Anda di halaman 1dari 20

BAB 2 :

STANDAR PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK DAN KODE
ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK

DISUSUN OLEH :

SAYYID PRATAMA YT 1541031004


PUTRI ALIFIA OKTARIANA 1541031005
JESSICA LORENZIA EFRIDIAN 1541031006

S1 AKUNTANSI PARALEL
UNIVERSITAS LAMPUNG
TH 2017/2018
PERKEMBANGAN STANDAR
PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
Tahun 1972 Ikatan Akuntan Indonesia berhasil menerbitkan
Norma Pemeriksaan Akuntan, yang disahkan di dalam
Kongres ke Ikatan Akuntan Indonesia.

Pada tanggal 19 April 1986, Norma Pemeriksaan Akuntan


yang telah diteliti dan disempurnakan oleh Tim Pengesahan,
serta disahkanoleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia
sebagai norma pemeriksaan yang berlaku efektif selambat-
lambatnya untuk penugasan pemeriksaan atas laporan
keuangan yang diterima setelah tanggal 31 Desember 1986.
Tahun 1992, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan
Norma Pemeriksaan Akuntan, Edisi revisi yang
memasukkan suplemen No.1 sampai dengan No.12 dan
interpretasi No.1 sampaidengan Nomor.2. Indonesia
merubah nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
menjadi Dewan Standar Profesional Akuntan Publik.

Selama tahun 1999 Dewan melakukan perubahan atas


Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Agustus1994
dan menerbitkannya dalam buku yang diberi judul
Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001.
Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001 terdiri dari :

1.Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan


Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA).

2.Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan


Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi (IPSAT).

3.Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang


dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa
Akuntansi dan Review (IPSAR).

4.Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi


dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK).

5.Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi


dengan Interpretasi Pernyataan Standar Pengendalian Mutu
SEPULUH STANDAR AUDITING
Standar Umum
1)Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang
memiliki keahlian dan pelatihan tekhnis cukup sebagai
auditor.
2)Dalam semua hal yang berhubungan dengan
penugasan, independensi dalam sikap mental harus
dipertahankan oleh auditor.
3)Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar Pekerjaan Lapangan

1)Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika


digunakan asisten harus di supervisi dengan semestinya.

2)Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian


intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan
menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan.

3)Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui


inspeksi, pengamatan pengajuan pertanyaan, dan
konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk
menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
Standar Laporan

1)Laporan audit harus menyatakan apakah laporan


keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

2)Laporan audit harus menunjukkkan keadaan yang


didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
periode berjalan.
3)Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain
dalam laporan audit.

4)Laporan audit harus memuat suatu pernyataan


pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan.
PENJELASAN MASING-MASING
STANDAR AUDITING
Standar Umum

Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengan


persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya, dan
berbeda dengan standar yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pelaporan.
Standar pribadi atau standar umum ini berlaku sama
dalam bidang pelaksanaan pekerjaan lapangan dan
pelaporan.
Standar Pekerjaan Lapangan

Standar Pekerjaan lapangan berkaitan dengan


pelaksanaan pemeriksaan akuntansi di lapangan (audit
field work), mulai dari perencanaan audit dan supervisi,
pemahaman dan evaluasi pengendalian intern,
pengumpulan bukti-bukti audit melalui compliance test,
substantive test, analytical review, sampai selesainya
audit field work.
Standar Pelaporan

Standar Pelaporan yang terdiri atas empat standar


merupakan pedoman bagi auditor independen dalam
menyusun laporan auditnya.

1)Standar Pelaporan Pertama menyatakan:

Laporan audit harus menyatakan apakah laporan


keuangan telah disusun sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2)Standar Pelaporan Kedua (disebut sebagai standar
konsistensi) berbunyi:

Laporan auditor harus menunjukkan, ketidak


konsistenan penerapan standar akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan standar akuntansi
tersebut dalam periode sebelumnya.

3)Standar Pelaporan Ketiga berbunyi:

Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan


harus dipandang memadai,kevuali dinyatakan lain
dalam laporan auditor".
4)Standar Pelaporan Keempat berbunyi:

Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan


pendapat mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan
demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan,maka alasannya
harus dinyatakan. Dalam hal auditor dikaitkan dengan
laporan keuangan,maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan
audit yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah pedoman bagi
para anggota Institut Akuntan Publik Indonesia untuk
bertugas secara bertanggung jawab dan objektif.
Rumusan Kode Etik sebelum 1 Januari 2011 sebagian
besar merupakan rumusan kode etik yang dihasilkan
dalam kongres ke - 6 Ikatan Akuntan Indonesia dan
ditambah dengan masuka - masukan yang diperoleh
dari Seminar Sehari Pemutakhiran Kode Etik Akuntan
Indonesia tanggal 15 Juni 1994 di Hotel Daichi Jakarta
serta hasil pembahasan Sidang Komite Kode Etik
Akuntan Indonesia tahun 1994 di Bandung.
Pernyataan Etika Profesi

Saat itu Kode Etik Akuntan Indonesia terdiri atas delapan


(8) bab (11pasal) dan enam (6) pernyataan etika
profesi. Pernyataan tersebut adalah :

1)Pernyataan etika profesi Nomor 1 tentang INTEGRITAS,


OBJEKTIVITAS, DAN INDEPENDENSI

2)Pernyataan etika profesi Nomor 2 tentang


KECAKAPAN PROFESIONAL

3)Pernyataan etika profesi Nomor 3 tentang


PENGUNGKAPAN INFORMASI RAHASIA KLIEN
4)Pernyataan etika profesi Nomor 4 tentang IKLAN BAGI
KANTOR AKUNTAN PUBLIK

5)Pernyataan etika profesi Nomor 5 tentang


KOMUNIKASI ANTAR AKUNTAN PUBLIK

6)Pernyataan etika profesi Nomor 6 tentang


PERPINDAHAN STAF/PARTNER DARI SATU KATOR
AKUNTAN KE KANTOR AKUNTAN LAIN
Rumusan Kode Etik Akuntan Indonesia saat itu, secara lengkap
disajikan dalam Lampiran 3 di bagian akhir buku ini. Dalam kongres
ke 7 Institut Akuntan Publik Indonesia yang di adakan di Jakarta
bulan September 1998 diadakan beberapa peruhbahan mengenai
Kode Etik, antara lain sebagai berikut :

Komite Kode Etik tidak ada lagi di struktur organisasi IAPI

Rerangka Kode Etik IAPI menjadi:

Prinsip Etika

Aturan Etika

Interpretasi Aturan Etika

Tanya dan Jawab


Prinsip Etika dan Aturan Etika

Prinsip Etika mengikat seluruh anggota IAPI, dan


merupakan produk kongres. Aturan Etika mengikat
kepada anggota kompartemen dan merupakan produk
Rapat Anggota Kompartemen. Aturan Etika merupakan
interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang
dobenyuk oleh Kompartemen setelah memperhatikan
tanggapan dari anggota dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam
penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk
membatasi lingkup dan penerapannya.
Prinsip Etika Profesi

Prinsip Etika Profesi,yang merupakan landasan perilaku


etika profesional, terdiri atas 8 prinsip yaitu:
TANGGUNG
KEPENTINGAN
JAWAB
UMUM
PROFESI

INTEGRITAS OBJEKTIVITAS

KOMPETENSI
DAN KEHATI- KERAHASIAAN
HATIAN

PERILAKU STANDAR
PROFESIONAL TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai