Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH UNTUK PEMANTAUAN MINUM OBAT TBC ( TUBERKOLOSIS )


UPT PUSKESMAS KAMPUNG BANGKA TAHUN ANGGARAN 2023
Nomor :

I. LATAR BELAKANG
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Daerah Kota Pontianak No. 13 Tahun 2012 Tentang Penanggulangan
Penyakit Menular
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan
Penyakit Menular
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2022 tentang Juknis Penggunaan DAK
Non fisik Bidang Kesehatan TA 2023.

B. Gambaran Umum
Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah mengembangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed Treatment-Shortcourse) dan
telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective). Strategi
DOTS adalah strategi penyembuhan TB-Paru jangka pendek dengan pengawasan secara
langsung. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB-Paru agar
menelan obatnya secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh sehingga
dengan strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa lebih cepat. Fokus utama DOTS
adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan pada pasien TBC yang
menular (hasil pemeriksaan sputum BTA Positif). Strategi ini diharapkan akan dapat
memutus mata rantai penularan dan dengan demikian akan menurunkan insidens TB di
masyarakat.
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru juga ditentukan dari banyaknya angka
penemuan penderita baru karena semakin banyak penderita baru yang ditemukan, maka
akan semakin banyak yang akan diobati dengan segera sehingga dapat memotong rantai
penularan ke orang lain dan menurunkan insidens TB-Paru di masyarakat. Untuk itu juga
perlu dilakukan kegiatan Investigasi Kontak / Pelacakan Kontak, penemuan aktif kasus TB
untuk menemukan siapa saja yang telah terpapar dengan penderita ini. Investigasi Kontak
sangat efektif apabila dilakukan pada kontak erat, di mana salah satunya adalah keluarga
serumah penderita TB.
Suspek penderita TB dapat ditemukan secara pasif maupun aktif. Salah satu cara
penemuan aktif adalah dengan melakukan kunjungan rumah pada tempat tinggal penderita
TB, terutama penderita TB dengan BTA positif. Alasannya adalah karena penyakit TB
paling beresiko menular pada kontak erat, terutama pada keluarga serumah. dengan
demikian di tahun 2023, UPT Puskesmas Kampung Bangka menetapkan kegiatan
investigasi kontak pada kontak erat penderita TB sebagai kegiatan yang harus dilakukan
dalam rangka meningkatkan cakupan angka penjaringan suspek dan mencegah penularan
penyakit TB.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendeteksi secara dini kemungkinan adanya kasus lain yang menulari kasus indeks
atau kasus lain yang tertular oleh kasus indeks, pada kontak serumah atau kontak
erat.
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan kasus TBC secara dini dengan melakukan skrining gejala dan
faktor risiko TBC terhadap seluruh kontak dari pasien TBC
b. Menemukan TBC laten pada anak di bawah 5 tahun dan memberikan
pengobatan pencegahan TBC dengan segera
c. Mencegah penularan pada kontak yang sehat dengan cara memberikan
edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Memutus mata rantai penularan TBC di masyarakat.

D. Penerima Manfaat/ Sasaran


Kegiatan ini dilakukan pada orang yang kontak serumah dan sekitar pasien TBC.

E. Strategi Pencapaian Keluaran


Output Metode
No Rincian Tahapan
Satuan Volume Pelaksanaan
1 Investigasi Kontak TB
- Belanja perjalanan Orang/hari 3 Swakelola 1. Melakukan identifikasi
Dinas dalam kasus indeks,
daerah (Uang 2. Membuat surat tugas,
Transportasi 3. Menyiapkan alat dan
Kegiatan Dalam bahan
Kota) 4. Melaksanakan investigasi
kontak sesuai dengan
kasus indeks
5. Melakukan skrining
lansung ke pada orang
yang berkontak
6. Melakukan pencatatan
dan Membuat laporan
hasil kegiatan

F. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2023 di 3 RT yang terdapat
penderita TBC di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bangka.

G. Petugas
1. 1 Orang Perawat/ bidan/ dokter
2. 1 orang Pranata Laboratorium

H.Output / Keluaran
Dengan terlaksananya kegiatan Investigasi Kontak Tbc sebagai upaya
pencegahan penyakit TBC dengan mendeteksi secara dini kemungkinan adanya
kasus lain yang menulari kasus indeks atau kasus lain yang tertular oleh kasus
indeks, pada kontak serumah atau kontak erat dan sekitar kasus indeks.
I. Biaya Yang Diperlukan
Pendanaan bersumber dari dana BOK tahun 2023. Biaya yang diperlukan
untuk pencapaian kegiatan bulan februari tahun 2023 adalah sebesar Rp..
600.000,- ( Tujuh Ratus Ribu Rupiah), dengan kebutuhan rincian sebagai
berikut : :

N Rincian Output Harga Jumlah Feb


o Satuan Rincian Satuan
1. Penemuan aktif kasus Tuberkulosis (TB)
- Investigasi Kontak TB

Belanja Orang / 2 Or x 3 100.000 600.000 600.000


Perjalanan hari kasus x 10
Dinas bln
dalam
Daerah

Jumlah 600.000 600.000

J. Penutup
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat untuk menjadi pedoman
pelaksanaan kegiatan Investigasi Kontak TB tahun 2023.

Pontianak, Februari
2023

Kepala Bidang P3PL Kepala UPT


Dinas Kesehatan Kota Pontianak Puskesmas Kampung
Bangka

DayangYuliani, SKM, MPH dr. Mery Lolita


NIP. 197202091992022002 NIP.
197410232006042016

Kepala Dinas Kesehatan


Kota Pontianak

dr. Saptiko, M.Med.PH


NIP. 196611131996031003

Anda mungkin juga menyukai