Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN LAYANAN IO(INFEKSI

OPORTUNISTIK) PADA PASIEN HIV/AIDS

RSUD dr.ACHMAD No Dokumen : No.Revisi : Halaman :


DIPONEGORO
101.01.06 00 1/3

Tanggal diterbitkan : Ditetapkan,


STANDAR 05 Januari 2018 Plt. Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. DEWI WIDYASARI, Sp.Rad


NIP. 197808162006042028
Pengertian Infeksi Oportunistik adalah infeksi yang disebabkan oleh
organisme yang biasanya tidak menyebabkan penyakit pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal, tetapi dapat
menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.
Mereka membutuhkan “kesempatan” untuk menginfeksi
seseorang.
Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman – bakteri, protozoa,
jamur dan virus. Saat sistim kekebalan bekerja dengan baik,
sistim tersebut mampu mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi
bila sistim kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau oleh
beberapa jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan
dapat menyebabkan masalah kesehatan. Infeksi yang
mengambil manfaat dari lemahnya pertahanan kekebalan tubuh
disebut “oportunistik”. Kata “infeksi oportunistik” sering kali
disingkat menjadi “IO”.

Tujuan 1. Untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi oportunistik


(IO) semakin luas
2. Mencegah tejadinya infeksi oportunistik (IO)

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD dr. Achmad Diponegoro Nomor 209


Tahun 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Kepada Pasien
HIV/AIDS.

Referensi 1. Permenkes Nomor 21 Tahun 2013 Tentang


penanggulangan HIV/AIDS
2. Permenkes Nomor 87 Tahun 2014 Tentang pengobatan
antiretroviral
3. Kebijakan HIV dan AIDS – Kebijakan Aids Indonesia
PELAKSANAAN LAYANAN IO (INFEKSI OPORTUNISTIK)
PADA PASIEN HIV/AIDS

RSUD dr.ACHMAD
No Dokumen : No.Revisi : Halaman :
DIPONEGORO
101.01.06 00 2/3

1. Pastikan pasien, no registrasi nasional dan RM benar.


2. Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi IO apa? Petugas
bisa mengecek ulang  darah untuk antigen (potongan kuman
yang menyebabkan IO) atau untuk antibodi (protein yang
dibuat oleh sistem kekebalan untuk memerangi antigen). Bila
antigen ditemukan artinya pasien terinfeksi. Ditemukan
antibodi berarti pasien pernah terpajan infeksi.
3. Jika positif terinfeksi kuman yang menyebabkan IO, dan jika
jumlah CD4 anda cukup rendah sehingga memungkinkan IO
berkembang, petugas kesehatan atau dokter akan mencari
tanda penyakit aktif. IO apa saja yang didapat pada pasien
HIV.
4. Menjelaskan pada pasien dan keluarga bahwa HIV
memperlemah sistem kekebalan, sehingga IO dapat
berkembang. Jika terinfeksi HIV dan mengalami IO, bisa jadi
status HIV pasien sudah menjadi AIDS.
5. Menjelaskan pada pasien dan keluarga bahwa pada tahun-
tahun pertama epidemi AIDS, IO menyebabkan banyak
penyakit dan kematian. Namun, setelah orang mulai memakai
terapi antiretroviral (ART), lebih sedikit orang yang mengalami
IO.
6. Menjelaskan terapi antiretroviral dan memotivasi pasien untuk
mengkonsumsi dan patuh minum obat.
7. Menjelaskan pada pasien IO yang paling umum:
a. Kandidiasis (thrush) adalah infeksi jamur pada mulut,
tenggorokan, atau vagina.
b. Virus sitomegalia (CMV) adalah infeksi virus yang
menyebabkan penyakit mata yang dapat mengakibatkan
kebutaan. Rentang CD4: di bawah 50.
c. Berbagai macam virus herpes simpleks dapat
menyebabkan herpes pada mulut atau alat kelamin. Ini
adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika anda mengidap
HIV, perjangandannya dapat jauh lebih sering dan lebih
parah. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa
pun.
d. Malaria adalah umum dibeberapa daerah di Indonesia.
Penyakit ini lebih umum dan lebih parah pada orang
terinfeksi HIV
PELAKSANAAN LAYANAN IO (INFEKSI OPORTUNISTIK)
PADA PASIEN HIV/AIDS

RSUD dr.ACHMAD
DIPONEGORO No Dokumen : No.Revisi : Halaman :
101.01,06 00 3/3
f. Mycobacterium avium complex (MAC atau MAI) adalah
infeksi bakteri yang dapat menyebabkan demam
kambuhan, rasa sakit umum, masalah pada
pencernaan, dan kehilangan berat badan yang parah.
Rentang CD4: di bawah 75.
g. Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi jamur
yang dapat menyebabkan pneumonia (radang paru)
yang berbahaya. Rentang CD4: di bawah 200.
Sayangnya, IO ini masih umum terjadi pada orang yang
belum mengetahui dirinya terinfeksi HIV.
h. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa otak.
CD4 untuk memulai profilaksis <200mm3 pilihan obat
i. TMP-SMX 1 tab forte/hari. CD4 untuk menghentikanya
>200mm3
j. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang
menyerang paru-paru, dan dapat menyebabkan
meningitis (radang selaput otak). Rentang CD4: Setiap
orang dengan HIV yang dites positif terpajan TB
sebaiknya diobati.
8. Menjelaskan cara pencegahan dini pada pasien yang IO nya
belum tampakbahwa sebagian besar kuman yang
menyebabkan IO sangat umum, dan mungkin pasien telah
membawa beberapa dari infeksi ini. Pasien dapat mengurangi
risiko infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan
menghindari sumber kuman yang diketahui yang
menyebabkan IO.
9. Menjelaskan pada pasien dan keluarga bahwa meskipun
pasien terinfeksi beberapa IO, pasien dapat memakai obat
yang akan mencegah pengembangan penyakit aktif.
Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk
mencegah IO adalah untuk memakai terapi ART.
10. Menjelaskan tentang profilaksis therapi metronidazole.
Kotrimoksazol adalah obat yang paling efektif untuk mencegah
infeksi, terutama untuk orang dengan jumlah CD4 dibawah
100. Hal ini juga dapat mengurangi risiko toksoplasmosis,
infeksi yang dapat mempengaruhi otak.
Kotrimoksazol adalah antibiotik kombinasi yang terdiri dari
sulfamethoxazole dan trimethoprim. Yang memberikannya
dokter di VCT.
11. Mendokumentasikan dan memasukan kedalam pelaporan hiv

Unit Terkait 1. Unit VCT/CST/PDP/LAB.

Anda mungkin juga menyukai