Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR TETAP BERSAMA

TIM DOTS – TIM VCT


UNTUK PENATALAKSANAAN
PASIEN TB DAN HIV
No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :

Halaman :
PEMERINTAH KOTA Febrina, SKM, M.Si
TANGERANG SELATAN NIP 19670202 198811 2 003

Layanan kasus pasien koinfeksi Tuberculosis dan HIV / AIDS ( ODHA ), secara bersama oleh Tim DOTS dan
Pengertian Tim VCT RS/Puskesmas Pondok Ranji

1. Memberikan layanan kepada pasien koinfeksi tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA ), secara terpadu,
profesional dan menyeluruh.
2. Acuan komunikasi dan koordinasi bagi Tim DOTS maupun Tim VCT dalam melakukan penatalaksanaan
Tujuan pasien koinfeksi Tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA ).
3. Monitoring, pencatatan dan pelaporan pasien koinfeksi Tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA )
dengan tetap menjamin hak pasien ( voluntary and confidential ).

1. Penatalaksanaan pasien koinfeksi Tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA ), harus diselenggarakan secara
terpadu, profesional dan menyeluruh oleh karena itu diperlu- kan koordinasi antara unit layanan yang
Kebijakan terkait, yaitu Tim DOTS dan Tim VCT.
2. Monitoring, pencatatan dan pelaporan pasien koinfeksi Tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA ) dengan
tetap menjamin hak pasien ( voluntary and confidential ).
Referensi
Prosedur
a. Tim VCT melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsultasikan oleh Tim DOTS :

 Pasien sero positif ( positif HIV ), selanjutnya dilakukan rawat bersama antara Tim DOTS
dengan Tim VCT dan masuk dalam registrasi / pencatatan pelaporan bersama Tim DOTS – Tim
VCT.
 Pasien sero negatif ( negatif HIV ), selanjutnya pasien dikembalikan kepada Tim DOTS untuk
penatalaksanaan Tuberkulosis dengan strategi DOTS.

1. Pasien ODHA yang di rawat Tim VCT :

a. Pasien ODHA, yang dirawat oleh Tim VCT, di klinik rawat jalan maupun bangsal rawat inap, apabila
ditemukan satu di antara atau lebih tanda di bawah ada indikasi terinfeksi tuberkulosis :

 batuk selama 2 sampai 3 minggu atau lebih,


 demam hilang timbul lebih dari 1 bulan,
 berkeringat malam hari tanpa aktivitas,
 berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas,
 pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari 2 cm,
 lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

maka pasien dibuatkan surat konsultasi kepada Tim DOTS.

b. Tim DOTS melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang dikonsultasikan oleh Tim VCT :

a. Pasien positif Tuberkulosis, selanjutnya dilakukan rawat bersama an -tara Tim VCT dan Tim
DOTS, dan masuk dalam registrasi / pencatatan pelaporan bersama Tim VCT – Tim DOTS
b. Pasien negatif Tuberkulosis, selanjutnya pasien dikembalikan kepada Tim VCT untuk
penatalaksanaan HIV / AIDS.

Algoritme Penatalaksanaan Pasien TB / HIV

Unit Terkait

Rekaman Historis Perubahan

No Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai