Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita TBC terbesar urutan ke-2
(kedua) setelah India pada tahun 2019, dimana terdapat 845.000 kasus TBC dengan kematian
karena TBC sekitar 98.000 kasus atau setara dengan 11 kematian/jam. Kasus TB terjadi di 34
Propinsi di Indonesia, dengan kasus terbesar tahun 2019 terjadi di Propinsi Jawa Barat, disusul
Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Sumatera Utara.
Standar Pelayanan Minimal merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib pemerintahan yang berhak diperoleh setiap warga negara
secara minimal. Jika pada SPM yang lalu pencapaian target-target SPM lebih kepada kinerja
program kesehatan, maka pada SPM ini pencapaian target-target tersebut lebih diarahkan pada
kinerja Pemda. Dari 12 SPM yang ada, program pengendalian penyakit Tuberkulosis termasuk
dalam satu SPM tersebut diatas yaitu SPM No.11.
Puskesmas merupakan unit pelayanan tingkat dasar yang menjadi ujung tombak dalam
mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat dengan pendekatan kegiatan preventif, kuratif dan
rehabilitative di wilayah kerjanya. Puskesmas dapat memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK)
sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi
diantaranya untuk meningkatkan pembangunan Kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan Kesehatan yang merata,
terjangkau dan berkualitas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dengan demikian
diharapkan akses kepada masyarakat dapat lebih terjangkau sehingga semua masyarakat
mendapatkan pelayanan Kesehatan.
Menanggapi situasi penyebaran COVID-19 yang begitu cepat dimana kasus pertama di
Kabupaten Karawang muncul pada tanggal 24 MAret 2020, Bupati Karawang pada tanggal
14 Maret 2020 dengan Surat Keputusan Bupati Karawang Nomor 443/Kep.328-Huk/2020
melakukan Pemberlakuan pembatasan Sosial Berskala Besar sebagai salah satu kebijakan
dalam situasi tanggap darurat. Dalam situasi yang demikian, pelayanan Tuberkulosis tetap
diberikan untuk meningkatkan mutu Pelayanan Tuberkulosis baik perorangan maupun
masyarakat. Sesuai dengan Surat Edaran Direktur P2ML Kemenkes RI nomor
PM.01.02/1/840/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Keberlangsungan Pelayanan
Tuberkulosis/TBC selama Pandemi Covid-19 dan Surat Direktur P2ML Nomor
PM.01.02/1/866/2020 tanggal 30 Maret 2020 tentang Revisi Protokol Pelayanan Kesehatan
Tuberkulosis/TBC selama masa Pandemi Covid-19, bahwa pelayanan terhadap pasien TBC
Sensitif maupun TBC Resisten Obat, baik yang berstatus terduga maupun pasien dalam
pengobatan, agar terus diupayakan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi
virtual/ online dan melibatkan kader TBC Desa di wilayah masing-masing Puskesmas dan
menerapkan Protokol Kesehatan pada setiap temu muka. Adapun Protokol Kesehatan yang
harus dilakukan adalah 5M yaitu : a) Menggunakan Masker, b) Mencucui Tangan, c) Menjaga
jarak, d) Menghindari kerumunan dan e) Membatasi Mobilisasi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dalam upaya
mencapai Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2030
2. Tujuan Khusus
a. Dilaksanakannya Pelacakan kontak Kasus TBC Terkonfirmasi Laboratorium Positif
(TB regular maupun TBRO)
b. Dilaksanakannya Penemuan Suspek TBC oleh Kader
c. Dilaksanakannya Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Jejaring Wifi TB di Wilayah
Puskesmas
d. Dilaksanakannya kegiatan Konfirmasi Awal bagi Setiap pasien TBRO
e. Dilaksanakannya Pelacakan TB Reguler Mangkir
f. Dilaksanakannya Pelacakan TBRO Mangkir
g. Dilaksanakannya Tindaklanjut Pengobatan Pasien TB di Rumah (TB regular maupun
TBRO)
h. Dilaksanakannya Pengiriman Slide Uji Silang (PME) Mikroskopis TB dari PRM ke
Labkesda
i. Dilaksanakannya Pengiriman Pembacaan Slide Mikroskopis TB dari PS ke PRM
j. Dilaksanakannya Pendampingan Pengobatan Pasien TBC ke Puskesmas oleh Kader
k. Rapat Sosialisasi, Kooridnasi, Penyusunan Tim dan penunjukan Desa Siaga TBC di
Kecamatan
l. Pembentukan Pos TB Desa (di Desa Terpilih)
m. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Desa Siaga TBC (Pos TB Desa)
n. Active Case Finding (ACF) TBC di Masyarakat
C. KEGIATAN DETEKSI DINI DAN PENEMUAN KASUS
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Output Alokasi Dana Pertanggung jawaban
1. Pelacakan kontak Kasus Melacak kontak erat dan Kotak erat dan Petugas TBC Minimal 15-20 Transport petugas - Surat Tugas
TBC Terkonfirmasi kontak serumah pasien TBC kontak serumah Puskesmas orang kontak erat - Daftar penerimaan Transport
Laboratorium Positif (TB konfirmasi lab positif pasien TBC dan kontak - Laporan Hasil Kegiatan
regular maupun TBRO) positif serumah setiap - KAK
pasien TBC positif - Form Pelacakan TB.06 IK
terlacak dan - Dokumentasi Kegiatan
terlaporkan di SITB
2. Penemuan Suspek TB oleh Meningkatkan penemuan Masyarakat desa Kader TBC Desa Minimal 1x - Transport Kader - Surat Tugas
Kader suspek/ orang terduga TBC wilayah binaan seminggu Kader - Daftar penerimaan Transport
dalam upaya peningkatan Kader TBC mengunjungi Desa - Laporan Hasil Kegiatan
capaian SPM TBC wilayahnya - KAK
- Form Pelacakan TB.06 IK
- Dokumentasi Kegiatan
3. Pertemuan Koordinasi dan Koordinasi pelaksanaan Seluruh faskes Puskesmas (program Ternotifikasinya - Konsumsi - Undangan
Evaluasi Jejaring Wifi TB di Jejaring eksternal antar (klinik, BP, DPM, TBC) terduga dan pasien - Transport - Daftar Hadir Peserta
Wilayah Puskesmas faskes di wilayah internal Apotek) di TBC di pelaporan Peserta - Surat Tugas Peserta
binaan Puskesmas dalam wilayah binaan Wifi TB - Nota dan Kuitansi Konsumsi
rangka meningkatkan Puskesmas - Notulensi/Laporan hasil kegiatan
cakupan penemuan terduga - Daftar penerimaan Transport
TBC dan mningkatkan - KAK
pengobatan pasien TBC - Dokumentasi Kegiatan
yang terstandar DOTS
4. Rapat Sosialisasi, Kegiatan pertemuan dalam - Camat dan Puskesmas Tersosialisasi dan - Konsumsi - Undangan
Kooridnasi, Penyusunan rangka Sosialisasi, perangkatnya (Program TBC) terbentuknya Tim - Transport - Daftar Hadir Peserta
Tim dan penunjukan Desa penyusunan Tim dan - Kepala Desa Pelaksana Desa Petugas - Surat Tugas Peserta
Siaga TBC di Kecamatan penunjukan Desa Siaga TBC dan Siaga TBC serta - Transport - Nota dan Kuitansi Konsumsi
di Kecamatan yang diinisiasi perangkatnya ditunjuknya Desa Peserta - Notulensi/Laporan hasil kegiatan
oleh Puskesmas setempat. - Kepala terpilih sbg - Daftar penerimaan Transport
Puskesmas, pelaksanaan Desa - KAK
Tim TB dan Siaga TBC - Dokumentasi Kegiatan
Lintas
Program
Puskesmas
5. Pembentukan Pos TB Desa Kegiatan pertemuan yang - Kepala Desa - Puskesmas Terbentuknya Desa - Konsumsi - Undangan
(di Desa Terpilih) bertujuan untuk membentuk dan (Program TBC) Siaga TBC di Desa - Transport - Daftar Hadir Peserta
Desa Siaga TBC di Desa perangkatnya - Tim Desa Siaga Terpilih dan Petugas - Surat Tugas Peserta
yang telah ditunjuk pada - Kepala TBC tersusunnya - Transport - Nota dan Kuitansi Konsumsi
Rapat Koordinasi dan Puskesmas, operasional/ Peserta - Notulensi/Laporan hasil kegiatan
Sosialisasi sebelumnya. Tim TB dan mekanisme - Daftar penerimaan Transport
Lintas pelaksanaan Desa - KAK
Program Siaga TBC - Dokumentasi Kegiatan
Puskesmas
6. Monitoring Evaluasi Kegiatan pemantauan - Kepala Program TB Dinkes - Terpantaunya - Transport - Surat Tugas
Pelaksanaan Desa Siaga pelaksanaan Desa Siaga Puskesmas Kab. Karawang pelaksanaan Desa Petugas - Daftar penerimaan Transport
TBC (Pos TB Desa) TBC di Desa terpilih oleh dan Tim Siaga TBC di - Laporan Hasil Kegiatan
Program TB Dinkes Kab. - Kepala Desa Desa terpilih - KAK
Karawang dan Tim - Diperolehnya arah - Dokumentasi Kegiatan
- Tim Desa kebijakan
Siaga TBC pengembangan
Desa Siaga TBC
selanjutnya
7. Active Case Finding (ACF) Kegiatan penemuan kasus - Masyarakat - Kepala Ditemukannya - Konsumsi - Surat Tugas
TBC di Masyarakat TB secara aktif di Desa atau Desa (Populasi Puskesmas dan terduga TB baru di petugas dan - Daftar penerimaan Transport
perusahaan dengan Umum) tim TB masyarakat atau masyarakat - Laporan Hasil Kegiatan (termasuk
mekanisme : - Pekerja - Kepala Desa dan di perusahaan - Transport tarikan Excel SITB)
1. Anamnesa perusaahaan perangkat Petugas - KAK
2. Skrining gejala TBC setempat - Kader TB Desa - Dokumentasi Kegiatan
3. Pengambilan Spesimen (Populasi - Karyawan
sputum sewaktu (2 spes) Khusus) Perusahaan
4. Pemeriksaan Foto setempat
Thorax jika
memungkinkan
5. Pencatatan dan
pelaporan riil Time di
SITB
E. PENUTUP
Juknis BOK ini dibuat sebagai acuan Puskesmas dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular Tuberkulosis.