Anda di halaman 1dari 9

UTS METODELOGI PENELITIAN

TAHUN AKADEMIK 2020-2021


1. Kenapa perlu dilakukan penelitian? Jelaskan!

2. Sebutkan unsur metode penelitian yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian?
3. Apa yang dimaksud dengan hipotesis, dan berilah contoh hipotesis dalam bidang
akuntansi atau manajemen?
4. Bagaimana cara anda melakukan perumusan hipotesis?
5. Pada pertemuan sebelumnya, Anda membahas tentang Penelitian Kepustakaan (library
research), Penelitian Lapangan (field research), Laboratorium research. Jelaskan
secara detail dari 3 jenis metode penelitian diatas...
6. Rancanglah proposal penelitian berdasarkan judul yang paling diminati oleh Anda.
Gambarkan dalam bentuk diskripsi mengenai Judul, Rumusan Masalah, Teori-teori,
Hipotesis serta Metode Penelitian yang digunakan dalam rancangan proposal Anda!

Dikerjakan, dikumpulkan sesuai jam pertemuan kuliah !

Nama: Lailatul kurnia


NIM. : 1801010

Jawaban
1. untuk mengetahui, dan membanduingkan antara data yang dihasilkan dari penelitian dengan
fakta yang terjadi di masyarakat. Dan Memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat.
Memeberikan jawaban dan solusi yang tepat bagi masyarakat.

2. Unsur - unsur metode penelitian

 Unsur metode ilmiah.


 dan merumuskan masalah.
 Observasi.
 hipotesis.
 dan melakukan eksperimen.
 dan menganalisis data.
 kesimpulan.
 dan pengulangan.

3. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah berdasarkan teori dan fakta.
Hipotesis bersifat teoritis dan masih perlu diuji kebenaran melalui data yang diperoleh.
Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut
mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu
fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas.
Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah
benar-benar akan terjadi atau tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut
menambah probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang
diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan
saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari
prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode
yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan
eksperimen untuk dapat dilakukan.
hipotesis penelitian melalui contoh riset dengan topik tertentu. Perlu di ingat, riset yang
dipaparkan ini hanyalah contoh saja untuk kepentingan pembelajaran. Kita ambil contoh
penelitian di Indonesia tentang ”Tingkat keaktifan mahasiswa di luar kelas dan indeks prestasi
mahasiswa (IPK)”.
Riset seperti itu tentu terdengar luas cakupannya, tapi lumrah dilakukan. Kita akan melihat
apakah mahasiswa yang aktif di luar kelas, misalnya menjadi pengurus organisasi di jurusan,
ikut unit kegiatan mahasiswa, atau ikut kepanitiaan kampus memiliki IPK yang lebih tinggi
dibanding mereka yang tidak aktif atau cuma belajar di kelas saja.
Seperti apa contoh hipotesis yang bisa dirumuskan? Mudah saja. Sebagai peneliti, kita bisa
merumuskan hipotesis sebagai berikut: ”Mahasiswa yang aktif berorganisasi di kampusnya
memiliki IPK lebih tinggi ketimbang mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi”.
Perlu digarisbawahi di sini bahwa semua hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti disebut
dengan hipotesis kerja (Hk). Hipotesis di atas adalah hipotesis kerja. Untuk dapat diuji secara
statistik, diperlukan hipotesis pembanding, disebut juga H0 (hipotesis nol).
Apa itu hipotesis pembanding? Hipotesis pembanding adalah hipotesis yang diadakan secara
semena-mena untuk membandingkan hipotesis kerja. Hipotesis pembanding ini sebenarnya
tidak ada, namun dalam proses penelitian sosial diperlukan karena hipotesis pembanding ini lah
yang nantinya diuji.
H0 selalu merupakan formulasi terbalik dari Hk. Melihat kembali Hk yang sudah dipaparkan di
atas, maka H0 yang bisa dirumuskan adalah ”tidak ada perbedaan IPK antara mahasiswa yang
aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi”.
Setelah H0 dirumuskan, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini adalah uji hipotesis nol.
Pengujan hipotesis merupakan bagian dari proses analisis data penelitian. Jika hasil analisis
menunjukkan H0 ditolak, maka Hk diterima.

4. . melakukan perumusan hipotesis?


a. Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-
variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif.
b. Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan penelitian lewat berfikir induktif.
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji
secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang dicari atau ingin dipelajari. Hipotesis
adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Oleh karena
itu, perumusan hipotesis menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian

5. Penelitian kepustakaan adalah studi yang mempelajari berbagai buku referensi serta hasil
penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti
Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk
memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.
Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk
memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.

6. Tingkat kepuasaan pelayanan di apotek segarsona

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan farmasi di Apotek

Segarsona.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan farmasi di Apotek

Segarsona

1.4 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

1.4.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penulis melakukan observasi tentang tingkat

kepuasan pelayanan di apotek dan menyusun kuesioner yang kemudian disebarkan kepada

responden yang menjadi sampel untuk memperoleh data. Selanjutnya data yang terkumpul di

analisis untuk dibuat kesimpulan dari hasil penelitian.

1.4.2 Keterbatasan Penelitian


Peneliti tidak bertanya kepada responden lebih rinci, tetapi peneliti hanya mengamati

jawaban yang sudah terisi pada kuesioner dan kejujuran responden tidak dapat dikendalikan.

1.4.3 Definisi Istilah

Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian

oleh apoteker. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah

mengucapkan sumpah jabatan apoteker, mereka yang berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di

Indonesia sebagaiapoteker.

Pelayanan kefarmasian adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung

profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkankualitas hidup

pasien. Pelayanan kefarmasian merupakan proses kolaboratif yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang

berhubungan dengan kesehatan (Situmorang, 2000).

Kepuasan pelanggan merupakan reaksi emosional terhadap kualitas pelayanan

yang dirasakan dan kualitas pelayanan yang dirasakan merupakan pendapat

menyeluruh atau sikap yang berhubungan dengan keutamaan pelayanan. Dengan

kata lain kepuasan pelanggan adalah kualitas pelayanan yang dipandang dari

kepentinganpelanggan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan

2.1.1 DefinisiKepuasan

Kepuasan pelanggan merupakan reaksi emosional terhadap kualitas pelayanan yang

dirasakan dan kualitas pelayanan yang dirasakan merupakan pendapat menyeluruh atau sikap

yang berhubungan dengan keutamaan pelayanan. Dengan kata lain kepuasan pelanggan adalah

kualitas pelayanan yang dipandang dari kepentingan pelanggan.

2.1.2 Konsep Kepuasan

Perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan telah semakin besar

bagi setiap organisasi bisnis dan nirlaba, eksekutif bisnis, dan juga bagi para birokrat dan

politisi. Persaingan yang semakin ketat, di mana semakin banyak produsen yang terlibat dalam

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan setiap perusahaan harus

menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan komitmennya

terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relations

release. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk

yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama

pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi.

Tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

harapan. Dalam konteks kepuasan pelanggan umumnya harapan merupakan perkiraan atau

keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya. Tingkat kepuasan yang diperoleh
para pelanggan sangat berkaitan erat dengan standar kualitas barang/jasa yang mereka

nikmati. Sikap kepuasan bersifat subjektif, namun dapat diukur melalui indeks kepuasan

pelanggan masyarakat.

Kepuasan pelanggan dibangun atas dasar beberapa prinsip yang digunakan untuk

menilai suatu organisasi dalam beberapa pelayanan: tangibles (berwujud), realibility

(keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (kepastian), empathy (empati).

Pelayanan yang baik terhadap pelanggan merupakan salah satu bentuk tanggung jawab

perusahaan. Namun, tidak sedikit dari perusahaan yang belum memberikan pelayanan yang

baik terhadap pelanggannya. Hal ini disebabkan oleh:

1. Tidak mengetahui apa yang diharapkan pelanggan

Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan kurang dalam melakukan riset pelanggan

sehingga perusahaan tidak mengetahui apa yang sebenarnya para pelanggan harapkan.

2. Kurangnya saran dari para pelanggan

Terkadang pelanggan juga hanya mementingkan kepentingannya dengan menginginkan

pelayanan yang baik namun tidak memberi saran kepada perusahaan mengenai apa yang

diharuskan oleh perusahaan tersebut sehingga perusahaan tidak bisa memperbaiki

pelayanannya kepada para pelanggan.

3.Kurang fokus dalam membangun relasi denganpelanggan

Hal ini bisa dikarenakan perusahaan hanya memikirkan untuk mencari pelanggan baru

tanpa memperhatikan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan lamanya sehingga

perusahaan hanya memprioritaskan pelanggan barunya saja.


4. Kurang memperhatikan terhadap standarpelayanan

Karena terlalu mengarah kepada pencarian pelanggan baru, perusahaan terkadang

sampai tidak memperhatikan bagaimana standar pelayanan yang baik yang seharusnya

diberikan kepada pelanggannya.

5. Kurangnya sarana dan prasaranapendukung

Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam pelayanan terhadap pelanggan ini

membuat pelayanan menjadi terlihat biasa saja tanpa keunikan atau kesan tersendiri bagi

pelanggannya.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan perusahaan kurang memberikan pelayanan

yang baik terhadap pelanggannya. Padahal sebenarnya hal-hal tersebut bisa diatasi apabila

perusahaan lebih memperhatikan kebutuhan pelanggannya. Ada 5 prinsip utama yang harus

dijalankan agar costumer menjadi sangat puas (delight customer) atau setidaknya terpenuhi

ekspektasinya.

1. Memahami customer

Customer adalah manusia yang harus dikelola keinginannya. Memahami customer

merupakan langkah pertama yang terpenting. Apabila anda berhasil memahami kebutuhannya

maka langkah selanjutnya akan merasa mudah dan membuat anda senang

2 Membuat customer mengerti semua layanan perusahaan anda Customer yang

sudah datang ke perusahaan anda dipastikan telah memiliki kepercayaan dengan produk/layanan

yang disediakan. Atau setidaknya mereka telah mendengar berita positif tentang perusahaan anda.
Buatlah mereka mengetahui secara lengkap dan jelas mengenai semua produk/layanan yang

perusahaan anda miliki. Jangan biarkan mereka pulang dengan informasi yang tidak lengkap atau

bahkan salah persepsi.

Anda mungkin juga menyukai