Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


DINAS KESEHATAN
Jln. Mr. Iwa Kusumasomantri Tlp. (0265) 771139 CIAMIS
Kode Pos 46213

Ciamis, April 2021

Nomor : 443.32/ -Dinkes/2021 Kepada :


Sifat : Penting Yth. Kepala Puskesmas Se- Kabupaten Ciamis
Lamp : - di
Hal : Kesiapsiagaan Mengantisipasi Peningkatan CIAMIS
Kasus DBD dan Leptospirosis di Tengah
Pandemi COVID-19

Menindaklanjuti Surat Edaran dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat No.
443.42/1605/P2P tanggal 6 Januari 2021 tentang Kesiapsiagaan Mengantisipasi Peningkatan Kasus
DBD dan Leptospirosis di Tengah Pandemi COVID-19.
Dengan dimulainya musim penghujan di Indonesia pada awal Tahun 2021 dan masih
merebaknya Pandemi COVID-19 pada saat ini, dengan ini Kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Perlu dilakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dalam mengantisipasi terjadinya peningkatan
kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Leptospirosis
dengan tetap memperhatikan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 oleh segenap
jajaran Pemerintah Daerah kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa di seluruh Indonesia.
2. Sehubungan dengan butir 1 diatas, kami mengharapkan bantuan dan dukungan segenap jajaran
Pemerintah Daerah kabupaten, Kecamatan, dan Kelurahan/Desa bersama Masyarakat di wilayah
kerja Saudara melakukan upaya :

a. Untuk Pencegahan dan Pengendalian DBD


1) Memperkuat pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan melibatkan
segenap anggota keluarga untuk berperan sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di
rumah masing-masing, serta tetap melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN) dengan kegiatan Menguras, Menutup, Mendaur Ulang (3M), Plus menghindari
gigitan nyamuk di lingkungan rumah, perkantoran, tempat kerja, sekolah, dan tempat-
tempat umum (TTU).
2) Yang dimaksud dengan PSN 3M Plus adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dengan melakukan 3M Plus, yaitu a) Kegiatan menguras, menutup tempat penampungan
air dan memanfaatkan/ mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi penampungan
air, dan b) Plus mencegah gigitan nyamuk dengan memasang kasa nyamuk pada
ventilasi rumah, menggunakan cairan anti nyamuk oles atau semprot ( spray),
memberantas jentik nyamuk dengan larvasida di genangan air dan menanam tanaman
pengusir nyamuk.
b. Untuk Pencegahan dan Pengendalian Leptospirosis
1) Melanjutkan dan memperkuat pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
pengendalian Leptospirosis.
2) Yang dimaksud dengan penvegahan dan pengendalian Leptospirosis adalah :
a) Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di seluruh lapisan
masyarakat, termasuk :
(1) Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar aman dari jangkauan tikus
(2) Memakai alas kaki (sepatu Bot) pada saat beraktivitas di tempat berair, tanah,
lumpur atau genangan air yang memungkinkan tercemar urine tikus
(3) Mengelola limbah rumah tangga dengan tepat dan benar dengan menyediakan
serta menutup rapat tempat sampah dan membuang sampah di tempat yang
telah ditentukan.
b) Menghimbau masyarakat untuk memberantas tikus di sekitar rumah dan tempat-
tempat umum, seperti : pasar, terminal, tempat rekreasi dengan tetap melaksanakan
protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas dan
menjaga jarak pada saat membersihkan lingkungan.

c. Untuk Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19


1) Melanjutkan dan meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19,
termasuk pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19
dengan melaksanakan 3M.
2) Yang dimaksud dengan 3M adalah : Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci
tangan dengan sabun atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer.

d. Untuk Pencegahan dan Pengendalian DBD, Leptospirosis dan COVID 19


1) Melanjutkan pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) sesuai pedoman yang
berlaku termasuk : melaksanakan Surveilans Kasus, Surveilans Vektor dan Surveilans
Faktor Resiko terhadap kejadian DBD dan Leptospirosis, melalui kegiatan Pemantauan
Jentik Berkala (PJB) dan Penemuan Kasus Secara Dini (Deteksi Dini) di daerah yang
mempunyai faktor resiko Leptospirosis seperti : daerah banjir di permukiman, area
pertanian dengan populasi tikus tinggi, dan tetap menerapkan protokol Pencegahan
Penularan COVID-19.
2) Mengaktifkan Kelompok Operasional Penanggulangan DBD (Pokjanal DBD) di berbagai
tingkatan baik RT/RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten.
3) Melaksanakan semua pedoman/ acuan/ edaran yang telah diterbitkan kementrian
Kesehatan tentang Protokol dasn pengendalian Infeksi Dengue dalam tatanan dan
adaptasi Kebiasaan Baru di Masa Pandemi COID-19.
4) Meningkatkan kapasitas sumber daya untuk pencegahan dan pengendalian DBD dan
Leptospirosis, meliputi peningkatana kapasitas SDM, alokasi/ penyediaan anggaran,
bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan segera di
fasilitas pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit.
5) Melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antar Pemerintah setempat serta
dengan instansi lainnya dalam pencegahan dan pengendalian DBD, Leptispirosis dan
COVID-19.
6) Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana untuk dalam pencegahan dan
pengendalian DBD, Leptispirosis dan COVID-19, termasuk untuk Pemberantas sarang
Nyamuk.

Demikian agar saudara maklum dan atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN CIAMIS

H. YOYO, dr., MM.Kes.


NIP. 19681208 200212 1 001

TEMBUSAN :
Yth. 1. Bupati Ciamis
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jwa Barat
3. Arsip

Anda mungkin juga menyukai