PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yaitu penyakit
yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit ini
system), yaitu sistem pertahanan alami tubuh terhadap serangan organisme yang
dalam memerangi infeksi. Penyakit AIDS sampai saat ini masih menjadi ancaman
terbesar bagi kesehatan penduduk dunia. Proses penularan yang begitu cepat dan
belum ada yang bisa menahan laju perkembangan AIDS dalam tubuh.
AIDS merupakan penyakit baru dan unik yang ditemukan pertama kali tahun 1981 di
kalangan pria homoseksual Amerika Serikat. Kala itu ditemukan gejala pneumonia
yang disebabkan parasit yang disebut pneumocystis carinii. Ternyata gejala ini
disertai dengan penurunan berat badan. Barulah pada tahun 1983, para ilmuwan
menjawab misteri penyebab penyakit ini dan pada tahun 1986, WHO menetapkan
jumlah penderita AIDS semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kenyataan tersebut
tentunya menjadi sesuatu yang memprihatinkan bagi kita semua. Meskipun demikian,
1
masih banyak di antara kita yang kekurangan informasi mengenai penyakit yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah di atas maka dirumuskan tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut :
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini di susun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis
2
Secara teoritis makalah ini diharapkan dapat menambah wacana ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan konsep kualitas hidup paada penderita HIV.
menyebabkan
E. Prosedur Makalah
yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan
menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data teoritis
dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya
mengambil data melalui kegiatan membaca beragai literatur yang relevan dengan
tema makalah. Data tersebut dengan teknik analisis kegiatan mengeksposisikan data
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV
sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika
semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, maka sistem kekebalan tubuh akan
melemah, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. HIV tanpa pengobatan segera
dapat berkembang menjadi penyakit serius yang disebut AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome). AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017, 940.000 orang meninggal
karena HIV. Sekitar 36,9 juta orang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2017,
dengan 1,8 juta infeksi baru secara global pada tahun 2017. Diperkirakan lebih dari
30% infeksi HIV baru secara global terjadi di kalangan remaja antara usia 15 dan 25
tahun. Kedua adalah anak-anak yang terinfeksi saat lahir dan yang tumbuh dewasa
harus menghadapi status HIV-positif mereka. Gabungkan keduanya dan ada 5 juta
remaja yang hidup dengan HIV (WHO, 2017). Angka infeksi HIV baru 2017 di
4
kalangan remaja di Asia dan Pasifik menunjukkan bahwa 250.000 remaja hidup
dengan HIV dan AIDS. Sejak 2010, infeksi HIV baru telah turun sebesar 14%.
Kematian akibat HIV dan AIDS menurun sebesar 39% (UNAIDS, 2017).
tahun ke tahun dari 2005 hingga 2017. Ada 41.250 kasus HIV 2 di Indonesia pada
tahun 2016 dan 48.300 kasus tercatat per Desember 2017, data terakhir. Sementara
itu, Indonesia mencatat 10.146 kasus HIV pada 2016 dan 9.280 per Desember 2017,
data terakhir. Kelompok usia 25-49 tahun (69,2%) melaporkan tingkat infeksi HIV
tertinggi, diikuti oleh kelompok usia 20-24 tahun (16,7%), kelompok usia 50 tahun
(7,6%) , kelompok umur 15-15 tahun mengalami penurunan sebesar 19 tahun 4%,
dan umur <15 tahun mengalami penurunan sebesar 2,5%. Insiden AIDS telah
Penularan HIV dapat terjadi melalui beberapa faktor diantaranya kontak seksual,
homoseksual dan heteroseksual, melalui darah atau produk darah, oleh ibu yang
terinfeksi kepada bayi secara perinatal atau melalui Air Susu Ibu (ASI) maupun
Menurut WHO (2019), HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya
selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-
hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi,
5
Homoseksual adalah istlah yang diciptakan pada tahun 1869 oleh bidang psikiatri
di eropa yang mengacu pada suatu fenomena psikoseksual yang berkonotasi klinis
seseorang untuk melakukan perilaku seksual dengan sesame jenis. Disebut gay jika
secara emosional dan romantic dengan orang lain yang mempunyai jenis kelamin
zang berbeda dengan dirinya. Dalam kasus ini, aktivitas seksual dilakukan dengan
orang lain yang mempunyai jenis kelamin yang berbeda, seperti laki-laki dan dengan
Penularan seksual adalah cara utama penularan di seluruh dunia. Penularan secara
negara berkembang. Virus HIV ditemukan di dalam cairan semen,baik dalam sel
mononukleus yang terinfeksi maupun dalam cairan seminalis bebas sel. Virus HIV
ada pada cairan seminalis yang memiliki konsentrasi limfoit tinggi, seperti pada
HIV dapat ditularkan dengan mudah melalui trauma saat melakukan hubungan
6
Penularan virus HIV melalui darah dapat terjadi pada individu yang sering tukar-
menukar jarum suntik yang sudah terpapar HIV yang digunakan untuk menyuntik
obat-obatan terlarang dan penularan melalui produk darah, yaitu pada saat individu
transfusi dari darah yang tercemar virus tersebut akan mengalami infeksi.
Penularan HIV dari ibu kepada janin atau anak dapat terjadi sewaktu ibu hamil
ataupun sewaktu persalinan. Infeksi HIV dapat terjadi pada kehamilan di trimester
pertama dan kedua. Hal tersebut didasari dari temuan analisis virology atas janin yang
mengalami abortus. Namun, diperkirakan penularan maternal kepada janin atau bayi
terutama pada masa perinatal. Hal ini didasari saat identifikasi polymerase chain
reaction (PCR) pada bayi baru lahir negatif dan positif pada beberapa bulan
kemudian. Angka penularan HIV dari ibu kepada janin atau bayinya terjadi pada
dkk,2000). Walaupun jarang namun, penularan HIV melalui kolostrum dan Air Susu
Ibu (ASI) dapatterjadi maka dari itu ASI dari ibu yang terinfeksi sebaiknya tidak
petugas laboratorium dan orang lain yang bekerja dengan specimen atau bahan yang
terinfeksi HIV terutama saat menggunakan benda tajam. Infeksi HIV tersebut
menular melalui luka atau erosi yang ada pada pekerja yang bekerja dengan spesimen
HIV.
7
Diagnosis pada infeksi HIV dilakukan dengan dua metode yaitu metode pemeriksaan
a). Diagnosis klinikSejak tahun 1980 WHO telah berhasil mendefinisikan kasus
klinik dansistem stadium klinik untuk infeksi HIV. WHO telah mengeluarkan batasan
kasus infeksi HIV untuk tujuan pengawasan dan merubah klasifikasi stadium klinik
yang berhubungan dengan infeksi HIV pada dewasa dan anak. Pedoman ini meliputi
kriteria diagnosa klinik yang patut diduga pada penyakit berat HIV untuk
Keadaan Umum
Kehilangan berat badan > 10% dari berat badan dasar
Demam (terus menerus atau intermiten, temperatur oral > 37,50C)
lebih dari satu bulan
Diare (terus menerus atau intermiten) yang lebih dari satu bulan
Limfadenofati meluas
Kulit
PPE* dan kulit kering yang luas merupakan dugaan kuat infeksi HIV.
Beberapa kelainan seperti kutil genital (genital warts), folikulitis dan
psoriasis
sering terjadi pada ODHA tapi tidak selalu terkait dengan HIV
Infeksi
Infeksi jamur Kandidosis oral*
Dermatitis seboroik
Kandidosis vagina kambuhan
Infeksi viral Herpes zoster (berulang/melibatkan lebih dari satu
dermatom)*
Herpes genital (kambuhan)
Moluskum kontagiosum
Kondiloma
Gangguan Batuk lebih dari satu bulan
8
Pernafasan Sesak nafas
TB
Pnemoni kambuhan
Sinusitis kronis atau berulang
Gejala Nyeri kepala yang semakin parah (terus menerus dan tidak
Neurologis jelas
penyebabnya)
Kejang demam
Menurunnya fungsi kognitif
* Keadaan tersebut merupakan dugaan kuat terhadap infeksi HIV
[Sumber : Dep Kes, 2007]
dibagi
digunakan untuk memperkuat hasil reaktif dari test krining . Uji yang
persentase CD4+ dan CD8+ T-limfosit absolute. Uji ini sekarang tidak
9
Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang diduga telah terinfeksi
HIV. ELISA dengan hasil reaktif (positif) harus diulang dengan sampel
darah yang sama, dan hasilnya dikonfirmasikan dengan Western Blot atau
negatif palsu dapat terjadi pada orang-orang yang terinfeksi HIV-1 tetapi
gejala dari sindrom retroviral yang akut. Positif palsu dapat terjadi pada
dan transfer maternal imunoglobulin G (IgG) antibodi anak baru lahir dari
ibu yang terinfeksi HIV-1. Oleh karena itu hasil positif ELISA pada
seorang anak usia kurang dari 18 bulan harus di konfirmasi melalui uji
Rapid test
10
dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil rapid tes dan semua hasil
rapid tes reaktif harus dikonfirmasi dengan Western blot atau IFA.
Western blot
rapid tes sebagai hasil yang benar-benar positif. Uji Western blot
konfirmasi pada hasil skrining berulang (ELISA atau rapid tes). Hasil
negative Western blot menunjukkan bahwa hasil positif ELISA atau rapid
tes dinyatakan sebagai hasil positif palsu dan pasien tidak mempunyai
Uji ini sederhana untuk dilakukan dan waktu yang dibutuhkan lebih
sedikit dan sedikit lebih mahal dari uji Western blot. Antibodi Ig dilabel
11
dianggap hasil positif (reaktif), yang menunjukkan keberadaan antibodi
HIV-1.
Tes virologi untuk diagnosis infeksi HIV-1 meliputi kultur virus, tes
untuk menemukan asam nukleat HIV-1 seperti DNA arau RNA HIV-1 dan
test untuk komponen virus (seperti uji untuk protein kapsid virus (antigen
p24)).
Kultur HIV
HIV dapat dibiakkan dari limfosit darah tepi, titer virus lebih tinggi
dalam plasma dan sel darah tepi penderita AIDS. Pertumbuhan virus
12
virus. Menemukan RNA virus atau DNA proviral yang banyak dilakukan
untuk diagnosis pada anak usia kurang dari 18 bulan. Karena asam nuklet
virus mungkin berada dalam jumlah yang sangat banyak dalam sampel.
Protein virus p24 berada dalam bentuk terikat dengan antibodi p24
atau dalam keadaan bebas dalam aliran darah indivudu yang terinfeksi
HIV-1. Pada umumnya uji antigen p24 jarang digunakan dibanding teknik
Ketika HIV masuk ke dalam tubuh, virus ini akan merusak sistem kekebalan
tubuh, berikut dengan sel darah putih yang berperan penting dalam sistem imun.
Semakin banyaknya darah putih yang dihancurkan, maka sistem kekebalan tubuh
Hal yang perlu ditegaskan, HIV ini bisa menular dari satu orang ke orang lain.
13
Tips Sederhana Mencegah HIV
Meski tergolong sebagai penyakit yang bisa mematikan, tapi setidaknya penularan
HIV bisa dicegah. Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
Health, dan sumber lainnya, penularan HIV dapat dicegah dengan abcde :
A (Abstinence)
Bagi yang belum menikah, tidak melakukan hubungan seks di luar nikah
B (Be Faithful)
Bersikaplah saling setia kepada satu pasangan seks. Hindari perilaku berganti-
C (Condom)
Gunakan kondom yang baru tiap berhubungan seks, baik melalui vagina
pelumas yang berbahan dasar air. Hindari kondom dengan pelumas yang
D (Drug No)
E (Education)
14
Pemberian informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan,
masyarakat.
Bagi Anda yang berisiko tinggi terinfeksi HIV tetapi terkonfirmasi negatif, dokter
dapat memberikan obat pre-exposure prophylaxis (PrEP). Pada pria, prosedur sunat
juga dinilai dapat mengurangi risiko infeksi HIV. Jika Anda didiagnosis positif HIV,
beri tahu pasangan Anda agar ia juga menjalani tes HIV. Bila Anda didiagnosis HIV
selanjutnya, perencanaan persalinan, dan cara untuk mencegah penularan HIV dari
ibu ke janin.
Salah satu upaya darurat ketika Anda menduga baru terpapar virus HIV (misalnya
karena berhubungan seks dengan penderita HIV) adalah dengan berkonsultasi dengan
dokter terkait hal tersebut. Dokter akan meresepkan obat post-exposure prophylaxis
(PEP). Obat PEP adalah kombinasi tiga obat antiretroviral yang bertujuan untuk
mencegah perkembangan infeksi HIV. Obat ini harus mulai dikonsumsi maksimal 72
jam setelah terpapar HIV. Dalam satu resep, obat ini harus dikonsumsi selama 28
hari.
Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis
obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut
antiretroviral (ARV).
15
ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk
menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Selama
mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4
untuk menilai respons pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan
tiap 3–6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal pengobatan,
lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan. Dengan begitu, infeksi virus
HIV tidak dapat menyebabkan gangguan pada system imun. Selain itu, menurut
laman informasi HIV.gov, pengidap HIV/AIDS yang rutin minum obat ARV
memiliki risiko sangat rendah untuk menularkan penyakit HIV secara seksual pada
Berikut ini berbagai golongan obat antiretroviral yang biasanya digunakan dalam
pengobatan HIV:
Obat INSTIs adalah obat yang menghentikan aksi integrase. Integrase adalah enzim
virus HIV yang digunakan untuk menginfeksi sel T dengan memasukkan DNA HIV
Obat integrase inhibitor biasanya diberikan pertama kali sejak seseorang didiagnosis
tertular HIV.
Obat ini diberikan karena diyakini cukup ampuh untuk mencegah jumlah virus
16
Bictegravir (tidak ada obat tunggalnya, tapi tersedia dalam kombinasi obat)
Dolutegravir
Elvitegravir (tidak tersedia sebagai obat yang berdiri sendiri, tetapi tersedia
Raltegravir
NRTI adalah salah satu golongan obat antiretroviral yang digunakan dalam
Lebih spesifiknya, NRTI bekerja dengan cara menghalangi enzim HIV untuk
bereplikasi. Biasanya, virus HIV akan memasuki sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sel-
Setelah virus HIV memasuki sel CD4, virus mulai menggandakan atau
memperbanyak diri. Normalnya, sel sehat akan mengubah materi genetik dari DNA
ke RNA.
Namun, virus HIV yang masuk ke dalam tubuh akan mengubah materi genetik
menjadi kebalikannya, yakni dari RNA menjadi DNA. Proses ini disebut transkripsi
Cara kerja obat NRTI yaitu dengan mencegah enzim reverse transcriptase virus
menyalin RNA menjadi DNA. Tanpa adanya DNA, HIV dan AIDS tidak dapat
memperbanyak diri.
17
Obat NRTI untuk HIV dan AIDS biasanya terdiri dari 2-3 kombinasi obat bertikut
Cytochrome P4503A adalah enzim dalam organ hati yang membantu beberapa fungsi
tubuh. Enzim ini dapat memecah atau obat-obatan yang masuk ke dalam tubuh.
Cara pengobatan dengan CYP3A yakni meningkatkan fungsi kadar obat HIV serta
obat non-HIV lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Alhasil, efek pengobatan pun
Cobicistat (Tybost)
Ritonavir (Norvir)
Obat cobicistat yang diminum tunggal atau tanpa campuran obat lain tidak mampu
bekerja sebagai anti-HIV yang maksimal. Maka dari itu, ia selalu dipasangkan dengan
Obat ritonavir pada dasarnya dapat bekerja sebagai antiretroviral bila digunakan
sendiri.
18
Namun, ketika diminum sendiri, kedua obat tersebut harus digunakan dalam dosis
yang cukup tinggi. Itu sebabnya, keduanya sering digabung agar pengobatan HIV dan
Protease inhibitor adalah salah satu obat HIV dan AIDS yang bekerja dengan cara
Untuk bisa menyalin virus di dalam tubuh, HIV membutuhkan enzim protease. Jadi,
ketika protease diikat oleh obat protease inhibitor, virus HIV tidak akan bisa
Hal ini berguna untuk mengurangi jumlah virus HIV yang bisa menginfeksi lebih
Obat-obatan PI yang digunakan untuk mengobati HIV dan AIDS antara lain sebagai
berikut:
Atazanavir
Darunavir
Fosamprenavir
Ritonavir
Tipranavir
19
Protease inhibitor hampir selalu digunakan bersamaan dengan cobicistat atau
Sebetulnya obat PI dapat diberikan sebagai obat tunggal, tetapi dokter selalu
5. Entry inhibitors
HIV dan AIDS memasuki sel T yang sehat. Namun, obat ini jarang digunakan
Ada 3 jenis obat entry inhibitor yang juga dapat membantu meredakan HIV dan
AIDS.
Fusion inhibitor
Fusion inhibitor adalah jenis obat lain yang termasuk dalam terapi HIV. HIV
Nah, fusion inhibitor bekerja menghalangi virus HIV dan AIDS memasuki sel T
inang. Ini karena fusion inhibitor mencegah virus HIV untuk memperbanyak diri.
Hanya satu inhibitor fusi yang saat ini tersedia, yaitu enfuvirtide (Fuzeon).
Post-attachment inhibitors
Ibalizumab-uiyk (Trogarzo) adalah obat yang termasuk dalam jenis post attachment
inhibitor. Obat ini sudah digunakan di Amerika melalui beberapa penelitian yang
20
Obat ini bekerja dengan cara mencegah virus berkembang bertambah banyak
sekaligus mencegah HIV memasuki sel tertentu yang dapat mengacaukan sistem
kekebalan tubuh.
Agar cara pengobatan HIV dan AIDS lebih optimal, obat ini harus digunakan dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengubah diri sehingga mudah melakukan mutasi bila suatu kondisi tidak
manusia. HIV masuk ke dalam pembuluh darah melalui “pintu masuk” berupa luka
pada tubuh, kemudian menyerang sel-sel kekebalan tubuh sehingga sistem pertahanan
terbukti dapat menularkan adalah HIV yang terdapat di darah, air mani, dan cairan
21
serviks atau vagina. HIV menular melalui “pintu masuk” berupa luka, luka borok, dan
tahun tertular HIV, penderita mulai menunjukkan gejala bermacam penyakit yang
disebabkan oleh rendahnya daya tahan tubuh sehingga ia menderita penyakit AIDS
keturunan, tetapi penyakit ini diperoleh akibat terinfeksi HIV. Dalam tubuh manusia,
terdapat sel-sel darah putih yang berfungsi melawan dan membunuh kuman atau bibit
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika seseorang terserang virus HIV, sel-sel
darah putih dihancurkan oleh virus tersebut sehingga tidak mampu lagi melawan
B. Saran
Setelah penulis memaparkan kesimpulan di atas yang sudah penulis susun dalam
makalah ini, penulis ingin menyampaikan saran kepada pembaca makalah ini.
penyebaran HIV adalah berperilaku yang bertanggung jawab baik bagi diri kita
sendiri maupun orang lain, dan berperilaku sesuai dengan tuntutan norma agama
22
tentang HIV/AIDS adalah cara lain untuk melindungi teman, keluarga, dan
referensi yang terkait dengan judul makalah di atas agar isi dan hasilnya lebih
23
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, Tarmudi B. dan Ahmad Rithaudin. 2011. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan untuk SMA, MA, dan SMK Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Centers for Disease Control and Prevention (2020). HIV Basics. About HIV.
Centers for Disease Control and Prevention (2020). HIV Basics. About HIV.
U.S. Department of Health & Human Services (2020). HIV Basics. What Are HIV
and AIDS?
24