Anda di halaman 1dari 18

METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

KELOMPOK 6
SAHRUL RAMADHAN C30122207
ARNEKS FADLI THOMESA C30122214
FARHAN ZAKHI RAMADHAN C30122124
ARAS C30122236
MUH. WIDYATAMA C30122074
PUTRI SEFTIA C30122205
SISKA MERIAM TALUDU C30122209
A. Riset
 Merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol,
empiris, dan kritis tentang fenomena-fenomena alami
dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis
mengenai hubungan yang dianggap terdapat di antara
fenomena-fenomena itu.

 Secara spesifik, terdapat lima tujuan spesifik dari riset,


yaitu : menggambarkan fenomena, menemukan
hubungan, menjelaskan fenomena, memprediksi
kejadian-kejadian di masa mendatang, dan melihat satu
atau lebih factor terhadap satu atau lebih kejadian.
B. Memahami Replikasi
• Replikasi merupakan pengulangan suatu studi atau riset
yang dilakukan secara sengaja. Replikasi juga dapat
dikatakan sebagai suatu usaha untuk meriset ulang riset-
riset terdahulu.
• Beberapa alasan logis mengapa kita harus melakukan
replikasi, yaitu :
 Menguji Temuan Umum Riset
 Menguji Validitas Temuan Riset dengan Populasi Berbeda
 Menguji Kecenderungan atau Perubahan Waktu
 Menguji Temuan-Temuan Penting Menggunakan
Metodologi yang Berbeda
C. Mengenali Masalah

Pertanyaan Penjajakan :
• Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset? Selanjutnya, apakah
dapat dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?
• Apakah nilai temuan dari maslaah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung hal penting dalam
masalah tersebut? Apakah pemecahan jawaban atau temuannya memberikan sesuatu yang
baru pada khasanah teori dan/atau praktik di bidang akuntansi keperilakuan? Kalau tidak,
bukankan masalah yang lebih bernilai dan menanti untuk diteliti?
• Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut belum pernah
diteliti sebelumnya? Supaya tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu, studi-studi lain yang
pernah dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu. Dalam kaitan ini, bukan berarti tidak ada nilai
atau harga dari riset ulang terhadap masalah-masalah yang pernah diteliti sebelumnya.
• Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini, termasuk ksesuaian
masalah itu sendiri dengan latar belakang si peneliti.
D. Jenis Masalah

• Masalah-masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi


keperilakuan yang memerlukan penyelesaian.
• Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang
memerlukan pembenahan atau perbaikan.
• Persoalan-persoalan teoretis yang memerlukan riset untuk menjelaskan
(atau memprediksi) fenomena.
• Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris.
E. Menyatakan Dasar Masalah

• Dasar permasalahan dimulai dari usaha untuk mengembangkan


pertanyaan-pertanyaan keperilakuan dengan memerinci pertanyaan
dasar ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus. Pertanyaan-
pertanyaan yang terperinci tersebut dapat dikataka sebagai hasil dari
proses pada hierarki pertanyaan riset akuntansi keperilakuan. Proses
pada hierarki dimulai dari cara mengidentifikasi permaslaahan akuntansi
keprilakuan, mengembangkan pertanyaan, serta membuat keputusan.
F. Sumber Penemuan Masalah
Secara umum, sumber penemuan masalah pada bidang akuntansi
keperilakuan dikelompokkan ke dalam dua faktor, yaitu :
• Faktor pertama dihasilkan dari pengalaman pribadi si peneliti atau
disebut pendekatan empiris (empirical approach). Pengalaman pribadi
pada dasarnya tidak pernah didapatkan dari bangku pendidikan,
melainkan dari berbagai aspek, seperti lingkungan keluarga, lingkungan
kerja, pergaulan, ekonomi, penganggaran, pengambilan keputusan
akuntansi keuangan, manajemen.
• Faktor kedua dihasilkan dari tinjauan terhadap literatur riset, disebut
pendekatan teoretis (teoritical approach). Berdasarkan literatur, riset
dapat ditelusuri lagi ke dalam dua kelompok, yaitu :
 Literatur yang telah dipublikasikan, seperti : jurnal dan buku.
 Literatur yang belum terpublikasi, seperti : skripsi, tesis, disertasi, dan
makalah-makalah seminar.
G. Kesalahan Umun Dalam Penemuan Masalah
 Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan riset yang
jelas.
 Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan
masalah riset sesuai dengan data yang tersedia.
 Peneliti merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu
umum dan ambigu sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan
pembuatan kesimpulan riset.
 Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah
hasil-hasil riset sebelumnya dengan topic sejenis sehingga masalah
riset tidak didukung dengan kerangka teoretis yang baik.
 Peneliti memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan
kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah
praktis.
H. Memahami Teori
Para peneliti harus memahami nilai-nilai dari teori. Teori memberikan manfaat
berikut dalam beberapa hal :
 Membatasi cakupan fakta yang harus dipelajari.
 Teori menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar.
 Teori menyarankan suatu system bagi peneliti untuk menggunakan data
dalam rangka mengklasifikasikannya dengan cara-cara yang berarti.
 Teori merangkum pengetahuan tentang suatu objek dan menyatakan
keseragaman yang berada di luar pengamatan.
 Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta lebih lanjut yang harus
ditemukan.
 Pemahaman umum tentang teori menyatakan bahwa satu teori
menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu
terjadi. Dengan demikian, teori dianggap memberikan jawaban atas
pertanyaan tentang “mengapa” dan “bagaimana hal tersebut bias terjadi”.
I. Variabel Riset

Variabel Independen dan Variabel


Dependen
Variabel Moderasi
Variabel Intervensi
J. Penggunaan Proporsi dan Kriteria

1. Kriteria Hipotesis
 Hipotesis harus merupakan pernyataan yang mengarah pada tujuan riset.
 Hipotesis harus berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat
diuji secara empiris.
 Hipotesis harus berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang
lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis saingan.

2. Jenis Hipotesis
K. Pemilihan Data atau Sampel

• Setiap menentukan besaran sampel yang


digunakan dalam riset, langkah pertama
yang harus dilakukan peneliti adalah
mengetahui jumlah besaran populasi
keseluruhan riset. Dari jumlah populasi
tersebut, peneliti akan dapat menarik
besarnya sampel representatif yang harus
dipenuhi oleh peneliti untuk mampu
melakukan generalisasi terhadap
kesimpulan akhir riset.
L. Sumber dan Metode Pengumpulan Data
• Jenis Data
 Data Subjek
 Data Fisik
 Data Dokumenter
• Sumber Data
Data Primer
Data Sekunder
M. Validitas dan Keandalan
• Validitas
Validitas Isi
Validitas Prediktif
Validitas Konkruen
Validitas Konstruksi
• Keandalan
Suatu instrumen alat ukur yang andal akan
menghasilkan alat ukur yang stabil di setiap waktu.
Aspek nilai lain keandalan adalah akurasi dari instrumen
pengukuran.
N. Metode Pengumpulan Data
Ada dua metode yang melatar belakangi hal ini adalah :
1) para peneliti tidak memahami pekerjaan orang-orang
tersebut dan penyebab mereka melibatkan perilaku, dan
2) ukuran sampel yang kecil sangat berisiko untuk
melakukan generalisasi hasil terhadap populasi.
 Survei
 Observasi
 Memilih Responden
 Sampling Probabilitas Dan Non-probabilitas
O. Instrumen Riset

1. Menjamin Kerjasama Responden


2. Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaaban
• Ada beberapa teknik yang dapat menghasilkan • Hanya informasi-informasi yang esensial
tingkat respons yang tinggi. Pertama, sebelum yang seharusnya diharapkan dari
wawancara dengan seorang responden, responden. Para peneliti seharusnya
peneliti seharusnya mengirimkan surat yang menentukan dasar dari keinginan informasi
menjelaskan tujuan umum dari wawancara dan memilih suatu format pertanyaan yang
tersebut dan responden dapat menghubungi akan menyediakan informasi dengan
mereka melalui telepon untuk membuat suatu
sedikit pembatasan terhadap responden.
janji wawancara. Pada hari wawancara, para
Pertanyaan-pertanyaan dapat bersifat
peneliti seharusnya datang tepat waktu dan
mengucapkan terimah kasih atas kerja sama terbuka (open-ended) atau sudah
responden. ditentukan kemungkinan-kemungkinan
jawabannya (closed-ended).
P. Analisis Data dan Persiapan Laporan

• Analisis data dilakukan setelah penelitian


mengumpulkan semua data yang diperlukan
dalam riset. Peneliti biasanya melakukan
melakukan beberapa tahap persiapan data
untuk memudahkan proses analisis data.
Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat
bergantung pada jenis riset dan jenis data yang
diperoleh. Ketersediaan alat analisis
memberikan gambaran bahwa satu alat analisis
dengan alat analisis lainnya dapat dengan saling
bergantian dimanfaatkan dan kadang kala hanya
satu alat analisis yang dapat digunakan.
Sekian
dan Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai