Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR BERSAMA TIM DOTS-TIM VCT UNTUK

PENATALAKSANAAN PASIEN TB DAN HIV

No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


SPO/DOTS/01/16 00 1/4

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit : DIREKTUR
PROSEDUR Maret 2022
OPERASIONAL
(SPO) drg. Tintin Farihatini, MSc.PH
Direktur

Pengertian Pelayanan pasien koinfeksi TB dan HIV/AIDS (ODHA)


secara bersamaan oleh tim DOTS dan tim VCT

Tujuan Memberikan pelayanan kepada pasien koinfeksi TB dan


HIV/AIDS (ODHA) secara terpadu, proporsional dan
menyeluruh.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur RSUD Kesehatan Kerja Provinsi


Jawa Barat : Nomor : 445/1133-RSKK/2019 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit di RSUD Keshatan
Kerja Provinsi Jawa Barat
2. Keputusan Direktur RSUD Kesehatan Kerja Provinsi
Jawa Barat : Nomor : … / … – RSKK / 2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi
Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) di
Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja Provinsi
Jawa Barat
3. Keputusan Kepala UPTD RSUD Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa Barat : Nomor : 445/2632-RSKK/2020/
tentang Kebijakan Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi ( PPIRS) di RSUD Kesahatan
Kerja Provinsi Jawa Barat
PROSEDUR BERSAMA TIM DOTS-TIM VCT UNTUK
PENATALAKSANAAN PASIEN TB DAN HIV

No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


SPO/DOTS/01/16 00 2/4

Prosedur 1. Pasien TB yang dirawat


a. Pasien TB yang dirawat oleh tim DOTS, di Poliklinik
rawat jalan maupun Instalasi rawat inap, apabila
ditemukan salah satu atau lebih indikasi terinfeksi
HIV/AIDS;
 MDR-TB
 Hasil terapi dengan OAT tidak memuaskan
 Perilaku berisiko tertular HIV/AIDS dibuatkan
surat konsultasi kepada tim VCT
b. Tim VCT melakukan pemeriksaan terhadap pasien
yang dikonsulkan oleh tim DOTS.
 Apabila pasien sero positif/positif HIV,
selanjutnya dilakukan rawat bersama antara tim
DOTS dengan tim VCT, dan masuk pencatatan,
pelaporan bersama tim DOTS-tim VCT.
 Apabila pasien sero(-)/negatif HIV, selanjutnya
pasien dikembalikan kepada tim DOTS untuk
penatalaksanaan .
2. Pasien ODHA yang dirawat tim VCT
a. Pasien ODHA yang dirawat oleh tim VCT di
Poliklinik rawat jalan maupun Instalasi rawat inap,
apabila ditemukan salah satu atau lebih indikasi
terinfeksi TB:
(1) Batuk lebih dari 3 minggu
(2) Batuk darah
(3) Pembesaran kelenjar getah bening
(4) Gambaran radiologi thorax mendukung
(5) Gambaran TB ekstra paru
Maka pasien dibuatkan surat konsultasi kepada tim
PROSEDUR BERSAMA TIM DOTS-TIM VCT UNTUK
PENATALAKSANAAN PASIEN TB DAN HIV

No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


SPO/DOTS/01/16 00 3/4

DOTS.
b. Tim DOTS melakukan pemeriksaan terhadap
pasien yang dikonsulkan oleh tim VCT:
- Apabila pasien positif TB, selanjutnya dilakukan
rawat bersama antara tim VCT dan tim DOTS,
dan masuk dalam registrasi pencatatan,
pelaporan bersama tim VCT - tim DOTS.
- Apabila pasien negatif TB, selanjutnya pasien
dikembalikan kepada tim VCT untuk
penatalaksanaan HIV/AIDS.

Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Polikinik Spesialis
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Tim DOTS
6. Tim VCT

Dokumen Terkait 1. Rekam Medis


2. Daftar / buku register terduga TB (TB.06)
3. Formulir permohonan laboratorium TB (TB.05)
4. Kartu pengobatan pasien TB (TB.01)
5. Kartu identitas pasien TB (TB.02)

Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67


Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Revisi - Perubahan logo dari logo Pemerintah Provinsi Jawa


Barat menjadi logo Rumah sakit Kesehatan Kerja
Provinsi Jawa barat
PROSEDUR BERSAMA TIM DOTS-TIM VCT UNTUK
PENATALAKSANAAN PASIEN TB DAN HIV

No. Dokumen No. Revisi No.Halaman


SPO/DOTS/01/16 00 4/4

- Perubahan penetapan oleh Direktur dari dr. Raden


Vini Adiani Dewi menjadi drg. Tintin Farihatini, MSc.
PH
- Perubahan spasi tulisan dari 1,15 menjadi 1,5
- Perubahan margin tulisan dari pinggiran Atas :3 cm,
Bawah : 3 cm, Kiri : 4 cm, Kanan : 2 cm menjadi
Pinggiran Atas : 2,5 cm, Bawah : 2,5 cm, Kiri : 3 cm,
Kanan : 2,5 cm.

Anda mungkin juga menyukai