KLASIFIKASI.
2. Apa metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mencapai tujuannya?
Jawab:
Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah regresi linier
berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS 20 for windows. Selain itu,
teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling
dimana sampel dipilih atas kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria-kriteria pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah pekerja pada bagian pengelolaan keuangan dan
pekerja yang lebih dari satu tahun.
EVALUASI / KRITIK.
2. Apa saja konsep – konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini dan
seberapa baik konsep – konsep tersebut didefinisikan dan / atau dioperasionalkan?
Jawab:
Konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengertian akuntansi,
pemanfaatan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan
kualitas laporan keuangan. Konsep-konsep ini didefinisikan dan dioperasionalkan
dalam penelitian. Misalnya, pemahaman akuntansi diartikan sebagai kemampuan
untuk memahami proses akuntansi serta prinsip dan standar penyusunan laporan
keuangan. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai sejauh
mana suatu organisasi menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
mendukung pengambilan keputusan. Sistem pengendalian internal didefinisikan
sebagai kebijakan dan prosedur yang dimiliki organisasi untuk memastikan
keakuratan dan keandalan pelaporan keuangan. Kualitas laporan keuangan
didefinisikan sebagai sejauh mana laporan keuangan memberikan informasi yang
relevan dan andal kepada penggunanya. Operasionalisasi konsep-konsep tersebut
dilakukan melalui penggunaan kuesioner untuk mengumpulkan data dari pegawai
bagian keuangan suatu instansi pemerintah daerah. Secara keseluruhan, konsep-
konsep yang digunakan dalam penelitian ini telah didefinisikan dengan baik dan
dioperasionalkan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang variabel-
variabel yang diteliti.
3. Jika penelitian ini menguji hipotesis, apa saja hipotesisnya? Jika dalam pengujian
hipotesis terdapat variabel independen dan dependen, apakah dimungkinkan
adanya endogenetiy problem?
Jawab:
Penelitian ini memang menguji hipotesis. Hipotesis yang diuji dalam penelitian
ini adalah:
1) Pemahaman akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan.
2) Pemanfaatan sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan.
3) Sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan.
Dalam analisisnya digunakan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel independen mempunyai
pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan keuangan.
Terkait endogenitas, tidak menutup kemungkinan permasalahan endogenitas akan
muncul pada penelitian ini. Endogenitas terjadi ketika terdapat korelasi antara
variabel independen dan error term dalam model regresi. Hal ini dapat
menyebabkan estimasi koefisien menjadi bias dan tidak konsisten. Namun peneliti
tidak menyebutkan langkah spesifik apa yang dilakukan untuk mengatasi
endogenitas dalam penelitian ini.
5. Apa asumsi dan justifikasi yang dibuat oleh peneliti dalam memilih variabel-
variabel penelitian? Cukup kuatkah justifikasi tersebut?
Jawab:
Peneliti dalam penelitian ini membuat beberapa asumsi dan justifikasi dalam
pemilihan variabel penelitian. Asumsi yang dilakukan peneliti adalah pemahaman
akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian
internal merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas laporan
keuangan. Para peneliti membenarkan asumsi tersebut dengan mengutip
penelitian-penelitian sebelumnya yang menunjukkan adanya hubungan positif
antara variabel-variabel tersebut dengan kualitas laporan keuangan. Peneliti juga
membenarkan pilihan variabelnya dengan menyatakan bahwa variabel tersebut
umum digunakan pada penelitian sebelumnya mengenai kualitas pelaporan
keuangan.
Secara keseluruhan, pembenaran yang diberikan oleh peneliti cukup untuk
mendukung pilihan variabel mereka. Para peneliti telah memberikan alasan yang
jelas mengapa mereka percaya variabel-variabel ini penting dan mengutip
penelitian sebelumnya untuk mendukung klaim mereka. Namun, penting untuk
dicatat bahwa validitas asumsi dan pembenaran ini bergantung pada konteks
penelitian dan mungkin tidak dapat diterapkan di semua situasi. Oleh karena itu,
penting untuk mempertimbangkan konteks spesifik penelitian ketika
mengevaluasi asumsi dan pembenaran yang dibuat oleh peneliti.
2. Apa usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan validitas internal
dan eksternal? Apakah menurut saudara usaha tersebut masih bisa ditingkatkan?
Jawab:
Para peneliti dalam penelitian ini melakukan beberapa upaya untuk
memaksimalkan validitas internal dan eksternal. Untuk memaksimalkan validitas
internal, peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih
responden yang memenuhi kriteria tertentu, yang sesuai untuk memastikan bahwa
sampel mewakili populasi yang diminati. Para peneliti juga menggunakan
instrumen yang andal dan valid untuk mengukur variabel yang diminati, yang
penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat
diandalkan.
Untuk memaksimalkan validitas eksternal, peneliti menggunakan desain survei
untuk mengumpulkan data dari sampel sebanyak 60 responden, yang sesuai untuk
menggeneralisasi temuan pada populasi yang diminati. Peneliti juga
menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis, yang
cocok untuk menguji hubungan antar variabel dan menguji hipotesis.
Namun, masih ada beberapa cara yang bisa dilakukan para peneliti untuk lebih
memaksimalkan validitas internal dan eksternal. Misalnya, peneliti dapat
menggunakan ukuran sampel yang lebih besar untuk meningkatkan kemampuan
generalisasi temuannya. Para peneliti juga dapat menggunakan desain
longitudinal untuk menguji hubungan antar variabel dari waktu ke waktu, yang
akan meningkatkan validitas internal penelitian.
Kesimpulannya, meskipun para peneliti berupaya memaksimalkan validitas
internal dan eksternal, masih ada cara untuk meningkatkan validitas penelitian
lebih lanjut.
4. Bagaimana data dikumpulkan, apa saja bias yang mungkin terjadi dan bagaimana
usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk meminimalisir bias dalam pengumpulan
data? Apakah usaha tersebut bisa ditingkatkan?
Jawab:
Peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan
kuesioner. Meskipun kuesioner adalah cara yang umum dan efisien untuk
mengumpulkan data, ada beberapa bias yang mungkin terjadi, seperti bias
keinginan sosial, bias respons, dan bias seleksi.
Untuk meminimalisir bias keinginan sosial, para peneliti meyakinkan responden
bahwa tanggapan mereka akan dirahasiakan dan anonim. Para peneliti juga
menggunakan instrumen yang andal dan valid untuk mengukur variabel yang
diminati, yang penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat
dan dapat diandalkan.
Untuk meminimalisir bias tanggapan, peneliti menggunakan bahasa yang jelas
dan ringkas dalam kuesioner serta memberikan petunjuk kepada responden
tentang cara mengisi kuesioner. Para peneliti juga melakukan uji coba kuesioner
untuk memastikan bahwa pertanyaan tersebut mudah dipahami dan relevan
dengan tujuan penelitian.
Untuk meminimalisir bias seleksi, peneliti menggunakan purposive sampling
untuk memilih responden yang memenuhi kriteria tertentu. Para peneliti juga
memberikan informasi mengenai tujuan penelitian dan pentingnya penelitian
kepada responden untuk mendorong partisipasi.
Meskipun para peneliti berupaya meminimalisir bias dalam pengumpulan data,
masih ada cara untuk meminimalisir bias lebih lanjut. Misalnya, para peneliti
dapat menggunakan pendekatan metode campuran untuk mengumpulkan data,
yang memungkinkan mereka melakukan triangulasi temuan dan meminimalisir
bias. Para peneliti juga bisa menggunakan pihak ketiga untuk mengumpulkan data
guna meminimalisir bias.
Kesimpulannya, meskipun para peneliti berupaya meminimalisir bias dalam
pengumpulan data, masih ada cara untuk meminimalisir bias lebih lanjut.
5. Jika hipotesis tidak didukung, apakah ada argumentasi yang cukup untuk
menjelaskan mengapa hipotesis tidak didukung? Bagaimana seharusnya
argumentasi tersebut bisa diperbaiki?
Jawab:
Peneliti dalam penelitian ini tidak menghadapi situasi dimana hipotesis tidak
didukung oleh data. Namun, jika suatu hipotesis tidak didukung oleh data, penting
untuk memberikan argumen yang cukup untuk menjelaskan mengapa hal ini
terjadi. Argumennya harus didasarkan pada analisis data dan keterbatasan
penelitian.
Salah satu cara untuk memperbaiki argumen adalah dengan memberikan
penjelasan yang lebih rinci tentang kemungkinan alasan mengapa hipotesis tidak
didukung. Misalnya, peneliti dapat mendiskusikan kemungkinan kesalahan
pengukuran, bias pengambilan sampel, atau faktor lain yang mungkin
mempengaruhi hasil. Selain itu, para peneliti dapat menyarankan solusi potensial
untuk mengatasi masalah ini dalam penelitian masa depan.
Penting juga untuk mengetahui keterbatasan penelitian dan potensi dampaknya
terhadap hasil. Dengan demikian, para peneliti dapat memberikan pembahasan
temuan yang lebih komprehensif dan transparan, sehingga dapat membantu
meningkatkan kredibilitas dan keandalan penelitian.