 10 Km 102 27,4 27,4 93,4

> 10 Km 25 6,6 6,6 100,0

Total 389 100,0 100,0

c. Sarana Transfortasi untuk Akses ke Fasilitas Kesehatan


Tabel 3.11
Data Frekuensi Sarana Transfortasi untuk Akses ke Fasilitas
Kesehatan

24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent

Jalan Kaki 51 12,5 12,5 12,5

Kendaraan
270 72,1 72,1 84,6
Valid Pribadi

Angkutan Umum 68 15,4 15,4 100,0

Total 389 100,0 100,0

d. Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan

Tabel 3.12
Data Frekuensi Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan

Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent

BPJS / KIS 218 55,3 55,3 55,3

Asuransi Swasta 11 1,9 1,9 57,2


Valid Tidak Mengikuti
160 42,8 42,8 100,0
Sama Sekali

Total 389 100,0 100,0

2. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Gizi, dan Imunisasi


a. Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil

Tabel 3.13
Data Frekuensi Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 63 6,3 6,3 93,7

Tidak 326 93,7 93,7 100,0


Valid

Total 389 100,0 100,0

b. Rencana Penolong Untuk Melahirkan


Tabel 3.14
Data Frekuensi Rencana Penolong Untuk Melahirkan
B2

25
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Tidak Memberi
326 84,2 84,2 84,2
Jawaban

Rumah Sakit / Klinik


4 0,1 0,1 9,2
Valid Swasta

Puskesmas 37 9,2 9,2 6,5

Bidan Praktek Swasta 22 6,5 6,5 100,0

Total 389 100,0 100,0

c. Rencana Penolong Persalinan

Tabel 3.15
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B3

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi
326 84,25 84,25 84,25
Jawaban

Valid Bidan 63 15,75 5,75 5,75

Dukun 100,0

Total 389 100,0 100,0

d. Kunjungan Kehamilan
Tabel 3.16
Data Frekuensi Mengalami Gangguan Kehamilan
B4

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 326 84,25 84,25 84,25

< 4 Kali 3 0,75 0,75 15


Valid
> 4 Kali 60 15 15 100,0

Total 389 100,0 100,0

e. Gangguan Kehamilan pada Persalinan Terakhir


Tabel 3.17
Data Frekuensi Gangguan Kehamilan pada Persalinan Terakhir
B5

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Valid TIdak Memberi Jawaban 326 84,25 84,25 84,25

Ya 3 0,75 0,75 15

26
Tidak 60 15 15 100,0

Total 389 100,0 100,0

f. Penolong Persalinan
Tabel 3.18
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B6

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 326 84,25 84,25 84,25

Tenaga Kesehatan 60 15 15 15

Valid Dukun Bayi 3 0,05 0,05 100,0

Total 389 100,0 100,0

g. Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe


Tabel 3.24
Data Frekuensi Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe
B9

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 326 84,25 84,25 84,25

Ya 3 0,75 0,75 15
Valid
Tidak 60 15 15 100,0

Total 389 100,0 100,0

h. Ibu Hamil Diperiksa Hb


Tabel 3.25
Data Frekuensi Ibu Hamil Diperiksa Hb
B10
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Valid Tidak Memberi Jawaban 337 84,25 84,25 84,25

27
Ya 3 0,75 0,75 15

Tidak 60 15 15 100,0

Total 400 100,0 100,0

i. Keluarga yang Paham tentang KIA/KB dan Imunisasi


Tabel 3.26
Data Frekuensi Keluarga yang Paham tentang KIA/KB dan
Imunisasi
B11
Frequen Percent Valid Percent Cumulative
cy Percent

Tidak Memberi Jawaban 326 84,25 84,25 84,25

Ya 3 0,75 0,75 15
Valid
Tidak 60 15 15 100,0

Total 389 100,0 100,0

j. Balita Memperoleh Imunisasi Lengkap


Tabel 3.27
Data Frekuensi Balita Memperoleh Imunisasi Lengkap
B12
Frequen Percent Valid Percent Cumulative
cy Percent

Tidak Memberi Jawaban 103 14,6 14,6 14,6

Ya 290 80,1 80,1 94,7


Valid
Tidak 20 5,3 5,3 100,0

Total 389 100,0 100,0

k. Bayi < 10 Bulan Memperoleh Imunisasi


Tabel 3.28
Data Frekuensi Bayi < 10 bulan Memperoleh Imunisasi
B13
Freque Percent Valid Percent Cumulative
ncy Percent

Valid Tidak Memberi


103 14,6 14,6 14,6
Jawaban

Ya 290 80,1 80,1 94,7

28
Tidak 20 5,3 5,3 100,0

Total 389 100,0 100,0

l. Balita ditimbang Minimal 8 kali/tahun


Tabel 3.29
Data Frekuensi Balita Selalu Ditimbang Minimal 8 kali/Tahun
B14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Tidak Memberi
47 12,5 12,5 12,5
Jawaban

Valid Ya 330 85,4 85,4 97,9

Tidak 18 2,1 2,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

m. Balita dengan Status Gizi kurang/BGM/Buruk

Tabel 3.30
Data Frekuensi Balita dengan Status Gizi kurang/BGM/Buruk
B15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Tidak Memberi
56 11,4 11,4 11,4
Jawaban

Valid Ya 43 11,4 11,4 22,9

Tidak 290 77,1 77,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

n. Balita Memperoleh MP-ASI


Tbel 3.31
Data Frekuenasi Balita Memperoleh MP-ASI
B16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

29
Tidak Memberi
56 11,4 11,4 11,4
Jawaban

Valid < 6 Bulan 43 11,4 11,4 22,9

> 6 Bulan 290 77,1 77,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

o. Keluarga Biasa Sarapan Pagi


Tabel 3.32
Data Frekuensi Keluarga Biasa Sarapan Pagi
B17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Ya 363 99,5 99,5 99,5

Valid Tidak 26 ,5 ,5 100,0

Total 389 100,0 100,0

3. Surveilans
Dalam 3 bulan terakhir apakah ada anggota keluarga yang sakit :
a. Batuk Pilek

Tabel 3.34
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Batuk Pilek

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 277 47,1 47,1 47,1

Valid Tidak 133 52,9 52,9 100,0

Total 400 100,0 100,0

b. Diare
Tabel 3.35
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Diare

30
C2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 277 47,1 47,1 47,1

Valid Tidak 133 52,9 52,9 100,0

Total 400 100,0 100,0

c. Hipertensi
Tabel 3.36
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Hipertensi
C3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 277 47,1 47,1 47,1

Valid Tidak 133 52,9 52,9 100,0

Total 400 100,0 100,0

d. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Tabel 3.37
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit DBD
C4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak 400 100,0 100,0 100,0

e. TBC (Flek Paru)

Tabel 3.38
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit TBC
C5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 38 2,7 2,7 2,7

Valid Tidak 375 97,3 97,3 100,0

Total 389 100,0 100,0

31
f. Hepatitis

Tabel 3.42
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Hepatitis
C9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 389 100,0 100,0 100,0

g. Diabetes Melitus (DM) / Penyakit Gula

Tabel 3.44
Data Frekuensi Keluaarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit DM
C11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 1 ,3 ,3 ,3

Valid Tidak 388 99,7 99,7 100,0

Total 389 100,0 100,0

4. Rumah dan Lingkungan


a. Data Frekuensi SPAL

Tabel 3.46
Data Frekuensi SPAL
D1
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percent Percent
Tidak Memberi Jawaban 2 ,5 ,5 ,5
Ada sarana, memenuhi
160 45,5 45,5 46,0
syarat
Ada sarana, tidak memenuhi
Valid 150 39,9 39,9 85,9
syarat

Tidak ada sarana 53 14,1 14,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

b. Data Frekuensi Penyediaan Air Bersih


32
Tabel 3.47
Data Frekuensi Penyediaan Air Bersih
D2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 4 1,1 1,1 1,1

Sumur 287 76,3 76,3 77,4

PDAM 8 2,1 2,1 79,5


Valid
Sungai 1 ,3 ,3 79,8

Lainnya 65 20,2 20,2 100,0

Total 389 100,0 100,0

c. Data Frekuensi Tempat Pembuangan Akhir Tinja


Tabel 3.48
Data Frekuensi Tempat Pembuangan Akhir Tinja
D3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 10 2,7 2,7 2,7

Septic Tank 215 60,1 60,1 62,8

Kolam 97 25,8 25,8 88,6

Valid Sungai 4 1,1 1,1 89,6

Selokan 2 ,5 ,5 90,2

Lainnya 37 9,8 9,8 100,0

Total 389 100,0 100,0

d. Data Frekuensi Kamar Mandi yang Dipakai Keluarga

Tabel 3.49
Data Frekuensi Kamar Mandi yang Dipakai Keluarga

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 5 1,3 1,3 1,3

Ada, di dalam rumah 253 70,2 70,2 71,5

Valid Ada, di luar rumah 70 18,6 18,6 90,2

Tidak ada 37 9,8 9,8 100,0

Total 389 100,0 100,0

e. Data Frekuensi Jenis Kamar Mandi


Tabel 3.50
Data Frekuensi Jenis Kamar Mandi

33
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 11 2,9 2,9 2,9

Terbuka 103 27,4 27,4 30,3


Valid
Tertutup 240 69,7 69,7 100,0

Total 389 100,0 100,0

f. Data Frekuensi Pembuangan Limbah Kamar Mandi


Tabel 3.51
Data Frekuensi Pembuangan Limbah Kamar Mandi
D7

Frequency Percen Valid Cumulativ


t Percent e Percent

Tidak Memberi Jawaban 25 4,0 4,0 4,0

Tergenang di pekarangan /
55 14,6 14,6 18,6
kebun

Ke sawah 29 5,1 5,1 23,7

Valid Ke selokan / sungai 65 17,3 17,3 41,0

Dibuatkan sarana pembuangan


60 14,9 14,9 55,9
khusus / SPAL

Lainnya 155 44,1 44,1 100,0

Total 389 100,0 100,0

g. Data Frekuensi Pembuangan Sampah Rumah Tangga

Tabel 3.52
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Rumah Tangga
D8

Frequency Percent Valid Cumulativ


Percent e Percent

Tidak Memberi Jawaban 14 1,1 1,1 1,1

Tersedia tempat pembuangan


17 1,9 1,9 2,9
sampah yang tertutup

Valid Tersedia tempat pembuangan


280 74,5 74,5 77,4
sampah yang tidak tertutup

Tidak tersedia 78 22,6 22,6 100,0

Total 389 100,0 100,0

34
h. Data Frekuensi Pembuangan Sampah Pekarangan
Tabel 3.53
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Pekarangan
D9

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi
21 2,9 2,9 2,9
Jawaban

Valid Tersedia 88 23,7 23,7 26,6

Tidak tersedia 280 73,4 73,4 100,0

Total 389 100,0 100,0

i. Data Frekuensi Pembuangan Air Limbah Dapur


Tabel 3.54
Data Frekuensi Pembuangan Air Limbah Dapur
D10
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percen Percent
t

Tidak Memberi Jawaban 28 4,8 4,8 4,8

Tersedia sarana yang tertutup


dan mengalir sehingga tidak 61 16,5 16,5 21,3
Valid ada genangan air / SPAL

Tidak tersedia sarana atau


300 78,7 78,7 100,0
dibuang secara terbuka

Total 389 100,0 100,0

j. Data Frekuensi Jendela

Tabel 5.55
Data Frekuensi Jendela
D11

35
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percen Percent
t

Tidak Memberi Jawaban 14 2,7 2,7 2,7

Ada di seluruh jenis ruangan /


100 23,9 23,9 26,6
kamar dan cukup

Valid Ada, hanya pada sebagian


199 52,9 52,9 79,5
ruang / kamar

Tidak 76 20,5 20,5 100,0

Total 389 100,0 100,0

k. Data Frekuensi Ventilasi

Tabel 5.56
Data Frekuensi Ventilasi
D12
Frequency Percent Valid Cumulative
Percen Percent
t

Tidak Memberi Jawaban 8 1,1 1,1 1,1

Ada jendela, ada lubang angin


168 42,0 42,0 43,1
/ ventilasi

Ada jendela, tidak ada


Valid 150 37,2 37,2 80,3
ventilasi

Tidak ada jendela, tidak ada


74 19,7 19,7 100,0
lubang angin / ventilasi

Total 400 100,0 100,0

l. Data Frekuensi Ruang Tidur


Tabel 5.57
Data Frekuensi Ruang Tidur
D13
Frequency Percent Valid Cumulative
Percen Percent
t

TIdak Memberi Jawaban 9 2,4 2,4 2,4

Terang dan tidak lembab 214 56,9 56,9 59,3

Valid Ada, tidak terang dan lembab 148 39,4 39,4 98,7

Tidak ada ruang tidur 5 1,3 1,3 100,0

Total 376 100,0 100,0


m. Data Frekuensi Atap Rumah

Tabel 5.58
Data Frekuensi Atap Rumah

36
D14

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

Tidak Memberi
8 1,1 1,1 1,1
Jawaban
Valid
Seng / genting 379 98,9 98,9 100,0

Total 389 100,0 100,0

n. Data Frekuensi Langit-Langit Rumah

Tabel 5.59
Data Frekuensi Langit-Langit Rumah
D15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tidak Memberi
20 4,3 4,3 4,3
Jawaban

Asbes 91 21,5 21,5 25,8

Valid Triplex 100 23,9 23,9 49,7

Anyaman bambu / bilik 164 46,5 46,5 96,3

Tanpa langit-langit 14 3,7 3,7 100,0

Total 389 100,0 100,0

o. Data Frekuensi Kandang Ternak

Tabel 3.60
Data Frekuensi Kandang Ternak
D16

Frequency Percent Valid Cumulativ


Percent e Percent

Tidak Memberi Jawaban 13 ,8 ,8 ,8

Terpisah dari rumah 187 48,7 48,7 49,5

Menempel / menjadi satu


Valid 24 3,7 3,7 53,2
dengan rumah

Tidak punya kandang 164 46,8 46,8 100.0

Total 389 100,0 100,0

37
p. Data Frekuensi Jenis Hewan Ternak
Tabel 3.61
Data Frekuensi Jenis Hewan Ternak
D17
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 167 41,8 41,8 41,8

Unggas 162 47,9 47,9 89,6

Hewan berkaki empat 47 9,8 9,8 99,5


Valid
Ikan 1 ,3 ,3 99,7

Lainnya 1 ,3 ,3 100,0

Total 389 100,0 100,0

q. Data Frekuensi TOGA


Tabel 3.62
Data Frekuensi TOGA
D18
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent

Ya, minimal 3 jenis 230 58,5 58,5 58,5

Ya, kurang dari 3 jenis 103 24,7 24,7 83,2


Valid
Tidak 67 16,8 16,8 100,0

Total 389 100,0 100,0

r. Data Frekuensi Kebiasaan Minum Jamu Trandisional


Tabel 3.63
Data Frekuensi Kebiasaan Minum Jamu Trandisional
D19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 53 11,4 11,4 11,4

Valid Tidak 336 88,6 88,6 100,0

Total 389 100,0 100,0

s. Data Frekuensi Kepadatan Hunian


Tabel 3.64
Data Frekuensi Kepadatan Hunian
D20

Frequency Percent Valid Cumulative Percent


Percent

Padat 44 11,7 11,7 11,7

Cukup 216 57,4 57,4 69,1


Valid
Tidak padat 105 30,9 30,9 100,0

Total 389 100,0 100,0

38
5. Perilaku
a. Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
Tabel 3.65
Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
E1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 265 78,7 78,7 78,7

Valid Tidak 24 21,3 21,3 100,0

Total 389 100,0 100,0

b. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Cuci Tangan Pakai


Sabun (CTPS)
Tabel 3.66
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa CTPS
E2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 366 88,3 88,3 88,3

Valid Tidak 44 11,7 11,7 100,0

Total 400 100,0 100,0

c. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Gosok Gigi 2 Kali


Sehari
Tabel 3.67
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Gosok Gigi 2 Kali Sehari
E3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 385 99,7 99,7 99,7

Valid Tidak 15 ,3 ,3 100,0

Total 400 100,0 100,0

d. Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum Miras / Narkoba


Tabel 3.68
Data Frekuensi Anggota Keluarga Minum Miras / Narkoba
E4
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percent Percent

Tidak Memberi Jawaban 22 ,5 ,5 ,5

Ya 10 ,8 ,8 1,3
Valid
Tidak 368 98,7 98,7 100,0

Total 400 100,0 100,0

e. Data Frekuensi Keluarga yang Melakukan PSN


39
Tabel 3.69
Data Frekuensi Keluarga yang Melakukan PSN
E5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

Ya 173 43,4 43,4 43,4

Valid Tidak 216 56,6 56,6 100,0

Total 389 100,0 100,0

f. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa BAB di jamban


Tabel 3.72
Data Frekuensi Anggota Keluarga BAB di Jamban
E8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 348 92,8 92,8 92,8

Valid Tidak 41 7,2 7,2 100,0

Total 389 100,0 100,0

g. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membuang Sampah


Pada Tempatnya

Tabel 3.73
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membuang Sampah
Pada Tempatnya
E9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Ya 336 89,6 89,6 89,6

Valid Tidak 53 10,4 10,4 100,0

Total 389 100,0 100,0

h. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Makan 3 Kali Sehari


Tabel 3.74
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Makan 3 Kali Sehari
E10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ya 389 100,0 100,0 100,0

40
i. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan
Rumah Setiap Hari
Tabel 3.75
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan Rumah
Setiap Hari
E11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Ya 389 100,0 100,0 100,0

Berdasarkan tabel data frekuensi hasil SMD, maka Rangking


masalah yang ditemukan dapat dilihat pada tabel 3.76 sebagai
berikut :
Tabel 3.76
Rangking Masalah Berdasarkan Data Frekuensi Hasil SMD
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2018
Total
Tidak Total
No Masalah Baik Cukup Buruk Jawa Ranking
Menjawab Skor
ban

45 Pembuangan limbah dapur 61 0 300 361 28 389 -172 66


56 Kebiasaan merokok 24 0 265 389 0 389 -136 65
Pembuangan sampah 389
44
pekarangan 88 0 280 365 21 -98 64
Pembuangan limbah 389
42
kamar mandi 56 84 221 361 15 -25 63
60 PSN 163 0 213 376 0 389 113 62
Pembuangan sampah 389
43
rumah tangga 7 280 85 372 4 209 61
52 Jenis hewan 0 219 0 219 157 389 219 60
24 Kejadian batuk pilek 199 0 177 376 0 389 221 59
Pembiayaan untuk 389
4
pelayanan kesehatan 208 7 161 376 0 262 58
Tempat rencana 389
5
melahirkan 130 26 0 156 220 286 57
46 Jendela 90 199 77 366 10 389 302 56
Rencana penolong untuk 389
6
melahirkan 155 0 1 156 220 309 55
Tempat pembuangan akhir 389
38
tinja 226 0 140 366 10 312 54
47 Ventilasi 158 140 74 372 4 389 382 53
55 Kepadatan hunian 116 216 44 376 0 389 404 52
14 Konsumsi tablet FE 236 0 65 301 75 389 407 51
15 Pemeriksaan HB 249 0 81 330 46 389 417 50
40 Jenis kamar mandi 262 0 103 365 11 389 421 49
Jarak dari rumah ke 389
2
fasilitas kesehatan 105 246 25 376 0 431 48
36 Pembuangan kotoran 171 150 53 374 2 389 439 47
41 Lantai kamar mandi 151 179 34 364 12 389 447 46
53 TOGA 220 93 63 376 0 389 470 45
Pemahaman tentang 389
16
KIA/KB/Imunisasi 270 0 65 335 41 475 44
Mengalami gangguan 389
8
kehamilan 269 0 61 330 46 477 43
50 Langit-langit 171 175 14 360 16 389 503 42
37 Penyediaan air bersih 287 8 77 372 4 389 505 41
51 Kandang ternak 183 175 14 372 4 389 527 40

41
Total
Tidak Total
No Masalah Baik Cukup Buruk Jawa Ranking
Menjawab Skor
ban

20 Gizi kurang / buruk 290 0 43 333 43 389 537 39


Sarana transportasi untuk 389
3 akses ke fasilitas
kesehatan 271 58 47 376 0 553 38
39 Kamar mandi 264 70 37 371 5 389 561 37
10 Kejadian kematian bayi 299 0 32 331 45 389 566 35
Kejadian penyakit gatal- 389
30
gatal 314 0 62 376 0 566 35
Pemberian makanan selain 389
21
ASI 298 0 27 325 51 569 34
48 Ruang tidur 214 148 5 367 9 389 571 33
13 Kejadian BBLR 304 0 29 333 43 389 579 32
Memperoleh imunisasi 389
17 lengkap > 10 bulan - 5
tahun 301 0 20 321 55 582 31
Memperoleh imunisasi 389
18
lengkap < 10 bulan 307 0 22 329 47 592 30
23 Menu seimbang 328 0 48 376 0 389 608 29
Kunjungan pemeriksaan 389
7
kehamilan 313 0 13 326 50 613 28
57 Kebiasaan cuci tangan 332 0 44 376 0 389 620 27
54 Jamu 333 0 43 376 0 389 623 26
9 Penolong persalinan 319 0 13 332 44 389 625 25
Pemanfaatan Fasilitas 389
1
Kesehatan 263 109 4 376 0 631 24
Minum dengan air yang 389
62
dimasak 336 0 40 376 0 632 23
19 Penimbangan di posyandu 321 0 8 329 47 389 634 22
Kebiasan membuang 389
64
sampah pada tempatnya 337 0 39 376 0 635 21
11 Kejadian kematian balita 331 0 0 331 45 389 662 19
12 Kejadian kematian ibu 331 0 0 331 45 389 662 19
63 BAB di jamban 349 0 27 376 0 389 671 18
Kejadian penyakit 389
26
hipertensi 351 0 25 376 0 677 17
Kejadian penyakit 389
35
pneumoni 359 0 17 376 0 701 16
25 Kejadian penyakit diare 361 0 15 376 0 389 707 15
33 Kejadian penyakit varicella 363 0 13 376 0 389 713 14
28 Kejadian penyakit TBC 366 0 10 376 0 389 722 13
59 Miras 368 0 3 371 5 389 733 12
29 Kejadian penyakit tifus 371 0 5 376 0 389 737 11
49 Atap rumah 370 0 0 370 6 389 740 10
22 Kebiasaan sarapan pagi 374 0 2 376 0 389 746 8
31 Kejadian penyakit campak 374 0 2 376 0 389 746 8
34 Kejadian penyakit DM 375 0 1 376 0 389 749 6
58 Kebiasaan gosok gigi 375 0 1 376 0 389 749 6
27 Kejadian penyakit DBD 389 0 0 389 0 389 752 1
32 Kejadian penyakit hepatitis 389 0 0 389 0 389 752 1
61 Kebiasaan mandi 2 kali 389 0 0 389 0 389 752 1
65 Makan 3 kali sehari 389 0 0 389 0 389 752 1
Kebiasaan membersihkan 389 389 389
66
rumah 0 0 0 752 1

2. Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan MMD


Berdasarkan hasil pertemuan MMD di Wilayah Kecamatan
Sindangkasih Kabupaten Ciamis dengan metode pertemuan

42
Participatoru Rural Apraisal (PRA) atau pemahaman partisipatif dan
fokus diskusi didapatkan masalah seperti terlihat pada tabel 3.77
sebagai berikut :

Tabel 3.77
Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Umpan
N
Nama Alamat Balik / Tanggapan Hasil Tanggapan
o
Keluhan
Tim Surveyor langsung Kepala Desa
Tersangka / mengadvokasi kepada Menyetujui untuk
Suspek TB kepala desa supaya mengaktifkan
MDR ada mengaktifkan desa desa siaga
Nida Desa
1 yang tidak siaga dengan dengan
nurfauziah wanasigra
mau menggerakan kader menggerakan
diperiksa ke TB dan didukung kader TB serta
Faskes aparat desa RT/RW dukungan dari
dan Toma. RT/RW dan Toma
Kepala desa
Tim Surveyor langsung menyetujui
Sarana dan
mengadvokasi kepala menganggarkan
prasarana
desa supaya dana dari 10%
posyandu
Desa menganggarkan dari anggaran ADD
2 Euis holisoh perlu
budiasih 10% dana ADD untuk untuk
diperbaiki
memperbaiki dan memperbaiki
dan
melengkapi sarana dan sarana dan
dilengkapi
prasarana prasarana
posyandu
Kepala UPTD
Puskesmas
Banyak memberikan saran
Petugas promkes
Kadus dsn masyarakat pada petugas promkes
dan kepala desa
cihideung yang belum dan kepala desa untuk
3. Asep menyetujui
1 desa memahami merencanakan
adanya sosialisasi
budiasih mengenai kegiatan berupa
mengenai BPJS
BPJS Sosialisasi mengenai
BPJS Kepada
masyarakat
Kasus
ODGJ baru Direncanakan
Dsn Tim Surveyor langsung
yang belum kunjungan rumah
Tonjong mengadvokasi
mendapatk dalam kegiatan
RT 31 rw progremer kesehatan
4. Hasanah an BOK dengan
13 desa jiwa untuk
pelayanan didampingi
sukamana melaksanakan
kesehatan petugas promkes
h kunjungan rumah
dan dan dokter
pengobatan

43
Berdasarkan dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan, yaitu
melalui hasil SMD dan hasil MMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih kabupaten Ciamis Tahun 2018,
maka dapat digambarkan pada tabel 3.78 berikut ini :

Tabel 3.78
Sumber Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
No. Nama Kegiatan
Katagori Jumlah Identifikasi
1. Survei Mawas Diri I. KIA dan Imunisasi 2 masalah
(SMD) II. Surveilans dan
Kesehatan 11 masalah
Lingkungan
III. Perilaku Anggota
1 masalah
Keluarga
IV. Akses Pelayanan dan
Pembiayaan 1 masalah
Kesehatan
Musyawarah Tanggapan terhadap
2. Masyarakat Desa keluhan / umpan balik 3 masalah
(MMD) masyarakat

Berdasarkan sumber terkait identifikasi masalah kesehatan tersebut,


hanya dari MMD yang langsung ditanggapi dan mendapat
penanggulangannya, dengan demikian yang akan dianalisa menjadi priotas
masalah adalah dari kegiatan SMD.

B. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah


Menentukan prioritas masalah sebagaimana tercantum dalam tabel
3.77 mengenai identifikasi masalah berdasarkan data hasil SMD dan MMD
Wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2018, maka
surveyor menentukan kriteria matriks USG (urgent, Serious, Growth).
Berdasarkan skala likert masing – masing kriteria ditetapkan dengan
nilai 1 – 5 (5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat
kecil). Nilai sangat besar bila tingkat urgensinya sangat mendesak, atau
tingkat keseriusannya atau tingkat perkembangannya sangat
memperihatinkan. Prioritas masalah hasil SMD dan MMD UPTD Puskesmas
Sindangkasih tahun 2019 dapat dilihat pada tabel 3.79 berikut ini :
44
Tabel 3.79
Matriks USG (Urgent, Serious, Growth)
Hasil SMD Dan MMD UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2019
Kriteria Penilaian
No
Masalah Kesehatan Urgent Serious Growth
. Total
(U) (S) (G)
1 I. KIA dan Imunisasi
a. Ibu Hamil Tidak Mengkonsumsi
Tablet Fe 4 4 3 11
b. Ibu Hamil Tidak Melakukan
Pemeriksaan Hb 4 4 3 11
2 II. Surveilans dan Kesehatan
Lingkungan 3 3 3 9
a. Pembuangan Limbah Dapur
tidak ada 3 3 3 9
b. Pembuangan Sampah
Pekarangan tidak ada 3 3 3 9
c. Pembuangan Limbah Kamar
Mandi tidak ada 3 4 4 11
d. Pemberantasan sarang nyamuk
tidak dilaksanakan 3 3 3 9
e. Pembuangan sampah rumah
tangga tidak ada 3 3 3 9
f. Kandang ternak 3 4 3 10
menempel/menjadi 1 dengan
rumah 2 2 2 6
g. Kejadian batuk pilek (3 bulan
terakhir) 1 2 2 5
h. Jumlah jendela kurang (tidak 1 2 2 5
memenuhi syarat)
i. Keadaan ventilasi tidak
memenuhi syarat)
j. Kepadatan hunian tidak
memenuhi syarat
3 III. Perilaku anggota keluarga 5 4 3 12
Ada anggota keluarga yang merokok
4 IV. Akses pelayanan dan pembiayaan 3 4 3 10
kesehatan
Pembiayaan untuk pelayanan
kesehatan

Berdasarkan matriks USG pada tabel 3.79 diatas, maka ditetapkan


prioritas masalah pada masing-masing program, dapat dilihat pada tabel
3.80 sebagai berikut :
Tabel 3. 80
45
Prioritas Masalah Berdasarkan Program
Hasil SMD dan MMD UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2019
No Urutan Program Prioritas Masalah Nilai
. Matriks
1 KIA dan Imunisasi a. Ibu Hamil Tidak Mengkonsumsi Tablet 11
Fe 11
b. Ibu Hamil Tidak Melakukan Pemeriksaan
Hb
Total 22
2 Surveilans dan a. Pemberantasan sarang nyamuk tidak
Kesehatan dilaksanakan 11
Lingkungan b. Kejadian batuk pilek (3 bulan terakhir) 10
c. Pembuangan Limbah Dapur tidak ada 9
d. Pembuangan Sampah Pekarangan tidak 9
ada 9
e. Pembuangan Limbah Kamar Mandi tidak 9
ada
f. Pembuangan sampah rumah tangga 9
tidak ada
g. Kandang ternak menempel/menjadi 1 6
dengan rumah 5
h. Jumlah jendela kurang (tidak memenuhi 5
syarat)
i. Keadaan ventilasi tidak memenuhi
syarat)
j. Kepadatan hunian tidak memenuhi
syarat
Total 83
3 Perilaku Anggota Ada anggota keluarga yang merokok 12
Keluarga Total 12
4 Akses Pelayanan Pembiayaan untuk pelayanan kesehatan 10
dan Pembiayaan Total 10

Tabel 3.80 diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing


program adalah urutan pertama program Surveilans dan Kesehatan
Lingkungan dengan 10 masalah, nilai total matriks USG = 83. Kedua
program KIA dan Imunisasi dengan 2 masalah, nilai total matriks USG =
22. Ketiga Perilaku Anggota Keluarga dengan 1 masalah, nilai total matriks
USG = 12 dan yang keempat Akses Pelayanan dan Pembiayaan dengan 1
masalah, nilai total matriks USG = 10.
Sementara nilai tertinggi pada matriks USG pada masalah
kesehatan adalah masalah “Kebiasaan Merokok” nilai total matriks USG =
12. dan nilai terendah pada matriks USG pada masalah kesehatan adalah
masalah “keadaan ventilasi tidak memenuhi syarat” nilai total matriks USG
= 5.

46
Dengan demikian prioritas masalah pada masing-masing program
adalah program Surveilans dan Kesehatan Lingkungan dengan 10
masalah, nilai matriks USG = 83 dan prioritas masalah pada semua
masalah kesehatan adalah masalah “Ada anggota keluarga yang merokok”
dengan nilai matriks USG = 12.

C. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah ini mencakup apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana maslaah itu
terjadi, dan bagaimana masalah itu terjadi (what, who, when, where and
how).
Hasil prioritas masalah didapatkan masalah “ ada anggota keluarga
yang merokok” dan yang terkena dampaknya adalah “ tatanan rumah
tangga”. Besar masalah yang terjadi sangat signifikan, yaitu U + S + G =
12.
Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan Rumah Tangga” wilayah
Kecamatan Sindangkasih. Apabila masalah ini terjadi secara simultan dan
tidak ditangani segera, maka danpak pada tatanan rumah tangga akan
semakin buruk.

D. Akar Penyebab Masalah


Surveyor menggunakan metode diagram sebab akibat
ishikawa/fishbone (diagram tulang ikan) dalam mencari akar penyebab
masalah.

47
Diagram Analisis Penyebab Masalah Fishbone
Tingginya Angka Ada =Anggota Keluarga Yang Merokok
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2019

METHODE MACHINE MONEY

Metode Promosi Kurangnya dana


Penyuluhan Kurang Kurangnya Kerjasama Belum adanya kawasan untuk kegiatan
Menarik Lintas Sektor anti rokok penyuluhan

Tingginya Angka Ada


Anggota Keluarga Yang
Merokok di Wilayah Kerja
UPTD
Puskesmas Sindangkasih

Belum Adanya Media


Sarana/Pra-sarana untuk Rendahnya Tingkat Kurang Kesadaran untuk Berhenti
Kegiatan Lapangan Pengetahuan akan Bahaya Merokok
Rokok untuk Perokok Pasif

MATERIAL
MAN

48
49
E. Cara Pemecahan Masalah
Tabel 3.81
Pemecahan Masalah Hasil SMD dan MMD
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2018

ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
NO. PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
Tingginya
Angka Ada
Money :
Anggota Money :
Money : Tersedianya Dana
Keluarga Tersedianya Dana
Kurangnya Dana Untuk Penyuluhan Baik dari
1. Yang Merokok Penyuluhan Baik dari
Kegiatan Penyuluhan BOK ataupun dari
di Wilayah BOK ataupun dari BLUD
BLUD
Kerja UPTD
Puskesmas
Sindangkasih
Machine :
Adanya kegiatan inovatif
“tidak merokok di
ruangan ‘SEMBAAKO’
(Sehat Bersama Tanpa
Asap Roko) dengan
Kegiatan :
Machine :
- Penggalangan
Adanya kegiatan
Komitmen Tidak
Machine : inovatif “tidak
Merokok di Ruangan
Belum adanya kawasan merokok di ruangan
dan akan berhenti
anti rokok ‘SEMBAAKO’ (Sehat
Merokok
Bersama Tanpa Asap
- Membuat Saung
Roko)
Jamparing
- Kegiatan self healing
yang merupakan
kegiatan hipnoterafie
untuk orang yang
ingin berhenti
merokok
Methode : Methode : Methode :
- Metode penyuluhan - Adanya inovatif - Adanya inovatif
kurang menarik penyuluhan pada penyuluhan pada
- Kurangnya kerjasama remaja dengan remaja “Edukasi
lintas sektor “Edukasi Bahaya Bahaya Rokok melalui
Rokok melalui peran teman sebaya”
peran teman dengan memberikan
sebaya” edukasi mengenai
- Meningkatkan bahaya rokok dan yang
kerjasama lintas lainnya seperti tumbuh
sektor dengan kembang, gizi pada
sosialisasi dan remaja, PHBS, Nafza
pelaksanaan dan HIV/AIDS, pada
kegiatan inovatif siswa terpilih pada

50
ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
NO. PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
sekolah menengah
pertama dan sekolah
menengah atas
- Meningkatkan
tidak merokok di kerjasama lintas
ruangan sektor dengan
sosialisasi dan
pelaksanaan kegiatan
inovatif tidak merokok
di ruangan
Material :
Material :
Membuat media
Material : Membuat media
penyuluhan yang
Belum adanya media penyuluhan yang menarik
menarik dan
sarana / prasarana untuk dan melengkapi sarana
melengkapi sarana
kegiatan penyuluhan dan prasarana untuk
dan prasarana untuk
kegiatan penyuluhan
kegiatan penyuluhan
Man :
Man : Man :
Inovatif metode dan
a. Rendahnya Tingkat Inovatif metode dan
media penyuluhan
Pengetahuan akan media penyuluhan serta
serta sasaran mulai
Bahaya Rokok untuk sasaran mulai dari balita
dari balita dengan
Perokok Pasif dengan menambahkan
menambahkan materi
b. Kurang kesadaran materi bahaya merokok
bahaya merokok
untuk berhenti dalam kegiatan “Kelas
dalam kegiatan “Kelas
merokok Ibu Balita”, remaja dan
Ibu Balita”, remaja
masyarakat
dan masyarakat

Tabel 3.81 menjelaskan bahwa cara pemecahan masalah terpilih adalah


sebagai berikut :
1. Pembentukan KTR di lingkungan perkantoran dan pendidikan, adanya
kegiatan inovatif “tidak merokok di dalam ruangan ‘SEMBAKO’ (SEhat
Bersama tanpa Asap roKO ) dengan Kegiatan : Sosialisasi “SEMBAKO”,
Penggalangan Komitmen Tidak Merokok di Dalam Ruangan dan akan
berhenti Merokok, Melaksanakan therapi self healing bagi anggota
keluarga yang merokok dan dilaksanakan di puskesmas pada hari kamis
dan jumat secara GRATIS, kegiatan self healing yang merupakan kegiatan
hipnoterafie untuk anggota keluarga.
2. Membuat media penyuluhan yang menarik dan melengkapi sarana dan
prasarana untuk kegiatan penyuluhan.
3. Adanya inovatif penyuluhan pada remaja “Edukasi Bahaya Rokok Melalui
Peran Teman Sebaya” dengan memberikan edukasi mengenai bahaya

51
rokok dan yang lainnya seperti tumbuh kembang, gizi pada remaja, PHBS,
Nafza dan HIV/AIDS, pada siswa terpilih pada sekolah menengah pertama
dan sekolah menengah atas, edukasi dilaksanakan oleh siswa kepada
temannya.
4. Penyuluhan mengenai bahaya merokok dimedia elektronik radio “
KARTIKA” tiap hari sabtu satu bulan satu kali.
5. Penilaian dusun siaga sehat dengan masyaarakatnya yang berperilaku
PHBS.
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana
Tindak Lanjut (RTL) dari pemasalahan tersebut, Adapun RTL pada masalah
“Tingginya Angka Ada Anggota Keluarga Yang Merokok” dapat dilihat pada
tabel 3.82 sebagai berikut :

52
Tabel 3.82
Rencana Tindak Lanjut dari Pemecahan Masalah Terpilih
“Tingginya Angka Ada Anggota Keluarga yang Merokok”
Hasil SMD dan MMD UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2019
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuha Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehata Sasara Jawab n Sumber Kerja Pelaksana Anggaran Kinerja Pembiayaa
n n Daya an n
1 Promosi a. Penyuluhan Meningkatkan 19 SD/MI, 100% Penanggungjaw 3 orang UPTD Bulan Maret Rp. 5.200.000 Peningkatan BOK
Kesehatan mengenai bahaya Pengetahuan 3 SMP/MTs ab UKM petugas Pendidikan s.d pengetahuan
merokok di mulai mengenai dan 1 SMK Kepala Desember mengenai
dari tingkat sekolah bahaya Sekolah se- 2020 bahaya
dasar sampai merokok pada Kecamatan merokok pada
dengan tingkat anak dan Sindangkasi anak dan
sekolah atas. remaja h remaja
b. Kegiatan Inovatif Meningkatkan 33 Dusun 100% Penanggungjaw 5 orang Kepala Desa Bulan Maret Rp. Peningkatan BOK
SEMBAKO sampai kesadaran ab UKM petugas dan Kepala s.d 17.320.000 kesadaran
ke tingkat dusun, masyarakat Dusun Desember masyarakat
terutama pada terutama 2020 terutama
tokoh masyarakat tokoh tokoh agama
dan promosi masyarakat sebagai
pelayanan Self sebagai panutan
Healing di panutan masyarakat
puskesmas dengan masyarakat mengenai
menyiapkan mengenai bahaya
sarana dan bahaya merokok
prasarana merokok
c. Penyuluhan bahaya Meningkatkan Kelompok 100% Penanggungjaw Pemegang - Januari s/d Rp. 5.000.000 Peningkatan BOK
merokok pada pengetahuan kelas ibu ab UKM program desmber pengetahuan
kegiatan edukasi di Ibu Balita balita promkes masyarakat
media elektronik mengenai cara mengenai
radio menanamkan bahaya
sikap dan merokok
kepercayaan
anak
mengenai
bahaya
merokok
d. Adanya inovatif Menurunkan SMP/MTs 100% Penanggungjaw 5 orang Dinas Bulan April 5.200.000 Menurunnya BOK
penyuluhan pada Angka dan ab UKM petugas Pendidikan dan Mei Angka
remaja “Edukasi Merokok pada SMA/SMK 20120 Merokok pada

53
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuha Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehata Sasara Jawab n Sumber Kerja Pelaksana Anggaran Kinerja Pembiayaa
n n Daya an n
Bahaya Rokok remaja. remaja
Melalui Peran
Teman Sebaya”
dengan
memberikan
edukasi mengenai
bahaya rokok dan
yang lainnya
seperti tumbuh
kembang, gizi pada
remaja, PHBS,
Nafza dan
HIV/AIDS, pada
siswa terpilih pada
sekolah menengah
pertama dan
sekolah menengah
atas, edukasi
dilaksanakan oleh
siswa kepada
temannya
e. Pembuatan media Mengoftimalka 100% Penanggungjaw Bulan Rp. 2.500.000 Optimalnya BLUD
penyuluhan (leaflet, n penyuluhan ab UKM Januari sistem
lembar balik, mengenai 2020 penyuluhan
spanduk, audio bahaya mengenai
visual dan lain-lain) merokok bahaya
merokok

54
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) wilayah Kecamatan Sindangkasih telah dilaksanakan sesuai dengan SOP
dan rencana yang telah dibuat. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena
merupakan pembelajaran oleh masyarakat dan untuk masyarakat, sementara
petugas puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di
wilayahnya sehingga dapat menyusun program untuk mengatasinya dan
menyambut program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi
gerakan masyarakat sehat. Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
mebedakan antara keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya.
Kegiatan SMD MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
musrenbang desa, musrenbang kecamatan dan seterusnya. Karena itu keluaran
dari hasil kegiatan tersebut harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
kegiatan SMD MMD di wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing program adalah urutan
pertama program Surveilans dan Kesehatan Lingkungan dengan 10 masalah,
nilai total matriks USG = 83. Kedua program KIA dan Imunisasi dengan 2
masalah, nilai total matriks USG = 22. Ketiga Perilaku Anggota Keluarga dengan
1 masalah, nilai total matriks USG = 12 dan yang keempat Akses Pelayanan dan
Pembiayaan dengan 1 masalah, nilai total matriks USG = 10.

B. SARAN
1. Bagi Masyarakat Wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Berdasarkan hasil kegiatan SMD MMD di wilayah Kecamatan
Sindangkasih Kabupaten Ciamis berkaitan dengan masalah kesehatan di
wilayah Kecamatan Sindangkasih, kami menyarankan :
Masalah kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Sindangkasih berkaitan
dengan rumah dan lingkungan, perilaku anggota keluarga, gizi, surveilans,
lansia, KIA dan Imunisasi. Masyarakat belum menganggap ada masalah pada
55
program tersebut, dengan demikian perlu adanya perhatian bagi masyarakat
agar lebih bisa meningkatkan kemampuan dan sikap berkaitan dengan
masalah kesehatan tersebut.
Adapun salah satu jalan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap adalah
masyarakat harus merespon kegiatan penyuluhan tentang kesehatan baik
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, maupun oleh kader kesehatan.
Dengan adanya motivasi yang kuat untuk meningkatkan kemampuan,
pengetahuan dan sikap berkaitan dnegan kesehatan, maka masyarakat
wilayah Kecamatan Sindangkasih, tidak akan lagi ditemukan masyarakat
wilayah Kecamatan Sindangkasih dengan katagori pengetahuan dan sikap
kurang terhadap masalah kesehatan.
2. Bagi UPTD Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun diluar
gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan
kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun
dalam data sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif sudah berjalan
dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan
bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat
sebagaimana data hasil kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada
masyarakat diwilayah kerja puskesmas, bahwa masih banyak masalah
kesehatan. Dari hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa fakta dilapangan
ditemukan enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, empat masalah
terkait Perilaku Anggota Keluarga, dua masalah terkait Kesehatan Remaja, satu
masalah terkait Gizi, satu masalah terkait Surveilans, satu masalah terkait
Lansia, satu masalah terkait KIA, satu masalah terkait Imunisasi.

56
LA
MP
IRA
N

57

Anda mungkin juga menyukai