Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)
SE-WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGELARAN
TAHUN 2022

UPT PUSKESMAS PAGELARAN


Jl. Raya Sidorejo No.39 Pagelaran Telp. (0341) 875262
Email : pkm_pagelaran@yahoo.com
MALANG – 65177
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
selesainya Laporan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) se-wilayah kerja Puskesmas Pagelaran Tahun 2022. Laporan ini akan
dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Tahun
2024 dan Rencana Lima Tahunan periode 2023 s/d 2028 , dengan pendekatan
Top Down dan Bottom Up.
Kami menyampaikan terima kasih atas semua kerja cerdas dan penuh
dedikasi dari seluruh Perangkat Desa, Kader Kesehatan dan Petugas Pelaksana
Desa serta semua pihak yang telah berpartisipasi mensukseskan pelaksanaan
Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ini di semua
desa se wilayah kerja Puskesmas Pagelaran.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi
kita semua. Amin.

Pagelaran , 20 Januari 2023

PJ UKM
1.1. PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga


membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Kegiatan UKM Puskesmas yang disusun oleh Kepala Puskesmas dan
penanggung jawab program tidak hanya mengacu pedoman atau acuan yang
sudah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi,
maupun Dinas Kesehatan Kota tapi juga perlu memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat terutama sasaran program. Kebutuhan dan harapan
masyarakat maupun sasaran terhadap kegiatan UKM dapat diidentifikasi melalui
kotak saran, survei, informasi langsung dari pelanggan maupun temu muka
dengan tokoh masyarakat. Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan
informasi tentang program kepada masyarakat, kelompok masyarakat maupun
individu yang menjadi sasaran program.
Kebutuhan masyarakat akan kegiatan UKM yang baik cenderung mengalami
perubahan seiring dengan perubahan pola hidup dan kejadian penyakit. Seiring
dengan perbaikan derajat kesehatan dan lingkungan, telah terjadi pergeseran
penyebab kesakitan terbesar di banyak daerah dari penyakit infeksi menjadi
penyakit degeneratif. Perubahan permintaan tersebut memiliki dampak yang
cukup besar terhadap manajemen Puskesmas.
Puskesmas harus memiliki suatu mekanisme untuk memantau permintaan
masyarakat secara teratur karena perubahan permintaan masyarakat akan
berdampak terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas. Puskesmas
harus tanggap terhadap perubahan lingkungan yang cepat dan terbuka terhadap
perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap kegiatan UKM
Puskesmas sangat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
masyarakat terhadap kegiatan UKM Puskesmas, sehingga tujuan dari kegiatan
UKM Puskesmas dapat tercapai tepat sasaran. Salah satu upaya yang
dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat adalah
melaksanakan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)
1.2 PENGERTIAN SMD DAN MMD
Survei Mawas Diri (SMD) adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan
pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat
dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa ( Depkes RI, 2007).
Metode mawas diri diciptakan oleh yayasan Indonesia sejahtera, salah satu LSM
yang banyak bergerak dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah
pedesaan. Mawas diri sering dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan
program kesehatan dengan melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan
keperluannya masing-masing. Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri
sendiri untuk mengenali secara sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang
dihadapi. Apabila seseorang telah sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan
sendirinya ia akan melakukan tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh
kesadaran dan dengan menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Sedangkan MMD adalah pertemuan perwakilan warga beserta tokoh masyarakat
dan para petugas kesehatan untuk membahas hasil SMD dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari SMD.

1.3 TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat se-wilayah kerja
Puskesmas Pagelaran.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Terlaksananya pengumpulan data di 10 desa se-wilayah kerja


Puskesmas Pagelaran.

2. Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap


kegiatan UKM di 10 desa se-wilayah kerja Puskesmas Pagelaran

3. Menganalisa kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap


kegiatan UKM di 10 desa se-wilayah kerja Puskesmas Pagelaran

4. Mengiventarisasi Sumber Daya Masyarakat yang dapat mengatasi


masalah kesehatan di 10 desa se-wilayah kerja Puskesmas
Pagelaran
5. Diperoleh dukungan dari Lurah, Tokoh Masyarakat dan Tokoh
Agama dalam pelaksanaan pergerakan dan pemberdayaan
masyarakat di 10 desa se-wilayah kerja Puskesmas Pagelaran

6. Mengetahui prioritas usulan kegiatan UKM di wilayah kerja


Puskesmas Pagelaran.

1.4 BAHAN DAN METODE SMD


Bahan yang dipakai pada survei mawas diri adalah hasil survei PHBS
tahun 2022 dan gambaran status kesehatan masyarakat di wilayah Se-wilayah
kerja Puskesmas Pagelaran ( hasil IKS 10 desa se-wilayah kerja Puskesmas
Pagelaran). Sedangkan pedoman dalam pelaksanaan survei mawas diri mulai
dari pengumpulan data, primer dan sekunder pengolahan dan penyajian data
masalah dan potensi yang ada, analisis hasil / masalah sampai dengan
penyusunan laporan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
BAB II
PELAKSANAAN SMD dan MMD

2.1 PELAKSANAAN SMD


2.2.1 Jadwal Pelaksanaan SMD
Pelaksanaan survey dilakukan secara serentak di 10 Desa wilayah
Puskesmas Pagelaran selama 3 – 7 hari oleh petugas survei yang telah
ditunjuk, dengan menggunakan kuisioner yang telah ada. Kegiatan
dimulai pada tanggal 10 Oktober s/d 31 Oktober 2022. Kelengkapan
pengisian kuisioner hasil survei dilakukan koreksi oleh koordinator
pelayanan promosi Kesehatan.
2.2.2 Cara Pelaksanaan SMD
Kader Kesehatan melaksanakan SMD dengan didampingi oleh Petugas
Puskesmas untuk mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Cara Pelaksanaan SMD adalah sebagai berikut:
1. Wawancara langsung kepada sasaran
Wawancara dengan kepala keluarga dengan metode tanya jawab,
pengisian formulir
2. Pengamatan langsung dengan cara observasi dan pemeriksaan fisik
tentang keadaan rumah dan anggotanya
2.2.3 Pengolahan Data SMD
Dibawah koordinasi oleh bidan dan perawat desa, maka hasil survey
dilakukan tabulasi dan analisa data.
1. Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
2. Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan
masalah, prioritas masalah, rumusan masalah, mencari penyebab
akar masalah, evaluasi masalah dan rencana tindak lanjut)
2.2.4 Penyajian data SMD
1. Petugas survei dan tokoh presentatif membuat kesepakatan
terhadap permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan
masyarakat dalam pelayanan program UKM Puskesmas
Pagelaran
2. Tim survei menunjuk satu orang dari tokoh presentatif untuk
mewakili menyampaikan materi (hasil kesepakatan bersama) pada
rencana pertemuan MMD.
3. Tim survei dan bidan serta perawat desa beserta tokoh presentatif
mencanangkan waktu, tanggal dan lokasi pertemuan MMD.

2.2 PELAKSANAAN MMD


Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka
penanggungjawab desa dan tim Survei mengadakan koordinasi kepala desa
untuk membahas rencana pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah
terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan
bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang
membahas dari hasil pelaksanaan SMD.
Adapun metode yang digunakan dalam pertemuan MMD ini,
menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal) dan Focus Grup
Discusion (FGD). Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman
Partisipatif Kondisi Pedesaan adalah pendekatan dan metode yang
memungkinkan masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah
kehidupan dalam rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Sedangkan Focus Group Discussion (FGD) merupakan suatu proses
pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat spesifik.
Adapun proses MMD yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
2.2.1 Persiapan MMD.
1. Penanggung jawab desa ( bidan dan perawat desa ) membuat surat
permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan kepada kepala
desa.
2. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Berikut waktu pelaksanaan MMD di 10 Desa se wilayah kerja
Pagelaran:
No Desa Tanggal Tempat
1 Pagelaran 26 Desember 2022 Dusun Sipring,Pagelaran
2 Banjarejo 16 Desember 2022 Balai Desa Banjarejo
3 Brongkal 17 Desember 2022 Balai Desa Brongkal
4 Karangsuko 17 Desember 2022 Balai Desa Karangsuko
5 Kanigoro 19 Desember 2022 Balai Desa Kanigoro
6 Balearjo 17 Desember 2022 Dusun Krajan, Balearjo
7 Kademangan 17 Desember 2022 Balai Desa Kademangan
8 Suwaru 13 Desember 2022 Balai Desa Suwaru
9 Clumprit 13 Desember 2022 Aula Desa Clumprit
10 Sidorejo 26 Desember 2022 Balai Desa Sidorejo

3. Membuat surat undangan pertemuan MMD (oleh pihak


pemerintahan desa). Kepala desa menindak lanjuti dengan
membuat surat undangan untuk mengundang masyarakat (tokoh
agama/masyarakat, kader kesehatan,BPD dan RW/RT)
4. Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, visum kegiatan dan foto kegiatan).
5. Gladi resik tempat lokasi pertemuan
Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak
pemerintahan desa dan petugas survei serta penanggungjawab desa
mengadakan gladi resik pada H-1 pelaksanaan pertemuan MMD.
2) Pelaksanaan MMD
Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa
(MMD) peserta yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa
(toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa
Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
a) Pembukaan/sambutan oleh Kades/ yang mewakili
b) Sambutan dari Kapus Pagelaran, diwakili oleh Pembina desa.
c) Penyajian Hasil SMD oleh kader
d) Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran,
masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat.
e) Perumusan dan penentuan prioritas masalah dibawah fasilitasi
bidan dan perawat desa
f) Kesimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
usulan kegiatan kesehatan tingkat desa
g) Penutupan oleh kepala desa

3) Penyajian hasil SMD


Penyajian hasil SMD dilakukan oleh kader Kesehatan. Penyajian ini dibuat
dalam bentuk powerpoint. Moderator adalah Bidan/Perawat desa.

3.1 Proporsi Masalah Kesehatan Berdasarkan Hasil SMD MMD Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pagelaran

PROPORSI MASALAH KESEHATAN BERDASARKAN


HASIL SMD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PAGELARAN TAHUN 2022
30
25
20
15
10
5
0
P2 ke
s zi KB ns ng aj
a
KI
A si a ia
Gi i la s li is a J iw ns
om ve Ke em un La
Pr ur R
Im
S an
hat
s e
Ke

Pagelaran Banjarejo Brongkal Karangsuko Kanigoro


Balearjo Kademangan Suwaru Clumprit Sidorejo

Dari tabel diatas menunjukkan proporsi masalah kesehatan di program promkes


paling tinggi diantara program lainnya berdasarkan rangking prioritas hasil SMD tahun
2022. Terdapat 5 Desa di wilayah kerja Pagelaran yang memprioritaskan pengobatan
TB dan hipertensi yang tidak terkontrol. Diurutan ke-2 masalah kesehatan yang
diprioritaskan adalah PROMKES berkaitan PHBS merokok didalam rumah. Prioritas ke-
3 adalah lingkungan terkait limbah, jamban, dan penggunaan air bersih. Prioritas ke-4
terkait surveilans, gizi dengan terkait stunting dan masih rendahnya balita yang timbang
diposyandu berada di prioritas ke-5.
3.2 Pada pelaksanaan MMD moderator memandu diskusi dan menerima umpan balik
terhadap masalah kesehatan yang disajikan dan juga masalah kesehatan yang
tidak terkaji oleh SMD 2022. Berikut adalah umpan balik dari masyarakat :
NO DESA UMPAN BALIK PEMBERI TARGET TANGGAPAN
UMPAN PROG.
BALIK
1 PAGELARAN Perlu dipikirkan Bu Jumaroh PROMKES Bidan Desa : Mungkin
bagaimana RT 15 RW 2 bisa dilakukan dengan
P2
pemahaman pada penyuluhan hipertensi,
masy.ttg pentingnya PPD selain itu juga akan
pengobatan pada lebih baik kader
penderita Hipertensi posyandu juga diberikan
pengetahuan ttg
pengobatan pada
penderita hipertensi
agar bisa ikut
mensosialisasikan pada
masyarakat

Perlu sekiranya Pak M. PROMKES Bidan Desa : Menjadi


penyuluhan bahaya Asadullah P2 tanggungjawab kami
dan upaya berhenti RT 12 RW 1 PPD selaku petuga desa
merokok disekolah untuk memberikan
dan dimasyarakat wawasan ilmu terkait
Kesehatan terutama
untuk remaja terkait
bahaya merokok dan
upaya berhenti merokok

2 BANJAREJO
Banyak kader baru
Bu Nafsiyah PROMKES
Bidan Desa: Akan
dan muda di RT 11 KIA dikoordinasikan denga
posyandu balita GIZI pihak puskesmas untuk
mohon diagendakan melaksanakan kegiatan
refreshing kader PPD refreshing kader balita
kembali didesa Desa Banjarejo
banjarejo

Bu Kutsi P2
Mohon dilaksanakan Perawat Desa ; Akan
kunjungan kepada RT 3 LANSIA dilaksanakan kunjungan
pasien lansia yang PPD pada pasien lansia
beresiko tinggi bersama kader lansia dan
kader PTM smart health
Luluk LANSIA Perawat Desa : Akan
Agar diadakan senam berkoordinasi dengan
lansia saat posyandu RT 1 PPD
kader lansia agar rutin
lansia diadakan kegiatan senam
setiap posyandu lansia

3 BRONGKAL
Peningkatan keaktifan
Solihah PROMKES
Kepala Desa : Akan
RT 6 PPD
kader posyandu untuk diberikan hadiah pada
datang dan inovasi akhir tahun dari inovasi
untuk kegiatan terbaik yang dilakukan
posyandu posyandu
dilingkungan masing-
masing
P2
Solusi biaya untuk stik Bidan Desa : Kepala
cek laborat sederhana PPD Desa setuju untuk
di posbindu menggunakan dana
ADD untuk pengadaan
stik cek laborat
sederhana

4 KARANGSUKO Peningkatan Bu Elly PROMKES Ibu Kepala Desa : Akan


keaktifan kader RT 4 RW 1 LANSIA diberikan hadiah pada
posyandu dan PPD akhir tahun dari inovasi
kehadiran balita terbaik yang dilakukan di
lansia untuk datang posyandu
dan inovasi untuk
kegiatan posyandu di
lingkungan masing-
masing
Belum semua kader Bu Wontini GIZI Ibu Kepala Desa : Akan
mengerti cara RT 5 RW 2 PPD diusulkan pelatihan
pengukuran yang kader kesehatan tentang
tepat, dan PMT yang pencegahan,
tepat untuk balita pengendalian dan
dengan gizi kurang penanganan stunting

Penderita hipertensi Bu Lasianah P2 Perawat Desa :


belum memahami RT 6 RW 2 PPD Pemerintah desa
manfaat dan bersama RT akan
pentingnya konsumsi melakukan sosialisasi
obat secara rutin kepada warganya untuk
hadir di posbindu,
mengusulkan
peningkatan kader
posbindu smarthealth,
mengusulkan agar
petugas kesehatan desa
melakukan kunjungan
lansia risiko tinggi PTM
untuk meningkatkan
deteksi dini hipertensi
dan meningkatkan
pengetahuan serta
kesadaran masyarakat
untuk mengkonsumsi
obat secara teratur

5 KANIGORO
Kehadiran kader
Bu Tutik PROMKES
Bu Lurah : akan
Umi PPD
posyandu diharapkan diberikan hadiah pada
bisa mencapai 100 % RT 29 akhir tahun dari inovasi
terbaik yang dilakukan di
posyandu

Solusi biaya untuk Bu Tyas P2 Perawat Desa : Kepala


stik cek gula darah di RT 23 PPD desa menyetujui solusi
posbindu biaya untuk stik cek gula
darah diposbindu dengan
menggunakan dana ADD
6 BALEARJO Tidak ada TPA Bu Wiwik KESLING Perawat Desa : Kepala
(Tempat RT 4, Pak PPD desa sudah
Pembuangan Akhir) Nasuki RT menganggarkan dari 10%
dana ADD untuk
9, Bu Liluk
pembangunan TPA
Andriana RT
1, Indah
Wulan RT 2,
Heni Purwati
RT 1

Solusi biaya Pak Yusuf B PROMKES Bidan Desa : Kepala desa


pengobatan untuk yang RT 1 PPD akan mengaktifkan desa
tidak mampu siaga dengan program
dana sehatnya

7 KADEMANGAN
Tidak ada yang
Bu Ika LANSIA Perawat Desa : Perlu
adanya dukungan desa
mengantar lansia ke RT 7 PPD
dan kesiapan kader
Posyandu sehingga posyandu dalam
perlu dampingan kader mendampingi petugas
kesehatan dalam
kunjungan lansia resiko
tinggi
Perlu adanya upaya Bu Ika LANSIA Perawat Desa :
baru menarik lebih RT 7 PPD Mengadakan senam lansia
banyak lansia yang setiap bulan
hadir

Masih banyak Bu Siani PROMKES Bidan Desa : Perlu


masyarakat yang RT 33 P2 adanya dukungan kader
merokok di dalam PPD untuk kegiatan penyuluhan
ruangan tentang bahaya merokok
dan upaya berhenti
merokok

8 SUWARU Perlu adanya upaya Bu Sri P2 Bidan Desa : Perlu


berhenti merokok Astutik PROMKES adanya
RT 09 PPD penyuluhan/sosialisasi
bahaya merokok
dimasyarakat dan
penerapan KTR ditempat
umum

Masih ada kasus Bu Sri Asih PROMKES Perawat Desa : Akan


COVID di Suwaru, RT 25 PPD disampaikan kepada desa
kepatuhan warga untuk menghimbau warga
terhadap prokes tetap menerapkan prokes
menurun seiring dan PHBS
menurunnya kasus

9 CLUMPRIT Pengisian buku KIA Bu Sunarti KIA Bidan Desa : Akan


sebagian belum bisa RT 05 PPD diadakan pelatihan kader
posyandu terkait pengisian
buku KIA yang benar

Uang untuk PMT Bu Endang GIZI Bidan Desa : Akan


Posyandu sangat RT 24 PPD dilakukan advokasi untuk
minim menaikkan anggaran untuk
PMT

10 SIDOREJO Ada penyuluhan Pak Bud P2 Bidan Desa : Penyuluhan


bahaya merokok baik RT 19 PPD bahaya merokok akan
kepada remaja maupun dilakukan saat kegiatan
anggota keluarga UKS terintegrasi disekolah
dan kader diposyandu

Balita yang sudah Bu Yaminah GIZI Bidan Desa : Sosialisasi


mendapat imunisasi RT 02 PPD terkait menu PMT di
dasar lengkap sedikit Posyandu dan upaya
yang datang ke meningkatkan capaian
posyandu balita yang datang
posyandu

Proporsi Masalah Kesehatan Berdasarkan Umpan Balik Masyarakat Pada


Pelaksanaan MMD Tahun 2022

PROPORSI MASALAH KESEHATAN


BERDASARKAN UMPAN BALIK MASYARAKAT
TERHADAP PROGRAM UKM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TAHUN 2022
KIA KESLING
7% 3%
GIZI PROMKES
13% 32%

LANSIA
16%

P2
29%

PROMKES P2 LANSIA GIZI KIA KESLING

Dari diagram diatas menunjukkan sebanyak 32% umpan balik dari masyarakat
untuk program PROMKES yakni kebutuhan akan penyuluhan dan sosialisasi tentang
kesehatan terutama bahaya merokok upaya meningkatkan kesadaran akan
pemeriksaan kesehatan rutin, dan pembinaan kader kesehatan. Program P2
mendapatkan 29% umpan balik tentang kurangnya stik untuk cek laborat sederhana
hipertensi dan kebutuhan akan pelatihan kader Posbindu PTM dan sosialisasi KTR
dan UBM. Lansia terkait kebutuhan inovasi posyandu dengan senam lansia,
kunjungan lansia risti dengan umpan balik sebesar 18%. Penanggulangan Stunting
dalam program Gizi mendapat proporsi 13%, KIA 8% terkait pelatihan kader balita,
serta pengadaan TPA dalam program kesling dengan umpan balik 3%.
3.3 Inventarisasi Sumber Daya Manusia Yang Dapat Mendukung Upaya Mengatasi
Masalah Kesehatan Berdasarkan Hasil SMD/MMD Se Wilayah Kerja Puskesmas
Pagelaran Tahun 2022
Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan adalah komponen kunci untuk
menggerakkan pembangunan kesehatan. SDM kesehatan berperan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Komponen dari SDM
Kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan
tenaga pendukung yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam
upaya dan manajemen kesehatan. Berikut adalah inventarisasi peran SDM
kesehatan berdasarkan hasil SMD/MMD tahun 2022.
3.3 Inventarisasi Sumber Daya Manusia Yang Dapat Mendukung Upaya Mengatasi Masalah Kesehatan Berdasarkan Hasil
SMD/MMD Se Wilayah Kerja Puskesmas Pagelaran Tahun 2022
PERAN PARTISIPATIF
MASALAH
NO PROGRAM PUSKESMAS PPD PEMERINTAH TOMA/TOGA KADER
KESEHATAN
DESA KESEHATAN
1 P2 Penderita  Posbindu PTM lebih  Melakukan Sosialisasi Sosialisasi Melakukan
hipertensi tidak digalakkan lagi penyuluhan tentang tentang pemantauan
berobat teratur  Pelatihan bagi kader  Kunjungan rumah pentingnya pentingnya pada penderita
Posbindu berobat teratur berobat teratur hipertensi dan
smarthhealth bagi penderita bagi penderita memastikan
hipertensi hipertensi penderita minum
obat secara
teratur
Penderita Refresing/pelatihan  Kunjungan penderita Sosialisasi Sosialisasi Membantu
tuberkulosis paru kader TBC TB dan kontak erat tentang tentang pemantauan
tidak mendapatkan  Penyuluhan pentingnya pentingnya kontak erat
pengobatan sesuai berobat teratur berobat teratur penderita TBC
standar bagi penderita bagi penderita
TBC TBC
2 PROMKES Masih banyaknya  Penyuluhan bahaya  Melakukan  Ikut serta  Sosialisasi Rutin
anggota keluarga merokok penyuluhan bahaya dalam KTR di tentang memberikan
yang merokok  Adanya klinik UBM merokok dan upaya lingkungan bahaya penyuluhan
didalam rumah  Sosialisasi KTR berhenti merokok desa merokok PHBS terutama
disekolah dan tempat pada kegiatan  Menerbitkan dipertemuan pada indikator
umum keagamaan atau SK desa maupun merokok di
kepemudaan (karang terkait KTR kegiatan dalam rumah
Tarun), pondok ditempat keagamaan
pesantren, dan umum
pertemuan lain di
desa

3 JIWA ODGJ tidak  Skrinning kejiwaan  Melakukan  Pembentukan Sosialisasi  Pendataan


mendapat pada masyarakat : penyuluhan kader tentang ODGJ ulang
pengobatan dan kader kesehatan,  Melakukan kesehatan dan  Pemantauan
ditelantarkan PKK kunjungan jiwa perawatannnya. ODGJ di
 Pembentukan rumah/pendampingan  Ambulans wilayahnya
posyandu jiwa oleh nakes bersama desa siaga
dengan kader untuk
menjemput
pasien ODGJ
4 GIZI Status gizi kurang  Pengadaan alat Penyuluhan tentang Pemberian Sosialisasi ttg Penyuluhan ttg
antropometri PHBS di Posyandu bantuan bahan bahaya stunting PHBS terjadwal
terstandar bagi pangan bagi Menginventaris
seluruh posyandu bumil dan
balita se wilayah KEK/resiko dan mengusulkan
kerja bayi/balita kebutuhan alat
 Refresing kader stunting antropometri ke
oleh puskesmas puskesmas
tentang pengukuran Pendampingan
antropometri balita keluarga
 Konvergensi gizi
D/S masih rendah Pengadaan poster Penyuluhan tentang  Menjemput Sosialisasi Memberikan KIE
pentingnya posyandu stunting sasaran yang tentang pentingnya
balita / penimbangan tidak hadir posyandu dan datang ke
bayi  Peningkatan manfaat Posyandu
anggaran penimbangan
menu PMT balita
agar lebih
bervariatif
5 KIA KB Masih rendahnya Penyediaan media  Penyuluhan dan Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi
keluarga yang promosi KB yang dinamika kelompok tentang KB tentang KB tentang Safari KB
mengikuti KB menarik KB paska persalinan secara massive
 Konseling KB dan manfaat JKN
dilakukan sejak bagi ibu nifas
kehamilan
kehamilan
6 LANSIA Kehadiran lansia  Koordinasi untuk Bekerjasama Menjemput Sosialisasi Sosialisasi
diposyandu rendah meningkatkan dengan desa untuk sasaran yang pentingnya cek pentingnya cek
inovasi UKBM meningkatkan tidak hadir kesehatan rutin kesehatan rutin
Posyandu lansia capaian lansia yang dan ikut serta
 Adanya senam hadir mendukung PPD
lansia dalam kunjungan
 Kunjungan lansia lansia
risti
3.4 Penutup

Demikian laporan hasil Survei Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa se
wilayah kerja Puskesmas Pagelaran, dengan harapan semoga dokumen ini bisa
mendukung UPT Pagelaran dalam menyusun Rencana Usulan Kegiatan ditahun 2024.

Terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah memberikan kontribusi
mulai awal pelaksanaan survei sampai tersusun nya laporan ini.

Pagelaran,

PJ UKM PJ Mutu UKM

Wiji Dwi Srirahayu Ima Seffiana

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pagelaran

drg Herawati

Anda mungkin juga menyukai