Disusun oleh :
Kelompok 4 Kelas 1 Reguler C
1. Fuji Fazla Rahmatika ( P07120123117 )
2. Gustiara Dwi Yindriani ( P07120123087 )
3. Irfa Hestianda ( P07120123093 )
4. Meetha Laura ( P07120123101 )
5. Muhammad Aris Munandar ( P07120123103 )
6. Nisa Ulhikmah ( P07120123113 )
7. Putra Valenza ( P07120123118 )
8. Seva Dellia ( P07120123132 )
9. Shaelida Fitrisa Almy ( P07120123153 )
10. Shella Nabila Putri ( P07120123134 )
11. Zailina Fahmi ( P07120123153 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas kehendak-
Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas tentang HIV/AIDS
yang merupakan penyakit mematikan yang belum ada obatnya hingga sekarang.
Dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen yang mengampu, yang telah memberikan tugas ini, kepada kami,
sehingga pengetahuan kami bertambah mengenai penyakit HIV/AIDS.
Semoga dengan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan tentang HIV/AIDS. Sehingga kita semua dapat terhindar dari penyakit
berbahaya tersebut. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempunaan tugas ini. Semoga tugas ini bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain itu, sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat
menyembuhkan penderita dari penyakit ini. Obat yang ada hanya berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan virus dan memperpanjang masa hidup
penderita. Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakukan diagnosa dini
terhadap penyakit ini karena penyakit ini merupakan penyakit yang tidak
menunjukkan gejala pada bulan-bulan pertama padahal pada masa tersebut
penderita sudah dapat menularkan penyakit HIV/AIDS ini kepada orang lain.
B. Rumusan Masalah
1
2
C. Tujuan
Gambar HIV
3
4
oleh virus tersebut. Infeksi HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh akan
semakin lemah. Keadaan ini akan membuat orang mudah diserang beberapa
jenis penyakit (sindrom) yang kemungkinan tidak mempengaruhi orang
dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Penyakit tersebut disebut sebagai
infeksi oportunistik.
Gambaran umum hubungan antara multiplikasi HIV dan jumlah CD4 pada
infeksi HIV yang tidak diobati.
AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Pada umumnya AIDS
berujung pada kematian. HIV merupakan retrovirus yang mempunyai materi
genetik RNA. Tidak semua virus RNA merupakan retrovirus, misalnya
seperti virus campak atau virus flu merupakan virus RNA tetapi bukan
retrovirus. Yang menjadi ciri khas retrovirus adalah proses replikasi dilakukan
mundur (backward replication). HIV disebut retrovirus karena
kemampuannya merubah RNA menjadi DNA, yang merupakan proses
terbalik dari apa yang biasanya terjadi di dalam sel (biasanya, DNA dirubah
menjadi RNA oleh inti sel untuk menyampaikan perintah kepada bagian sel
lainnya). Bila virus masuk ke dalam tubuh penderita (sel hospes) maka RNA
virus diubah menjadi DNA oleh enzim reverse transcriptase yang dimiliki
oleh HIV. DNA pro-virus tersebut kemudian diintegrasikan ke dalam sel
hospes dan selanjutnya diprogramkan untuk membentuk gen virus.
Sistem imun manusia dibagi menjadi dua yaitu sistem imun spesifik dan
sistem imun non spesifik. Virus HIV menyerang sistem imun spesifik yaitu
sistem imun selular khususnya adalah T helper CD4. Sel T helper CD4 adalah
sel T yang telah disintesis dari kelenjar timus dan akan terbawa sirkulasi darah
6
AIDS adalah penyakit hubungan seksual (PHS). Hal ini berarti penyakit
tersebut didapatkan melalui hubungan seksual yang tidak terlindung dengan
seseorang yang terinfeksi. Juga dapat didapatkan dari kontak darah dengan
darah bersama orang yang terinfeksi. HIV menginfeksi sel-sel darah putih.
Kebanyakan sel-sel darah putih ditemukan dalam dua jenis cairan tubuh yang
penting : darah dan semen (cairan tempat hidupnya sperma dan sel-sel darah
putih). Tetapi banyak juga terdapat HIV yang menginfeksi sel-sel darah putih
dalam cairan vagina (termasuk darah menstruasi) dan air susu ibu (ASI) dari
orang yang terinfeksi HIV. HIV dapat menyebar ketika darah, semen, atau
cairan vagina dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain. Hal ini
dapat terjadi dengan empat cara yang mendasar yaitu :
10
11
A. Kesimpulan
4. Ada tiga tahap yang terjadi dalam penularan AIDS yaitu Tahap Dini (
fase akut ), Tahap Menengah ( fase kronik ), Tahap Akhir ( fase krisis ).
B. Saran
15
16
dan kualitas hidup aspek social serta berguna bagi mahasiswa. Saran-saran
tersebut meliputi:
18