Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

SEJARAH

Disusun oleh:
Rachel Arini Partogi Hasiholan Sidauruk
Azzila Fernelia
Ikhsan Mauliddin

Kelas X MIPA 3

SMA NEGERI 2 DUMAI


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Virus imunodefisiensi manusia (dalam bahasa Inggris: human immunodeficiency virus;


sering disingkat HIV) adalah dua spesies lentivirus penyebab AIDS. Virus ini menyerang
manusia dan menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi. Jika virus ini terus menyerang tubuh, sistem pertahanan tubuh kita akan
semakin lemah. Tanpa pengobatan, seseorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11
tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam
tubuh akan menyebabkan penurunan sistem imun. Penyaluran virus HIV bisa melalui
penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja dengan
membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T
pembantu, Makrofaga, Sel dendritik.

Obat antiretroviral (disingkat ARV) adalah pengobatan untuk perawatan infeksi oleh
retrovirus, terutama HIV. Kelas obat antiretroviral yang berbeda berjaman pada stadium
lingkaran kehidupan HIV yang berbeda. Kombinasi beberapa obat antiretroviral diketahui
sebagai terapi antiretroviral yang sangat aktif (HAART).

Organisasi seperti National Institutes of Health Amerika Serikat merekomendasikan


penawaran perawatan antiretroviral untuk semua pasien dengan AIDS, tetapi, karena
kerumitan untuk memilih dan mengikuti sebuah aturan, adanya efek samping, dan
kepentingan untuk mencegah virus melawan perawatan ini, organisasi seperti itu
menekankan kepentingan pilihan pasien yang ikut serta dalam terapi dan
merekomendasikan menganalisis risiko dan potensi terhadap pasien tanpa gejala.

Pada tahun 2014, the Joint United Nation Program on HIV/AIDS (UNAIDS) memberikan
rapor merah kepada Indonesia sehubungan penanggulangan HIV/AIDS. Pasien baru
meningkat 47 persen sejak 2005. Kematian akibat AIDS di Indonesia masih tinggi, karena
hanya 8 persen Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mendapatkan pengobatan obat
antiretroviral (ARV). Indonesia adalah negara ketiga di dunia yang memiliki penderita HIV
terbanyak yaitu sebanyak 640.000 orang, setelah China dan India, karena ketiga negara ini
memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hanya saja prevalensi di Indonesia hanya 0,43
persen atau masih di bawah tingkat epidemi sebesar satu persen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:

1. Setujukah Anda jika obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS ditemukan?


2. Setujukah Anda jika Negara menyebarkan obat HIV/AIDS tersebut secara gratis?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan makalah ini yaitu:

1. Memberikan dan menjelaskan pendapat secara pro maupun kontra mengenai


apabila obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS ditemukan.
2. Memberikan dan menjelaskan pendapat secara pro maupun kontra mengenai
apabila Negara menyebarkan obat HIV/AIDS tersebut secara gratis.
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pendapat Secara Pro

Obat HIV, apabila ditemukan, penting untuk dibagikan secara gratis kepada para
penderita HIV/AIDS. Dengan demikian, penderita penyakit ini dapat hidup layaknya orang
sehat.

Hingga saat ini, obat HIV/AIDS yang baru ditemukan adalah ARV. Obat ARV bukan obat
penyembuh, melainkan terapi obat-obatan yang dapat meringankan dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Hal ini terjadi karena kemampuan HIV untuk menyembunyikan
instruksinya di dalam sel dimana obat tidak dapat mencapainya. Selama siklus hidup HIV,
HIV menggabungkan dirinya ke dalam DNA sel inangnya. Obat ARV ini hanya dapat
menekan virus HIV dan meningkatkan kekebalan tubuh untuk sementara, sedangkan
penderitanya memperoleh hidup yang setidaknya lebih panjang dan lebih baik daripada
penderita HIV yang sama sekali tidak mengalami pengobatan.

Dengan efek samping obat ARV yang banyak dan berpotensi parah, peneliti dan para
ahli masih mencari solusi dan obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS, tanpa efek
samping yang parah. Apabila obat yang dapat menyembuhkan dan dapat melawan virus HIV
ditemukan, maka manfaat dari hasil penelitiannya adalah dapat digunakan untuk penelitian
lainnya, baik penelitian tingkat lanjut maupun yang lainnya.

Sementara untuk penyebaran obat ini, menurut kami sebaiknya dibagikan secara gratis
oleh Negara Indonesia, mengingat Indonesia adalah negara dengan penderita HIV terbanyak
ketiga se-Asia Pasifik (2018) dan agar obat ini dapat terjangkau ke seluruh negeri. Selain itu,
kita tahu bahwa tingkat kemiskinan Indonesia tergolong tinggi sehingga apabila obat
dibagikan secara gratis, maka masyarakat menengah ke bawah bisa mendapatkan obat ini.
Dengan demikian, penderita HIV/AIDS memiliki potensi untuk hidup layaknya masyarakat
yang tidak terjangkit penyakit atau virus ini, serta mengurangi tingkat kematian akibat virus
ini.
B. Pendapat Secara Kontra

Virus HIV disalurkan melalui penyaluran Semen (reproduksi), Darah, cairan vagina, dan
ASI. Seks bebas adalah faktor utama penularan virus HIV dan penyakit AIDS. Penyakit
HIV/AIDS ini merusak sistem imunitas tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Untuk
melawannya, peneliti menemukan obat yang dapat meringankan penyakit ini dan
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bagi konsumennya.

Apabila obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS ditemukan, sebaiknya tidak


dibagikan secara gratis. Hal ini dilakukan untuk mengontrol tingkat seks bebas yang
sekarang ini masih tinggi. Apabila dilakukan, masyarakat terutama remaja akan berpikir jika
terinfeksi HIV hanya perlu mengonsumsi obatnya supaya sembuh. Dengan demikian, seks
bebas akan semakin marak dan tidak terkontrol. Jadi, menurut kami obat HIV/AIDS harus
ditemukan karena penting untuk memahami penyakit-penyakit tingkat lanjut yang
berhubungan dan penelitian-penelitian lainnya, tetapi penyebarannya secara gratis tidaklah
baik, terhitung dari akibat yang ditimbulkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dan
akibat lainnya seperti perusakan moral sebagai akibat potensial, overpopulasi penduduk,
dan tingginya angka kelahiran dibanding angka kematian.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah,
sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. HIV tidak menular melalui udara, air, keringat,
air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik.

HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan menetap di dalam
tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada metode pengobatan untuk mengatasi
HIV, tetapi ada obat yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita.

Obat penyembuh HIV/AIDS harus ditemukan, baik untuk alasan kesehatan maupun
penelitian, supaya penderitanya dapat menjalani hidup yang lebih panjang dan bermutu.
Sementara itu, untuk penyebaran, obat HIV/AIDS ini dapat disebarkan dengan gratis dengan
pertimbangan akibat-akibatnya, seperti penurunan moral masyarakat terutama remaja dan
generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/pressrelease/2022/02/07/1911/ekonomi-
indonesia-triwulan-iv-2021-tumbuh-5-02-persen--y-on-y-.html

http://jurnalfpk.uinsby.ac.id/index.php/jhsp/article/download/175/133

Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/HIV

Yayasan Spiritia: https://spiritia.or.id/artikel/detail/25

Rumah123.com: https://artikel.rumah123.com/daftar-10-negara-dengan-penduduk-terbanyak-
di-dunia-indonesia-urutan-ke-berapa-76173

Hello sehat: https://hellosehat.com/seks/hivaids/efek-samping-obat-arv-hiv/

Alodokter: https://www.alodokter.com/hiv-aids

Anda mungkin juga menyukai