155020300111055
Metodologi Penelitian - Kelas CB
Bab 3: The broad problem area and defining the problem statement
Manajer harus selalu waspada dah responsif terhadap apa yang sedang terjadi, baik
pada organisasi ataupun lingkungan sekitar perusahaan mereka untuk mengambil
keputusan yang efektif dan melakukan tindakan yang dinilai efektif.
Keinginan untuk mengenal sebuah isu, fokus masalah, dan konflik di dalam sebuah
perusahaan atau lingkungannya merupakan asal mula dari kebanyakan riset yang ada.
Bisa disimpulkan bahwa riset secara umum dimulai dengan sebuah masalah.
Rumusan masalah yang baik adalah yang mencakup tujuan riset dan pertanyaan riset.
Permasalahan penelitian harus mencakup bukan hanya what tetapi juga mencakup
where, who, when, why dan how atau biasa dikenal dengan konsep 5 W + 1H.
Proposal Penelitian
Sebelum studi riset dilakukan, harus ada kesepakatan diantara orang-orang yang
berwenang atas studi dan peneliti mengenai masalah yang akan diinvestigasi, metode
yang digunakan, lama waktu penelitian, dan biaya.
Proposal penelitian yang dibuat oleh peneliti merupakan hasil perencanaan,
pengorganisasian, dan usaha dengan kehati-hatian, dan biasanya mencakup hal hal
berikut:
1. Judul kerja.
2. Latar belakang studi.
3. Rumusan masalah:
a. Tujuan studi
b. Pertanyaan riset
4. Cakupan studi.
5. Relevansi studi.
6. Desain penelitian, memberi detail tentang:
a. Jenis studi
b. Metode pengumpulan data
c. Desain sampling
d. Analisis data
7. Jangka waktu penelitian, termasuk informasi ketika laporan tertulis akan
diserahkan kepada sponsor.
8. Anggaran, merinci segala biaya dengan mengacu pada item tertentu dari
pengeluaran.
9. Daftar pustaka yang dipilih.
Implikasi Manajerial
Manajer terkadang menganggap bahwa gejala (symptoms) sebagai suatu masalah yang
sebenarnya dan menjadi frustasi ketika solusi yang mereka lakukan tidak bekerja.
Memahami urutan permulaan masalah konsekuensi dan mengumpulkan informasi
yang relevan dapat membantu untuk menemukan masalah yang sebenarnya.
Isu Etis Dalam Tahap Investigasi Awal
Setelah pokok masalah ditetapkan dan rumusan masalah dibuat, peneliti menilai
kemampuan menelitinya. Jika peneliti tidak memiliki kecakapan atau sumber daya
untuk melaksanakan proyek, dia harus menghentikan proyeknya.
Bab 4: The critical literature review
Tinjauan literatur (literature review) adalah proses langkah demi langkah yang
melibatkan identifikasi terhadap pekerjaan yang telah di-published ataupun yang
belum. Literature review tidak hanya bermakna membaca literatur, tapi lebih ke arah
evaluasi yang mendalam dan kritis tentang penelitian sebelumnya pada suatu topik.
Sumber Data Kualitas dari suatu tinjauan literatur terletak pada seleksi dan membaca
buku, jurnal akademik dan profesional, laporan, tesis, hasil conferensi, manuskrip yang
tidak dipublikasikan, dan lain lain. Perlu dilakukan adanya kombinasi sumber data.
Contoh beberapa sumber data:
a. Buku teks.
b. Jurnal.
c. Tesis.
d. Catatan konferensi.
e. Manuskrip yang tidak dipublikasikan.
f. Laporan
g. Koran
h. Internet
Pencarian Literatur
Hampir di berbagai perpustakaan telah mempunyai sistem komputer online sehingga
mempermudah pencarian literatur. Kebanyakan perpustakaan memiliki sumber
sumber elektronik seperti:
1. Jurnal elektronik.
2. Basis data teks-lengkap.
3. Basis data bibliografi.
4. Basis data abstrak.
Mengevaluasi Literatur
Judul artikel atau buku akan mengindikasikan apakah artikel tersebut berhubungan
dengan studi yang sedang dilaksanakan.
Abstraksi artikel berguna untuk memberikan gambaran tentang tujuan studi, strategi
umum penelitian, penemuan, dan kesimpulan. Pendahuluan artikel juga memberikan
gambaran dari masalah yang dituju oleh penelitian dari tujuan spesifik penelitian.
Digunakan untuk
membangun hipotesis
Hipotesis Fenomena
Diuji dengan
fakta
Hipotesis berbeda dengan proposisi. Menurut Kinney, Jr. (1986) hipotesis adalah
prediksi tentang fenomena. Proposisi adalah pernyataan tentang konsep yang dapat
dinilai benar atau salah jika dihubungkan dengan fenomena yang diobservasi. Proposisi
tidak dimaksudkan untuk diuji kebenarannya. Nah jika proposisi tersebut diuji dan
dihubungkan dengan pengujian empiris maka bisa disebut sebagai hipotesis.
Hipotesis nol (H0) ditulis dengan arah berlawanan dengan hipotesis alternatif (HA).
H0 : A tidak lebih besar dari B.
HA : A lebih besar dari B.
Hipotesis nol biasanya digunakan untuk penelitian yang hakiki seperti penelitian fisika,
kimia dan lainnya yang hasilnya sudah pasti. Dibuat untuk ditolak dan diharapkan tidak
mampu ditolak.
Hipotesis alternatif digunakan di penelitian sosial seperti di penelitian akuntansi,
keuangan, dan lainnya. Dibuat untuk didukung atau diterima.
Klasifikasi Hipotesis
1. Hipotesis deskriptif (descriptive hypothesis)
Hipotesis ini adalah pernyataan tentang keberadaan sebuah variabel tunggal.
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis dikembangkan dengan menggunakan teori yang relevan atau dengan
logika dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Dikembangkan menggunakan teori karena akan memverifikasi teori tersebut di
fenomena yang ada.
Dikembangkan dengan penjelasan logis jika tidak ada teori yang dapat digunakan
atau tujuan dari riset adalah untuk menemukan teori yang baru.
Dikembangkan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya karena hasil-hasil
tersebut digunakan untuk menentukan arah dari hipotesisnya.
Hipotesis dikembangkan dengan maksud supaya tujuan dari riset untuk
menerima hipotesisnya dapat tercapai dengan kemungkinan yang besar.
Hipotesis Kangguru
1. Hipotesis yang tidak dikembangkan dengan cara ini merupakan hipotesis yang
tidak baik dengan beberapa alasan sebagai berikut ini.
2. Jika hipotesis tidak dibangun dengan baik, dasar dari hipotesis ini selalu akan
diperdebatkan.
3. Hipotesis dimaksudkan untuk dapat membuktikan dengan fakta.
4. Karena riset dilakukan dengan biaya yang mahal dan waktu yang berharga,
diharapkan riset menghasilkan apa yang diharapkan yang akan diuji.
5. Hasil dari pengujian hipotesis sulit diterima umum, karena tidak ada penjelasan
logis yang mampu meyakinkan bahwa hasil pengujian hipotesis tersebut benar-
benar menjelaskan fenomenanya.
Kekuatan Pengujian
Dapat ditingkatkan menggunakan faktor-faktor desain riset dengan cara sebagai berikut
ini.
1. Meningkatkan ukuran sampel
2. Memperkecil nilai
3. Meningkatkan nilai D lewat teori yang lebih baik (mengakibatkan nilai lebih
tinggi).
4. Meningkatkan D lewat pengonrolan variabel (mengakibatkan nilai lebih
kecil).