Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“MENGANALISIS BAHAYA HIV”

DISUSUN OLEH :
Pembimbing : Joko Murdiyanto, S.Pd
Kelas : XI MIPA 4
Kelompok :1
Nama :
1. Hesti Elsa Pramaudita (13)
2. Lutfi Robiatul Adawiyah (18)
3. Miffa An’Umillah Efrilliani (20)
4. Qory Aina Intan W.S (30)

SMA NEGERI 3 PEMALANG


Tahun Pelajaran 2020/2021
Jl. Mochtar No. 3 Kebondalem Kab. Pemalang
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pemalang, 23 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Penyebab Munculnya HIV dan AIDS 3
B. Cara Penularan HIV 3
C. Bahaya HIV Bagi Penderita 4
D. Cara Penyembuhan Penyakit HIV 6
BAB III PENUTUPAN 8
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual dan penggunaan jarum suntik yang sering dikaitkan dengan kesehatan reproduksi
terutama kelompok perempuan. Kerentanan perempuan dan remaja putri untuk tertular
umumnya karena kurangnya pengetahuan dan informasi tentang HIV dan AIDS ataupun
kurangnya akses untuk mendapatkan layanan pencegahan HIV (Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan RI, 2008).
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh dan biasanya menyerang sel CD4 (Cluster of Differentiation 4) sehingga
mengakibatkan penurunan sistem pertahanan tubuh. Kecepatan produksi HIV berkaitan
dengan status kesehatan orang yang terjangkit infeksi tersebut. HIV umumnya
ditransmisikan melalui hubungan seksual, darah, air mani, dan sekresi vagina.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala klinis
yang merupakan hasil akhir dari infeksi HIV dan menandakan infeksi HIV yang sudah
berlangsung lama. Replikasi virus yang terus berlangsung mengakibatkan semakin
beratnya kerusakan sistem kekebalan tubuh dan kerentanan terhadap Infeksi. Infeksi yang
timbul sebagai akibat dari gangguan sistem imun dinamakan Infeksi Oportunistik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab munculnya penyakit HIV?
2. Bagaimana cara penularan HIV?
3. Apa saja bahaya HIV bagi penderita?
4. Bagaimana cara meyembukan penyakit HIV?

C. Tujuan
1. Mengetahui penyebab munculnya penyakit HIV
2. Mengetahui cara penularan HIV
3. Mengetahui bahaya HIV bagi penderita

1
4. Mengetahui cara – cara menyembuhkan penyakit HIV

D. Manfaat
Makalah hasil penelitian ini diharapkan akan berguna bagi masyarakat umum agar
lebih mengetahui tentang penyakit HIV sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam tindakan pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Dapat menambah pengetahuan dan
wawasan penulis dari penelitian yang dilakukan penulis dengan cara mengaplikasikan
ilmu dan teori dalam pembahasan masalah mengenai gambaran pengetahuan tentang
HIV/AIDS di Kabupaten Pemalang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Munculnya HIV dan AIDS


AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). HIV yang masuk
ke dalam tubuh akan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah
putih yang melawan infeksi. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah
pula sistem kekebalan tubuh seseorang.

B. Cara Penularan HIV


Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara,
antara lain:
 Hubungan seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui
vagina maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular
melalui seks oral. Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila
terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau
sariawan.
 Berbagi jarum suntik. Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV,
adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya
menggunakan jarum suntik bersama saat membuat tato, atau saat menggunakan
NAPZA suntik.
 Transfusi darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah
dari penderita HIV.
Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke
janin yang dikandungnya. Penularan virus HIV pada anak juga dapat terjadi pada proses
melahirkan, atau melalui air susu ibu saat proses menyusui.
Perlu diketahui, HIV tidak menyebar melalui kontak kulit seperti berjabat tangan
atau berpelukan dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah,
kecuali bila penderita mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di
mulut.

3
C. Bahaya HIV Bagi Penderita
Kondisi kesehatan menjadi hal yang paling diperhatikan dari penderita HIV
AIDS. Meskipun hingga saat ini obat untuk penyakit ini belum ditemukan, maka
sebenarnya jenis obat tertentu dikembangkan untuk menjaga kondisi penderita. Dibawah
ini adalah beberapa macam bahaya HIV AIDS dari aspek kesehatan.

1. Infeksi TBC (Tuberkolosis)


Salah satu penyebab kematian terbesar dari penderita HIV AIDS adalah
penyakit TBC atau tuberkolosis. Penyakit ini bisa diderita oleh penderita HIV AIDS
karena terkena infeksi dari bakteri tuberkolosis. Tubuh penderita akan mengalami
demam, batuk berdarah, lemah dan kekurangan daya untuk melakukan aktifitas
ringan. Ini adalah jenis infeksi yang paling banyak ditemukan dari penderita HIV
AIDS.

2. Tipes
Tipes mudah menyerang penderita HIV AIDS. Penyakit ini disebabkan
karena infeksi dari bakteri Salmonella yang tinggal di dalam air atau makanan yang
kurang bersih. Kondisi penyakit ini memang sangat umum tapi pada penderita HIV
AIDS maka penyakit bisa berkembang lebih cepat dan menyebabkan infeksi yang
lebih parah. Beberapa gejala tipes yang sering ditemukan adalah sakit
perut, diare, demam, batuk, mual, dan muntah. Perawatan diperlukan untuk penderita
HIV AIDS apabila sudah terkena penyakit ini.

3. Infeksi Herpes
Penyakit herpes memang sangat umum tapi pada penderita HIV AIDS maka
kondisi penyakit ini bisa menjadi lebih parah. Virus akan tinggal dalam tubuh
penderita sehingga ketika sistem kekebalan tubuh lemah maka infeksi dapat
menyerang kapan saja. Infeksi ditunjukkan pada herpes yang muncul pada kulit dan
alat kelamin. Namun penderita HIV AIDS bisa menghadapi kondisi yang serius bila
virus sudah menyerang bagian mata, paru-paru, jantung dan saluran pencernaan.

4
4. Radang Kulit
Radang kulit adalah salah satu infeksi yang sangat umum untuk penderita HIV
AIDS. Kulit mereka menjadi sangat sensitif sehingga mudah terkena infeksi virus
candida. Penyakit ini menyebabkan infeksi yang serius pada bagian selaput lendir,
lidah, tenggorokan dan vagina. Penyakit ini bisa sangat menyakitkan terutama jika
virus sudah menginfeksi bagian dalam tubuh.

5. eningitis (Radang Selaput Otak)


Meningitis menjadi ancaman bahaya yang sangat serius untuk penderita HIV
AIDS. Peradangan akan terjadi pada bagian selaput dan cairan yang berada di bagian
sum-sum tulang belakang dan juga otak. Infeksi ini dapat menyebabkan pusing
dan sakit kepala yang sangat hebat. Seringkali penderita HIV AIDS tidak dapat
tertolong karena infeksi meningitis.

6. Kanker
Penderita HIV AIDS juga menghadapi resiko terkena penyakit kanker. Penyakit
ini bisa menyerang tubuh karena infeksi dari berbagai bakteri dan virus yang terus
berkembang dalam tubuh dan berbagai organ dalam tubuh. Salah satu jenis kanker
yang sangat aktif pada penderita HIV AIDS adalah sarkoma Kaposi (penyakit kanker
yang muncul pada bagian pembuluh darah. Penyakit ini ditandai dengan perubahan
warna kulit menjadi ungu, merah atau merah muda. Penyakit ini juga akan menyerang
organ lain sepeti paru-paru dan semua saluran pencernaan.

7. Penyakit Neurologis
Semua jenis penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf menjadi
ancaman bagi penderita HIV AIDS. Penyakit ini ditandai dengan melemahnya sistem
saraf karena infeksi bakteri dan virus dalam tubuh penderita. Beberapa tanda awal
dari penyakit ini adalah seperti lupa ingatan, cemas, tidak bisa berjalan dan perubahan
kondisi mental. Bahkan beberapa penderita juga bisa mengalami penyakit demensia.

5
8. Gagal Ginjal
Penderita HIV AIDS juga mudah terkena penyakit yang terjadi karena infeksi
bakteri atau peradangan pada organ ginjal. Penyakit ginjal ini dapat menyebabkan
penderita mengalami gangguan pada sistem kemih. Terkadang penyakit ini juga
ditemukan pada penderita HIV yang masuk dalam fase sedang atau fase
pengembangkan virus dalam tubuh.

D. Cara Meyembukan Penyakit HIV


Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada
jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut
antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus
HIV untuk menggandakan diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Beberapa jenis obat ARV, antara lain:
 Efavirenz
 Etravirine
 Nevirapine
 Lamivudin
 Zidovudin
Pengobatan HIV juga bisa digunakan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke
bayi. Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan
sel CD4 untuk menilai respons pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan
dilakukan tiap 3-6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA dilakukan sejak awal
pengobatan, dilanjutkan tiap 3-4 bulan selama masa pengobatan.
Pasien harus segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis menderita HIV, agar
perkembangan virus HIV dapat dikendalikan. Menunda pengobatan hanya akan membuat
virus terus merusak sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penderita HIV
terserang AIDS. Selain itu, penting bagi pasien untuk mengonsumsi ARV sesuai petunjuk
dokter. Melewatkan konsumsi obat akan membuat virus HIV berkembang lebih cepat dan
memperburuk kondisi pasien.

6
Bila pasien melewatkan jadwal konsumsi obat, segera minum begitu ingat, dan
tetap ikuti jadwal berikutnya. Namun bila dosis yang terlewat cukup banyak, segera
bicarakan dengan dokter. Dokter dapat mengganti resep atau dosis obat sesuai kondisi
pasien saat itu.
Pengobatan HIV perlu dilakukan secara bertahap dan berlangsung dalam durasi
yang cukup lama. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk memiliki asuransi
kesehatan saat berobat. Dengan begitu, Anda tidak perlu memikirkan biaya pengobatan
dan proses pengobatan bisa lebih optimal.

7
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
HIV/AIDS menjadi masalah serius karena bukan hanya merupakan masalah
kesehatan atau persoalan pembangunan, tetapi juga masalah ekonomi, sosial, dan
lain-lain. Berdasarkan sifat dan efeknya, sangatlah unik karena AIDS mematikan
kelompok yang paling produktif dan paling efektif secara reproduksi dalam
masyarakat, yang kemudian berdampak pada mengurangi produktivitas dan kapasitas
dari masyarakat. Dampak yang ditimbulkan AIDS terhadap masyarakat dapat bersifat
permanen atau setidaknya berjangka sangat panjang. AIDS secara sosial tidak terlihat
(invisible) meski demikian kerusakan yang ditimbulkannya sangatlah nyata.
HIV/AIDS karena sifatnya yang sangat mematikan sehingga menimbulkan rasa malu
dan pengucilan dari masyarakat yang kemudian akan mengiring pada bentuk-bentuk
pembungkaman, penolakan, stigma, dan diskriminasi pada hampir semua sendi
kehidupan. Hampir semua orang yang diduga terinfeksi AIDS tidak memiliki akses
terhadap tes HIV, inilah yang membuat usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan
menjadi sangat rumit. Program pencegahan penyebaran HIV/AIDS harus segera
dilaksanakan, tak terkecuali area Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan.
B. Saran
Masa depan bangsa ini harus segera diselamatkan caranya adalah dengan
mendidik dan membimbing generasi muda secara intensif agar mereka mampu
menjadi motor penggerak kemajuan dan mendorong perubahan kearah yang lebih
dinamis, progesif dan produktif. Dengan demikian diharapkan kedepannya bangsa ini
mampu bersaing dengan negara lainnya. Agar mencapai impian tersebut remaja
Indonesia harus tumbuh secara positif dan kontruktif, serta sebisa mungkin dijauhkan
dari telibat kenakalan remaja. Inialah tantangan riil yang kita hadapi sebagai guru dan
orang tua. Sudah sedemikian lama fenomena maraknya kenakalan remaja ini
dibiarkan begitu saja, seolah hanya di tangani dengan asal-asalan. Pemerintahan
sebagai pemengang utama kebijakan juga dapat menjalankan perannya, yaitu
membuat undang undang pendidikan, undang undang teknologi komunikasi (yang
mengatur tayangan yang layak di akses di internet, televisi, dan media massa), serta

8
membangun aparat kepolisian yang kuat. Dengan permasalahan remaja yang terkena
HIV DAN AIDS dikalangan masyarakat diakibatkan pergaulan bebas remaja yang
tidak terpantau, dengan sebab itupenulis berharap ada pengawasan dari orang yang
bertanggung jawab.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/hiv-aids/pengobatan
https://www.klikdokter.com/penyakit/hiv
https://hot.liputan6.com/read/4387218/gejala-hiv-penyebab-dan-cara-mengobatinya-yang-tepat
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3627363/bisakah-penderita-hivaids-sembuh
https://www.klikdokter.com/penyakit/hiv#:~:text=Semua%20orang%20berisiko%20terinfeksi%2
0HIV,pasangan%20yang%20memiliki%20penyakit%20kelamin

10

Anda mungkin juga menyukai