Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN PASIEN TB

HIV

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :

Halaman :

UPT PUSKESMAS H. SYARHAN, dr. MM


KARANGNUNGGAL NIP : 19691201 200212 1 004

1. Pengertian Pelayanan kasus pasien koinfeksi tuberculosis dan


HIV/AIDS(ODHA), secara bersama oleh Tim DOTS dan Tim VCT
UPT Puskesmas Karangnunggal
2. Tujuan 1. Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi tuberkulosis dan
HIV/AIDS (ODHA), secara terpadu, profesional dan menyeluruh
2. Acuan komunikasi dan koordinasi, bagi Tim DOTS maupun Tim
VCT, dalam melakukan penatalaksanaan pasien koinfeksi
tuberkulosis dan HIV/AIDS (ODHA)
3. Monitoring, pencatatan dan pelaporan pasien koinfeksi
tuberkulosis dan HIV/AIDS(ODHA), dengan tetap menjamin hak
pasien ( voluntary and confidential )
3. Kebijakan

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016


tentang Penanggulangan Tuberkulosis
5. Prosedur 1. Alat dan Bahan
2. Langkah-langkah :
a. Pasien tuberkulosis yang di rawat Tim DOTS :
1) Pasien tuberkulosis, yang di rawat oleh Tim DOTS, di
klinik rawat jalan maupun di bangsal rawat inap, apabila di
temukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi HIV /
AIDS :
a) Multi Drug Resistance / MDR
b) hasil terapi dengan OAT tidak memuaskan
c) perilaku beresiko tertular HIV / AIDS
maka pasien di buatkan surat konsultasi kepada Tim VCT
2) Tim VCT melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang di
konsultasikan oleh Tim DOTS :
a) apabila pasien sero positif (positif HIV), selanjutnya
dilakukan rawat bersama antara Tim DOTS dengan
Tim VCT, dan masuk dalam registrasi / pencatatan
pelaporan bersama Tim DOTS – Tim VCT
b) apabila pasien sero negatif (negatif HIV), selanjutnya
pasien di kembalikan kepada Tim DOTS untuk
penatalaksanaan tuberkulosis dengan strategi DOTS

3. Pasien ODHA yang di rawat Tim VCT :


a. Pasien ODHA, yang di rawat oleh Tim VCT, di klinik rawat
jalan maupun bangsal rawat inap, apabila di temukan salah satu
atau lebih indikasi terinfeksi tuberkulosis :
1) batuk lebih dari 3 minggu
2) batuk darah
3) pembesaran kelenjar getah bening / limfonodi
4) gambaran radiologi thorax mendukung
5) gambaran TB ekstra paru
maka pasien di buatkan surat konsultasi kepada Tim DOTS
b. Tim DOTS melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang di
konsultasikan oleh Tim VCT :
a. apabila pasien positif tuberkulosis, selanjutnya dilakukan
rawat bersama an -tara Tim VCT dan Tim DOTS, dan
masuk dalam registrasi / pencatatan pelaporan bersama
Tim VCT – Tim DOTS
b. apabila pasien negatif tuberkulosis, selanjutnya pasien di
kembalikan kepada Tim VCT untuk penatalaksanaan
HIV/AIDS
6. Diagram Alir
Algoritme Penatalaksanaan Pasien TB / HIV

PASIEN TUBERKULOSIS PASIEN ODHA DIRAWAT OLEH


DIRAWAT OLEH TIM DOT, TIM VCT, INDIKASI TERINFEKSI
INDIKASI TERINFEKSI HIV / TUBERKULOSIS
AIDS

KONSULTASI KEPADA KONSULTASI KEPADA


KLINIK VCT KLINIK DOTS

SERO NEGATIF PASIEN TUBERKULOSIS SERO PASIEN SERO POSITIF NEGATIF


( HIV NEGATIF ) POSITIF ( POSITIF HIV ) POSITIF TUBERKULOSIS TUBERKULOSIS

KEMBALI DI RAWAT RAWAT BERSAMA KEMBALI DI RAWAT


TIM DOTS TIM DOTS – TIM VCT TIM VCT
7. Hal-hal yang perlu 1. Selalu gunakan APD dalam melayani pasien TB Paru atau ODHA
diperhatikan
2. Semua Pasien TB Paru harus diperiksa HIV
3. Semua Pasien HIV/ODHA harus diperiksa Dahak
8. Unit Terkait 1. Tim DOTS
2. Tim VCT
3. Seluruh SMF yang terkait
4. Seluruh Instalasi yang terkait

9. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis Pasien


2. Register TB.06
3. Formulir TB.01

10. Rekaman historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai


perubahan diubah diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai