I. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan
pemikiran tentang paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola piker atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara umum
konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu
mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan
yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia
sehat. Visi Indonesia sehat dapat terwujud jika semua komponen
masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarkat dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan atau masyarkat.
Pemberdayaan masyarkat ialah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarkat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap
tujuan pemberdayaan masyarkat di bidang kesehatan adalah agar
tumbuh kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.
Upaya pemberdayaan masyarkat jika dilaksanakan secara optimal
dapat mendukung tercapai visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya
desa sehata adalah mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, mencipatakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan, meningkatakan kemampuan masyrakat untuk
mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan, menciptakan
dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam pembangunan
kesehatan masyarakat di Desa, mewujudkan pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan oleh masyarkat dan tenaga professional kesehatan.
IV. KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Persiapan kegiatan Pertemuan sosialisasi pra SMD dan MMD
bersama lintas program dan lintas sektor.
2 Pelaksanaan Pengumpulan data sekunder
kegiatan SMD Pengumpulan data primer (SMD dan MMD)
3 Pengolahan Data Melakukan rekapitulasi dan analisis data.
4 Pelaporan hasil Hasil pengolahan data dilaporkan kepada
kegiatan SMD kepala puskesmas untuk mendapatkan
umpan balik dan dilakukan pertemuan
internal UKM sebagai tindak lanjut.
5 Persiapan MMD Tim pelaksana kegiatan mempersiapkan
kebutuhan baik sarana dan prasarana
untuk keberlangsungan pelaksanaan
MMD dan melakukan koordinasi dan
komunikasi baik lintas program atau lintas
sektor.
5 Pelaksanaan Pelaksanaan MMD dihadiri oleh Desa ,
kegiatan MMD Toma, Kader kesehatan, perwakilan
masyarkat, dan petugas puskesmas.
Kegiatan dilaksanakan menggunakan
metode PRA dan FGD dimana baik
pemegang kebijakan, lintas program dan
lintas sektor dapat berdiskusi bersama
dalam memecahkan masalah dan
membuat kesepakan bersama.
6 Pelaporan hasil Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
kegiatan SMD dan untuk tiap program UKM dari hasil analisis
MMD dan pertemuan MMD.
C. Pengolahan Data
Setelah pelaksanaan SMD, selanjutnya dilakukan pengolahan data
oleh tim pengolah dan analisis data yang sudah disepakati dengan
melakukan kegiatan:
1. Rekapitulasi data hasil SMD secara keseluruhan.
2. Membuat Analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari akar masalah,
evaluasi masalah dan RTL).
D. Pelaporan Hasil Kegiatan SMD
Hasil dari pengolahan data SMD dilaporkan kepada kepala puskesmas
untuk mendapatkan umpan balik dan dilaksanakan pertemuan
internal UKM untuk ditindak lanjuti. Tim pelaksana mengumpulkan
hasil umpan balik dan tindak lanjut untuk dijadikan bahan materi
yang akan di sampaikan pada saat kegiatan Musatawarah Masyrakat
Desa (MMD).
E. Persiapan MMD
Setelah dilaksanakannya SMD, maka tim pelaksana kegiatan
mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor
untuk membahas rencana pertemuan atau kegiatan Musyawarah
Masyrakat Desa (MMD). Adapun persiapan yang dilakukan yaitu:
1. Tim pelaksana kegiatan menginformasikan kepada Desa
Karyawangi bahwa akan diadakannya kegiatan MMD.
2. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan pada hari,
tanggal 10 November 2023 bertempat di Aula UPTD Puskesmas
Salopa.
3. Membuat surat undangan pelaksanaan MMD yang ditujukan
kepada Desa Karyawangi dan jajarannya.
4. Tim pelaksanana kegiatan membuat rundown acara. (Susunan
acara terlampir)
5. Koordinasi dan komunikasi aktif terus dalam persiapan pertemuan
MMD baik lintas program maupun lintas sektor.
6. Menyiapkan ATK, materi, bahan dokumentasi dan konsumsi.
F. Pelaksanaan MMD
Dalam pelaksanaan MMD peserta yang diundang terdiri dari tingkat
Desa , tokma, kader kesehatan, perwakilan masyarakat dan petugas
puskesmas. Adapun metode pertemuan MMD yang digunakan yaitu
Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal) dan Fokus diskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atay Pemahaman Partisipasi
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis
masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan
kebijakan secara nayat. Fokus diskusi adalah diskusi kelompok
terarah (Fokus Group Discussion) merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah terntentu yang
sangan spesifik. Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
1. Pembukaan oleh MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan dari Kepala UPTD Puskesmas Salopa atau yang
mewakili.
4. Penyajian materi hasil SMD.
5. Sesi tanya jawab atau diskusi.
6. Perumusan dan penentuan prioritas masalah bersama peserta.
7. penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah.
8. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja.
9. Membuat kesepakatan bersama.
10. Penutupan acara.
G. Pelaporan Hasil SMD dan MMD
Terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tim pelaksana kegiatan
menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah disepakati
bersama. Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD diharapkan
seluruh pemegang program UKM:
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat.
2. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
4. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan
pertimbangan untuk perencanaan kegiatan lintas program dan
sektor.
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat dimanfaatkan sebagai bahan
informasi dan dalam mendukung pelaksanaan progam di UPTD
Puskesmas Salopa.
VI. SASARAN
A. Sasaran Tersier : Desa Karyawangi
B. Sasaran Sekunder : Tokoh Masyarakat
C. Sasaran Primer : Masyarakat Desa Karyawangi
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan a Pelaksana Keterangan
1 Persiapan Kegiatan April 2023 Tim 1. Membuat Tim
Pra SMD dan MMD Pelaksana Pelaksana SMD
SMD dan dan MMD
MMD 2. Menentukan
waktu dan lokasi
3. Menentukan
data populasi
4. Menentukan
data sampel
5. Menentukan
metode SMD
6. Koordinasi dan
Komunikasi
7. Membuat
Tabulasi
8. Membuat
kuesioner
2 Pelaksana Kegiatan Mei-juli Tim Pendistribusian
SMD 2023 Pelaksana kuesioner kepada
SMD dan masyarakat
MMD dan
Kader
Kesehatan
Desa
Karyawangi
3 Pengolahan Data Juli dan Tim 1. Rekapitulasi data
Agustus Pelaksana 2. Analisis data
2023 SMD dan
MMD
4 Pelaporan Hasil SMD Minggu ke 4 Tim Laporan hasil di
Agustus Pelaksana laporkan kepada
2023 SMD dan Kepala Puskesmas
MMD dan Pertemuan
internal UKM
5 Persiapan MMD Minggu ke 2 Tim 1. Koordinasi dan
bulan Pelaksana komunikasi
September SMD dan 2. Menentukan
2023 MMD tempat dan
waktu
3. Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
6 Pelaksanaan MMD September Tim 1. Pemaparan
2023 Pelaksana materi
SMD dan 2. Sesi diskusi
MMD 3. Perumusan dan
menentukan
prioritas
masalah
4. Menyusun RTL
7 Pelaporan Hsil SMD Minggu ke 2 Tim Menyusun hasil
dan MMD oktober Pelaksana SMD dan MMD
2023 SMD dan sebagai tindak
MMD lanjut yang
dituangkan
kedalam RUK.
2. Kondisi Demografis
Dalam demografi ini diuraikan tentang data-data dan analisis
kondisi kependudukan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Salopa Desa Karyawangi yang berkaitan dengan kebutuhan data
pembangunan kesehatan.
3. Tingkat Pendidikan
Tabel. Jumlah Penduduk Berdasarakan Tingkat Pendidikan yang
Ditamatkan di Wilayah UPTD Puskesmas Salopa Desa Karyawangi
Tahun 2023
8. Peternak 50 Orang
b. Kesehatan Keluarga
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 16.6% Remaja putri keluarga mendapatkan 83.34% Remaja
dan mengonsumsi tablet tambah darah rutin Putri belum
(1tablet/minggu) mendapatkan
Tablet Tambah
darah
2 7.14% Remaja putri keluarga mengikuti 92.86% Remaja
kegiatan posyandu remaja Putri tidak
mengikuti
Posyandu Remaja
3 28.57% Remaja putri keluarga mendapatkan 71.43% Remaja
tidak mendapatkan
pemeriksaan kesehatan di sekolah
pemeriksaan
kesehatan di
Sekolah
c. GIZI dan KB
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 47.7% Responden Memiliki Balita Balita
2 Anak terakhir diberikan ASI Eksklusif 89.1% 10.9% Bayi belum
diberikan ASI
Eksklusif
3 Setahun balita anda ditimbang 9.4 % Balita tidak
pernah di timbang
(poyandu/puskesmas) 90.47% lebih 8x.
di Posyandu
e. Perilaku Keluarga
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 Anggota keluarga yang merokok sebanyak Anggota keluarga
100% yang merokok
sebanyak 100%
f. UKM Pengembangan
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 Di lingkungan terdapat pengobatan tradisional
95.23%
2 Di keluarga atau saudara yang tidak menderita
katarak sebanyak 0%
3 Di Lingkungan ada klub klub olahraga
sebanyak 7.14%, tdk d bina oleh Puskesmas.
g. Kesehatan Lingkungan
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
A. Faktor Pengetahuan/Sikap/Perilaku
1 Masyarakat menjawab Buang Air Besar di
pacilingan/ pembuangan BABnya ke balong,
sungai, susukan, sawah atau kebun apakah
termasuk BAB Sembarangan sebanyak
92.8%
2 Masyarakat mengetahui cara mencuci
tangan pakai sabun dan 5 waktu penting
Cuci Tangan Pakai Sabun sebanyak 92.85%
3 Masyarakat memiliki tudung saji/penutup
lain untuk menutup makanan di rumah
88.08%
4 Air minum yang Bapak/Ibu konsumsi sudah
di masak secara sempurna (di diamkan
mendidih selama minimal 10 menit)
sebanyak 80.95%
5 Masyarakat melakukan pemilahan sampah
organik dan non organik sebanyak 71.42%
6 Sampah di rumah Bapak/Ibu dibiarkan
berserakan sebanyak 2.38%
7 Limbah cair bekas cuci piring, mandi dan Limbah cair bekas
cuci baju dibiarkan tergenang disekitar
cuci piring, mandi dan
rumah, dibuang ke sungai/kolam sebanyak
42.85% cuci baju dibiarkan
tergenang disekitar
rumah, dibuang ke
sungai/kolam
sebanyak 42.85%
B.Faktor Non Perilaku/Lingkungan
1 Jamban Bapak/Ibu jauh dari rumah
sebanyak 9.52%
2 Masyarakat tidak memiliki lahan untuk
membuat septictank sebanyak 35.7%
3 Wilayah Bapak/Ibu tidak ada tempat Wilayah Bapak/Ibu
pembuangan akhir sampah (TPA) sebanyak tidak ada tempat
42.85% pembuangan akhir
sampah (TPA)
sebanyak 42.8%
C. Faktor Lain
Kebijakan:
1 Lingkungan masyarakat yang memiliki
Peraturan lokal terkait menjaga Kesehatan
lingkungan sebanyak 45.23%
2 Himbauan kerja bakti untuk bersih-bersih
di lingkungansi lingkungan sebanyak
90.47%
h. TB
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
1 Masyarakat mengetahui tentang penyakit
TBC sebanyak 83.3%
2 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC Menular sebanyak 95.2%
3 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC penularannya lewat percikan dahak
sebanyak 95.2%
4 Masyarakat mengetahui kuman penyebab
penyakit TB adalah Bakteri sebanyak 90.4%
5 Masyarakat mengetahui tanda dan gejala
TBC sebanyak 73.80%
6 Masyarakat pernah menemukan suspek
atau terduga TBC sebanyak 35.7%
7 Masyarakat tidak pernah/sedang
pengobatan penyakit TBC sebanyak 8.2%
8 Masyarakat mengetahui bahwa di
puskesmas ada pelayanan pengobatan
penyakit TBC gratis sebanyak 73.8%
9 Msyarakat mengetahui bahaya pengobatan
penyakit TBC apabila tidak tuntas sebanyak
73.8% bisa menularkan.
10 Masyarakat Tidak ada yang pengobatan TBC
nya putus berobat(loss to follow up) atau
mangkir pengobatan TBC sebanyak 14.2%
11 Masyarakat mengetahui bahwa pengobatan
penyakit TBC harus ada PMO(pengawas
Minum Obat)sebanyak 76.19%
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah
kerja Puskesmas Salopa dengan teknis observasi dan kuesioner.
Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut:
No Kategori Masalah
1 Akses Pelayanan Jaminan kesehatan yang Anda miliki
kesehatan di Sekolah
5 57.15% Remaja tidak Biasa
4 4 4 12
sarapan pagi
6 47.61% Usia saat menikah
4 4 3 11
kurang 19 th
7 23.81% Belum tahu
4 4 3 11
skrinning Catin
8 41.6% Pada kehamilan anak
terakhir/kehamilan
sekarang ibu belum tahu
bagaimana menyambut
5 5 4 14 1
persalinan agar aman dan
selamat dengan
menempelkan stiker P4K
yang ada di buku
9 45.7% Tidak ikut Kelas Ibu
5 5 4 14 1
Hamil
10 11.4% Penolong persalinan
anak terakhir oleh Dukun 5 5 4 14 1
Paraji
11 Kematian bayi 2.38% 5 4 4 13 2
12 4.7% Balita masih
5 4 4 13 2
mempunyai masalah Gizi
13 PUS menganggap sunat
perempuan itu penting 4 4 3 11
sebanyak 88.09%
pneumonia di masyarakat
17 Masyarakat yang menderita
4 2 3 9
diare sebanyak 52.38%
18 64.3% Masyarakat belum
diberikan oralit oleh pemberi 4 3 3 10
pengobatan
19 47.7% Masyarakat belum
4 3 3 10
diperiksa Hepatitis
20 96.6% Tidak hadir di
4 4 3 11
20 Posbindu PTM
222 Anggota keluarga yang
4 4 4 12 3
merokok sebanyak 100%
22 Limbah cair bekas cuci
piring, mandi dan cuci baju
dibiarkan tergenang disekitar
4 4 3 11
rumah, dibuang ke
sungai/kolam sebanyak
42.85%
Wilayah Bapak/Ibu tidak ada
tempat pembuangan akhir
4 4 3 11
sampah (TPA) sebanyak
42.8%
Masyarakat Tidak
mempunyai lahan untuk
mengelola limbah cair (air
4 4 3 11
bekas cucian baju, piring,
atau bekas mandi) sebanyak
45.23%
11.4% Penolong
persalinan masih oleh
dukun Paraji
45.7% Tidak ikut Kelas 41.6% kehamilan sekarang ibu belum tahu
bagaimana menyambut persalinan agar
Ibu Hamil aman dan selamat dengan menempelkan
stiker P4K yang ada di buku
Metode Lingkungan
Diagram Ishikawa/Fishbone
Kurangnya pengetahuan
Pemanfaatan KMS belum mengenai masalah gizi
optimal oleh Kader dan Tenaga
Kesehatan Masih Tingginya angka
Kemiskinan di masyarakat Kurangnya kesadaran
mengenai pentingnya Posyandu
Metode Lingkungan
Diagram Ishikawa/Fishbone
Kurangnya pengetahuan
mengenai bahaya merokok
Anggota keluarga
yang merokok
sebanyak 100%
Kurangnya koordinasi antar
lintas sektor ttg Kebijakan
Kawasan Tanpa Asap Rokok Merokok dianggap biasa dalam
Masyarakat
Metode Lingkungan
5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1 Penolong Manusia: Manusia: Diadakannya
persalinan - Kurangnya tingkat - Diadakannya kelas ibu hamil
masih oleh pendidikan ibu hamil kelas ibu yang
dukun - Kurangnya hamil termonitoring
Paraji mengetahui - Adanya dan terevaluasi
persalinan aman penyuluhan
- Kurangnya Kerjasama atau edukasi
Dukun paraji dan mengenai
Bidan kehamilan
- baik didalam
dan luar
gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
ttg Kehamilan
Persalinan
dan
Perawatan
Nifas
Dana:
-Melahirkan di tolong
Dukun Paraji terkesan
Murah
Sarana:
- Pemanfaatan
Ambulance Desa
masih Kurang
Metode: Metode:
- Pemanfaatan stiker - Monitoring
P4K dan buku KIA Evaluasi kelas
masih kurang ibu hamil
- Dukungan Linakes
dari LS masih kurang
- 45.7% Tidak ikut Kelas Ibu
Hamil
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
- Masyrakat masih - Dilakukan sweeping atau
mempercayai mitos sweeping atau pendataan ke
mengenai ibu hamil. pendataan ke rumah ibu hamil
- Adat istiadat masih rumah ibu sebagai
percaya Dukun paraji hamil sebagai monitoring
- 41.6% kehamilan sekarang monitoring
ibu belum tahu bagaimana - Adanya
menyambut persalinan
agar aman dan selamat penyuluhan
dengan menempelkan atau
stiker P4K yang ada di pemberian
buku
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
2 Bayi dan Manusia: Manusia: Manusia:
balita - Kurangnya - Diadakannya - Diadakannya
masih pengetahuan kelas ibu bayi kelas ibu
mempunyai mengenai Masalah dan balita bayi dan
masalah Gizi - Adanya balita
Gizi - Kurangnya kesadaran penyuluhan
orang tua/masyrakat atau
pentingnya Posyandu pemberian
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
Dana:
- Masih Tingginya
Keluarga Miskin
Sarana: Sarana: Optimalisasi
- Pemanfaatan KMS - Optimalisasi Pemanfaatan
belum optimal oleh pemanfaatan Buku KIA oleh
kader dan Tenaga kader Kader dan
Kesehatan melalui tenaga
kegiatan Kesehatan
Peningkatan
Kapasitas
Kader
Posyandu
Metode: Metode: Pelaksanaan
- Kurangnya - Pelaksanaan Pelatihan PMBA
pengetahuan/Edukasi Pelatihan untuk kader
Masyarakat tentang PMBA untuk Posyandu
Pola Asuh yang Baik Kader
- Kurangnya edukasi Posyandu
mengenai PMBA dan
Kecukupan nutrisi
untuk Bayi dan balita
- Pemanfaatan Kelas
Balita masih Kurang
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
sweeping bayi
- Masyarakat tidak - Dilakukan dan balita
dating ke Posyandu sweeping dengan masalah
- Pola Asuh Keluarga bayi dan gizi
belum optimal balita yang
teruatama pemberian tidak dating
nutrisi pada Bayi dan posyadnu
Balita terutama
- Limbah cair bekas cuci dengan
piring, mandi dan cuci baju masalah Gizi
dibiarkan tergenang
- Adanya
disekitar rumah, dibuang
ke sungai/kolam sebanyak penyuluhan
42.85% atau
- 47.61% Usia saat menikah pemberian
kurang 19 th edukasi baik
- tidak ada tempat di dalam dan
pembuangan akhir sampah
luar gedung
(TPA) sebanyak 42.8%
tentang
- Anggota keluarga yang
merokok sebanyak 100% pentingnya
posyandu dan
PMBA
3 Anggota Manusia: Manusia: Penyuluhan
Keluarga - Kurangnya kesadaran - Adanya tentang Bahaya
Merokok masyrakat mengenai penyuluhan merokok dan
sebanyak Perilaku Sehat atau Advokasi
100% - Kurangnya pemberian kebijakan
pengetahuan edukasi baik Kawasan tanpa
masyarakat mengenai di dalam dan Asap rokok
bahaya merokok luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
- Advokasi
untuk
kawasan
Tanpa Asap
Rokok
Dana: Dana:
I. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan
pemikiran tentang paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola piker atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara umum
konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu
mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan
yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia
sehat. Visi Indonesia sehat dapat terwujud jika semua komponen
masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarkat dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan atau masyarkat.
Pemberdayaan masyarkat ialah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarkat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap
tujuan pemberdayaan masyarkat di bidang kesehatan adalah agar
tumbuh kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.
Upaya pemberdayaan masyarkat jika dilaksanakan secara optimal
dapat mendukung tercapai visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya
desa sehata adalah mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, mencipatakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan, meningkatakan kemampuan masyrakat untuk
mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan, menciptakan
dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam pembangunan
kesehatan masyarakat di Desa, mewujudkan pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan oleh masyarkat dan tenaga professional kesehatan.
IV. KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Persiapan kegiatan Pertemuan sosialisasi pra SMD dan MMD
bersama lintas program dan lintas sektor.
2 Pelaksanaan Pengumpulan data sekunder
kegiatan SMD Pengumpulan data primer (SMD dan MMD)
3 Pengolahan Data Melakukan rekapitulasi dan analisis data.
4 Pelaporan hasil Hasil pengolahan data dilaporkan kepada
kegiatan SMD kepala puskesmas untuk mendapatkan
umpan balik dan dilakukan pertemuan
internal UKM sebagai tindak lanjut.
5 Persiapan MMD Tim pelaksana kegiatan mempersiapkan
kebutuhan baik sarana dan prasarana
untuk keberlangsungan pelaksanaan
MMD dan melakukan koordinasi dan
komunikasi baik lintas program atau lintas
sektor.
5 Pelaksanaan Pelaksanaan MMD dihadiri oleh Desa ,
kegiatan MMD Toma, Kader kesehatan, perwakilan
masyarkat, dan petugas puskesmas.
Kegiatan dilaksanakan menggunakan
metode PRA dan FGD dimana baik
pemegang kebijakan, lintas program dan
lintas sektor dapat berdiskusi bersama
dalam memecahkan masalah dan
membuat kesepakan bersama.
6 Pelaporan hasil Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
kegiatan SMD dan untuk tiap program UKM dari hasil analisis
MMD dan pertemuan MMD.
C. Pengolahan Data
Setelah pelaksanaan SMD, selanjutnya dilakukan pengolahan data
oleh tim pengolah dan analisis data yang sudah disepakati dengan
melakukan kegiatan:
1. Rekapitulasi data hasil SMD secara keseluruhan.
2. Membuat Analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari akar masalah,
evaluasi masalah dan RTL).
D. Pelaporan Hasil Kegiatan SMD
Hasil dari pengolahan data SMD dilaporkan kepada kepala puskesmas
untuk mendapatkan umpan balik dan dilaksanakan pertemuan
internal UKM untuk ditindak lanjuti. Tim pelaksana mengumpulkan
hasil umpan balik dan tindak lanjut untuk dijadikan bahan materi
yang akan di sampaikan pada saat kegiatan Musatawarah Masyrakat
Desa (MMD).
E. Persiapan MMD
Setelah dilaksanakannya SMD, maka tim pelaksana kegiatan
mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor
untuk membahas rencana pertemuan atau kegiatan Musyawarah
Masyrakat Desa (MMD). Adapun persiapan yang dilakukan yaitu:
1. Tim pelaksana kegiatan menginformasikan kepada Desa
Mandalahayu bahwa akan diadakannya kegiatan MMD.
2. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan pada hari,
tanggal 10 November 2023 bertempat di Aula UPTD Puskesmas
Salopa.
3. Membuat surat undangan pelaksanaan MMD yang ditujukan
kepada Desa Mandalahayu dan jajarannya.
4. Tim pelaksanana kegiatan membuat rundown acara. (Susunan
acara terlampir)
5. Koordinasi dan komunikasi aktif terus dalam persiapan pertemuan
MMD baik lintas program maupun lintas sektor.
6. Menyiapkan ATK, materi, bahan dokumentasi dan konsumsi.
F. Pelaksanaan MMD
Dalam pelaksanaan MMD peserta yang diundang terdiri dari tingkat
Desa , tokma, kader kesehatan, perwakilan masyarakat dan petugas
puskesmas. Adapun metode pertemuan MMD yang digunakan yaitu
Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal) dan Fokus diskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atay Pemahaman Partisipasi
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis
masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan
kebijakan secara nayat. Fokus diskusi adalah diskusi kelompok
terarah (Fokus Group Discussion) merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah terntentu yang
sangan spesifik. Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
1. Pembukaan oleh MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan dari Kepala UPTD Puskesmas Salopa atau yang
mewakili.
4. Penyajian materi hasil SMD.
5. Sesi tanya jawab atau diskusi.
6. Perumusan dan penentuan prioritas masalah bersama peserta.
7. penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah.
8. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja.
9. Membuat kesepakatan bersama.
10. Penutupan acara.
G. Pelaporan Hasil SMD dan MMD
Terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tim pelaksana kegiatan
menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah disepakati
bersama. Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD diharapkan
seluruh pemegang program UKM:
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat.
2. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
4. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan
pertimbangan untuk perencanaan kegiatan lintas program dan
sektor.
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat dimanfaatkan sebagai bahan
informasi dan dalam mendukung pelaksanaan progam di UPTD
Puskesmas Salopa.
VI. SASARAN
A. Sasaran Tersier : Desa Mandalahayu
B. Sasaran Sekunder : Tokoh Masyarakat
C. Sasaran Primer : Masyrakat Desa Mandalahayu
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan Jadwal Pelaksana Keterangan
1 Persiapan Kegiatan April 2023 Tim 1. Membuat Tim
Pra SMD dan MMD Pelaksana Pelaksana SMD
SMD dan dan MMD
MMD 2. Menentukan
waktu dan lokasi
3. Menentukan
data populasi
4. Menentukan
data sampel
5. Menentukan
metode SMD
6. Koordinasi dan
Komunikasi
7. Membuat
Tabulasi
8. Membuat
kuesioner
2 Pelaksana Kegiatan Mei-juli Tim Pendistribusian
SMD 2023 Pelaksana kuesioner kepada
SMD dan masyarakat
MMD dan
Kader
Kesehatan
Desa
Mandalahayu
3 Pengolahan Data Juli dan Tim 1. Rekapitulasi data
Agustus Pelaksana 2. Analisis data
2023 SMD dan
MMD
4 Pelaporan Hasil SMD Minggu ke 4 Tim Laporan hasil di
Agustus Pelaksana laporkan kepada
2023 SMD dan Kepala Puskesmas
MMD dan Pertemuan
internal UKM
5 Persiapan MMD Minggu ke 2 Tim 1. Koordinasi dan
bulan Pelaksana komunikasi
September SMD dan 2. Menentukan
2023 MMD tempat dan
waktu
3. Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
6 Pelaksanaan MMD September Tim 1. Pemaparan
2023 Pelaksana materi
SMD dan 2. Sesi diskusi
MMD 3. Perumusan dan
menentukan
prioritas
masalah
4. Menyusun RTL
7 Pelaporan Hsil SMD Minggu ke 2 Tim Menyusun hasil
dan MMD oktober Pelaksana SMD dan MMD
2023 SMD dan sebagai tindak
MMD lanjut yang
dituangkan
kedalam RUK.
2. Kondisi Demografis
Dalam demografi ini diuraikan tentang data-data dan analisis
kondisi kependudukan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Salopa Desa Mandalahayu yang berkaitan dengan kebutuhan data
pembangunan kesehatan.
JUMLAH 277 256 187 168 205 197 215 175 181 165 133 145 155 159 163 152 155 155 146 132 135 120 116 99 94 82 78 66 76 65 37 43 2.353 2.179 4.532
No Dusun PENDIDIKAN
TIDAK TAMAT SD
TAMAT DIPLOMA
TAMAT ACADEMI
TAMAT DIPLOMA
TAMAT STRATA
TAMAT STRATA
BERSEKOLAH
TIDAK/BELUM
SEDERAJAT
SEDERAJAT
SEDERAJAT
SEDERAJAT
TAMAT SMA
TAMAT SMP
DIPLOMA III
III STRATA I
TAMAT SD
JUMLAH
I/II
III
II
1 Cilegi 214 5 243 193 175 - 5 49 - - 884
37
22
19
18
18
5
4
3
1
0
0
0
0
0
0
c. GIZI dan KB
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 30.95% Responden Memiliki Balita Balita
2 Anak terakhir diberikan ASI Eksklusif 88.1% 11.9% Bayi belum
diberikan ASI
Eksklusif
3 Setahun balita anda ditimbang 7.1 % Balita tidak
pernah di timbang
(poyandu/puskesmas) 92.8% lebih 8x.
di Posyandu
e. Perilaku Keluarga
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 Anggota keluarga yang merokok sebanyak Anggota keluarga
90.4%
yang merokok
sebanyak 90.4%
2 Sumber air di keluarga anda berasal dari
sumber air yang bersih (mata air, sumur gali,
PDAM) sebanyak 97,6%
3 Anggota keluarga terbasa mencuci tangan
dengan Sabun dan air mengalir setiap sebelum
dan setelah melakukan aktifitas sebanyak
95.2%
4 Jamban keluarga memiliki septiktank sebanyak
69.1%
5 Keluarga terbiasa memberantas jentik nyamuk
minimal 1 minggu sekali sebanyak 69.1%
6 Anggota keluarga Anda melakukan aktifitas
fisik / olah raga teratur minimal 30 menit
sehari sebanyak 90.4%
7 Anggota keluarga terbiasa menjaga kebersihan
diri dan lingkungan sebanyak 100%
Lingkungan terdapat wadah/sarana yang
tanggap terhadap masalah kesehatan (Desa
Siaga)sebanyak 100%
8 Keluarga mengetahui tentang GERMAS
sebanyak 100%
9 Keluarga sehari-hari membuang sampah pada
tempatnya Sebanyak 100%
f. UKM Pengembangan
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 Di lingkungan tidak terdapat pengobatan
tradisional
2 Di keluarga atau saudara yang tidak menderita
katarak sebanyak 90.1%
3 Di Lingkungan ada klub klub olahraga 61.9% tdk d bina
sebanyak 95.1%, 61.9% tdk d bina oleh
oleh Puskesmas.
Puskesmas.
g. Kesehatan Lingkungan
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
A. Faktor Pengetahuan/Sikap/Perilaku
1 Masyarakat menjawab Buang Air Besar di
pacilingan/ pembuangan BABnya ke balong,
sungai, susukan, sawah atau kebun apakah
termasuk BAB Sembarangan sebanyak
90.5%
2 Masyarakat mengetahui cara mencuci
tangan pakai sabun dan 5 waktu penting
Cuci Tangan Pakai Sabun sebanyak 100%
3 Masyarakat memiliki tudung saji/penutup
lain untuk menutup makanan di rumah
4 Air minum yang Bapak/Ibu konsumsi sudah Air minum yang
di masak secara sempurna (di diamkan Bapak/Ibu konsumsi
mendidih selama minimal 10 menit) sudah di masak secara
sebanyak 2.3% tidak sempurna (di
diamkan mendidih
selama minimal 10
menit) sebanyak
97.7%
7 Limbah cair bekas cuci piring, mandi dan Limbah cair bekas
cuci baju dibiarkan tergenang disekitar
cuci piring, mandi dan
rumah, dibuang ke sungai/kolam sebanyak
66.67% cuci baju dibiarkan
tergenang disekitar
rumah, dibuang ke
sungai/kolam
sebanyak 66.67%
B.Faktor Non Perilaku/Lingkungan
1 Jamban Bapak/Ibu jauh dari rumah
sebanyak 16.67 %
2 Masyarakat tidak memiliki lahan untuk
membuat septictank sebanyak 30.9%
3 Wilayah Bapak/Ibu tidak ada tempat Wilayah Bapak/Ibu tidak ada
pembuangan akhir sampah (TPA) sebanyak tempat pembuangan akhir
100% sampah (TPA) sebanyak
100%
C. Faktor Lain
Kebijakan:
1 Lingkungan masyarakat yang memiliki
Peraturan lokal terkait menjaga Kesehatan
lingkungan sebanyak 92.8%
2 Himbauan kerja bakti untuk bersih-bersih
di lingkungansi lingkungan sebanyak 100%
h. TB
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
1 Masyarakat mengetahui tentang penyakit
TBC sebanyak 97.6%
2 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC Menular sebanyak 100%
3 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC penularannya lewat percikan dahak
sebanyak 100%
4 Masyarakat mengetahui kuman penyebab
penyakit TB adalah Bakteri sebanyak 100%
5 Masyarakat mengetahui tanda dan gejala
TBC sebanyak 100%
6 Masyarakat pernah menemukan suspek
atau terduga TBC sebanyak 100%
7 Masyarakat tidak pernah/sedang
pengobatan penyakit TBC sebanyak 97,6%
8 Masyarakat mengetahui bahwa di
puskesmas ada pelayanan pengobatan
penyakit TBC gratis sebanyak 100%
9 Msyarakat mengetahui bahaya pengobatan
penyakit TBC apabila tidak tuntas sebanyak
100% bisa menularkan.
10 Masyarakat Tidak ada yang pengobatan TBC
nya putus berobat(loss to follow up) atau
mangkir pengobatan TBC sebanyak 100 %
11 Masyarakat mengetahu bahwa pengobatan
penyakit TBC harus ada PMO(pengawas
Minum Obat)sebanyak 100
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah
kerja Puskesmas Salopa dengan teknis observasi dan kuesioner.
Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut:
No Kategori Masalah
1 Akses Pelayanan Tidak Punya Jaminan kesehatan
dan Pembiayaan 42.85%
Kesehatan
2
Kesehatan Keluarga, 27.2% Remaja tidak mendapatkan
Gizi dan KB pemeriksaan Kesehatan di Sekolah
11.9% Penolong
persalinan masih oleh
dukun Paraji
Metode Lingkungan
Diagram Ishikawa/Fishbone
Kurangnya pengetahuan
Pemanfaatan KMS belum mengenai masalah gizi
optimal oleh Kader dan Tenaga
Kesehatan Masih Tingginya angka
Kemiskinan di masyarakat Kurangnya kesadaran
mengenai pentingnya Posyandu
Metode Lingkungan
Diagram Ishikawa/Fishbone
Kurangnya pengetahuan
mengenai bahaya merokok
Anggota keluarga
yang merokok
sebanyak 90.4%
Kurangnya koordinasi antar
lintas sektor ttg Kebijakan
Kawasan Tanpa Asap Rokok Merokok dianggap biasa dalam
Masyarakat
Metode Lingkungan
5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1 Penolong Manusia: Manusia: Diadakannya
persalinan - Kurangnya tingkat - Diadakannya kelas ibu hamil
masih oleh pendidikan ibu hamil kelas ibu
dukun - Kurangnya hamil
Paraji mengetahui - Adanya
persalinan aman penyuluhan
- Kurangnya Kerjasama atau edukasi
Dukun paraji dan mengenai
Bidan kehamilan
baik didalam
dan luar
gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
ttg Kehamilan
Persalinan
dan
Perawatan
Nifas
Dana:
-Melahirkan di tolong
Dukun Paraji terkesan
Murah
Sarana:
- Pemanfaatan
Ambulance Desa
masih Kurang
Metode: Metode:
- Pemanfaatan stiker - Diadakannya
P4K dan buku KIA kelas ibu
masih kurang hamil
- Dukungan Linakes
dari LS masih kurang
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
- Masyrakat masih - Dilakukan sweeping atau
mempercayai mitos sweeping atau pendataan ke
mengenai ibu hamil. pendataan ke rumah ibu hamil
- Adat istiadat masih rumah ibu sebagai
percaya Dukun paraji hamil sebagai monitoring
monitoring
- Adanya
penyuluhan
atau
pemberian
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
2 Bayi dan Manusia: Manusia: Manusia:
balita - Kurangnya - Diadakannya - Diadakannya
masih pengetahuan kelas ibu bayi kelas ibu
mempunyai mengenai Masalah dan balita bayi dan
masalah Gizi - Adanya balita
Gizi - Kurangnya kesadaran penyuluhan
orang tua/masyrakat atau
pentingnya Posyandu pemberian
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
Dana:
- Masih Tingginya
Keluarga Miskin
Sarana: Sarana: Optimalisasi
- Pemanfaatan KMS - Optimalisasi Pemanfaatan
belum optimal oleh pemanfaatan Buku KIA oleh
kader dan Tenaga kader Kader dan
Kesehatan melalui tenaga
kegiatan Kesehatan
Peningkatan
Kapasitas
Kader
Posyandu
Metode: Metode: Pelaksanaan
- Kurangnya - Pelaksanaan Pelatihan PMBA
pengetahuan/Edukasi Pelatihan untuk kader
Masyarakat tentang PMBA untuk Posyandu
Pola Asuh yang Baik Kader
- Kurangnya edukasi Posyandu
mengenai PMBA dan
Kecukupan nutrisi
untuk Bayi dan balita
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
- Masyarakat tidak - Dilakukan sweeping bayi
dating ke Posyandu sweeping dan balita
- Pola Asuh Keluarga bayi dan dengan masalah
belum optimal balita yang gizi
teruatama pemberian tidak dating
nutrisi pada Bayi dan posyadnu
Balita terutama
- Sanitasi Lingkungan dengan
yang masih Kurang masalah Gizi
- Adanya
penyuluhan
atau
pemberian
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
tentang
pentingnya
posyandu dan
PMBA
3 Anggota Manusia: Manusia: Penyuluhan
Keluarga - Kurangnya kesadaran - Adanya tentang Bahaya
Merokok masyrakat mengenai penyuluhan merokok dan
sebanyak Perilaku Sehat atau Advokasi
90.4% - Kurangnya pemberian kebijakan
pengetahuan edukasi baik Kawasan tanpa
masyarakat mengenai di dalam dan Asap rokok
bahaya merokok luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
- Advokasi
untuk
kawasan
Tanpa Asap
Rokok
Dana: Dana:
I. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023, kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Konsep pembangunan kesehatan di Indonesia dimulai dengan
pemikiran tentang paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara
pandang, pola piker atau model pembangunan kesehatan yang melihat
masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi dengan banyak
faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. Secara umum
konsep paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu
mencegah lebih baik daripada mengobati, dan pentingnya pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan hidup dalam lingkungan
yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia
sehat. Visi Indonesia sehat dapat terwujud jika semua komponen
masyarakat dapat berada dalam kondisi sehat.
Upaya kesehatan ialah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarkat dalam
bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan
penyakit dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah dan atau masyarkat.
Pemberdayaan masyarkat ialah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarkat dalam
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesehatan. Dari batasan ini dapat diuraikan bahwa secara bertahap
tujuan pemberdayaan masyarkat di bidang kesehatan adalah agar
tumbuh kesadaran, pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan bagi
individu, kelompok atau masyarakat, serta timbul kemauan atau
kehendak sebagai bentuk lanjutan dari kesadaran dan pemahaman
terhadap kesehatan.
Upaya pemberdayaan masyarkat jika dilaksanakan secara optimal
dapat mendukung tercapai visi “Indonesia Sehat”. Cara agar tercapainya
desa sehata adalah mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, mencipatakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat
di bidang kesehatan, meningkatakan kemampuan masyrakat untuk
mengenal dan mengatasi permasalahan kesehatan, menciptakan
dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa dalam pembangunan
kesehatan masyarakat di Desa, mewujudkan pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan oleh masyarkat dan tenaga professional kesehatan.
IV. KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Persiapan kegiatan Pertemuan sosialisasi pra SMD dan MMD
bersama lintas program dan lintas sektor.
2 Pelaksanaan Pengumpulan data sekunder
kegiatan SMD Pengumpulan data primer (SMD dan MMD)
3 Pengolahan Data Melakukan rekapitulasi dan analisis data.
4 Pelaporan hasil Hasil pengolahan data dilaporkan kepada
kegiatan SMD kepala puskesmas untuk mendapatkan
umpan balik dan dilakukan pertemuan
internal UKM sebagai tindak lanjut.
5 Persiapan MMD Tim pelaksana kegiatan mempersiapkan
kebutuhan baik sarana dan prasarana
untuk keberlangsungan pelaksanaan
MMD dan melakukan koordinasi dan
komunikasi baik lintas program atau lintas
sektor.
5 Pelaksanaan Pelaksanaan MMD dihadiri oleh Desa ,
kegiatan MMD Toma, Kader kesehatan, perwakilan
masyarkat, dan petugas puskesmas.
Kegiatan dilaksanakan menggunakan
metode PRA dan FGD dimana baik
pemegang kebijakan, lintas program dan
lintas sektor dapat berdiskusi bersama
dalam memecahkan masalah dan
membuat kesepakan bersama.
6 Pelaporan hasil Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
kegiatan SMD dan untuk tiap program UKM dari hasil analisis
MMD dan pertemuan MMD.
C. Pengolahan Data
Setelah pelaksanaan SMD, selanjutnya dilakukan pengolahan data
oleh tim pengolah dan analisis data yang sudah disepakati dengan
melakukan kegiatan:
1. Rekapitulasi data hasil SMD secara keseluruhan.
2. Membuat Analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari akar masalah,
evaluasi masalah dan RTL).
D. Pelaporan Hasil Kegiatan SMD
Hasil dari pengolahan data SMD dilaporkan kepada kepala puskesmas
untuk mendapatkan umpan balik dan dilaksanakan pertemuan
internal UKM untuk ditindak lanjuti. Tim pelaksana mengumpulkan
hasil umpan balik dan tindak lanjut untuk dijadikan bahan materi
yang akan di sampaikan pada saat kegiatan Musatawarah Masyrakat
Desa (MMD).
E. Persiapan MMD
Setelah dilaksanakannya SMD, maka tim pelaksana kegiatan
mengadakan koordinasi baik lintas program maupun lintas sektor
untuk membahas rencana pertemuan atau kegiatan Musyawarah
Masyrakat Desa (MMD). Adapun persiapan yang dilakukan yaitu:
1. Tim pelaksana kegiatan menginformasikan kepada Desa
Tanjungsari bahwa akan diadakannya kegiatan MMD.
2. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan pada hari,
tanggal 10 November 2023 bertempat di Aula UPTD Puskesmas
Salopa.
3. Membuat surat undangan pelaksanaan MMD yang ditujukan
kepada Desa Tanjungsari dan jajarannya.
4. Tim pelaksanana kegiatan membuat rundown acara. (Susunan
acara terlampir)
5. Koordinasi dan komunikasi aktif terus dalam persiapan pertemuan
MMD baik lintas program maupun lintas sektor.
6. Menyiapkan ATK, materi, bahan dokumentasi dan konsumsi.
F. Pelaksanaan MMD
Dalam pelaksanaan MMD peserta yang diundang terdiri dari tingkat
Desa , tokma, kader kesehatan, perwakilan masyarakat dan petugas
puskesmas. Adapun metode pertemuan MMD yang digunakan yaitu
Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal) dan Fokus diskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atay Pemahaman Partisipasi
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis
masalah kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan
kebijakan secara nayat. Fokus diskusi adalah diskusi kelompok
terarah (Fokus Group Discussion) merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah terntentu yang
sangan spesifik. Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
1. Pembukaan oleh MC
2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
3. Sambutan dari Kepala UPTD Puskesmas Salopa atau yang
mewakili.
4. Penyajian materi hasil SMD.
5. Sesi tanya jawab atau diskusi.
6. Perumusan dan penentuan prioritas masalah bersama peserta.
7. penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah.
8. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja.
9. Membuat kesepakatan bersama.
10. Penutupan acara.
G. Pelaporan Hasil SMD dan MMD
Terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tim pelaksana kegiatan
menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang sudah disepakati
bersama. Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD diharapkan
seluruh pemegang program UKM:
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat.
2. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
4. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan
pertimbangan untuk perencanaan kegiatan lintas program dan
sektor.
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat dimanfaatkan sebagai bahan
informasi dan dalam mendukung pelaksanaan progam di UPTD
Puskesmas Salopa.
VI. SASARAN
A. Sasaran Tersier : Desa Tanjungsari
B. Sasaran Sekunder : Tokoh Masyarakat
C. Sasaran Primer : Masyarakat Desa Tanjungsari
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Kegiatan a Pelaksana Keterangan
1 Persiapan Kegiatan April 2023 Tim 1. Membuat Tim
Pra SMD dan MMD Pelaksana Pelaksana SMD
SMD dan dan MMD
MMD 2. Menentukan
waktu dan lokasi
3. Menentukan
data populasi
4. Menentukan
data sampel
5. Menentukan
metode SMD
6. Koordinasi dan
Komunikasi
7. Membuat
Tabulasi
8. Membuat
kuesioner
2 Pelaksana Kegiatan Mei-juli Tim Pendistribusian
SMD 2023 Pelaksana kuesioner kepada
SMD dan masyarakat
MMD dan
Kader
Kesehatan
Desa
Tanjungsari
3 Pengolahan Data Juli dan Tim 1. Rekapitulasi data
Agustus Pelaksana 2. Analisis data
2023 SMD dan
MMD
4 Pelaporan Hasil SMD Minggu ke 4 Tim Laporan hasil di
Agustus Pelaksana laporkan kepada
2023 SMD dan Kepala Puskesmas
MMD dan Pertemuan
internal UKM
5 Persiapan MMD Minggu ke 2 Tim 1. Koordinasi dan
bulan Pelaksana komunikasi
September SMD dan 2. Menentukan
2023 MMD tempat dan
waktu
3. Menyiapkan
bahan
pelaksanaan
6 Pelaksanaan MMD September Tim 1. Pemaparan
2023 Pelaksana materi
SMD dan 2. Sesi diskusi
MMD 3. Perumusan dan
menentukan
prioritas
masalah
4. Menyusun RTL
7 Pelaporan Hsil SMD Minggu ke 2 Tim Menyusun hasil
dan MMD oktober Pelaksana SMD dan MMD
2023 SMD dan sebagai tindak
MMD lanjut yang
dituangkan
kedalam RUK.
Kondisi Geografis
Sawah : 36.572 Ha
Kondisi Demografis
b. Kesehatan Keluarga
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 80.9% Remaja putri keluarga mendapatkan
dan mengonsumsi tablet tambah darah rutin
(1tablet/minggu)
2 59.6% Remaja putri keluarga mengikuti 40.4% Remaja
kegiatan posyandu remaja Putri tidak
mengikuti
Posyandu Remaja
e. Perilaku Keluarga
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Kebutuhan Dan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Harapan
Masyarakat
1 Anggota keluarga yang merokok sebanyak Anggota keluarga
95.2% yang merokok
sebanyak 95.2%
g. Kesehatan Lingkungan
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
A. Faktor Pengetahuan/Sikap/Perilaku
1 Masyarakat menjawab Buang Air Besar di
pacilingan/ pembuangan BABnya ke balong,
sungai, susukan, sawah atau kebun apakah
termasuk BAB Sembarangan sebanyak
78.5%
2 Masyarakat mengetahui cara mencuci
tangan pakai sabun dan 5 waktu penting
Cuci Tangan Pakai Sabun sebanyak 88.1%
3 Masyarakat memiliki tudung saji/penutup
lain untuk menutup makanan di rumah
100%
4 Air minum yang Bapak/Ibu konsumsi sudah
di masak secara sempurna (di diamkan
mendidih selama minimal 10 menit)
sebanyak 100%
5 Masyarakat melakukan pemilahan sampah
organik dan non organik sebanyak 72.5%
6 Sampah di rumah Bapak/Ibu dibiarkan
berserakan sebanyak 64.3%
7 Limbah cair bekas cuci piring, mandi dan Limbah cair bekas
cuci baju dibiarkan tergenang disekitar
cuci piring, mandi dan
rumah, dibuang ke sungai/kolam sebanyak
83.3% cuci baju dibiarkan
tergenang disekitar
rumah, dibuang ke
sungai/kolam
sebanyak 83.3%
B.Faktor Non Perilaku/Lingkungan
1 Jamban Bapak/Ibu jauh dari rumah
sebanyak 7.14%
2 Masyarakat tidak memiliki lahan untuk
membuat septictank sebanyak 38.09%
3 Wilayah Bapak/Ibu tidak ada tempat Wilayah Bapak/Ibu
pembuangan akhir sampah (TPA) sebanyak tidak ada tempat
100% pembuangan akhir
sampah (TPA)
sebanyak 100%
C. Faktor Lain
Kebijakan:
1 Lingkungan masyarakat yang memiliki
Peraturan lokal terkait menjaga Kesehatan
lingkungan sebanyak 71.4%
2 Himbauan kerja bakti untuk bersih-bersih
di lingkungansi lingkungan sebanyak 100%
h. TB
No Identifikasi Kebutuhan Dan Harapan Analisis Kebutuhan
Masyarakat Kelompok Masyarakat Dan Dan Harapan
Individu Sasaran Kegiatan UKM Masyarakat
1 Masyarakat mengetahui tentang penyakit
TBC sebanyak 26.2%
2 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC Menular sebanyak 100%
3 Masyarakat mengetahui bahwa penyakit
TBC penularannya lewat percikan dahak
sebanyak 100%
4 Masyarakat mengetahui kuman penyebab
penyakit TB adalah Bakteri sebanyak 100%
5 Masyarakat mengetahui tanda dan gejala
TBC sebanyak 100%
6 Masyarakat pernah menemukan suspek
atau terduga TBC sebanyak 100%
7 Masyarakat tidak pernah/sedang
pengobatan penyakit TBC sebanyak 97.6%
8 Masyarakat mengetahui bahwa di
puskesmas ada pelayanan pengobatan
penyakit TBC gratis sebanyak 100%
9 Msyarakat mengetahui bahaya pengobatan
penyakit TBC apabila tidak tuntas sebanyak
100% bisa menularkan.
10 Masyarakat Tidak ada yang pengobatan TBC
nya putus berobat(loss to follow up) atau
mangkir pengobatan TBC sebanyak 100%
11 Masyarakat mengetahui bahwa pengobatan
penyakit TBC harus ada PMO (pengawas
Minum Obat)sebanyak 100%
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah
kerja Puskesmas Salopa dengan teknis observasi dan kuesioner.
Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut:
No Kategori Masalah
1 Akses Pelayanan Jaminan kesehatan yang Anda miliki
BPJS/KIS Pemerintah 50%.
dan Pembiayaan
Kesehatan
2 Kesehatan Keluarga, 40.4% Remaja Putri tidak mengikuti
Posyandu Remaja
Gizi dan KB 41.5% Remaja tidak mendapatkan
pemeriksaan kesehatan di Sekolah
47.62% Calon Pengantin Belum mengikuti
Edukasi Kesehatan reproduksi di KUA
Kematian bayi 2.4%
33.8 % Balita tidak pernah di timbang di
Posyandu
97.6% Balita masih mempunyai masalah Gizi
31.1% Bayi di berikan MP ASI diusia kurang
dari 6 bln
7 TB Paru
kesehatan di Sekolah
4 47.62% Calon Pengantin
Belum mengikuti Edukasi 5 3 4 12
pneumonia di masyarakat
10 Masyarakat yang menderita
4 4 4 12
diare sebanyak 83.3%
11 90.5% Masyarakat belum
diberikan oralit oleh pemberi 3 3 4 10
pengobatan
12 Penderita TB yang tidak
diobati sebanyak 2.4% 3 4 3 10
alasan tidak mau.
13 Masyarakat tidak pernah
melakukan test HIV di 4 4 3 11
20 Masyarakat Tidak
20 mempunyai lahan untuk
mengelola limbah cair (air
bekas cucian baju, piring, 5 4 4 13
atau bekas mandi) sebanyak
90.4%
Metode Lingkungan
Diagram Ishikawa/Fishbone
Kurangnya pengetahuan
Pemanfaatan KMS belum mengenai masalah gizi
optimal oleh Kader dan Tenaga
Kesehatan Masih Tingginya angka
Kemiskinan di masyarakat Kurangnya kesadaran
mengenai pentingnya Posyandu
Kurangnya penyuluhan/edukasi
kepada Masyarakat ttg Pola Asuh
Masih adanya masyarakat tidak
datang ke Posyandu
Masyarakat belum mengetahui ttg
Pola asuh yang Kurang tentang
PMBA
pemberian Nutrisi pada Bayi dan
Balita terutama protein
tidak ada tempat pembuangan akhir sampah
(TPA) sebanyak 100%
Masyarakat Tidak mempunyai lahan
Limbah cair bekas cuci piring, mandi dan cuci untuk mengelola limbah cair (air
baju dibiarkan tergenang disekitar rumah, bekas cucian baju, piring, atau bekas
dibuang ke sungai/kolam sebanyak 83.3% mandi) sebanyak 90.4%
Diagram Ishikawa/Fishbone Lingkungan
Metode
Sarana Dana Manusia
Kurangnya pengetahuan
mengenai pentingnya skrining
Usia produktif
97.6% Usia
Produktif belum
menjalani skrining
Kurangnya Sosialisasi Kesehatan
pemanfaatan Posbindu PTM
di masyarakat Usia produktif Usia Sehat, tidak
perlu diperiksa Kesehatan
(anggapan normal di masy.
Sosialisasi tentang waktu
pelaksanaan Posbindu PTM
Metode Lingkungan
5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan
Masalah Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1 33.8 % Balita Manusia: Manusia: Diadakannya
tidak pernah
di timbang di - Kurangnya tingkat - Diadakannya kelas ibu Balita
Posyandu pendidikan pada ibu kelas ibu
balita Balita
- Kurangnya - Adanya
mengetahui manfaat penyuluhan
Posyandu atau edukasi
- Rutinitas posyandu mengenai
hamya penimbangan Manfaat
Posyandu
baik didalam
dan luar
gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
Sarana: Usulan
- Belum semua kelengkapan
posyandu memiliki Sarana dan
Sarana dan Prasarana Prasarana
yang lengkap memalui Dinas
Kesehatan dan
ADD Des
Metode: Metode:
- Pemanfaatan Kelas - Diadakannya
Ibu Blaita belum kelas ibu Ibu
optimal balita
- Dukungan dari LS
masih kurangtentang
MONEV Posyandu
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
- Balita ada yang tidak - Dilakukan sweeping atau
Menetap/Berpindah2. sweeping atau pendataan ke
- pendataan ke rumah ibu Balita
rumah ibu sebagai
Balita sebagai monitoring
monitoring
- Adanya
penyuluhan
atau
pemberian
edukasi baik
di dalam dan
luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
2 Bayi dan Manusia: Manusia: Manusia:
balita - Kurangnya - Diadakannya - Diadakannya
masih pengetahuan kelas ibu bayi kelas ibu
mempunyai mengenai Masalah dan balita bayi dan
masalah Gizi - Adanya balita
Gizi - Kurangnya kesadaran penyuluhan
orang tua/masyrakat atau
pentingnya Posyandu pemberian
- 31.1% Bayi di berikan edukasi baik
MP ASI diusia kurang di dalam dan
dari 6 bln luar gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
Dana:
- Masih Tingginya
Keluarga Miskin
Sarana: Sarana: Optimalisasi
- Pemanfaatan KMS - Optimalisasi Pemanfaatan
belum optimal oleh pemanfaatan Buku KIA oleh
kader dan Tenaga kader Kader dan
Kesehatan melalui tenaga
kegiatan Kesehatan
Peningkatan
Kapasitas
Kader
Posyandu
Metode: Metode: Pelaksanaan
- Kurangnya - Pelaksanaan Pelatihan PMBA
pengetahuan/Edukasi Pelatihan untuk kader
Masyarakat tentang PMBA untuk Posyandu
Pola Asuh yang Baik Kader
- Kurangnya edukasi Posyandu
mengenai PMBA dan
Kecukupan nutrisi
untuk Bayi dan balita
- Kelas Balita
Lingkungan: Lingkungan: Dilakukan
- Masyarakat tidak - Dilakukan sweeping bayi
dating ke Posyandu sweeping dan balita
- Pola Asuh Keluarga bayi dan dengan masalah
belum optimal balita yang gizi
teruatama pemberian tidak dating
nutrisi pada Bayi dan posyadnu
Balita terutama
- tidak ada tempat dengan
pembuangan akhir sampah masalah Gizi
(TPA) sebanyak 100%
- Adanya
- Limbah cair bekas cuci
penyuluhan
piring, mandi dan cuci baju
dibiarkan tergenang atau
disekitar rumah, dibuang pemberian
ke sungai/kolam sebanyak edukasi baik
83.3%
di dalam dan
- Masyarakat Tidak
luar gedung
mempunyai lahan untuk
mengelola limbah cair (air tentang
bekas cucian baju, piring, pentingnya
atau bekas mandi) posyandu dan
sebanyak 90.4% PMBA
3 97.6% Usia Manusia: Manusia: Pelaksanana
Produktif
belum
- Kurangnya kesadaran - Adanya kegiatan
menjalani masyrakat mengenai penyuluhan Posbindu PTM
skrining Perilaku Sehat atau
Kesehatan
- Kurangnya pemberian
pengetahuan edukasi
masyarakat mengenai tentang
pentingnya skrinning perilaku
usia Produktif Sehat dan
pentingnnya
skrinning usia
produktif
- baik di dalam
dan luar
gedung
dengan
menggunakan
berbagai
media
informasi
yang tersedia
Dana: Dana:
Skrinning Kesehatan
dianggap mahal
Sarana:
- Pelaksanaan kegiatan
Skrinning usia
produktif masih
terbatas
Metode: Metode:
- Kurangnya Sosialisasi - Pelaksanaan
tentang pemanfaatan kegiatan
Posbindu PTM di Posbindu PTM
masyarakat
Lingkungan: Lingkungan: Melakukan
- Usia Produktif - Melakukan Melakukan
adalah Usia Sehat kemitraan kemitraan atau
sehingga tidak atau koordinasi
perlu koordinasi kegiatan
kegiatan Posbindu PTM
Posbindu PTM baik lintas
baik lintas program dan
program dan lintas sektor
lintas sektor