Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Desa Siaga merupakan desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara
mandiri. Desa siaga adalah suatu konsep peran serta dan pemberdayaan
masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan
kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri.
Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang
bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah
bimbingan dan interaksi dengan bidan dan kader desa. Di samping itu, juga
dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat
dalam program kesehatan seperti imunisasi dan posyandu.
Salah satu kegiatan dalam desa siaga adalah Survei Mawas Diri (SMD)
yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan pengenalan,
pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan
kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa
(Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD) adalah masyarakat
lebih mengenal kesehatan yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan
minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan
pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
Puskesmas Nawangsasi memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan
Makmur) dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari
masyarakat sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa
dilakukan oleh Puskesmas Nawangsasi adalah pelaksanaan Survey Mawas
Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat
mampu menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di
wilayahnya masing-masing. Masyarakat desa dan keluarahan yang ada di
Puskesmas Nawangsasi harus mampu menggali/mendeteksi permasalahan
kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang
diselenggarakan oleh Puskesmas Nawangsasi bersama pemerintahan desa,
tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu
cara yang baik dalam menjawab persoalan tersebut.

1
1.2. Tujuan
1.2.1.Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD
dan MMD UPT Puskesmas Nawangsasi ini adalah untuk
memberikan bahan acuan/masukan dan pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Nawangsasi tahun 2020.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan
SMD dan MMD Puskesmas Nawangsasi Tahun 2019.
2. Dapat tersusunnya Rencana Usulanb Kegiatan (RUK)
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Nawangsasi
tahun 2019 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.

1.3. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)


Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD,
maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan
mengukur seluruh informasi dasar mengenai masyarakat baik Latar belakang
warga, kemampuan bertahan hidup termasuk pendangan hidup yang
dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), latar
belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik,
air
minum), sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk,
tingkat pendidikan sekolah, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan
kebersihan lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, kepemimpinan politik,
ekonomi dan pola kekerabatan, pemerintahan,adat dan budaya kehidupan,
data ekonomi (pekerjaan pencaharian, pendapatan, permodalan/
investasi, pengeluaran, produksi, penyaluran/ distribusi).

Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang


disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD
dan MMD.

1.3.1. Prosedur SMD.


1. Persiapan Kegiatan SMD.
a. Waktu sebagaimana yang telah disepakati bahwa
pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) diwilayah kerja UPT
Puskesmas Nawangsasi tahun 2018. (Sesuai jadwal)

2
b. Lokasi sasaran seluruh desa/ kelurahan diwilayah kerja
UPT Puskesmas Nawangsasi
c. Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran).
Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
adalah seluruh kepala keluarga yang ada diwilayah kerja
UPT Puskesmas Limbangan pada tahun 2017.
d. Sampel pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah
20% dari total kepala keluarga (sebagai responden) yang ada
diwilayah kerja UPT Puskesmas Nawangsasi pada tahun
2017. (terlampir)
e. Metode kegiatan pelaksanaan SMD menggunakan
metode
wawancara, pengamatan/ observasi dan angket/ kuesioner.
f. Membentuk tim pelaksana kegiatan SMD (petugas
kesehatan dan kader kesehatan).
g. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT
Puskesmas Nawangsasi berdasarkan data penanggung
jawab bina wilayah perdesa.
h. Koordinasi dan komunikasi lintas program/ sektoral.
Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilakukan
dari tahap persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi akhir.
Begitu juga Koordinasi dan komunikasi lintas sektor dari
sosialisasi tingkat kecamatan, desa dan kader kesehatan.
Pertemuan Sosialisasi lintas program/ sektoral selalu
dengan adanya Surat Pemberitahuan/ Undangan Sosialisasi
i. Pelaksanaan SMD dilakukan oleh bidan desa dan kader
desa siaga yang di koordinir oleh kepala desa masing-
masing yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas
Nawangsasi
j. Membuat tabulasi (rancangan kuesioner/ Check List).
k. Tabulasi dibuat dengan adanya masukan-masukan dari
semua program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
sebagai dasar rancangan pembuatan kuesioner
l. Membuat kuesioner.
m. Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner
dan disyahkan oleh Ka UPT Puskesmas Nawangsasi,
selanjutnya pembuatan kuesioner dan pendistribusian.

3
2. Pelaksanaan Sosialisasi SMD
Sosialisasi SMD dilakukan untuk menyamakan pemahaman
cara pengisian instrumen (kuisioner) yang dilakukan oleh
pelaksana kegiatan kepada bidan desa dan kader desa siaga.
3. Pelaksanaan SMD.
Jam 09.00 WIB Sampai jam 14.00 WIB bidan desa dan kader
desa siaga melaksanakan kegiatan pendataan (survey) dengan
metode wawancara dan pengamatan selama 3 hari.
4. Pengolahan Data SMD.
Setelah pelaksanaan SMD Bidan desa dan kader desa
melakukan kegiatan :
a. Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
b. Membuat analisa data (identifikasi masalah,
pemecahan masalah, prioritas masalah, rumusan
masalah, mencari penyebab akar masalah)

1.4. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah
terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan
dan bencana yang ada didesa/ kelurahan, serta merencanakan
penanggulangan topik yang membahas dari hasil pelaksanaan SMD.
Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Surveyor Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas Nawangsasi menggunakan Teknik PRA
(Participatory Rural Apraisal ) dan Fokusdiskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan
masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam
rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group
Discussion) merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu
masalah tertentu yang sangat spesifik.

1.4.1. Prosedur MMD.


1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Nawangsasi mendapatkan surat pemberitahuan pelaksanaan

4
MMD dari desa/ kelurahan yang ditujukan kepada Ku UPT
Puskesmas Nawangsasi.
a. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktu dan lokasi pertemuan di tetapkan oleh Desa/
Kelurahan
b. Membuat surat undangan pertemuan MMD (ole pihak
pemerintahan desa)
c. Membuat run down acara pertemuan
d. Susunan acara dibuat oleh Tim Pelaksana Kegiatan SMD
UPT Puskesmas Nawangsasi dengan rekomendasi dari
pihak pemerintahan desa.
e. Membuat tim/panitia pelaksana pertemuan
f. Susunan tim/panitia pelaksana pertemuan diserahkan
kepada pihak pemerintahan desa atau oleh Tim Surveyor
Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Nawangsasi dengan rekomendasi dari pihak
pemerintahan desa.
g. Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral
h. Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam
rangka persiapan pertemuan MMD baik lintas program
maupun lintas sektoral
i. Bahan dokumentasi (daftar hadir, Notulen dan poto/video
kegiatan).
j. Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka
pihak pemerintahan desa dan Tim Pelaksana Kegiatan
SMD UPT Puskesmas Nawangsasi menyiapkan/
menganggarkan dana ATK, konsumsi, alat peraga dan
bahan dokumentasi (daftar hadir dan Notulen).
2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat
desa (MMD) peserta yang diundang terdiri daripemuka
masyarakat desa (toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor
terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi
pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama,
dan lain-lain).
Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
a. Pembukaan/sambutan oleh Kades.
b. Memperkenalkan peserta yang dilakukan oleh Kader.

5
c. Sambutan dari Ka UPT Puskesmas Nawangsasi atau
perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Nawangsasi.
d. Penyajian materi tentang desa siaga aktif oleh perwakilan
Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas Nawangsasi,
Sosialisasi Visi, Misi dan tata Nilai Puskesmas Nawangsasi
dan Sosialisasi kegiatan UKM.
e. Penyajian Hasil SMD oleh Ketua Desa Siaga atau kader.
f. Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat,
saran, masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi
dan sumber daya yang ada di masyarakat.
g. Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh
perwakilan Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD
UPT Puskesmas Nawangsasi.
h. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh Kades.
i. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang
rencana kerja oleh Kades.
j. Membuat kesepakatan bersama.
k. Menyusun rencana tidak lanjut oleh Tim Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas Nawangsasi.
l. Penutupan oleh Kades.

1.5. Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD Dan MMD.


Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2018 diharapkan
seluruh pemegang program UKM :
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program
UKM yang diinginkan masyarakat
2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pelaksanaan program UKM
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019. (Data
yang dikumpulkan melalui kegiatan SMD dan MMD dapat
digunakan sebagai salah satu dasar penyusunan)
4. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan pertimbangan
untuk perencanaan kegiatan lintas program dan sektoral
6. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan informasi bagi
pihak lain yang membutuhkannya.

6
BAB II

ANALISIS SITUASI

2.1. Gambaran Umum Puskesmas Nawangsasi


Puskesmas Nawangsasi merupakan salah satu dari 19 Puskesmas yang
ada di Kabupaten Musi Rawas. Puskesmas Nawangsai terletak di Kecamatan
Tugumulyo dan beralamat di jalan Kartini desa C. Nawangsasi, yang berjarak
dari ibukota Kabupaten ± 30 menit dengan kendaraan bermotor. Selain rawat
jalan puskesmas Nawangsasi juga terdapat ruang perawatan yang terdiri dari
10 tempat tidur. Batas – batas wilayah Puskesmas Nawangsasi :
- Sebelah Utara : Kecamatan Purwodadi.
- Sebelah Timur : Puskesmas L.Sidoharjo.
- Sebelah Selatan : Kota Lubuk Linggau.
- Sebelah Barat : Puskesmas Terawas.
Luas wilayah kerja Puskesmas Nawangsasi meliputi 11 desa/ kelurahan,
yang terdiri dari 1 kelurahan dan 10 desa yaitu :
1. Kelurahan B. Srikaton
2. Desa A. Widodo
3. Desa C Nawangsasi
4. Desa D. Tegalrejo
5. Desa E. Wonokerto
6. Desa F. Trikoyo
7. Desa G1. Mataram
8. Desa H. Wukirsari
9. Desa I. Sukomulyo
10. Desa M. Sitiharjo
11. Desa.Triwikaton.
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, Puskesmas Nawangsasi
mempunyai:
A. Pustu (Puskesmas Pembantu) yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Nawangsasi Yaitu:
1. Pustu D. Tegalrejo
2. Pustu F. Trikoyo
3. Pustu H. Wukirsari
4. Pustu G1. mataram
B. Polindes yang ada di puskesmas Nawangsasi Yaitu:

7
1. Polindes B. Srikaton
2. Polindes C Nawangsasi
3. Polindes E. Wonokerto
4. Polindes F. Trikoyo
5. Polindes G1 Mataram
6. Polindes H. Wukirsari
7. Polindes M. Siti Harjo
8. Polindes Triwikaton
C. Poskesdes yaitu:
1. Poskesdes A. Widodo
2. Poskesdes I. Sukomulyo
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Nawangsasi sudah termasuk
dalam katagori memadai. Tenaga kesehatan di Puskemas Nawangsasi terdiri
dari PNS, TKS/ PTT dan TKST, dan tersebar di Puskesmas, Pustu dan Polindes.
Tabel di bawah ini menjelaskan jumlah tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Nawangsasi.
Tabel 1. Tenaga Kesehatan Puskesmas Nawangsasi
Jumlah
NO Tenaga Kesehatan TKST/
PNS PTT TKS
I MEDIS
Dokter Umum 3 0 0
Dokter Gigi 1 0 0
Perawat D3 11 4 9
SPK 1 0 0
D3 Bidan 1 1 3
D1 Bidan 17 0 0
D3 Analis 1 0
SMAK 1 0 0
II NON MEDIS
SKM/S.Kep 6 0 1
S.IP 1 0 0
Apoteker 1 0 0
D3 Farmasi 0 0 0
SMF 1 0 0
D3 Gizi 1 0 0
SPAG 1 0 0
Sanitasi 1 0 0
LCPK 5 0 0
SMA 2 0 0
Jumlah 55 5 10

Untuk SDM di wilayah Puskesmas Nawangsasi lebih banyak di dominasi


oleh D1 bidan sebanyak 17 orang, perawat D3 24 orang, SKM/ S.Kep 6 orang.

8
Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Jumlah KK
di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi
Jenis Kelamin Jumlah Jumlah
No Nama Desa
L P Penduduk KK
1 A.WIDODO 1846 1784 3630 1162
2 B.SIKATON 2345 2159 4504 1535
C.NAWANGSAS
3 994 896 1888 625
I
4 D.TEGALREJO 1275 1399 2674 806
5 E.WONOKERTO 1290 1313 2605 825
6 F.TRIKOYO 1224 1481 2705 822
7 G1.MATARAM 2053 1972 4025 1261
8 H.WUKIRSARI 996 1020 2016 617
9 I.SUKOMULYO 394 414 808 267
10 M.SITIHARJO 815 913 1733 533
11 TRIWIKATON 919 898 1817 523
Jumlah 14151 14249 28405 8976

Berdasarkan data yang di peroleh ,jumlah penduduk Puskesmas


Nawangsasi tahun 2019 tercatat sebesar 28.405 jiwa, dimana jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 14.151 jiwa dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 14.249 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 8.976 KK.

9
BAB III
HASIL KEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
DAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

3.1. Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD)


Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah kerja
Puskesmas Nawangsasi dengan teknis wawancara, pengamatan dan
kuesioner, diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Data Kependudukan
Dalam pelaksanaan SMD diperoleh data kependudukan sebagi
berikut:
Tabel 3. Jumlah Penduduk

Jenis Kelamin Jumlah Jumlah Jumlah


No Nama Desa
Penduduk KK Rumah
L P
1 Widodo 369 357 726 232 231
2 Sikaton 469 432 901 307 302
3 Nawangsasi 199 179 378 125 125
4 Tegalrejo 255 280 535 161 159
5 Wonokerto 258 263 521 165 165
6 Trikoyo 245 296 541 164 164
7 Mataram 411 394 805 252 251
8 Wukirsari 199 204 403 123 123
9 Sukomulyo 79 83 162 53 53
10 Sitiharjo 163 183 347 107 107
11 Triwikaton 184 180 363 105 105
Jumlah 2831 2851 5682 1794 1785

Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari hasil pendataan SMD
diperoleh jumlah penduduk 5.682 jiwa, 2.831 jiwa penduduk laki-
laiki dan 2.851 jiwa penduduk perempuan, jumlah kk 1.794 kk dan
jumlah rumah 1.785 rumah.

10
Tabel 4. Jumlah Bayi dan Balita
Jumlah
Usia 0-11 Usia 12-59 Bayi
No Nama Desa
Bulan Bulan dan
Balita
1 Widodo 4 47 51
2 Sikaton 5 43 48
3 Nawangsasi 3 34 37
4 Tegalrejo 4 49 53
5 Wonokerto 3 40 43
6 Trikoyo 6 35 41
7 Mataram 5 43 48
8 Wukirsari 5 25 30
9 Sukomulyo 2 19 21
10 Sitiharjo 2 21 24
11 Triwikaton 3 21 24
Jumlah 42 377 419
Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari hasil pendataan SMD
diperoleh jumlah bayi dan balita 419 orang, jumlah bayi usia 0-11
bulan 42 orang dan jumlah usia 12-59 bulan 377 orang.

2. Data Pendidikan Masyarakat


Tabel 5. Tingkat Pendidikan Masyarakat
Pendidikan
Desa/ Tidak/
No S I/
Kelurahan Belum SD SLTP SLTA DI DIII S2
DIV
Sekolah
1 Widodo 182 152 102 160 58 43 29 1

2 Srikaton 225 189 126 198 72 52 36 2

3 Nawangsasi 94 79 53 83 30 22 15 1

4 Tegalrejo 134 112 75 118 43 31 21 1

5 Wonokerto 130 109 73 115 42 30 21 1

6 Trikoyo 135 114 76 119 43 31 22 1

7 Mataram 201 169 113 177 64 47 32 2

8 Wukirsari 101 85 56 89 32 23 16 1

9 Sukomulyo 40 34 24 36 13 9 6 0

10 Sitiharjo 87 73 49 76 28 20 14 1

11 Triwikaton 91 76 51 80 29 21 14 1

Jumlah 1420 1193 797 1250 455 330 227 11

11
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk
mempunyai tingkat pendidikan SMA sebanyak 1.193 orang dan
sebagian kecil penduduk mempunyia tingkat pendidikan S2
sebanyak 11 orang.

3. Data Jenis Pekerjaan Masyarakat


Tabel 6. Jenis Pekerjaan Masyarakat
Pekerjaan

Desa/ Tidak/ Mengurus


No Honorer/
Kelurahan Belum Pelajar Rumah PNS Wirausaha Buruh
Karyawan
Bekerja Tangga

1 Widodo 189 152 152 36 65 80 51


2 Srikaton 234 189 190 45 81 99 63
3 Nawangsasi 98 79 78 19 34 42 26
4 Tegalrejo 139 112 111 27 48 59 37
5 Wonokerto 135 109 111 26 47 57 36
6 Trikoyo 141 114 113 27 49 60 38
7 Mataram 209 169 168 40 72 89 56
8 Wukirsari 105 85 45 20 36 44 28
9 Sukomulyo 42 34 35 8 15 18 11
10 Sitiharjo 90 73 72 17 31 38 24
11 Triwikaton 94 76 76 18 33 40 25
Jumlah 1477 1193 1151 284 511 625 395

Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk


mempunyai pekerjaan pelajar sebanyak 1.193 orang dan sebagian
kecil penduduk mempunyia pekerjaan PNS 284 orang.

4. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berrencana KB)


a. Bersalin Di Tenaga Kesehatan
Tabel 7. Jumlah Ibu Hamil Bersalin Di Tenaga Kesehatan
Bersalin Di
Bayi 0- Tenaga
No Desa/ Kelurahan Kesehatan
11 Bln
Jml %
1 Widodo 4 4 100
2 Srikaton 5 5 100
3 Nawangsasi 3 3 100
4 Tegalrejo 4 4 100
5 Wonokerto 3 3 100
6 Trikoyo 6 6 100
7 Mataram 5 5 100
8 Wukirsari 5 5 100
9 Sukomulyo 2 2 100
10 Sitiharjo 2 2 100
11 Triwikaton 3 3 100
Jumlah 42 42 100

12
Dari data di atas dapat diketahui bahwa ibu bersalin di fasilitas
kesehatan sebanyak 42 orang (100%).
b. Peserta KB Aktif
Tabel 8. Jumlah Peserta KB Aktif

Desa/ Peserta KB
No PUS
Kelurahan
Jml %
1 Widodo 141 103 73
2 Srikaton 80 60 75
3 Nawangsasi 82 61 75
4 Tegalrejo 127 98 77
5 Wonokerto 159 135 85
6 Trikoyo 91 67 73
7 Mataram 150 115 77
8 Wukirsari 85 58 69
9 Sukomulyo 35 29 84
10 Sitiharjo 82 58 71
11 Triwikaton 64 51 80
Jumlah 1096 835 76

Dari data di atas dapat diketahui bahwa pasangan usia subur yang
merupakan peserta KB aktif sebanyak 835 orang (76%).

5. Gizi Masyarakat
a. Rutin Datang Ke Posyandu
Tabel 9. Rutin Datang Ke Posyandu
Rutin
Jumla
Datang Ke
Desa/ h Bayi
No Posyandu
Kelurahan Dan
Jumla
Balita
h %
8
1
Widodo 51 42 2
8
2
Srikaton 48 39 1
7
3
Nawangsasi 37 29 8
7
4
Tegalrejo 53 41 7
8
5
Wonokerto 43 37 6
8
6
Trikoyo 41 35 5
7
7
Mataram 48 38 9
8
8
Wukirsari 30 24 0
8
9
Sukomulyo 21 17 1
7
10
Sitiharjo 23 18 8
8
11
Triwikaton 24 20 3

13
8
Jumlah 419 340 2

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah bayi dan balita
datang ke posyandu sebanyak 340 orang (82 %).

b. Anak Bawah Garis Merah (BGM)


Tabel 10. Anak Bawah Garis Merah (BGM)
Jumlah
Bayi BGM
No Desa/ Kelurahan
dan
Balita Jumlah %
1 Widodo 51 0 0
2 Srikaton 48 2 4
3 Nawangsasi 37 1 3
4 Tegalrejo 53 0 0
5 Wonokerto 43 0 0
6 Trikoyo 41 0 0
7 Mataram 48 0 0
8 Wukirsari 30 0 0
9 Sukomulyo 21 0 0
10 Sitiharjo 23 0 0
11 Triwikaton 24 0 0
Jumlah 419 3 1

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak bawah garis
merah (BGM) sebanyak 3 orang (1 %).

c. Vitamin A Merah (12-59 Bulan)


Tabel 11. Jumlah Anak Mendapatkan Vitamin A Merah

Usia Vitamin A
Desa/ Merah
No 12-59
Kelurahan
Bulan
Jumlah %
1 Widodo 47 43 91
10
2 Srikaton 43 43
0
Nawangsa
3 34 32 94
si
4 Tegalrejo 49 45 92
Wonokert
5 40 39 98
o
10
6 Trikoyo 35 35
0
7 Mataram 43 40 93
10
8 Wukirsari 25 25
0
Sukomuly
9 19 17 89
o
10 Sitiharjo 21 21 10

14
0
Triwikato 10
11 21 21
n 0
Jumlah 377 361 96

Dari data di atas dapat diketahui bahwa anak yang mendapat


Vitamin A merah sebanyak 361 orang (96%).

d. Vitamin A Biru (< 12 Bulan)


Tabel 12. Jumlah Bayi Mendapatkan Vitamin A Biru

Usia <12 Vitamin A Biru


No Desa/ Kelurahan
Bulan
Jumlah %
10
1
Widodo 4 4 0
10
2
Srikaton 5 5 0
10
3
Nawangsasi 3 3 0
10
4
Tegalrejo 4 4 0
10
5
Wonokerto 3 3 0
6 Trikoyo 6 5 83
10
7
Mataram 5 5 0
10
8
Wukirsari 5 5 0
10
9
Sukomulyo 2 2 0
10
10
Sitiharjo 2 2 0
10
11
Triwikaton 3 3 0
Jumlah 42 41 98

Dari data di atas dapat diketahui bahwa anak yang mendapat


Vitamin A biru sebanyak 41 orang (98%).

e. Ibu Hamil Minum Fe


Tabel 13. Jumlah Ibu Hamil Minum Fe

Jumla Ibu Hamil


Desa/ Minum Fe
No h Ibu
Kelurahan
Hamil
Jumlah %
1 Widodo 8 7 88
2 Srikaton 5 5 100
3 Nawangsasi 4 4 100
4 Tegalrejo 5 4 80

15
5 Wonokerto 5 4 80
6 Trikoyo 4 4 100
7 Mataram 6 6 100
8 Wukirsari 4 4 100
9 Sukomulyo 1 1 100
10 Sitiharjo 4 4 100
11 Triwikaton 5 4 80
Jumlah 51 47 92

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah ibu hamil minum Fe
sebanyak 47 orang (92%).

f. Vitamin A Ibu Nifas (Bufas)


Tabel 14. Jumlah Ibu Nifas Yang Mendapatkan Vitamin A

Jumla Vitamin A Ibu


Desa/ Nifas
No h Ibu
Kelurahan
Nifas
Jumlah %
10
1 Widodo 4 4
0
2 Srikaton 5 4 80
10
3 Nawangsasi 3 3
0
4 Tegalrejo 4 3 75
10
5 Wonokerto 3 3
0
6 Trikoyo 6 5 83
10
7 Mataram 5 5
0
10
8 Wukirsari 5 5
0
10
9 Sukomulyo 2 2
0
10
10 Sitiharjo 2 2
0
10
11 Triwikaton 3 3
0
Jumlah 42 39 92

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah ibu Nifas yang
mendapatkan Vitamin A sebanyak 39 orang (92%).

g. Garam Beryodium
Tabel 15. Jumlah Keluarga yang menggunakan garam beryodium
No Desa/ Kelurahan Jumlah Garam
KK Beryodium

16
Jumlah %
1 Widodo 232 228 98
2 Srikaton 307 301 98
3 Nawangsasi 125 121 97
4 Tegalrejo 161 158 98
5 Wonokerto 165 162 98
6 Trikoyo 164 158 96
7 Mataram 252 248 98
8 Wukirsari 123 119 97
9 Sukomulyo 53 53 100
10 Sitiharjo 107 105 98
11 Triwikaton 105 102 97
Jumlah 1794 1755 98

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah keluarga yang


menggunakan garam beryodium sebanyak 1755 orang (98 %).

6. Kesehatan Lingkungan
a. Sarana Air Bersih
Tabel 16. Jumlah Rumahya yang menggunakan Sarana Air Bersih
Sarana Air
Jumla
Bersih
No Desa/ Kelurahan h
Rumah Jumla
h %
1 Widodo 231 221 96
2 Srikaton 302 287 95
10
3
Nawangsasi 125 125 0
4 Tegalrejo 159 153 96
5 Wonokerto 165 152 92
6 Trikoyo 164 154 94
7 Mataram 251 241 96
8 Wukirsari 123 112 91
10
9
Sukomulyo 53 53 0
10 Sitiharjo 107 102 95
10
11
Triwikaton 105 105 0
Jumlah 1785 1705 96

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah rumah yang


menggunakan sarana air bersih sebanyak 1.705 orang (96 %).

b. Jamban Saniter

17
Tabel 17. Jumlah Jamban Saniter
Jamban
Desa/ Jumlah Sehat
No
Kelurahan Rumah
Jumlah %
1 Widodo 231 189 82
2 Srikaton 302 188 62
3 Nawangsasi 125 125 100
4 Tegalrejo 159 117 74
5 Wonokerto 165 165 100
6 Trikoyo 164 164 100
7 Mataram 251 219 87
8 Wukirsari 123 103 84
9 Sukomulyo 53 53 100
10 Sitiharjo 107 70 65
11 Triwikaton 105 87 83
Jumlah 1785 1480 83

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah jamban saniter


sebanyak 1.480 orang (83 %).

c. Saluran Pembuangan Air Limbah


Tabel 18. Jumlah Rumah Yang Memiliki
Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran
Desa/ Jumlah Pembuangan
No Air Limbah
Kelurahan Rumah
Jumlah %
1 Widodo 231 162 70
2 Srikaton 302 219 73
3 Nawangsasi 125 79 63
4 Tegalrejo 159 108 69
5 Wonokerto 165 121 73
6 Trikoyo 164 124 76
7 Mataram 251 167 67
8 Wukirsari 123 94 76
9 Sukomulyo 53 48 91
10 Sitiharjo 107 73 68
11 Triwikaton 105 72 69
Jumlah 1785 1267 71

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah rumah yang


memiliki saluran pembuangan air limbah sebanyak 1.267 orang
(71 %).

d. Tempat Pembuangan Sampah

18
Tabel 19. Tempat Pembuangan Sampah

Tempat
Jumlah Pembuangan
No Desa/ Kelurahan Sampah
Rumah
Jumlah %
1 Widodo 231 198 86
2 Srikaton 302 254 84
3 Nawangsasi 125 98 78
4 Tegalrejo 159 137 86
5 Wonokerto 165 143 87
6 Trikoyo 164 139 85
7 Mataram 251 221 88
8 Wukirsari 123 98 80
9 Sukomulyo 53 45 85
10 Sitiharjo 107 96 90
11 Triwikaton 105 87 83
Jumlah 1785 1.516 85

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah rumah yang


memiliki tempat pembuangan sampah sebanyak 1.516 orang (82
%).

e. Kandang Ternak
Tabel 20. Kandang Ternak

Jumlah Kandang di
No Desa/ Kelurahan Kandang Dalam Rumah
Ternak
Jumlah %
1 Widodo 78 2 3
2 Srikaton 2 2 100
3 Nawangsasi 1 0 0
4 Tegalrejo 15 4 27
5 Wonokerto 92 3 3
6 Trikoyo 1 0 0
7 Mataram 4 2 50
8 Wukirsari 1 0 0
9 Sukomulyo 34 5 15
10 Sitiharjo 17 3 43
11 Triwikaton 17 8 43
Jumlah 262 29 11

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah rumah yang


memiliki kandang ternak didalam rumah sebanyak 29 orang (11
%).

7. Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular


a. Tuberkulosis (TB)

19
Tabel 21. Penderita TB Yang Mendapatkan Pengobatan
Sesuai Dengan Standar

Jumlah Pengobatan
Desa/ Standar
No Penderit
Kelurahan
a TB
Jumlah %
10
1
Widodo 2 2 0
10
2
Srikaton 2 2 0
10
3
Nawangsasi 2 2 0
10
4
Tegalrejo 2 2 0
10
5
Wonokerto 3 3 0
10
6
Trikoyo 2 2 0
10
7
Mataram 4 4 0
10
8
Wukirsari 5 5 0
10
9
Sukomulyo 1 1 0
10
10
Sitiharjo 1 1 0
10
11
Triwikaton 3 3 0
10
Jumlah 27 27 0

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah penderita TB


yang melakukan pengobatan sesuai standar sebanyak 27 orang
(100 %).

b. Hipertensi (HT)
Tabel 22. Jumlah Penderita HT
Yang Mendapatkan Pengobatan Sesuai Standar
Mendaptka
n
Penderita
Desa/ Pengobatan
No Hipertens
Kelurahan Standar
i
Jumla
h %
4
1
Widodo 63 25 0
3
2
Srikaton 81 31 8
6
3
Nawangsasi 21 13 2
3
4
Tegalrejo 76 26 4
3
5
Wonokerto 75 29 9
5
6
Trikoyo 18 9 0

20
3
7
Mataram 63 24 8
4
8
Wukirsari 38 17 5
4
9
Sukomulyo 21 9 3
4
10
Sitiharjo 45 21 7
3
11
Triwikaton 49 18 7
4
Jumlah 550 222 0

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah penderita HT


sebanyak 550 orang dan yang mendapatkan pengobatan sesuai
dengan standar yaitu 222 orang (40%).

c. Diabetes Melitus (DM)


Tabel 23. Jumlah Penderita DM
Yang Mendapatkan Pengobatan Sesuai Dengan Standar
Mendaptkan
Penderita Pengobatan
Desa/
No Diabetes Standar
Kelurahan
Melitus
Jumlah %
1 Widodo 5 4 80
2 Srikaton 12 9 75
3 Nawangsasi 9 6 67
4 Tegalrejo 4 3 75
5 Wonokerto 6 5 83
6 Trikoyo 8 6 75
7 Mataram 6 5 83
8 Wukirsari 5 4 80
9 Sukomulyo 3 2 67
10 Sitiharjo 4 3 75
11 Triwikaton 5 4 80
Jumlah 67 51 76

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah penderita DM


sebanyak 67 orang dan yang mendapatkan pengobatan sesuai
dengan standar yaitu 51 orang (76%).

d. Imunisasi Dasar Lengkap


Tabel 24. Jumlah Balita Yang Telah
Mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi
Usia Dasar
No Desa/ Kelurahan 12-59 Lengkap
Bulan
Jumlah %
1 Widodo 47 47 100
2 Srikaton 43 43 100

21
3 Nawangsasi 34 34 100
4 Tegalrejo 49 49 100
5 Wonokerto 40 40 100
6 Trikoyo 35 35 100
7 Mataram 43 43 100
8 Wukirsari 25 25 100
9 Sukomulyo 19 19 100
10 Sitiharjo 21 21 100
11 Triwikaton 21 21 100
Jumlah 375 375 100

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah balita yang telah
mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu 375 orang (100%).

e. Kesehatan Jiwa (Keswa)


Tabel 25. Jumlah Orang Deangan Gangguan Jiwa
yang Mendapatkan Pengobatan Standar an Tidak Di Telantarkan
Mendapat
Jml Pengobatan
Desa/
No Gangguan Standar
Kelurahan
Jiwa
Jumlah %
1 Widodo 2 2 100
2 Srikaton 3 3 100
3 Nawangsasi 2 2 100
4 Tegalrejo 3 3 100
5 Wonokerto 3 3 100
6 Trikoyo 2 2 100
7 Mataram 3 3 100
8 Wukirsari 3 3 100
9 Sukomulyo 1 1 100
10 Sitiharjo 2 2 100
11 Triwikaton 3 3 100
Jumlah 27 27 100

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah orang dengan


gangguan jiwa yaitu 27 orang dan yang mendapatkan pengaobatan
sesuai dengan satandar dan tidak ditelantarakan sebanyak 27
orang (100%).

f. HIV/ AIDS
Tabel 26. Jumlah Orang Deangan HIV/ AIDS
yang Mendapatkan Pengobatan Standar
Jml Mendapat
Desa/ Penderita Pengobatan
No Standar
Kelurahan HIV dan
AIDS Jumlah %
1 Widodo 0 0 0
2 Srikaton 0 0 0
3 Nawangsasi 0 0 0

22
4 Tegalrejo 0 0 0
5 Wonokerto 0 0 0
6 Trikoyo 0 0 0
7 Mataram 0 0 0
8 Wukirsari 0 0 0
9 Sukomulyo 0 0 0
10 Sitiharjo 0 0 0
11 Triwikaton 0 0 0
Jumlah 0 0 0

Dari data di atas dapat diketahui bahwa tidak ada penderita


HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

f. Promosi Kesehatan
a. Persalinan Di Tolong Oleh Tenaga Kesehatan
Tabel 27. Persalinan Di Tolong Oleh Tenaga Kesehatan
Persalinan
Jumlah ditolong
Desa/
No Persalina Nakes
Kelurahan
n
Jumlah %
1 Widodo 4 4 100
2 Srikaton 5 5 100
3 Nawangsasi 3 3 100
4 Tegalrejo 4 4 100
5 Wonokerto 3 3 100
6 Trikoyo 6 6 100
7 Mataram 5 5 100
8 Wukirsari 5 5 100
9 Sukomulyo 2 2 100
10 Sitiharjo 2 2 100
11 Triwikaton 3 3 100
Jumlah 42 42 100

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah persalinan


sebanyak 42 orang dan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
sebanyak 42 orang (100%) di Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi tahun 2019.

b. Memberikan ASI Eksklusif


Tabel 28. ASI Eksklusif

Usia ASI Eksklusif


Desa/
No 7-23
Kelurahan
Bulan Jumlah %
1 Widodo 9 3 33
2 Srikaton 15 5 33
3 Nawangsasi 7 3 43
4 Tegalrejo 10 4 40
5 Wonokerto 12 4 33

23
6 Trikoyo 6 3 50
7 Mataram 10 4 40
8 Wukirsari 8 3 38
9 Sukomulyo 1 1 100
10 Sitiharjo 6 2 33
11 Triwikaton 5 2 40
Jumlah 89 34 38

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah bayi usia 7-23
bulan sebanyak 89 orang dan yang mendapatkan ASI eksklusif
sebanyak 34 orang (38%) di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi
tahun 2019.

c. Balita di Timbang Setiap Bulan


Tabel 29. Balita di Timbang Setiap Bulan
Jumlah Di Timbang
Desa/ Bayi Setiap
No Bulan
Kelurahan Dan
Balita Jumlah %
1 Widodo 51 42 82
2 Srikaton 48 39 81
3 Nawangsasi 37 29 78
4 Tegalrejo 53 41 77
5 Wonokerto 43 37 86
6 Trikoyo 41 35 85
7 Mataram 48 38 79
8 Wukirsari 30 24 80
9 Sukomulyo 21 17 81
10 Sitiharjo 23 18 78
11 Triwikaton 24 20 83
Jumlah 419 340 82

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah bayi dan balita
sebanyak 419 orang dan yang datang ditimbang setiap bulan
sebanyak 340 orang (82%) di Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi tahun 2019.

d. Menggunakan Air Bersih


Tabel 30. Menggunakan Air Bersih
Sumber Air
Desa/ Jumla Bersih
No
Kelurahan h KK
Jumlah %
1 Widodo 232 228 98
2 Srikaton 307 298 97
3 Nawangsasi 125 123 98
4 Tegalrejo 161 154 96
5 Wonokerto 165 156 95
6 Trikoyo 164 159 97

24
7 Mataram 252 243 96
8 Wukirsari 123 119 97
9 Sukomulyo 53 53 100
10 Sitiharjo 107 105 98
11 Triwikaton 105 104 99
Jumlah 1794 1742 97

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK yang


menggunakan air bersih sebanyak 1.742 orang (97%) di Wilayah
Kerja Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

e. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Sabun (CTPS)


Tabel 31. Keluarga Yang Melakukan CTPS
Desa/ Jumla CTPS
No
Kelurahan h KK Jumlah %
1 Widodo 232 223 96
2 Srikaton 307 289 94
3 Nawangsasi 125 123 98
4 Tegalrejo 161 157 98
5 Wonokerto 165 157 95
6 Trikoyo 164 154 94
7 Mataram 252 234 93
8 Wukirsari 123 119 97
9 Sukomulyo 53 53 100
10 Sitiharjo 107 98 92
11 Triwikaton 105 97 92
Jumlah 1794 1704 95

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK yang


melakukan CTPS sebanyak 1.704 orang (95%) di Wilayah Kerja
Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

f. Menggunakan Jamban Sehat


Tabel 32. Menggunakan Jamban Sehat

Desa/ Jumla Jamban Sehat


No
Kelurahan h KK
Jumlah %
1 Widodo 232 215 93
2 Srikaton 307 289 94
3 Nawangsasi 125 125 100
4 Tegalrejo 161 145 90
5 Wonokerto 165 165 100
6 Trikoyo 164 164 100
7 Mataram 252 238 94

25
8 Wukirsari 123 119 97
9 Sukomulyo 53 53 100
10 Sitiharjo 107 105 98
11 Triwikaton 105 104 99
Jumlah 1794 1722 96

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK yang


menggunakan jamban sehat sebanyak 1.722 orang (96%) di
Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

g. Memberantas Jentik Nyamuk


Tabel 33. Memberantas Jentik Nyamuk
Memberantas
Desa/ Jumlah Jentik
No Nyamuk
Kelurahan KK
Jumlah %
1 Widodo 232 205 88
2 Srikaton 307 276 90
Nawangsas
3 125 115 92
i
4 Tegalrejo 161 138 86
5 Wonokerto 165 156 95
6 Trikoyo 164 147 90
7 Mataram 252 231 92
8 Wukirsari 123 115 93
9 Sukomulyo 53 51 96
10 Sitiharjo 107 97 91
11 Triwikaton 105 95 90
Jumlah 1794 1626 91

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK yang


memberantas jentik nyamuk sebanyak 1.626 orang (91%) di
Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

h. Makan Buah dan Sayur


Tabel 34. Makan Buah dan Sayur

Makan Buah
Desa/ Jumla dan Sayur
No
Kelurahan h KK
Jumlah %
1 Widodo 232 225 97
2 Srikaton 307 297 97
3 Nawangsasi 125 121 97
4 Tegalrejo 161 156 97
5 Wonokerto 165 157 95
6 Trikoyo 164 157 96
7 Mataram 252 243 96

26
8 Wukirsari 123 119 97
9 Sukomulyo 53 51 96
10 Sitiharjo 107 106 99
11 Triwikaton 105 103 98
Jumlah 1794 1735 97

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah KK yang makan


buah dan sayur sebanyak 1.735 orang (97%) di Wilayah Kerja
Puskesmas Nawangsasi tahun 2019.

i. Melakukan Aktifitas Fisik


Tabel 35. Jumlah KK Melakukan Aktifitas Fisik
Melakukan
Desa/ Jumla Aktifitas
No Fisik
Kelurahan h KK
Jumlah %
9
1 Widodo 232 223
6
9
2 Srikaton 307 289
4
Nawangsa 9
3 125 121
si 7
9
4 Tegalrejo 161 156
7
Wonokert 9
5 165 154
o 3
9
6 Trikoyo 164 162
9
9
7 Mataram 252 243
6
9
8 Wukirsari 123 119
7
Sukomuly 9
9 53 49
o 2
9
10 Sitiharjo 107 103
6
Triwikato 9
11 105 103
n 8
9
Jumlah 1794 1722
6

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah kk melakukan


aktifitas fisik yaitu 1722 orang (96%).

j. Tidak Merokok di Dalam Rumah


Tabel 36. Jumlah KK yang Tidak Merokok di Dalam Rumah
Tidak
Merokok di
Desa/ Jumlah dalam
No
Kelurahan KK Rumah

Jumlah %

27
1 Widodo 232 94 41
2 Srikaton 307 119 39
3 Nawangsasi 125 54 43
4 Tegalrejo 161 76 47
5 Wonokerto 165 68 41
6 Trikoyo 164 64 39
7 Mataram 252 89 35
8 Wukirsari 123 53 43
9 Sukomulyo 53 27 51
10 Sitiharjo 107 54 50
11 Triwikaton 105 52 50
Jumlah 1794 750 42

Dari data di atas dapat diketahui bahwa jumlah kk yang tidak


merokok di dalam rumah sebanyak 750 keluarga (42%).

3.2. Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Berdasarkan hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di
wilayah kerja Puskesmas Nawangsasi dengan metode pertemuan
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif dan Fokus
diskusi didapatkan beberapa masalah sebagai berikut :
Tabel 37.
Hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi Tahun 2017
N Desa/ Nama RW/ Keluhan/
Tanggapan Hasil Tanggapan
o Kelurahan Peserta Dusu Umpan balik
1. Widodo Tukijan n
2 Pembangunan Pelaksana - Pembuatan
jamban tidak kegiatan MMD septitank
terlaksana melakukan bersama pada
dengan baik advokasi kepada tempat yang
karena di kepala desa dan tidak digenangi
beberapa perangkat desa oleh air
tempat warga agar dapat
tidak bias menyediakan
dibuat septic lahan untuk
tank dengan pembuatan
tektur tanah septic tank yang
yang tergenang tidak tergenang
air apabila di air atau
gali septictank
komunal
(bersama)

28
2. Srikaton Tince 11 Masyarakat Pelaksana Lurah, perangkat
ingin bantuan kegiatan MMD desa dan kader
pembuatan memberikan setuju untuk
jamban sehat solusi kepada membentuk
karena masyarakat arisan jamban
kelurahan untuk yang akan di
tidak membentuk koordinir oleh
mempunyai arisan jamban kader desa siaga
dana seperti
desa yang
khusus di
alokasikan
untuk
pembangunan
jamban
3. Nawangsa Misran 3 Meminta Pelaksana Kepala desa dan
dilakukan kegiatan MMD perangkat desa
si
fogging karena memberikan serta masyarakat
ada kasus sosialisasi setuju untuk
DBD langsung melakukan kerja
mengenai bakti setiap hari
penyakit DBD jumat dan
dan mekanisme sekaligus
4. Tegalrejo Nurhayati 2 Penambahan fogging
Pelaksana -melakukan
Penambahan
jumlah kegiatan MMD jumlah
posyandu melakukan posyandu
balita di desa advokasi balita akan
karena lokasi langsung dengan dilakukan
yang luas atau kepala desa pada tahun
akses untuk ke untuk depan (2020)
posyandu penambahan karena di
jauh dan jumlah posyandu butuhkan
jumlah balita balita dari 1 pengkajian dan
yang banyak posyandu balita persiapan.
menjadi 2
posyandu balita.
5. Sitiharjo Darmanto Realisasi Pelaksana Pemerintah desa
jambanisasi Melakukan mendata ulang
dari dana desa advokasi kepada jumlah
tidak merata, pemeritah desa masyarakat
terutama setempat untuk miskin yang
untuk belum mendapat
masyarakat KIS
menengah
kebawah

6. Triwikato Lisa 2 Tingkat Pelaksana MMD Pemerintah desa


partisipasi melakukan akan menambah
n
masyarakat advokasi untuk jumlah posyandu
atau bayi menambah dengan lokasi
balita datang lokasi posyandu yang mudah
ke posyandu agar dijangkau oleh
sangat rendah masyarakat masyarakat
yang memiliki
bayi dan balita

29
BAB IV
ANALISIS MASALAH

4.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan


yaitu melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) di wilayah kerja Puskesmas Nawangsasi Pada Tahun
2017, hanya dari kegiatan MMD yang langsung ditanggapi dan
mendapat penangulanganya, dengan demikian yang akan dianalisa
menjadi prioritas masalah adalah dari kegiatan SMD. Maka dapat
digambarkan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 38. Identifikasi Masalah melalui Survey Mawas Diri (SMD)
Targe Pencapaia
No Program Kegiatan Masalah
t (%) n (%)
1. KIA/ KB a. Bersalin di tenaga 100 100 Tidak Ada
kesehatan
b. Peserta KB aktif 70 76 Tidak Ada
2. Gizi a. Rutin datang ke 100 82 - Ada 18% bayi dan
Masyarakat posyandu balita tidak rutin
datang ke Posyandu
di Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
b. Anak Bawah <17 1 Tidak Ada
Garis Merah
(BGM)
c. Anak 100 96 - Ada 4% Anak Usia 12-
Mendapatkan 59 bulan tidak
Vitamin A Merah mendapatkan Vitamin
A merah di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
d. Anak 100 98 - Ada 2% Anak Usia
Mendapatkan <12 Bulan tidak
Vitamin A Biru mendapatkan vitamin
A biru di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
e. Ibu hamil minum 100 92 - Ada 8% ibu hamil
Fe tidak minum tablet Fe
di Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
f. Vitamin A ibu 100 92 - Ada 8% ibu nifas
nifas tidak minum Vitamin
A di Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
g. Keluarga 90 98 Tidak Ada
Mengkonsumsi
garam
3. Kesehatan a. Sarana air bersih 100 96 - Ada 4% Rumah tidak
Lingkungan memiliki sarana air
bersih di Wilayah

30
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
b. Jamban sehat 100 83 - Ada 17% rumah tidak
memiliki jamban
sehat di Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
c. Memiliki SPAL 100 71 - Ada 29% rumah tidak
memiliki SPAL di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
d. Tempat 100 85 - Ada 15% rumah tidak
Pembuangan memiliki Tempat
Sampah Pembuangan Sampah
di Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
e. Kadang Ternak < 12 11 Tidak ada
4. Pengendalian a. Penderita Tb 100 100 Tidak ada
penyakit mendapatkan
menular dan pengobatan
penyakit tidak sesuai standar
menular (P2M b. Penderita 100 40 - Ada 60% penderita
dan PTM) Hipertensi hipertensi
mendapatkan mendapatkan
pengobatan pengobatan sesuai
sesuai standar standar di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
c. Penderita 100 76 - Ada 24% penderita
Diabetes Melitus DM mendapatkan
mendapatkan pengobatan sesuai
pengobatan dengan standar di
sesuai standar Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
d. Imunisasi dasar 100 100 Tidak ada
lengkap
e. Orang dengan 100 100 Tidak ada
Gangguan jiwa
tidak
ditelantarkan
f. Penderita 100 0 Tidak ada kasus
HIV/AIDS
mendapatkan
pengobatan
sesuai standar
5. Promosi a. Persalinan di 100 100 Tidak ada
Kesehatan tolong oleh nakes
b. Memberikan ASI 50 38 - Ada 12% Bayi Usia 7-
eksklusif 23 bulan tidak
mendapatkan ASI
Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
c. Menimbang balita 100 82 - Ada 18 % bayi dan
setiap bulan balita tidak
menimbang setiap
bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
d. Menggunakan air 85 97 Tidak ada

31
bersih
e. Mencuci Tangan 85 95 Tidak ada
Dengan Air Bersih
dan Sabun (CTPS)
f. Menggunakan 85 96 Tidak ada
Jamban Sehat
g. Memberantas 95 91 - Ada 4% keluarga
Jamban Jentik tidak memberantas
Nyamuk jentik nyamuk di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
h. Makan Buah dan 85 97 Tidak ada
Sayur
i. Melakukan 85 96 Tidak ada
Aktifitas Fisik
j. Tidak Merokok di 50 42 - Ada 8% keluarga yang
Dalam Rumah merokok di dalam
rumah di Wilayah
Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019

4.2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah.

Untuk menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil identifikasi


masalah dari data Hasi Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD di wilayah kerja
Puskesmas Nawangsasi, maka untuk menetapkan prioritas masalah
menggunakan metode kriteria matriks USG (Urgent,Serious,Growth).
Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nila 1-5.(5
: sangat besar, 4 : besar, 3 : sedang, 2 : kecil, 1 : sangat kecil) Nilai semakin
besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat keseriusannya,
atau tingkat perkembanganya semakin memperhatin. Kemudian kalikan
tingkat urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat
Perkembangan (G). Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian.

32
Tabel 39. Prioritas Masalah Pada Masing-Masing Program

N Urgency Seriousnes Growth Total


Masalah Prioritas
o
(U) (S) (G) UxSxG
Ada 18% bayi dan balita tidak
rutin datang ke Posyandu di
1. 20 20 20 60 15
Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 4% Anak Usia 12-59 bulan
tidak mendapatkan Vitamin A
2 20 24 30 74 12
merah di Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 2% Anak Usia <12 Bulan tidak
mendapatkan vitamin A biru di
3 20 20 30 70 13
Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 8% ibu hamil tidak minum
4 tablet Fe di Wilayah Kerja 20 24 24 68 14
Puskesmas Nawangsasi 2019
Ada 8% ibu nifas tidak minum
5 Vitamin A di Wilayah Kerja 20 28 30 78 11
Puskesmas Nawangsasi 2019

Ada 4% Rumah tidak memiliki


6 sarana air bersih di Wilayah Kerja 44 30 35 109 8
Puskesmas Nawangsasi 2019
Ada 17% rumah tidak memiliki
7 jamban sehat di Wilayah Kerja 44 38 44 126 5
Puskesmas Nawangsasi 2019
Ada 29% rumah tidak memiliki
8 SPAL di Wilayah Kerja Puskesmas 44 30 32 106 7
Nawangsasi 2019
Ada 15% rumah tidak memiliki
Tempat Pembuangan Sampah di
9 35 38 38 111 6
Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 60% penderita hipertensi tidak
mendapatkan pengobatan sesuai
10 48 48 52 148 1
standar di Wilayah Kerja
Puskesmas Nawangsasi 2019
Ada 24% penderita DM tidak
mendapatkan pengobatan sesuai
11 44 44 44 132 3
dengan standar di Wilayah Kerja
Puskesmas Nawangsasi 2019
Ada 12% Bayi Usia 7-23 bulan
tidak mendapatkan ASI Eksklusif
12 44 42 42 128 4
di Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 18 % bayi dan balita tidak
menimbang setiap bulan di
13 34 34 34 102 9
Wilayah Kerja Puskesmas
Nawangsasi 2019
Ada 4% keluarga tidak
14 memberantas jentik nyamuk di 48 44 52 144 2
Wilayah Kerja Puskesmas

33
Nawangsasi 2019
Ada 8% keluarga yang merokok di
15 dalam rumah di Wilayah Kerja 38 20 28 86 10
Puskesmas Nawangsasi 2019

Nilai tertinggi pada matrik USG pada masalah kesehatan adalah


masalah:”Penderita HT tidak mendapatkan pengobatan sesuai dengan
standar” nilai total matrik USG 146. Dan nilai terendah pada matrik USG
pada masalah kesehatan adalah masalah: “ibu nifas yang tidak mendapatkan
Vitamin A ” nilai total matrik USG = 72.

4.3. Merumuskan Masalah.


Merumuskan masalah ini mencakup apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi
dan bilamana masalah itu terjadi (what, who,when, where, and how).
Dalam rumusan masalah ini ditetapkan tiga prioritas masalah
tertinggi yaitu:
1. Ada 60% penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan
sesuai standar di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi 2019,
menunjukan bahwa masalah ini berdampak pada pencapaian
penyakit tidak menular (PTM).
2. Ada 4% keluarga tidak memberantas jentik nyamuk di Wilayah
Kerja Puskesmas Nawangsasi 2019, menunjukan bahwa masalah
ini berdampak pada perilaku hidup besih dan sehat (PHBS) tatanan
rumah tangga.
3. Ada 24% penderita DM tidak mendapatkan pengobatan sesuai
dengan standar di Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi 2019,
menunjukan bahwa masalah ini berdampak pada pencapaian
penyakit tidak menular (PTM).

4.4. Akar Penyebab Masalah

Untuk mencari akar penyebab masalah, menggunakan metode


diagram sebab akibat yaitu fishbone (diagram tulang ikan). Kategori yang
digunakan antara lain adalah : Manusia, Dana, Sarana, Metode dan
Lingkungan.

34
Gambar 1. Diagram Fishbone (tulang ikan) Penderita HT Tidak Mendapatkan Pengobatan Sesuai Dengan Standar

Dana
Sarana
Manusia

Keterbatasan dana untuk


Gaya hidup dan Pola hidup Sarana peralatan masih melakukan kegiatan
tidak sehat kurang dan peralatan yang pemantauan faktor resiko
ada kurang efektif untuk PTM
Pengetahuan dan Tingkat digunakan
kesadaran masyarakat masih
kurang Ada 60% penderita
hipertensi tidak
mendapatkan pengobatan
sesuai standar di Wilayah
Kerja Puskesmas
Makanan siap saji yang dapat
Pengukuran faktor risiko Nawangsasi 2019
memicu penyakit PTM
penyakit PTM membutuhkan
banyak beredar
waktu yang lama dan tenaga
yang banyak
Kebiasaan social dan budaya
dapat menimbulkan penyakit
PTM

Metode lingkungan

35
Gambar 2 . Diagram fishbone (tulang ikan) keluarga tidak memberantas jentik nyamuk

Dana
Sarana
Manusia

Keterbatasan dana untuk


kegiatan PHBS tatanan
Peralatan di lapangan tidak
Tingkat kesadaran rumah tangga
tersedia
masyarakat masih kurang

Ada 4% keluarga
tidak memberantas
jentik nyamuk di
Wilayah Kerja
Puskesmas
Nawangsasi 2019
Teknis penyuluhan kurang
diterima

Keadaan Georafis yang rata-


rata daerah pertanian

Metode lingkungan

36
Gambar 3. Diagram fishbone (tulang ikan) Penderita DM Tidak Mendapatkan Pengobatan Sesuai dengan Standar

Dana
Sarana
Manusia

Keterbatasan dana untuk


Gaya hidup dan Pola hidup Sarana peralatan masih melakukan kegiatan
tidak sehat kurang dan peralatan yang pemantauan faktor resiko
ada kurang efektif untuk PTM
Pengetahuan dan Tingkat digunakan
kesadaran masyarakat masih
kurang
Ada 24% penderita DM
tidak mendapatkan
pengobatan sesuai dengan
standar di Wilayah Kerja
Makanan siap saji yang dapat
Pengukuran faktor risiko Puskesmas Nawangsasi
memicu penyakit PTM
penyakit PTM membutuhkan 2019
banyak beredar
waktu yang lama dan tenaga
yang banyak
Kebiasaan social dan budaya
dapat menimbulkan penyakit
PTM

Metode lingkungan

37
4.5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah.
Tabel 40. Pemecahan Masalah Pederita HT
tidak mendapatkan pengobatan sesuai dengan standar

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


Masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
Manusia Manusia Manusia
1 Ada 60% 1. Gaya hidup dan 1. Mengadakan olahraga 3. Melakukan senam
penderita pola hidup tidak seperti senam rutin di besama pada
hipertensi sehat posbindu PTM acara Posbindu
tidak 2. Pengetahuan dan 2. Memberikan PTM
mendapatka tingkat kesadaran penyuluhan tentang
n masyarakat masih PTM, faktor risiko dan
pengobatan kurang penyebabnya
sesuai
standar di
Wilayah
Kerja Sarana Sarana Sarana
Puskesmas 1. Sarana peralatan 1. Memperbanyak sarana
1. Memperbanyak
Nawangsasi masih kurang dan peralatan yang sarana peralatan
2019 peralatan yang ada mendukung kegiatan yang mendukung
kurang efektif dan pemeriksaan faktor kegiatan
efisien untuk risiko PTM pemeriksaan
digunak faktor risiko PTM

Dana Dana Dana


1. Keterbatasan dana 1. Menganggarkan dana 1. Menganggarkan
untuk melakukan BOK untuk kegiatan dana BOK untuk
kegiatan pemeriksaan faktor kegiatan
pemeriksaan faktor risiko PTM pada pemeriksaan
risiko PTM masyarakat usia faktor risiko PTM
produktif pada masyarakat
usia produktif

Metode Metode Metode


1. Pemeriksaan faktor 1. Membentuk dan 1. Membentuk dan
risiko PTM melatih kader melatih kader
membutuhkan posbindu PTM posbindu PTM
waktu yang lama
dan tenaga yang
banyak

Lingkungan Lingkungan Lingkungan


1. Makanan siap saji 1. Mengadakan 1. Memperbanyak
yang dapat memicu sosialisasi dan spanduk, biner
penyakit PTM penyuluhan tentang tentang bahaya
banyak beredar faktor-faktor yang penyakit PTM
2. Kebiasaan, sosial dapat menyebabkan
dan budaya terjadinya penyakit
PTM
2. Memperbanyak
spanduk, biner
tentang bahaya
penyakit PTM

38
Tabel 41. Pemecahan Masalah Keluarga Tidak Memberantas Jentik Nyamuk
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan
Masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
Manusia Manusia Manusia
1 Ada 4% 1. Tingkat 1. Meningkatkan 1. Melakukan
keluarga kesadaran pengetahuan advokasi
tidak masyarakat masyarakat untuk
memberantas masih dengan cara melakukan
kurang melakukan pemberantasa
jentik sosialisasi dan n jentik
nyamuk di penyuluhan nyamuk
Wilayah Kerja 2. Melakukan bersama
Puskesmas advokasi
Nawangsasi untuk
2019 melakukan
pemberantasa
n sarang
Sarana nyamuk
Sarana Sarana
1. Peralatan di 1. Menyediakan 1. Menyediakan
lapangan peralatan peralatan
tidak tersedia untuk untuk
pemeriksaan pemeriksaan
jentik nyamuk jentik nyamuk
Dana Dana Dana
1. Keterbatasan 1. Menganggarka 1. Menganggark
dana untuk n dana BOK an dana BOK
kegiatan untuk untuk
PHBS kegiatan kegiatan
tatanan pengkajian, pengkajian,
rumah sosialisasi dan sosialisasi
tangga penyuluhan dan
dan penyuluhan
Metode Pemberantasa
Metode dan
Metode
1. Teknis 1. Penyampain 1. Penyampain
penyuluhan materi materi
kurang penyuluhan penyuluhan
diterima dan dan
tampilannya tampilannya
dibuat menarik dibuat
sehingga menarik
mudah sehingga
diterima mudah
2. Sasaran diterima
penyuluhan
Lingkungan benar-benar
Lingkungan Lingkungan
1. Keadaan 1. Advokasi 1. Advokasi
geografis yang dengan linsek dengan linsek
rata-rata untuk untuk
daerah melakukan melakukan
pertanian dan kegiatan rutin kegiatan rutin
daerah aliran pembersihan pembersihan
irigasi aliran irigasi aliran irigasi

39
Tabel 42. Pemecahan Masalah Penderita DM Tidak Mendapatkan Pengobatan
Sesuai Dengan Standar

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


Masalah Masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
Manusia Manusia Manusia
1 Ada 24% 1. Gaya hidup dan 1. Mengadakan 1. Melakukan senam
penderita pola hidup tidak olahraga seperti besama pada
DM tidak sehat senam rutin di acara Posbindu
mendapatka 2. Pengetahuan dan posbindu PTM PTM
n tingkat 2. Memberikan
pengobatan kesadaran penyuluhan
sesuai masyarakat tentang PTM,
dengan masih kurang faktor risiko dan
standar di Sarana Sarana Sarana
Wilayah 1. Sarana 1. Memperbanyak 1. Memperbanyak
Kerja peralatan masih sarana peralatan sarana peralatan
Puskesmas kurang dan yang mendukung yang mendukung
Nawangsasi peralatan yang kegiatan kegiatan
2019 ada kurang pemeriksaan faktor pemeriksaan
efektif dan risiko PTM faktor risiko PTM
efisien untuk
digunak
Dana Dana Dana
1. Keterbatasan 1.
Menganggarkan 1. Menganggarkan
dana untuk dana BOK untuk dana BOK untuk
melakukan kegiatan kegiatan
kegiatan pemeriksaan faktor pemeriksaan
pemeriksaan risiko PTM pada faktor risiko PTM
faktor risiko PTM masyarakat usia pada masyarakat
produktif usia produktif
Metode Metode Metode
1. Pemeriksaan 1. Membentuk dan 1. Membentuk dan
faktor risiko PTM melatih kader melatih kader
membutuhkan posbindu PTM posbindu PTM
waktu yang lama
dan tenaga yang
banyak
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
1. Makanan siap 1. Mengadakan 1. Memperbanyak
saji yang dapat sosialisasi dan spanduk, biner
memicu penyakit penyuluhan tentang bahaya
PTM banyak tentang faktor- penyakit PTM
beredar faktor yang dapat
2. Kebiasaan, menyebabkan
sosial dan terjadinya penyakit
budaya PTM
2. Memperbanyak
spanduk, biner
tentang bahaya
penyakit PTM

40
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.
Tabel 35. Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih

No Masalah Pemecahan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket
Masalah Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Ada 60% - Melakukan - Membiasaka - Masyara - Kepala BOK/ Disesuaika Disesuaika - Pet.
penderita senanm n kat yang Puskesma APBD n n Kesehata
hipertensi bersama masyarakat hadir s Dgn Dgn n
pada acara untuk dalam jadwal jadwal Olahraga
tidak
posbindu bepola pelaksan Kegiatan Kegiatan
mendapatkan PTM hidup sehat aan
pengobatan posbind
sesuai standar u PTM
dan dan Ada
- Memperban - Pemeriksaa - Kegiatan - Kepala Oprasiona disesuaika disesuaika - Bendahar
24% penderita yak sarana n faktor Program Puskesma l n n a
DM tidak peralatan resiko PTM s JKN oprasiona
mendapatkan yang berjalan l
pengobatan mendukung dengan - Bendahar
sesuai dengan kegiatan lancer a JKN
pemeriksaa
standar di
n faktor
Wilayah Kerja resiko PTM
Puskesmas

41
Nawangsasi - Kegiatan - Usia - masyrak - Kepala BOK Disesuaika Disesuaika - Dokter
2019 pemeriksaa produktif at Puskesma n n - Pet. PTM
n faktor mendapatka s Dgn Dgn - Perawat
resiko PTM n jadwal jadwal
pada pemeriksaa Kegiatan Kegiatan
masyarakat n faktor
usia risiko PTM
prokduktif minimal 1
tahun 1 kali
- Membentuk - Terbentukn - Kader - Kepala BOK Disesuaika Disesuaika - Pet. PTM
dan melatih ya kader kesehata Puskesma n n - Promkes
kader posbindu n s Dgn Dgn
Posbindu PTM yang jadwal jadwal
PTM terlatih Kegiatan Kegiatan
- Memperban - Masyarakat - masyara - Kepala BOK Disesuaika Disesuaika - Bendahar
yak mendapatka kat Puskesma Oprasion n n a BOK
spanduk, n informasi s al - Bendahar
Biner, melalui JKN a
poster dan media Operasio
lain-lain informasi nal
spanduk, - Bendahar
biner, a JKN
poster dan
lain-lain

42
2. Ada 31,8% - Melakukan - Kegiatan - Lintas - Kepala BOK/ Disesuaika Disesuaika - Pet.
keluarga tidak advokasi PSN desa/ sektor Puskesmas APBD n n Promkes
memberantas untuk kelurahan dan Dgn Dgn - Pet.
jentik nyamuk melakukan berjalan masyarak jadwal jadwal Kesling
pemberanta
di wilayah secara rutin at Kegiatan Kegiatan - Pet.
san sarang
kerja nyamuk sehingga Surveilan
Puskesmas (PSN) jentik - Pet. DBD
Nawangsasi nyamuk
tahun 2018 tidak dapat
berkembang

3. - Menyediaka - Kegiatan - Kegiatan - Kepala Oprasion Disesuaika Disesuaika - Bendahar


n peralatan PSN di Program Puskesmas al/ JKN n n aOperasio
untuk desa/kelura n
pemeriksaa han dapat - Bendahar
n jentik
berjalan a JKN
nyamuk
dengan baik
4. - Kegiatan - Kegiatan - Kegiatan - Kepala BOK/ Disesuaika Disesuaika - Pet.
pengkajian, pengkajian, Program Puskesmas APBD n n Promkes
sosialisasi sosialisasi Dgn Dgn - Pet.
dan dan jadwal jadwal Kesling
penyuluhan
penyuluhan Kegiatan Kegiatan - Pet.
dan
pemberanta dan Surveilan
san sarang pemberanta - Pet. DBD
nyamuk san sarang
nyamuk
berjalan
dengan
efektif dan
efesien

43
5. - Materi - Peserta - Kegiatan - Pelaksanan - Disesuaika Disesuaika - Promkes
penyuluhan penyuluhan program Kegiatan n n - Pelaksan
dibuat memahami Dgn Dgn a
menarik dan tidak jadwal jadwal kegiatan
merasa Kegiatan Kegiatan
bosan
6. - Advokasi - Aliran - Lintas - Kepala BOK/ Disesuaika Disesuaika - Kepala
dengan irigasi Sektor Puskesmas APBD n n Puskesm
linsek terjaga Dgn Dgn as
untuk kebersihann jadwal jadwal - Promkes
melakukan
ya sehingga Kegiatan Kegiatan - Pet.
kegiatan
rutin tidak Kesling
pembersiha menjadi - Pet.
n aliran sarang Surveilan
irigasi nyamuk - Pet. DBD

44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa
(MMD) di wilayah kerja Puskesmas Nawangsasi telah dilaksanakan sesuai
dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga dan penyusunan
laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan pembelajaran
dari masyarakat, oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas
hanya sebagai pendamping dan nara sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya
sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut
program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan
masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya.
Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya. Karena itu
keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung
jawabakan. Hasil Survey Mawas Diri (SMD) prioritas masalah adalah Ada
60% penderita hipertensi tidak mendapatkan pengobatan sesuai standar di
Wilayah Kerja Puskesmas Nawangsasi 2019.

5.2. Saran
1. Bagi Masyarakat
Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD saran untuk
masyarakat adalah sebagai berikut: Meningkatkan pengetahuan dan
sikap berkaitan dengan masalah kesehatan, untuk meningkatkan
pengetahuan dan sikap masyarakat harus ikut berperan aktif dalam
setiap adanya kegiatan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan.

45
2. Bagi Pemerintahan Desa
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD
bahwa pemerintahan desa/ kelurahan ikut berperan serta dalam
kegiatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan.
3. Bagi Puskesmas
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun
diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam
pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif
dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan
preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari
data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan
preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat
sebagaimana data hasil kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan
pada masyarakat, bahwa masih banyak masalah kesehatan. Dengan
adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan masyrakat
diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan preventif
dan promotif masih harus ditingkatan. Puskesmas harus lebih
meningkatan fungsi dan peranan dalam peningkatan pelayanan
preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas harus banyak
koordinasi baik melalui lintas sektoral maupun dilingkungan
Puskesmas sendiri.

46

Anda mungkin juga menyukai