SEJARAH
Disusun oleh:
Rachel Arini Partogi Hasiholan Sidauruk
Azzila Fernelia
Ikhsan Mauliddin
Kelas X MIPA 3
Obat antiretroviral (disingkat ARV) adalah pengobatan untuk perawatan infeksi oleh
retrovirus, terutama HIV. Kelas obat antiretroviral yang berbeda berjaman pada stadium
lingkaran kehidupan HIV yang berbeda. Kombinasi beberapa obat antiretroviral diketahui
sebagai terapi antiretroviral yang sangat aktif (HAART).
Pada tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan
rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru
meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena
hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat
antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV
terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini
memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43
persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Obat HIV, apabila ditemukan, penting untuk dibagikan secara gratis kepada para
penderita HIV/AIDS. Dengan demikian, penderita penyakit ini dapat hidup layaknya orang
sehat.
Hingga saat ini, obat HIV/AIDS yang baru ditemukan adalah ARV. Obat ARV bukan obat
penyembuh, melainkan terapi obat-obatan yang dapat meringankan dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Hal ini terjadi karena kemampuan HIV untuk menyembunyikan
instruksinya di dalam sel dimana obat tidak dapat mencapainya. Selama siklus hidup HIV,
HIV menggabungkan dirinya ke dalam DNA sel inangnya. Obat ARV ini hanya dapat
menekan virus HIV dan meningkatkan kekebalan tubuh untuk sementara, sedangkan
penderitanya memperoleh hidup yang setidaknya lebih panjang dan lebih baik daripada
penderita HIV yang sama sekali tidak mengalami pengobatan.
Dengan efek samping obat ARV yang banyak dan berpotensi parah, peneliti dan para
ahli masih mencari solusi dan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS, tanpa efek
samping yang parah. Apabila obat yang dapat menyembuhkan dan dapat melawan virus HIV
ditemukan, maka manfaat dari hasil penelitiannya adalah dapat digunakan untuk penelitian
lainnya, baik penelitian tingkat lanjut maupun yang lainnya.
Sementara untuk penyebaran obat ini, menurut kami sebaiknya dibagikan secara gratis
oleh Negara Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara dengan penderita HIV terbanyak
ketiga se-Asia Pasifik (2018) dan agar obat ini dapat terjangkau ke seluruh negeri. Selain itu,
kita tahu bahwa tingkat kemiskinan Indonesia tergolong tinggi sehingga apabila obat
dibagikan secara gratis, maka masyarakat menengah ke bawah bisa mendapatkan obat ini.
Dengan demikian, penderita HIV/AIDS memiliki potensi untuk hidup layaknya masyarakat
yang tidak terjangkit penyakit atau virus ini, serta mengurangi tingkat kematian akibat virus
ini.
B. Pendapat Secara Kontra
Virus HIV disalurkan melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan
ASI. Seks bebas adalah faktor utama penularan virus HIV dan penyakit AIDS. Penyakit
HIV/AIDS ini merusak sistem imunitas tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Untuk
melawannya, peneliti menemukan obat yang dapat meringankan penyakit ini dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi konsumennya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah,
sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. HIV tidak menular melalui udara, air, keringat,
air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.
HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam
tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi
HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita.
Obat penyembuh HIV/AIDS harus ditemukan, baik untuk alasan kesehatan maupun
penelitian, supaya penderitanya dapat menjalani hidup yang lebih panjang dan bermutu.
Sementara itu, untuk penyebaran, obat HIV/AIDS ini dapat disebarkan dengan gratis dengan
pertimbangan akibat-akibatnya, seperti penurunan moral masyarakat terutama remaja dan
generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/02/07/1911/ekonomi-
indonesia-triwulan-iv-2021-tumbuh-5-02-persen--y-on-y-.html
http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jhsp/article/download/175/133
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/HIV
Rumah123.com: https://artikel.rumah123.com/daftar-10-negara-dengan-penduduk-terbanyak-
di-dunia-indonesia-urutan-ke-berapa-76173
Alodokter: https://www.alodokter.com/hiv-aids