Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL KEGIATAN

SURVEY MAWAS DIRI (SMD) DAN MUSYAWARAH


MASYARAKAT DESA (MMD) KALANGSARI
UPTD PUSKESMAS KALANGSARI
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

UPTD PUSKESMAS KALANGSARI


Jl. Proklamasi No. 21
Kec. Rengasdengklok, Kab. Karawang
LEMBAR OTENTIKASI

Laporan ini disusun oleh :


Dina Putri Yulianti, S. KM.
Penanggung jawab Program Promkes

Dan dipergunakan di UPTD Puskesmas Kalangsari, sebagai laporan hasil kegiatan


SMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kalangsari Kecamatan Rengasdengklok
Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Tahun 2021.

Karawang, Desember 2021

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Kalangsari

H. Daud Eka Permana, SKM. M. M.


Kes
KATA PENGANTAR

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala
perintahnya. Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa kami dapat melaksanakan salah satu tugas
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan
SMD Di Wilayah kerja Puskesmas Kalangsari tahun 2021, dan laporan ini akan
menjadi bahan pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun
2022.
Laporan Hasil kegiatan SMD ini masih jauh dari kata sempurna namun untuk
menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami tetap seoptimal
mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada pelbagai pihak yang
telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD sampai pada penyusunan laporan
ini. Semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Karawang , Desember 2021

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan kegiatan
pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh tokoh
masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau
perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)/ Survey
Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di
desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah
kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.
Puskesmas Kalangsari memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan SMD
diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi pembangunan nasional kita
(Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur) dengan saling kerjasama
antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu
kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Kalangsari adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD), dimana masyarakat
mampu menggali/ mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Berdasarkan hasil pendataan tahun 2020 di wilayah UPTD Puskesmas Kalangsari
terdapat 10322 KK, bahwa masyarakat desa harus mampu menggali/ mendeteksi
permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya.
Survey Mawas Diri (SMD) yang diselenggarakan oleh UPTD Puskesmas Kalangsari
bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan
adalah salah satu cara yang baik dalam menjawab persoalan tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD tahun 2021 ini
adalah untuk memberikan bahan acuan/masukan dan pertimbangan dalam
penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas Kalangsari tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Kalangsari tahun 2021.
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) Puskesmas Kalangsari tahun 2022 dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

C. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD).


Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD, maka kita
harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan mengukur
seluruh informasi dasar mengenai masyarakat baik Latar belakang warga,
kemampuan bertahan hidup termasuk pendangan hidup yang dianutnya, data
fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah), latar belakang sejarah, sarana
angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air minum), sumber daya alam
milik umum, karakteristik penduduk, tingkat pendidikan sekolah, lembaga
keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan lingkungan, kepemilikan tanah,
data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan pola kekerabatan,
pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi (pekerjaan pencaharian,
pendapatan, permodalan/investasi, pengeluaran, produksi, penyaluran/distribusi).
Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang
disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD.

D. Prosedur SMD.
1. Persiapan Kegiatan SMD
a. Menentukan waktu dan lokasi sasaran.
1) Waktu sebagaimana yang telah disepakati bahwa pelaksanaan
Survey Mawas Diri (SMD) diwilayah kerja UPT Puskesmas
Kalangsari tahun 2021 yaitu Pada minggu pertama bulan September .
2) Lokasi sasaran seluruh desa diwilayah kerja UPTD Puskesmas
Kalangsari
b. Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran).
Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah seluruh
kepala keluarga (sebagai responden) yang ada diwilayah kerja UPTD
Puskesmas Kalangsari pada tahun 2021. Berdasarkan data survey jumlah
kepala keluarga di Desa Karyasari 4814 KK, Desa Kalangsuria 2181 KK,
dan Desa Kalangsari 3327 KK
c. Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi). Untuk
menentukan sampel Tim Pelaksana SMD UPTD Puskesmas Kalangsari
menggunakan rumus slovin dengan signifikansi 10% (Data sampel ada
dalam lampiran)
d. Menentukan metode kegiatan SMD (wawancara, pengamatan, angket/
kuesioner).
e. Membentuk Tim Pelaksana (petugas kesehatan dan kader kesehatan).
Pembentukan Tim Pelaksana UPTD Puskesmas Kalangsari berdasarkan
data penanggung jawab bina wilayah perdesa
Catatan:
Tim Pelaksana UPTD Puskesmas Kalangsari dibekali dengan surat tugas
dan pembagian tugas masing-masing. Diberikan pembinaan tata laksana
kegiatan SMD sekaligus pelantikan oleh Kapus dan Ketua Pokja UKM
f. Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral.
Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilakukan dari tahap
persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi akhir. Begitu juga Koordinasi
dan komunikasi lintas sektor dari sosialisasi tingkat kecamatan, desa dan
kader kesehatan
Catatan:
 Pertemuan Sosialisasi lintas program/sektoral selalu dengan adanya
Surat Pemberitahuan/Undangan Sosialisasi
 Sebelum pelaksanaan SMD, Kepala Desa masing-masing yang ada
diwilayah kerja UPTD Puskesmas Kalangsari membuat Surat
Undangan Pelaksanaan SMD
 Dalam pelaksanaan SMD, Tim Pelaksana UPTD Puskesmas
Kalangsari, menyiapkan akses informasi (bila diperlukan). Dan alat
peraga (bila diperlukan).
g. Membuat Rancangan Kuesioner
Kuesioner dibuat berdasarkan permasalahan yang ada di masyarakat.
Catatan:
 Setelah dasar rancangan pembuatan kuesioner selesai maka
dilaksanakan pertemuan evaluasi dan kesepakatan pembuatan konsep
kuesioner dan disyahkan oleh Kapus Puskesmas Kalangsari
 Dasar rancangan pembuatan kuesioner dilatar belakangi dari
Perkembangan penyakit (10 besar penyakit tahun 2021 hasil program
UKP), dan permasalahan kesehatan (hasil temuan dilapangan) juga
capaian program UKM dan konseling (pelayanan UKM tahun 2021)

h. Membuat Kuesioner.
Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan disyahkan
oleh Kapus Puskesmas Kalangsari, selanjutnya pembuatan kuesioner dan
pendistribusian berdasarkan jumlah sampel yang telah disepakati yaitu 98
KK dari Desa Karyasari, 96 KK dari Desa Kalangsari, dan 95 KK dari
Desa Kalangsuria.

2. Pelaksanaan SMD.
a. Desa Karyasari
Kamis 2 September 2021 jam 900 WIB Tim Pelaksana UPTD
Puskesmas Kalangsari berkumpul di Kantor Desa Karyasari untuk
menerima pengarahan sekaligus pelepasan kegiatan.
Catatan:
Setelah acara pertemuan di Desa Karyasari, Tim Pelaksana langsung
membuat Kuesioner sesuai dengan permasalahan yang di kemukakan
oleh Undangan. Tanggal 4 September Tim Surveyor kelapangan untuk
melaksanakan kegiatan survei ke 98 KK (wawancara, pengamatan dan
pendataan). Sangat diperhatikan terkait pengamatan rumah sehat,
jamban sehat, tempat sampah, pembuangan limbah dst.
(visioner/dilhat secara langsung oleh petugas survei)
b. Desa Kalangsuria
Kamis 14 September 2021 jam 900 WIB Tim Pelaksana UPTD
Puskesmas Kalangsari berkumpul di Kantor Desa Kalangsuria untuk
menerima pengarahan sekaligus pelepasan kegiatan.
Catatan:
Setelah acara pertemuan di Desa Kalangsuria, Tim Pelaksana
langsung membuat Kuesioner sesuai dengan permasalahan yang di
kemukakan oleh Undangan. Tanggal 4 September Tim Surveyor
kelapangan untuk melaksanakan kegiatan survei ke 95 KK
(wawancara, pengamatan dan pendataan). Sangat diperhatikan terkait
pengamatan rumah sehat, jamban sehat, tempat sampah, pembuangan
limbah dst. (visioner/dilhat secara langsung oleh petugas survei)
c. Desa Kalangsari
Kamis 21 September 2021 jam 900 WIB Tim Pelaksana UPTD
Puskesmas Kalangsari berkumpul di Kantor Desa Kalangsari untuk
menerima pengarahan sekaligus pelepasan kegiatan.

Catatan:
Setelah acara pertemuan di Desa Kalangsari, Tim Pelaksana langsung
membuat Kuesioner sesuai dengan permasalahan yang di kemukakan
oleh Undangan. Tanggal 4 September Tim Surveyor kelapangan untuk
melaksanakan kegiatan survei ke 96 KK (wawancara, pengamatan dan
pendataan). Sangat diperhatikan terkait pengamatan rumah sehat,
jamban sehat, tempat sampah, pembuangan limbah dst.
(visioner/dilhat secara langsung oleh petugas survei)

3. Pengolahan Data SMD


Setelah pelaksanaan SMD, Tim Pelaksana melakukan kegiatan :
a. Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
b. Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari penyebab akar masalah,
evaluasi masalah dan rencana tindak lanjut)
Catatan:
 Diperlukan koodinasi dan komunikasi aktif dalam pembuatan analisa
data baik lintas program maupun lintas sektoral
 Dibentuk forum konsultasi (bila diperlukan).

4. Penyajian data SMD


Hasil dari pengolahan data SMD ditindak lanjuti dengan adanya pertemuan
kelompok kecil (4 orang dari Tim Pelaksana dan tokoh presentatif (tokoh
agama/masyarakat, kader kesehatan dan BPD) masing- masing 2 orang
sebagai perwakilan. (Pertemuan kelompok kecil ini untuk melakukan
kegiatan pembahasan hasil analisis pelaksanaan kegiatan SMD)
Catatan:
 Tim Pelaksana mengadakan pertemuan sesuai waktu dan tempat lokasi
yang sudah disepakati
 Tim Pelaksana menyampaikan materi hasil pengolahan data SMD
kepada tokoh presentatif
 Tim Pelaksana memberikan waktu untuk umpan balik (pendapat,
saran atau masukan positif) dari tokoh presentatif terkait hasil
pengolahan data SMD
 Tim Pelaksana beserta tokoh presentatif membuat kesepakatan
terhadap permasalahan kesehatan serta kebutuhan dan harapan
masyarakat dalam pelayanan program UKM Puskesmas Puskesmas
Kalangsari
 Tim Pelaksana menentukan atau menunjuk satu orang dari tokoh
presentatif untuk mewakili menyampaikan materi (hasil kesepakatan
bersama) pada rencana pertemuan MMD
 Tim Pelaksana beserta tokoh presentatif mencanangkan waktu, tanggal
dan lokasi pertemuan MMD

E. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka Tim Pelaksana
UPTD Puskesmas Kalangsari mengadakan koordinasi baik lintas program
maupun lintas sektoral untuk membahas rencana pertemuan/ kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah
terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan
bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang
membahas dari hasil pelaksanaan SMD.
Adapun metode pertemuan MMD ini, Tim Pelaksana Kegiatan
menggunakan Teknik PRA (Participatory Rural Apraisal ) dan (Focus Group
Discussion). Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan
masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka
merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata. Fokus Grup diskusi
adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) merupakan suatu
proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah tertentu yang sangat
spesifik.

F. Prosedur MMD.
1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


a. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPTD Puskesmas Kalangsari
membuat surat permohonan izin pelaksanaan MMD yang ditujukan
kepada Kepala Desa Pasirwaru (tembusan Dinkes, kecamatan dan
pertinggal/ arsip PKM).
b. Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktu hari rabu tgl, 13 Desember 2017 dan tempat lokasi aula desa
Pasirwaru
c. Membuat surat undangan pertemuan MMD (oleh pihak
pemerintahan desa)
Kepala desa menindak lanjuti surat permohonan izin
pelaksanaan MMD dari Pelaksana Kegiatan dengan membuat surat
edaran untuk mengundang masyarakat (tokoh agama/ masyarakat, kader
kesehatan, BPD dan RW/ RT)
d. Membuat run down acara pertemuan
Susunan acara dibuat oleh Tim Pelaksana dengan rekomendasi dari
pihak pemerintahan desa. (Susunan acara/run down ada dalam
lampiran).
e. Membuat tim/panitia pelaksana pertemuan
Susunan tim/panitia pelaksana pertemuan diserahkan kepada pihak
pemerintahan desa atau oleh Tim Pelaksana Kegiatan dengan
rekomendasi dari pihak pemerintahan desa. (Susunan panitia ada dalam
lampiran).
f. Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral
Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka persiapan
pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas sektoral
g. Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, visum kegiatan dan poto/video kegiatan).
Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak
pemerintahan desa Tim Pelaksana menyiapkan/ menganggarkan dana
ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi (daftar hadir dan
visum kegiatan).
h. Gladi resik tempat lokasi pertemuan
Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak
pemerintahan desa Tim Pelaksana mengadakan Gladi resik pada H-1
pelaksanaan pertemuan MMD.
 Untuk mensukseskan pertemuan MMD bisa memberdayakan
masyarakat terutama Kader kesehatan

2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa (MMD)
peserta yang diundang terdiri dari pemuka masyarakat desa (toga/ toma), petugas
Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan kecamatan (seksi-seksi
pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, Pertanian, Agama, dan lain-lain).
Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
a. Pembukaan/sambutan oleh Kades
b. Sambutan dari Kapus Puskesmas Kalangsari atau perwakilan Tim Pelaksana
c. Penyajian materi tentang desa siaga aktif oleh perwakilan Tim Pelaksana
d. Penyajian Hasil SMD oleh kader/tokoh.
e. Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran, masukan)
dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat.
f. Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan Tim Pelaksana
g. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh Kades
h. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh
Kades
i. Membuat kesepakatan bersama
j. Menyusun rencana tidak lanjut oleh Tim Pelaksana
k. Penutupan oleh Kades
l. Do’a oleh tokoh agama setempat

G. Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD Dan MMD.


Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2021 diharapkan seluruh
pemegang program UKM :
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program UKM yang
diinginkan masyarakat
2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pelaksanaan program UKM
3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2019. (Data yang
dikumpulkan melalui kegiatan SMD dan MMD dapat digunakan sebagai
salah satu dasar penyusunan)
4. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan pertimbangan
untuk perencanaan kegiatan lintas program dan sektoral
6. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan informasi bagi
pihak lain yang membutuhkannya.
BAB II
ANALISIS SITUASI

A. Analisis Situasi Desa Pasirwaru


1. Bidang Pemerintahan Desa.
Desa : Pasirwaru
Nomor Dan Kode Desa : 2008 Kecamatan : Bl.Limbagan
Kabupaten : Garut
Provinsi : Jawa Barat
Keadaan Data Bulan : Januari 2017
1. Luas Dan Batas Wilayah :
1) Luas Desa Pasirwaru :444,41 Ha
2) Batas Desa
a. Sebelah Timur:Desa Limbangan Timur
b. Sebelah Barat :Desa Cijolang
c. Sebelah Utara :Desa Ciwangi
d. Sebelah Selatan :Desa Cigagade
2. Kondisi Geografis :
1) Ketinggian Tanah Dari Permukaan Laut : 596 MDL
2) Banyaknya Curah Hujan : 6 Bulan
3) Suhu Rata-Rata : 27,30 Oc
3. Orbitasi ( Jarak Tempuh Dari Pusat Pemerintahan Desa)

1) Jarak ke Kecamatan : 3 Km
2) Jarak ke Kabupaten: 33 Km
3) Jarak Tempuh Ke Provinsi : 60 Km
4) Jarak Ke Pusat Pemerintahan :
2.1.2. Bidang Pertahanan Desa.1. Status
1) Sertivikasi Hak Milik
2) Tanah Kas Desa : 1.130
a. Tanah Carik: 18 ha
b. Luas Pekuburan : 6 ha
c. Luas Perkantoran : 0,80 ha

d. Tanah Desa Lainya :


3) Tanah Bersertivikat : 16 ha
4) Tanah Belum Bersertivikat :
a. Tanah Sawah
a) Irigasi Teknis : -
b) Irigasi Setengah Teknis : 92 ha
c) Irigasi Tadah Hujan : 6 ha
b. Tanah Kering
a) Tanah Pekarangan : 39 ha
b) Tanah Perkebunan : 262,61 ha
c) Tanah Pemukiman : 37 ha
2.1.3. Bidang Kependudukan Desa.
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

1) Laki-laki : 3.212 jiwa


2) Perempuan : 3.099 jiwa
3) Jumlah KK : 1.723 KK
4) Jumlah Total Penduduk : 6.311 orang
2. Jumlah Penduduk Menurut Agama
1) Islam : 6.311 orang
2) Kristen :-
3) Hindu :-
4) Budha :-
5) Katolik :-
3. Jumlah Penduduk Menurut Usia
1) Kelompok Pendidikan
a. 00 - 03 tahun : 403 Orang
b. 04 - 06 tahun : 363 Orang
c. 07 - 12 tahun : 630 Orang
d. 13 - 15 tahun : 344 Orang
e. 16 - 18 tahun : 319 Orang
f. 19 -22 Tahun : 114 Orang
2) Kelompok Tenaga Kerja
a. 10 - 14 tahun : 208 Orang
b. 15 - 19 tahun : 445 Orang

c. 20 - 26 tahun : 796 Orang


d. 27 - 40 tahun : 1.020 Orang
e. 41 - 56 tahun : 1.028 Orang
f. 57 Tahun Ke Atas : 568 Orang
2.1.4. Jumlah Perangkat Desa.
1. Kepala Desa : 1 Orang
2. Sekretaris Desa : 1 Orang
3. Kasi : 3 Orang
4. Kaur : 3 Orang
5. Kepala Dusun : 3 Orang
2.1.5. Jumlah Pengurus RT/RW Desa.
1. Jumlah Pengurus RT : 30 Orang
2. Jumlah Pengurus RW : 10 Orang

2.1.6. Pajak Retribusi Desa.


Pajak bumi dan bangunan ( PBB )
1. Jumlah Wajib Pajak :
2. Jumlah SPPT : 3.752 buah
3. Jumlah realisasi : Rp. 88.748.975( 100 % )
2.1.7. Badan Permusyawaratan (BPD) Desa.
1. Jumlah Anggota BPD : 7 orang
2. Tanggal Bulan Pembentukan : 02-01-2013
2.1.8. Peraturan (Perdes) Desa.
1. Jumlah Perdes Yang Ditetapkan : 3 Buah
2. Jumlah Perdes Yang Disetujui BPD : 3 buah
2.1.9. Keputusan Kepala Desa.
1. Jumlah Keputusan Kades Sebagai Tindak Lanjut Dari Perdes : 3 buah
2. Jumlah Keputusan Yang Merupakan Kebijakan Kades : 4 buah

2.1.10. Keuangan Dan Sumber - Sumber Pendapatan Desa Tahun 2016.

1. Keungan
1) Sisa Anggaran Tahun Lalu
2) penerimaan :-
: 2.771.832.000
3) Pengeluaran Rutin
4) Pengeluaran Pembangunan : 191.832.000
: 2.580.000.000

2.1.11. Keamanan Desa.

1. Pembinaan Hansip/Linmas :
1) Jumlah Angka Laki-Laki : 15 Orang
2) Jumlah Anggota Perempuan :-
2. Ketentraman Dan Ketertiban :
1) Jumlah Kejadian Kriminal : 2 kali
2) Jumlah Bencana Alam :-
3) Jumlah Pos Kamling : 10 buah
4) Jumlah Peronda Kampung : 350 orang
5) Jumlah Penyuluhan: -
2.1.12. Bidang Pembangunan.
1. Agama
1) Sarana Peribadahan
a. Jumlah Masjid Jami : 12 buah
b. Jumlah Mushola / Langgar : 26 buah
2.1.13. Bidang Pendidikan.
1. Pendidikan umum
1) PAUD RA : 7 buah
2) Jumlah SD/MI: 6 buah
3) Jumlah SLTP/Sederajat : 4 buah
4) TK : 2 buah
5) SMK : 1 Buah
2.1.14. Bidang Tranportasi.
1. Angkutan Pedesaan :-
2. Angkutan Ojek : 150 buah
3. Mobil Pribadi : 18 buah
2.1.15. Bidang Pengairan.
1. Jumlah Waduk / Dam : 9 buah
2. Saluran Irigasi : 9 buah
3. Gotong -Royong : 20 buah
4. Pembagi Air : 9 buah
2.1.16. Bidang Pertanian.
1. Padi Dan Palawija
1) Padi : 92 ha

2) Jagung : 76 ha
3) Kacang tanah : 50 ha
4) Ketela pohon : 50 ha
5) Tomat : -
6) Lain - lainnya : 50 ha
2.1.17. Bidang Peternakan.
1. Ayam Kampung : 5.000 Ekor
2. Ayam ras : 13.500 ekor
3. Itik : 350 ekor
4. Kambing : 15 ekor
5. Domba: 500 ekor
6. Kerbau: 10 ekor
7. Kuda : 6 ekor
2.1.18. Bidang Perkoprasian.
1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) : 1 buah
2.1.19. Jumlah Proyek Desa Yang Di Biayayai.

1. Swadaya Masyarakat : 10 buah


2. Pemerintah Kabupaten : 1 buah
3. Pemerintah Provinsi : 1 buah
4. Pemerintah Pusat : 1 buah
5. Aspirasi : 8 buah
2.1.20. Kejuaraan Lomba Desa Yang Pernah Di Dapat.
1. Juara Lomba Desa Tingkat Kecamatan : 18 kali
2. Juara Lomba PKK Desa Tingkat Kabupaten : 5 kali
3. Juara Lomba Desa Tingkat Propinsi : -

Anda mungkin juga menyukai