Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini
adalah HIV / AIDS dan petunjuk pencegahan HIV / AIDS. Dalam penyelesaian makalah
ini, penulisan banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu
Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan tentang HIV / AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit
berbahaya tersebut. Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah,
semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho dari Allah
Makasar, Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
B. Penyebaran HIV/AIDS
C. Penyebab penyebaran HIV/AIDS
D. Bahaya HIV/AIDS
E. Upaya pencegahan dan penularan HIV/AIDS
F. Penatalaksanaan pasien HIV/AIDS
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual dan penggunaan jarum suntik yang sering dikaitkan dengan kesehatan
tentang HIV dan AIDS ataupun kurangnya akses untuk mendapatkan layanan
kurang harus menjadi perhatian utama karena hal ini akan memicu munculnya
terhadap kondisi penderita HIV dan AIDS, yang terpenting untuk diperhatikan
adalah bahwa dengan ketidaktahuaan masyarakat, membuat test HIV dan AIDS
penyakit kulit yang tidak kunjung sembuh, mengalami penurunan berat badan
secara drastic yang belum pernah dialami dalam riwayat kesehatannya, terkena
sakit flu dan terjadi dalam jangka waktu panjang serta berulang, dan untuk
laboratorium akan menghasilkan data apakah penderita positif HIV atau tidak,
(gay), pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik, penerima transfusi
darah terutama pasien yang berpenyakit darah seperti hemofilia, bayi- bayi yang
orang tuanya menderita AIDS (Willy F. Pasuhuk, 2000). Penularan HIV dapat
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, maupun oral), trasfusi darah, jarum
suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
(Wulandari, 2013).
Berdasarkan data Ditjen PP & PL Kemenkes RI tahun 2014, kasus HIV dan
AIDS di Indonesia dalam triwulan bulan Juli sampai dengan September tercatat
kasus HIV 7.335, kasus sedangkan kasus AIDS 176 kasus. Estimasi dan
proyeksi jumlah Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) menurut populasi
peningkatan dari 190.349 kasus pada tahun 2011 menjadi 279.276 kasus di
tahun 2016 (Kemenkes RI, 2013). Prevalensi kasus HIV menurut WHO (2015)
menunjukkan, jumlah orang dengan HIV berjumlah 17.325 jiwa dan AIDS
tercatat berjumlah 1.238 jiwa. Setiap hari sekitar 6.300 orang terinveksi HIV, 700
orang pada anak-anak berusia dibawah 15 tahun, sekitar 5.500 infeksi pada
orang remaja/dewasa muda berusia 15 tahun keatas, yaitu 47% wanita, 39%
remaja usia 15-24 tahun (WHO: 2013). Berdasarkan data WHO 2013, sekitar
95% orang terinfeksi HIV adalah dari negara berkembang. Negara Indonesia
jumlah HIV mengalami peningkatan sejak tahun 2006 sampai 2013. Profil
kesehatan tahun 2013 menyebutkan, jumlah kumulatif infeksi HIV yang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan
bagaimana masalah yang diteliti. Adapun rumusan masalah dari makalah ini
adalah :
1. Pengertian HIV/AIDS ?
2. Penyebaran HIV/AIDS ?
4. Bahaya HIV/AIDS ?
C. Tujuan penulisan
adalah:
D. Manfaat
Adapun manfaat yang ingin penulis capai adalah untuk memberikan informasi
kepada para pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda
menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit
AIDS.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV/AIDS
Meliput AIDS”, virus HIV adalah retrovirus yang termasuk dalam family
lentivirus, yaitu virus yang dapat berkembang biak dalam darah manusia.
salah satu jenis sel darah putih (limfosit / sel-sel T4) yang bertugas
(Bruner & Suddarth, 2002). Secara struktural morfologinya, virus HIV sangat
kecil sama halnya dengan virus-virus lain, bentuk virus HIV terdiri atas
Dan pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA atau ribonucleic acid.
Bedanya virus HIV dengan virus lain, HIV dapat memproduksi selnya
sendiri dalam cairan darah manusia, yaitu pada sel darah putih. Sel-sel darah
putih yang biasanya dapat melawan segala virus, lain halnya dengan virus
HIV, virus ini justru dapat memproduksi sel sendiri untuk merusak sel darah
putih (Harahap, 2008: 42). HIV dapat menyebabkan sistem imun mengalami
manusia menjadi lemah atau tidak memiliki kekuatan pada tubuhnya, maka
pada saat inilah berbagai penyakit yang dibawa virus, kuman dan bakteri
virus ini tetap ada seumur hidup, bahkan dengan pengobatan yang efektif
dan infeksi akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus (HIV).
tahun. Sedangkan Herlianto (1995: 13), dalam bukunya “AIDS dan Perilaku
bahwa, nama AIDS sendiri pertama kali digunakan oleh Don Amstrong,
kepala bagian penyakit infeksi di New York. Dan beberapa gejala klinis pada
b. Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus.
Albicans.
itu adanya stigma yaitu reaksi sosial terhadap pasien HIV/AIDS yang jelek
juga menjadi permasalahan bagi penderita. Stigma ini muncul karena virus ini
B. Penyebaran HIV/AIDS
di sub-Sahara Afrika pada abad kedua puluh tepatnya tahun 1959. Virus ini
antara pertengahan dan akhir tahun 70-an. Dari beberapa negara yang telah
Zambia pada tahun 1999 bisa berharap hidup hingga usia rata-rata 47,6
negara itu hanya bisa hidup hingga mencapai umur rata-rata 32,7 tahun
(Harahap, 2000).
tahun 1986, Direktur Jenderal WHO, Hatta dan Mahlin mengatakan bahwa
“AIDS telah mengetok Asia”. Dari seluruh Asia, pada bulan Februari 1991
pada tahun 1987 dari seorang turis asing berkebangsaan Belanda yang
Indonesia pada tahun 1987, sebenarnya AIDS sudah ada di Indonesia pada
tahun 1983 (Muninjaya, 1999: 6). Penelitian juga dilakukan oleh Dokter
waria penghuni Taman Lawang Jakarta dengan cara meneliti darah pada
memperhatikan sifat AIDS yang seperti gunung es, di mana satu orang
2007 terdapat 27 juta infeksi baru dan 2 juta kematian akibat HIV/AIDS.
dilaporkan tambahan kasus HIV sebanyak 8.624 dan AIDS sebanyak 2845,
jadi jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan dari 1 Januari sampai dengan 31
HIV, dan sebanyak 1.983 kasus baru AIDS. Dari sekian jumlah tersebut,
meninggal dunia karena virus HIV pada tahun 2005. Jumlah itu meningkat
menjadi 110.000 jiwa pada tahun 2012. Dari data tersebut tampak ancaman
Lebih parah lagi, banyak sekali pemahaman salah terkait HIV/AIDS. Padahal
resiko itu
dengan catatan bagi mereka yang suka melakukan promiskuitas (seks bebas
terakhir menyatakan bahwa kini 86% penularan virus HIV/AIDS justru melalui
kehamilan/kelahiran. Ini terjadi pada saat bayi berada dalam kandungan, saat
bayi yang lahir dari ibu penderita HIV akan terinfeksi pula (perinatal).
Perempuan yang terinfeksi HIV dapat menularkan virusnya pada anak yang
khususnya pelacuran dan seks bebas (Warta, UI, 1995). Maka dari itu
penyakit AIDS, salah satu penyebab utamanya ialah berawal dari hubungan
D. Bahaya HIV/AIDS
hysteria”. HIV/AIDS dalam kasus ini juga disebut penyakit terminal, yaitu
penyakit yang sudah tidak ada harapan sembuh terutama bagi mereka yang
selalu dijatuhkan vonis mati. Penderita AIDS akan mengalami krisis afeksi
pada diri, keluarga, dan orang yang dicintainya maupun pada masyarakat
(Hawari, 1999).
Permasalahan yang biasa muncul pada penderita HIV/AIDS selain
tidak bermoral. Kalau sudah demikian risiko bunuh diri para penderita
HIV/AIDS pun cukup tinggi. Dan tidak jarang pula para dokter dan petugas
diperhatikan juga gejala-gejala non spesifik dari penyakit AIDS yaitu yang
disebut ARC (AIDS Related Complex) yang berlangsung lebih dari 3 bulan,
dengan ciri-ciri, berat badan turun lebih dari 10%, demam lebih dari 38
derajat celcius, berkeringat di malam hari tanpa sebab, diare kronis lebih dari
1 bulan, muncul bercak putih pada lidah, pembesaran kelenjar getah bening,
buku, bahkan pamlet atau stiker tentang bahaya HIV/AIDS dan cara-cara
ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada individu, keluarga, dan
mana secara rinci tertuang pada bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1, No.1 yang
yang ditimbulkannya.
populasi kunci, yaitu kelompok yang berisiko atau rentan terkena infeksi, lalu
HIV, diakses pada tanggal 9 November 2013). Selain itu untuk upaya
manusia yang merata dan bermutu dalam penanggulangan HIV dan AIDS
populasi kunci, kelompok yang berisiko atau rentan terkena infeksi, lalu
melangkah pada orang-orang yang berhubungan seksual dengan banyak
yang bersifat kuratif untuk menangani infeksi HIV. Walau demikian, terdapat
kesempatan bagi sistem imun, terutama CD4 untuk dapat diproduksi dalam
HIV
ke dalam nucleus
TDF tidak boleh dimulai jika CCT (creatine clearance test) <
dan gagal ginjal. AZT tidak boleh digunakan bila Hb <10g/dL sebelum
terapi. Kombinasi 3 dosis tetap (KDT) yang umum tersedia:
TDF+3TC+EFV.
Keadaan ini dapat timbul pada masa awal penggunaan ARV, dan akan
4. Follow Up Terapi
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah ini adalah:
tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS
2. Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada
awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas,
B. Saran
Seperti yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya bahwa HIV/AIDS
kekebalan tubuh kita dalam melaan segala penyakit. Untuk menghindari hal
b. Memiliki prinsip hidup yang kuat untuk berkata “TIDAK” terhadap segala
AIDS adalah penyakit berbahaya yang sampai saat ini belum di temukan
obatnya. Penyakit AIDS di sebabkan oleh jarum suntik dan seks bebas yang di
Jadi apa bila kita ingin aman dari AIDS kita sebaiknya :
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai Penerbit FKUI