HIV/AIDS
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
NIM : PBB220072
KELAS : M22B
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK BAUBAU
KATA PENGANTAR
Sebelumnya saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada saya , sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat memenuhi kewajiban saya dalam tugas mata
kuliah. Adapun harapan saya, semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita
semua.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….2
C. Tujuan………………………………………………………………………...3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………..4
A. Pengertian HIV……………………………………………………………….
1.Agent……………………………………………………………………….
2.Pejamu………………….…………………………………………………..
3.Lingkungan…………………………..……………………………………..
C. Transmisi HIV/AIDS…………………………….……………………………..
D. Pencegahan HIV/AIDS……………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Diperkirakan 35 juta (33.2 - 37,2 juta) orang di dunia hidup dengan HIV pada tahun
2013, termasuk 2,1 juta [1,9 – 2,4 juta] orang dan 240000 [210 000 -
280000] anak baru terinfeksi HIV. Pada tahun 2013, sebanyak 1,5 juta [1,4 – 1,7
juta] orang meninggal karena AIDS di seluruh dunia. Jumlah tersebut cenderung
menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Di Asia dan Pasifik, diperkirakan sekitar
4,8 juta [4,1 – 5,5 juta] orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2013 termasuk
350000 [250 000 - 510000] orang infeksi HIV baru. Ahli kesehatan masyarakat di
Indonesia menyatakan bahwa di Asia dan Pasifik, jumlah infeksi HIV baru
cenderung menurun sekitar 6% di wilayah ini, kecuali untuk Indonesia yang
mengalami kenaikan 48% sejak tahun 2005
Di Indonesia, prevalensi HIV pada kelompok usia muda (15 - 49 tahun)
diperkirakan sekitar 0,27% diantara 237.500.000 pada tahun 2012 (Depkes,
Matematika Model Epidemi HIV di Indonesia 2008-2014). Penyebab utama epidemi
HIV/AIDS di Indonesia adalah perilaku seksual yang beresiko (Unsafe sexual
behavior) dan perilaku berbagi alat suntik pada pengguna narkoba suntik (Penasun)
(1,2).
Namun,di dua provinsi yaitu PapuadanPapuaBarat (tanah Papua), prevalensi
HIV-nya sedikit lebih tinggi dari prevalensi HIV nasional, sekitar 2,4% di antara
populasi umum. Jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan di Indonesia
meningkat 10 kali pada tahun 2006 – 2011 (Depkes, Laporan Akhir Tahun Situasi
HIV dan AIDS di Indonesia, 2006 dan 2011)[3]. Berdasarkan laporan dirjen P2PL,
Kemenkes RI, adanya trend peningkatan signifikan kasus HIV baru dari tahun 2012
ke tahun 2013, mencapai 50 % dari tahun sebelumnya. Peningkatan kasus HIV juga
sangat signifikan, mencapai lebih dari 100 %, pada tahun 2009 ke tahun 2010 (lihat
gambar 10).
PEMBAHASAN
A.Pengertian HIV
Manusia
virus HIV (Netrovirus)
Lingkungan
1.Agent
Virus HIV termasuk Netrovirus yang sangat mudah mengalami mutasi sehingga
sulit untuk menemukan obat yang dapat membunuh, virus tersebut. Daya penularan
pengidap HIV tergantung pada sejumlah virus yang ada di dalam darahnya, semakin
tinggi/semakin banyak virus dalam darahnya semakin tinggi daya penularannya
sehingga penyakitnya juga semakin parah. Virus HIV atau virus AIDS, sebagaimana
virus lainnya sebenarnya sangat lemah dan mudah mati di luar tubuh. Virus akan
mati bila dipanaskan sampai temperatur 60° selama 30 menit, dan lebih cepat dengan
mendidihkan air. Seperti kebanyakan virus lain, virus AIDS ini dapat dihancurkan
dengan detergen yang dikonsentrasikan dan dapat dinonaktifkan dengan radiasi yang
digunakan untuk mensterilkan peralatan medis atau peralatan lain[8].
2.Pejamu
Host pada HIV adalah manusia. Virus berkembang biak di tubuh manusia
dengan cepat dan hidup di aliran darah, cairan semen, dan cairan vagina. Air susu ibu
yang terinfeksi HIV juga rentan mengandung virus ini. Daya tahan tubuh ODHA
(orang dengan HIV-AIDS) harus selalu dijaga dengan makanan yang sehat dan
mengkonsumsi obat Anti retroviral untuk memperlambat perkembangan virus HIV di
dalam tubuh Host. Mereka bisa sehat layaknya host yang tidak mengidap HIV
dengan pengobatan teratur. Psikologis host juga harus tetap terjaga, mereka butuh
diperhatikan dan disayangi, hidup tanpa stigma dan diskriminasi masih merupakan
pekerjaan rumah besar bagi masyarakat Indonesia (lihat penjelasan Host dan
Environment juga di bab 10 IMS).
3.Lingkungan
Lingkungan biologis sosial, ekonomi, budaya dan agama sangat menentukan
penyebaran AIDS. Lingkungan biologis adanya riwayat ulkus genitalis, Herpes
Simpleks dan STS (Serum Test for Sypphilis) yang positif
akan meningkatkan prevalensi HIV karena luka-luka ini menjadi tempat masuknya
HIV.
Faktor sosial, ekonomi, budaya dan agama secara bersama-sama atau sendiri-
sendiri sangat berpengaruhterhadap perilaku seksual masyarakat. Bila semua faktor
ini menimbulkan permissiveness di kalangan kelompok seksual aktif, maka mereka
sudah ke dalam keadaan promiskuitas.
Triad Epidemiologi penyakit HIV/AIDS :
Agen : Virus HIV Host : Manusia
Lingkungan:lingkungan sosial, budaya dan agama
4. AIDS
a. Pada tahap ini, penderita positif menderita AIDS.
b. Sistem kekebalan tubuh semakin turun.
c. Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistis) menyebabkan
kondisi penderita semakin parah.
C.TransmisiHIV/AIDS
A.Kesimpulan
HIV/AIDSadalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus,
yaitu virus yang menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome). AIDS adalah tahap lanjut dari infeksi HIV yang
menyebabkan beberapa infeksi lainnya. Virus akan memperburuk sistem
kekebalan tubuh, dan penderita HIV/AIDS akan berakhir dengan
kematian dalam waktu 5-10 tahun kemudian jika tanpa pengobatan yang
cukup. Umumnya, Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat masuk
ke dalam tubuh melalui tiga cara, yaitu dengan(1) hubungan seksual
(vaginal, anal dan oral seks), (2) penggunaan jarum yang tidak steril atau
terkontaminasi dengan HIV, di fasilitas kesehatan, pengguna narkoba
suntik atau tato/tindik (3) penularan dari ibu yang terinfeksi HIV ke janin
yang ada dalam rahim, yang dikenal sebagai penularan HIV dari Ibu ke
anak (Mother to Child HIV Transmission/MTCT).
B.Saran
Makalah ini dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca dapat
mengetahui tentang HIV/AIDS. Makalah yang dibuat oleh penulis jauh dari kata
sempurna maka penulis meminta saran dari pembaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
12. National Institues of Health U.S. Department of Health and Human Services.
(2013). The Relationship Between the Human Immunodeficiency Virus and
the Acquired Immunodeficiency Syndrome.
http://www.niaid.nih.gov/topics/HIVAIDS/Understanding/howHIVCausesAID
S/ Pages/relationshipHIVAIDS.aspx
13. The Naked Scientists. The Science of HIV & AIDS in the UK.
http://www.thenakedscientists.com/HTML/articles/article/25yearsofhivaidsinth
eu k/14. AVERTing HIV and AIDS. (2014). Can You Get HIV From.
http://www.avert.org/can-you-get-hiv.htm
15. The U.S. Department of Health & Human Services. (2014). HOW DO YOU
GET HIV OR AIDS? http://www.aids.gov/hiv-aids-basics/hiv-aids-101/how-
you-get- hiv-aids/
16. Chin, J. (Editor), I.N. Kandun (Ed. Penerjemah), Manual Pemberantasan
Penyakit Menular. 2000, Infomedika: Jakarta.