Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

DETEKSI DINI KASUS TBC

TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)
PROGRAM PENANGGULANGAN TB PARU

I. PENDAHULUAN

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari Mycobacterium
tuberculosis, yang mempengaruhi paru-paru. TB merupakan salah satu penyakit tertua
yang diketahui mempengaruhi manusia menjadi penyebab utama kematian di seluruh
dunia (Kasper, 2010)
II. LATAR BELAKANG

Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dalam


kerangka otonomi dengan Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program,
yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin
ketersediaan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana). Pengendalian TB
dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS sebagai kernangka dasar dan
memperhatikan srategi global untuk mengendalikan TB (Global Stop TB Strategy).

Pada tahun 1999, WHO memperkirakan setiap tahun telah terjadi 583.000 kasus baru
dengan kematian karena TB sekitar 140.000. secara kasar diperkirakan setiap
100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita baru TB BTA positif. Sedangkan
berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995
menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor tiga, setelah
penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan pada semua kelompok
usia, dan nomor satu dari golongan penyakit infeksi.

Target program penanggulangan TB adalah tercapainya penemuan kasus TB paling


sedikit 90% tahun 2019, jumlah kasus tuberkulosis yng terdaftar 31 0rang,jumlah
semua kasus yang diobati 54 orang tahun 2019,angka kesembuhan tahun 2019 31
orang ,jumlah angka pengobatan lengkap semua kasus tuberkulosis 14 orang,angka
keberhasilan pengobatan semua kasus tuberkulosis 45 orang dan jumlah kematian
selama pengobatan tuberkulosis 3 orang. Target ini diharapkan dapat menurunkan
tingkat prevalensi dari kematian akibat TB. Menurut data kegiatan TB paru di UPT
Puskesmas Pondok Ranji .Hal ini menandakan bahwa jumlah penderita TB
mengalami penurunan.

Penemuan dan pengobatan dalam rangka pengendalian TB dilaksanakan oleh


seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL), meliputi: Puskesmas, Rumah Sakit Pemerintah dan
Swasta, Rumah Sakit Umum, Klinik Pengobatan serta Dokter Praktik Mandiri (DPM).

Pengobatan untuk TB tanpa penyulit dilaksankan di FKTP. Pengobatan TB dengan


tingkat kesulitan yang tidak dapat ditatalaksana di FKTP akan dilakukan di FKTRL
dengan mekanisme rujuk balik apabila faktor penyulit telah dapat ditangani.
Pengendalian TB dilaksankan melalui penanggalangan kerjasama dan kemitraan
diantara sektor pemerintah, non pemerintah, swasta dan masyarakat dalam wujud
Gerakan Terpadu Nasional Pengendalian TB (Gerdunas TB). Peningkatan
kemampuan laboraturium di berbagai tingkat pelayanan ditujukan untuk peningkatan
mutu dan akses layanan. Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk pengendalian TB
diberikan secara cuma-cuma dan dikelola denganmanajemen logistik yang efektif
demi menjamin ketersediannya.

Oleh karena itu,sesuai dengan visi puskesmas Pondok Ranji sebagai pusat
pelayanan kesehatan yang bermutu optimal menuju kecamatan Lubuklinggau Utara II
Sehat Tahun 2020. Dan Misi puskesmas Pondok Ranji dalam menggerakkan
pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan,Meningkatkan profesionalitas
seluruh petugas secara berkesinambungan berorientasi pada standar pelayanan
kesehatan,meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu ,merata dan
terjangkau.oleh karena itu untuk mengatasi pencegahan dan penularan penyakit TB
dilakukan kegiatan program TB di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pondok Ranji.

Petugas pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas Pondok Ranji diharapkan bisa
bersikap “PRIMA”Profesional,Ramah,Inovasi,Dan kerjasama sesuai dengan Tata nilai
yang ada dipuskesmas Pondok Ranji

Pelaksanaan kegiatan Kontak Serumah TB harus sesuai dengan Visi, Misi dan Tata Nilai
Puskesmas Pondok Ranji, yaitu :
VISI
“ Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang unggul, terkoneksi, efisien dan efektif
pada Puskesmas Pondok Ranji tahun 2024.”
MISI
 Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia
 Meningkatkan sarana dan prasarana yang memadai
 Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas
 Meningkatkan kemitraan dengan lintas program,lintas sektor dan
Masyarakat
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang unggul

TATA NILAI
 Profesional
 Disiplin
 Berkualitas

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Penemuan dan Pengobatan Kasus TBC
b. Tujuan Khusus
Penemuan Sedini Mungkin Kasus Baru TBC.
IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

NO Kegiatan Rincian Kegiatan Peran Lintas Peran Lintas


Pokok Sektor Program
1 Deteksi Dini A. Persiapan Kegiatan Koordinasi dengan Berkoordinasi
Kasus TBC 1. Mengusulkan Kader untuk dengan PJ.Wilayah
kegiatan deteksi mendampingi Pj . TB agar dapat
dini TBC lewat dan mendampingi memantau tindak
dana BOK. terduga TB untuk lanjut dari Deteksi
2. Pj TB, Kesling tindak lanjut. Dini Kasus TB.
dan Surveilen
melakukan pemetaan
pada daerah yang
rentan atau berisiko.
3. Menetukan
Jadwal Kunjungan
4. Menetukan
jadwal Kunjungan.
5. Berkoordinasi
dengan kader dan
Ketua Lingkungan
untuk izin dan
pendampingan
kegiatan.
6. Menyiapkan
materi penyuluhan.
7. Menyiapkan
pencatatan dan
logistik TB (Pot
dahak)
B.Pelaksanaan
Kegiatan
1. Melakukan
kunjungan ke
wilayah yang
sudah ditentukan
untuk Deteksi Dini
TBC.
2. Memberikan
Penyuluhan pada
warga wilayah
tersebut.
3. Mencatat
kedalam form TB 06
dan TB 05 dan Pot
dahak serta
menjelaskan cara
pengambilan
sputum/dahak bila
dalam kunjungan
ada yang memiliki
tanda dan gejala.
4. Terduga
menyerahkan
sputum kepada
petugas.
5. Petugas
menyimpan sputum
kedalam cool box.

IV. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Deteksi Dini Kasus TBC dilakukan dengan bertemu langsung kepada warga
yang beresiko TBC.

V. SASARAN

Sasaran Deteksi Dini Kasus TBC adalah warga yang wilayah tempat tinggalnya memiliki
resiko atau rentan terkena TBC.

VI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No
KEGIATAN POKOK Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Deteksi Dini Kasus
V V V V
TBC

V. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaporan kegiatan ini dilakukan setiap akhir kegiatan. Hasil laporan kegiatan dievaluasi
pada bulan berikutnya dengan membuat RTL pencapaian program. Hasil RTL pencapaian
program, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan akan di bahas pada rapat Lokmin
Bulanan di Puskesmas Pondok Ranji.

VI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan kegiatan dengan melampirkan bukti pelaksanaan kegiatan yaitu undangan,


daftar hadir, Laporan Pelaksanaan Tugas (LPT) dan foto kegiatan. Laporan kegiatan
diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Evaluasi Kegiatan secara
menyeluruh dilaksanakan setiap 3 bulan kemudian dilaporkan kepada kepala puskesmas
Tangerang Selatan, 02 Januari 2021

Mengetahui Pelaksana Program TB


Kepala UPT Puskesmas Pondok Ranji

Febrina, SKM, M.Si Nur Cholis Saman, AMK.


Nip. 19670202 198811 2 003
Nip.-

Anda mungkin juga menyukai