PASIEN TB – HIV
Ditetapkan Oleh:
Tanggal Terbit : Direktur
STANDAR
PROSEDUR 05 Juli 2017
OPERASIONAL
dr. DEWI WIDYASARI, Sp.Rad
NIP : 197808162006042028
Pengertian Pelayanan kasus pasien koinfeksi tuberculosis dan HIV / AIDS
( ODHA ), oleh Tim TB DOTS RSUD. Dr. Achmad Diponegoro
Putussibau
Tujuan 1. Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi tuberkulosis
dan HIV / AIDS ( ODHA ), secara terpadu, profesional dan
menyeluruh
2. Acuan komunikasi dan koordinasi, bagi Tim TB DOTS dalam
melakukan penatalaksanaan pasien koinfeksi tuberkulosis dan
HIV / AIDS ( ODHA )
3. Monitoring, pencatatan dan pelaporan pasien koinfeksi
tuberkulosis dan HIV / AIDS ( ODHA ), dengan tetap
menjamin hak pasien ( voluntary and confidential )
Sesuai dengan ditetapkannya SK Direktur RSUD dr. Achmad
Kebijakan Diponegoro Putussibau Nomor 445/12/2017 tanggal 01 Juli 2017
tentang Kebijakan Pelayanan pengobatan TB dengan Strategi
DOTS di RSUD dr. Achmad Diponegoro Kabupaten Kapuas Hulu
1. Pasien tuberkulosis yang di rawat Tim TB DOTS :
Prosedur a. Pasien tuberkulosis, yang di rawat oleh Tim TB DOTS, di klinik
rawat jalan maupun di bangsal rawat inap, apabila di temukan
salah satu atau lebih indikasi terinfeksi HIV / AIDS :
Multi Drug Resistance / MDR
hasil terapi dengan OAT tidak memuaskan
perilaku beresiko tertular HIV / AIDS
maka pasien di buatkan surat konsultasi kepada Tim VCT/
Konselor HIV
b. Apabila TIM DOTS menemukan infeksi HIV atas saran
Konselor HIV , maka :
apabila pasien sero positif ( positif HIV ), selanjutnya dokter
pemeriksa atau dokter penanggung jawab membuat surat
konsultasi kepada Tim VCT untuk penanganan HIV
apabila pasien sero negatif ( negatif HIV ), selanjutnya pasien
ditangani kembali oleh Tim TB DOTS untuk penatalaksanaan
tuberkulosis dengan strategi DOTS
2. Pasien ODHA yang dirawat :
a. Pasien ODHA, yang di rawat di klinik rawat jalan maupun
bangsal rawat inap, apabila di temukan salah satu atau lebih
indikasi terinfeksi tuberkulosis :
PENATALAKSANAAN
PASIEN TB – HIV