Anda di halaman 1dari 6

Jurnal KESMAS, Vol. 8, No.

7, November 2019

KAJIAN PENGGUNAAN MAKATAN (OBAT ASLI MINAHASA) SEBAGAI SUPPORTIVE


TREATMENT PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS)
DI KOTA MANADO
Asep Rahman*, Angela F.C. Kalesaran*, Jainer P.
Siampa* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Ratulangi

Abstrak
Epidemi penyakit HIV/AIDS mempunyai tantangan tersendiri, dimana penyakit menular lainnya
cenderung berkurang sebaliknya penyakit tidak menular terus meningkat. Fenomena unik dimana
penularan HIV/AIDS cenderung terus meningkat. Apalagi mengingat saat ini, HIV/AIDS hingga
sekarang belum ditemukan sebagai upaya penyembuhan. Angka temuan HIV di Sulawesi Utara menurut
Kementerian Kesehatan per Desember 2017 yakni sebesar 3.671, serta temuan AIDS sebanyak 1.467,
dimana ada kecenderungan naik setiap tahunnya. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh oleh
pasien HIV/AIDS, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Penderita HIV/AIDS biasanya
menggunakan layanana kesehatan tradisional sebagai support treatment. Melalu penelitian ini, yang
akan dilakukan di Kota Manado, dengan mewawancarai secara mendalam ODHA (Orang dengan
HIV/AIDS) akan mencoba menggali informasi tentang penggunaan obat tradisional asli Sulawesi Utara.
Penelitian ini dibiayai oleh Universitas Sam Ratulangi dan dilakukan pada Maret – Agustus 2019.

Kata kunci : HIV/AIDS, kesehatan tradisional, ODHA, makatana

Abstract
The epidemic of HIV / AIDS has its own challenges, where other infectious diseases tend to decrease
whereas non-communicable diseases continue to increase. The unique phenomenon where HIV / AIDS
transmission tends to continue to increase. Especially considering that at present, HIV / AIDS has not yet
been found as a healing effort. The number of HIV findings in North Sulawesi according to the Ministry
of Health as of December 2017 is 3,671, and the AIDS findings are 1,467, where there is an upward
trend every year. Various treatment efforts have been taken by HIV / AIDS patients, one of them is by
using traditional medicine. HIV / AIDS sufferers usually use traditional health services as support
treatment.
Through this research, which will be carried out in the city of Manado, by in-depth interviewing
ODHA (people with HIV / AIDS) will try to dig up information about the use of traditional medicines
native to North Sulawesi. This research was funded by Sam Ratulangi University and was conducted in
March - August 2019.

Keywords: HIV / AIDS, traditional health, PLWHA, makatana


meningkatkan angka harapan hidup dan kualitas
hidup pasien (Hogg, 1998; Mocroft, 1998;
PENDAHULUAN Palella, 1998). Namun demikian isu ARV terkait
Penggunaan anti retroviral (ARV) sangat efektif resistensi obat, dosis tinggi, biaya mahal,
untuk menolong penderita HIV/AIDS untuk senantiasa menjadi penyebab gagalnya

penanganan HIV/AIDS (Chou, 2005; Hawkins, 2006; Monforte, 2000). Dengan demikian
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019

2
penggunaan ARV bukanlah solusi yang lengkap
(Immunodeficient) menjadi lebih rentan
bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan.
terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian
Oleh karena ini penggunaan obat tradisional dan
besar jarang menjangkiti orang yang tidak
berbagai metode pengobatan tradisional lainnya
mengalami defisiensi kekebalan (Sepkowitz,
menjadi salah satu alternative pilihan (Park,
2001)
2009). Pada umumnya penderita HIV/AIDS
Acquired immune deficiency syndrome
umumnya menggunakan pengobatan tradisional
(AIDS) disebabkan oleh infeksi HIV dan
dengan alasan yaitu meningkatkan daya tahun
ditandai dengan berbagai gejala klinik, termasuk
tubuh, mengobati gejala, meningkatkan kualitas
immunodefisiensi berat disertai infeksi
hidup dan mengurangi efek samping dari
oportunistik dan kegananasan, dan degenerasi
pengobatan (Wang, 2010; Liu, 2007). Oleh
susunan saraf pusat. Virus HIV menginfeksi
karena itu, perlu penelitian khusus akan
berbagai jenis sel sistem imun termasuk sel T
gambaran penderita HIV/AIDS di Kota Manado
CD4+, makrofag dan sel dendritik. Tingkat HIV
dalam penggunaan obat tradisional.
dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi
tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV
TINJAUAN PUSTAKA
telah berkembang menjadi AIDS. Menurut
HIV/AIDS
Depkes RI (2003), AIDS adalah singkatan dari
HIV merupakan singkatan dari Human
Acquired Immune Deficiency Syndrome yang
Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
merupakan dampak atau efek dari perkembang
retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem
biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup.
kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positif
Sindrom AIDS timbul akibat melemah atau
T-sel dan makrofag– komponenkomponen
menghilangnya sistem kekebalan tubuh karena
utama sistem kekebalan sel), dan
sel CD4 pada sel darah putih yang banyak
menghancurkan atau mengganggu fungsinya.
dirusakoleh Virus HIV.21 Pada tahun 1993,
Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya
CDC memperluas definisi AIDS, yaitu dengan
penurunan sistem kekebalan yang terus-
memasukkan semua orang HIV positif dengan
menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi
jumlah CD4+ di bawah 200 per μL darah atau
kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap
14% dari seluruh limfosit (CDC, 1992).
defisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi
Faktor risiko epidemiologis infeksi HIV
menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan
adalah sebagai berikut :
penyakit- penyakit. Orang yang kekebalan
1. Perilaku berisiko tinggi :
tubuhnya defisien
o Hubungan seksual dengan pasangan
berisiko tinggi tanpa menggunakan
kondom

o Pengguna narkotika intravena, terutama tanpa sterilisasi yang memadai.


bila pemakaian jarum secara bersama o Hubungan seksual yang tidak aman : multi
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019

3
partner, pasangan seks individu yang
sebuah warisan luhur yang dapat memberi
diketahui terinfeksi HIV, kontaks seks per
kontribusi positif pada usaha-usaha intervensi
anal.
kesehatan secara holistic (Rahman, 2014).
2. Mempunyai riwayat infeksi menular seksual.
Pengobatan tradisional kini menjadi tren
3. Riwayat menerima transfusi darah berulang
global. Menurut laporan World Health
tanpa penapisan.
Organization (WHO) 80% populasi dunia
4. Riwayat perlukaan kulit, tato, tindik, atau
bergantung pada pengobatan tradisional
sirkumsisi dengan alat yang tidak
terutama di negara berkembang (Pathak, 2013).
disterilisasi.
Kecenderungan pemanfaatan pengobatan
tradisional, selain di negara-negara berkembang
Layanan Kesehatan Tradisional
ternyata juga dialami oleh negara-negara maju.
Menurut WHO (2010), pengobatan
Namun berbeda dengan negara-negara
tradisional adalah jumlah total pengetahuan,
berkembang, negara-negara maju cenderung
keterampilan, dan praktek-praktek yang
memanfaatkan pengobatan tradisional untuk
berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan
menangani penyakit kronis (WHO, 2001).
pengalaman masyarakat yang mempunyai adat
Sebanyak 42% penduduk Amerika Serikat, 48%
budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak,
penduduk Australia, 70% penduduk Kanada dan
digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta
77% penduduk Jerman menggunakan
dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau
pengobatan alternatif dan komplementer
pengobatan penyakit secara fisik dan juga
(Bodeker dkk, 2005). Bahkan ada
mental. UU No. 36 Tahun 2009 tentang
kecenderungan untuk penggunaan layanan
Kesehatan disebutkan bahwa Pelayanan
kesehatan tradisional sebagai solusi untuk
Kesehatan Tradisional adalah pengobatan
penanggulangan HIV/AIDS (Vickers, 2000).
dan/atau perawatan dengan cara dan obat yang
mengacu pada pengalaman dan keterampilan
METODOLOGI PENELITIAN
turun temurun secara empiris yang dapat
Penelitian ini merupakan penelitian
dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai
kualitatif, dimana data diperoleh melalui
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
rekaman hasil wawancara mendalam pada
Maka disimpulkan, pengobatan tradisional
narasumber yang memenuhi prinsip kesesuaian
merupakan
(appropriatness). Penggunaan metode kualitatif
berusaha untuk memahami fenomena empirik
yang kompleks di lapangan yang menyiratkan
proses dan makna. Populasi penelitian ini adalah
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019

440

ODHA yang tergabung dalam komunitas menjalankan layanan kesehatan tradisional,


populasi kunci dari PKBI Sulawesi Utara di salah satu fungsinya adalah sebagai sumber
Kota Manado. Penelitian dilakukan dalam waktu informasi kesehatan tradisional. Mengingat
6 bulan. informasi tentang layanan kesehatan tradisional
sering kali salah bias, maka peran layanan
HASIL DAN PEMBAHASAN kesehatan sebagai sumber informasi sangatlah
Berikut hasil dan pembahasan hasil penting.
wawancara mendalam kepada 15 responden Sejauh ini memang layanan kesehatan
yang bersedia untuk terlibat dalam penelitian ini. tradisional di Puskesmas lebih diarahkan pada
Sumber Informasi upaya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan,
Tabel 1. Sumber Informasi Responden bukan pada upaya pengobatan atau
tetang Obat Tradisional penyembuhan penyakit. Namun demikian
Sumber Informasi Ya Tidak beberapa Rumah Sakit memiliki layanan
Layanan kesehatan 1 14
kesehatan tradisional sebagai salah satu pilihan
Keluarga 7 8
Teman 12 3 tindakan kesehatannya. Salah satunya di RSUP
Media cetak / elektronik 5 10
Prof. Dr. R.D. Kandou dimana terdapat
Internet 13 2
Poliklinik SP3T (Sentra Pengembangan dan
Hampir semua responden menjawab Penerapan Pengobatan Tradisional) dimana
bahwa belum pernah mendapatkan informasi menjalankan layanan kesehatan tradisional.
layanan kesehatan tradisional di layanan Pengunaan Obat Tradisional
kesehatan. Hanya 1 orang dari 15 respon pernah Dari 15 respon hanya 3 orang yang menyatakan
membaca informasi tentang obat tradisional. pernah menggunakan obat tradisional sebagai
Informasi obat tradisional justru lebih supportive treatment. Pengunaannyapun dengan
banyak diperoleh melalui keluarga dan teman alasan coba-coba sebanyak 2 orang, dan 1 orang
dari responden. Mayoritas responden juga karena rekomendasi keluarga. Adapun jenis
mendapatkan informasi tentang obat tradisional layanan kesehatan tradisional berupa daun pangi
melalui teman dan internet. (pangium edule reinw) yang diolah dalam
Idealnya layanan kesehatan menjadi bentuk sayur, rebusan buah merah (pandanus
sumber edukasi tentang layanan kesehatan conoideus), dan jus buah mengkudu (morinda
tradisional, terutama batasan aman tidaknya citrifolia). Penggunaan obat tradisional menurut
penggunaan obat tradisional. Sesuai dengan 3 respon tersebut tidaklah efektif dan tidak
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, pada digunakan secara berkelanjutan. Alasan mereka
tahun 2019 ditargetkan 75% Puskesmas karena tidak mendapatkan perubahan berarti
setelah menggunkannya, disarankan oleh
petugas
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019

441

kesehatan agar cukup menggunakan ARV, serta Traditional, Complementary and


Alternative Medicine. World Health
tidak yakin sebelumnya akan khasiat obat
Organization – Centre for Health
tradisional tersebut. Development. Kobe, Japan.02.
Traditional Medicine Growing Needs
and Potential.
PENUTUP
CDC. 1992. "1993 Revised Classification
Kesimpulan System for HIV Infection and Expanded
Penggunaan obat tradisional pada penderita Surveillance Case Definition for AIDS
Among Adolescents and Adults". CDC.
HIV/AIDS sebagai supportive treatment sangat
Chou, R., L. H. Huffman, R. Fu, et al.,
minim dilakukan. Penggunaannyapun dengan “Screening for HIV: A Review of the
alasan untuk coba-coba dan tidak berkelanjutan. Evidence for the U.S. Preventive
Services Task Force,” Annals of Internal
Pengunaan obat tradisional berupa buah-buahan, Medicine, Vol. 143, No. 1, 2005, pp. 55-
jahe, jeruk nipis, obat herbal China, supplement. 73.
Minimnya penggunaan obat tradisional karena Hawkins, T., “Appearance-Related Side Effects
of HIV-1 Treatment,” AIDS Patient
informasi penggunaan ARV telah secara massif Care and STDs, Vol. 20, No. 1, 2006,
didapatkan serta akses untuk mendapatkan ARV pp. 6-18. doi:10.1089/apc.2006.20.6
sudah semakin gampang diperoleh. Hogg, R. S., K. V. Heath, B. Yip, et al.,
“Improved Survival among HIV-
Infected Individuals Following Initiation
Saran of Antiretroviral Therapy,” The Journal
Respon dalam penelitian ini mayoritas adalah of the American Medical Association,
Vol. 279, No. 6, 1998, pp. 450-454.
petugas penjangkau dari PKBI Sulawesi Utara doi:10.1001/jama.279.6.450
yang kesehariaanya intens ke layanan kesehatan Liu, J. P., “The Use of Herbal Medicines in
untuk mengajak kelompoknya melakukan Early Drug Development for the
Treatment of HIV Infections and
pemeriksaan HIV. Sehingga respon senantiasa AIDS,” Expert Opinion on
mendapatkan informasi layanan kesehatan Investigational Drugs, Vol. 16, No. 9,
2007, pp. 1355-1364.
modern seperti penggunaan ARV sebagai solusi doi:10.1517/13543784.16.9.1355
satu-satunya untuk penderita HIV/AIDS. Oleh Mocroft, A., S. Vella, T. L. Benfield, et al.,
karena itu, penelitian kepada kelompok “Changing Patterns of Mortality across
Europe in Patients Infected with HIV-1.
penderita HIV/AIDS yang memiliki EuroSIDA Study Group,” Lancet, Vol.
keterbatasan akses layanan kesehatan akan bisa 352, No. 9142, 1998, pp. 1725-1730.
doi:10.1016/S0140-6736(98)03201-2
lebih mendapatkan informasi yang beragam.
Monforte, A. d’Arminio., A. C. Lepri, G. Rezza,
et al., “Insights into the Reasons for
DAFTAR PUSTAKA Discontinuation of the First Highly
Active Antiretroviral Therapy (HAART)
Bodeker, G., C.K. Ong, C. Grundy, G. Burford,
Regimen in a Cohort of Antiretroviral
dan K. Shein. 2005. Global Atlas of
Naive Patients. I. CO. N. A. Study
Group. Italian Cohort of Antiretroviral-
Naive 14, No. 5,
Patients,” 2000, pp.
Aids, Vol. 499-507.
Jurnal KESMAS, Vol. 8, No. 7, November 2019

442
Palella, F. J. Jr., K. 89.
UU No. 36 Tahun 8e/58eb/4f
M.
Park, I. W., C. Han, 5c/9dde/dc
Delaney, A. 2009 tentang
X. Song, et 6b33/doacb
C. /0/rc52
Moorman, al., Kesehatan Vickers,
“Inhibition 07.pdf.
et al., (Accessed
of HIV-1 A., “Recent
“Declining 12
Morbidity Entry by
Advances: September
and Extracts
Derived Complementary 2014).
Mortality
among from Medicine,” World Health
Patients Traditional British Organizatio
with Chinese Medical n. 2010.
Advanced Medicinal Journal, Traditional
Human Herbal Vol. 321, Medicine in
Immunodef Plants,” No. 7272, ASEAN.In
iciency BMC 2000, pp. donesian
Virus Complemen 683-686 Traditional
Infection. tary and Medicine
Alternative Wang, J., W. Zou
HIV National
Medicine, and Y. Liu,
Outpatient Strategy
Vol. 9, “Use of
Study and Scope
2009, p. Traditional
Investigator of
29. Chinese
s,” The Cooperatio
doi:10.1186/ Medicine in
New n. WHO
1472-6882- HIV/AIDS
England Regional
9-29 in China,”
Journal of Office for
Journal of
Medicine, Rahman, Asep. South-East
Biomedical
Vol. 338, 2014. Asia
Science and
No. 13, Potensi (SEARO).
Engineering
1998, pp. Integrasi Bangkok
, Vol. 3, No.
853-860. Pengobatan Medical
8, 2010, pp.
doi:10.1 Tradisional Publisher
828-831.
056/NEJ Dalam doi:10.4236/
M19980 Sistem jbise.2010.3
3263381 Kesehatan 8111
301 di Provinsi
Sulawesi World Health
Pathak, Kalyani dan Organizatio
Ratna J. Utara.
Tesis. n. 2001.
Das. 2013. Traditional
Herbal Universitas
Sam medicine.
Medicine A
Rational Ratulangi –
Manado. from
Approach www.wpro.
in Health Sepkowitz KA. who.intinr/r
Care "AIDS--the donlyres/ad
System. first 20 dfe1
Internationa years". N.
l Journal of Engl. J.
Herbal Med. 2001;
Medicine. 344 (23):
ISSN: 1764–72
2321-2187.
Hal 86 –

Anda mungkin juga menyukai