Nama kelompok 6:
Dalam tahun 1972, untuk pertama kalinya Ikatn Akuntan Indonesia berhasil
menerbitkan Norma Pemeriksaan Akuntan, yang disahkan dalam kongres ke lll Ikatan
Akuntan Indonesia. Dalam Kongres ke IV Iatan Akuntan Indonesia tanggal 25-26
Oktober 1982, Komisi Norma Pemeriksaan Akuntan mengusulkan agar segera
dilakukan penyempurnaan atas buku Norma Pemeriksaan Akuntan yang lama, dan
melengkapinya dengan serangkaian suplemen yang merupakan penjabaran lebih lanjut
norma tersebut.
Dalam Konngres ke VII Iatan Akuntan Indonesia menerbitkan Norma Akuntan
Publik yang secara garis besar berisi :
1. Uraian mengenai standar profesional akuntan publik
2. Berbagai pernyataan standar auditing yang telah diklasifikasikan
3. Berbagai pernyataan standar atestasi yang telah diklasifikasikan
4. Pernyataan jasa akuntansi dan riview
Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001 terdiri atas lima standar,
Yaitu :
Selain kelima standar tersebut masih dilengkapi dengan Kode Etik Profesi Akuntan
Publik yang merupakan aturn normal yang wajib dipenuhi oleh akuntan publik.
PSA No.01 (SA Seksi 161) mengatur hubungan standar auditing dengan standar
pengendalan mutu sebagai berikut:
Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan (audit field work), mulai dari
perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi pengendalian intern,
pengumpulan bukti-bukti audit melalui compliance tes, substantive test,
analytical review, sampai selesainya audit feld work.
Bukti audit kompeten yang cukup harus di peroleh mellui inpeksi, pengamatan,
pengajuan pertnyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untu menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang di audit.
Standar pelporan
Standar pelaporan yang terdiri atas empat standar merupkan pedoman bagi auditor
independen dalam menyusun laporan auditnya.
Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telh di susun sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum di indonesi.
Kode etik profesi akuntan adalah pedoman bagi para anggota Insitut Akuntan
Publik Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab dan objektif.
Prinsip etika profesi, yang merupakan landasan perilaku etika profesional terdiri atas 8
prinsip yaitu:
KETERAPAN (APPLICABILITY)
Aturan etika ini harus diterapkan oleh anggota ikatan akuntan indonesia
kompartemen akuntan publik (IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAI-KAP
maupun yang bukan anggota IAI-KAP) ( yang bekerja pada satu kantor akuntan
publik(KAP) Rekan pimpinan KAP bertanggung jawab atas ditaatinya aturan etika oleh
anggota KAP.
DEFENISI/PENGERTIAN
Klien adalah pemberi kerja ( orang atau badan), Tujuan ini tidak termasuk orang atau
badan yang nenperkerjakan anggota.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk catatan yang
menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk mengimunikasikan sumber daya ekonomi
(aset) dan/atau kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas aset dan/atau
kewajiban suatu periode tertentu sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum atau
basis akuntansi komprehensif selain standar akuntansi yang berlaku umum.
Kantor akuntan publik(KAP) adalah suatu organisasi akuntan publik yang memperoleh
izin sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa
profesional dalam praktik akuntan publik.
Ikatan Akuntan Indonesia(IAI) adalah wadah organisasi profesi akuntan Indonesia yang
diakui pemerintah.
Ikatan akuntan publik-kompartemen akuntan publik(IAI-KAP) adalah wadah
organisasi para akuntan indonesia yang menjalankan profesi sebagai akuntan publik atau
bekerja di kantor akuntan publik.
Anggota adalah semua anggota IAI-KAP.
Akuntan publik adalah yang memiliki izin dari menteri keuangan atau pejabat yang
berwenang lainnya untuk melakukan praktik akuntan publik.
Praktik akuntan publik adalah pemberian jasa profesional kepada klien yang dilakukan
oleh anggota IAI-KAP yang dapat berupa jasa audit, jasa audit, jasa atestasi,jasa akuntansi
dan review,perpajakan,perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung litigasi, dan jasa
lainnya yang diatur dalam standar akuntansi profesional akuntan publik.
101 Independensi
A. Kompetensi profesional
B. Kecermatan dan keseksamaan profesional.
C. Perencanaan dan supervisi
D. Data relevan yang memadai
1. Membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika
kepatuhan terhadap standar dan prinsip standar akuntansi.
2. Mempengaruhi kewajiban anggota KAP dengan cara apapun untuk mematuhi aturan
perundang undangan yang berlaku seperti panggilan resmi penyidikan pejabat pengusut
atau melarang kepatuhan anggota KAP terhadap ketentuan yang berlaku.
3. Melarang review prraktik profesional (Review mutu) seorang anggota sesuai dengan
kewenangan IAPI atau
4. Menghalangi anggota dari pengajuan pengaduan keluhan atau pemberian komentar atas
penyidikan yang dilakukan oleh badan yang dibentuk IAPI-KAP dalam rangka
penegakan disiplin anggota.
A. Besaran fee
Besarnya fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain: resiko penugasan,
kompleksitas jasa yang akan diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
profesional lainnya.
B. Fee Kontinjen
Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional
tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana
jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.
A. Komisi
Komisi adalah imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang
diberikan kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari
klien/pihak lain.
B. Rujukan (fee referal)
Adalah imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional
akuntan publik.rujukan fee referal ini hanya di perkenankan bagi sesama profesi
Anggota hanya dapat berprakktik akuntan publik dalam bentu organisasi yang di
izinkan oleh peraturan perundang undangan yang berlaku dan/atau yang tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Sejak 1 januari 2011, IAPI memberlakukan kode Etik profesi Akuntan Publik yang
terdiri dari: