Oleh:
SUMIYATI ASTUTI
109104000039
JAKARTA
1434 H/2013 M
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Telepon/Hp : 087876771564
Email :
Riwayat Pendidikan:
V
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ABSTRAK
vi
THE STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCES
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH OF JAKARTA
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
bantuan berupa bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Untuk itu penulis
1. Prof. Dr. (hc). dr. M. K Tadjudin, Sp. And sebagai Dekan Fakultas
2. Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep, MKM dan Ns. Eni Nur’aini Agustini, S.
Kep, M. Sc, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep, MKM, selaku pembimbing pertama yang
penulis.
4. Ns. Puspita Palupi, S. Kep, M. Kep, Sp. Kep. Mat, selaku pembimbing
perkuliahan.
viii
6. Segenap staf bidang Akademik FKIK dan Program Studi Ilmu
Keperawatan.
7. Kepala Dinas Kesehatan Kota Jakarta beserta seluruh stafnya karena telah
penelitian.
10. Ketua RT 002, RT 004, RT 006, RT 008, RT 010 dan RT 012 karena telah
11. Teristimewa ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga tercinta, orang
tua yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan pengorbanan baik moril
maupun materil demi kelancaran kehidupan dan masa depan penulis, serta
12. Karang Taruna 03, Wati, Yessi, dan Winda yang telah banyak membantu
ix
Demikian penyusunan skripsi ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca sekalian. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kesalahan. Oleh sebab itu kritik dan saran untuk per
pihak. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kemudahan kepada kita semua.
Sumiyati Astuti
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengetahuan ................................................................................... 12
1. Pengertian ................................................................................ 12
2. Klasifikasi ................................................................................ 13
B. Sikap ............................................................................................... 18
1. Pengertian ................................................................................ 18
C. Tuberkulosis ................................................................................... 23
2. Etiologi .................................................................................... 24
3. Penularan ................................................................................. 25
5. Komplikasi .............................................................................. 27
7. Pencegahan .............................................................................. 34
di Indonesia .................................................................................. 37
OPERASIONAL
xiii
1. Karakteristik Usia .................................................................... 65
BAB VI PEMBAHASAN
xiv
B. Analisis Bivariat ............................................................................. 81
A. Kesimpulan .................................................................................... 87
B. Saran ............................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tuberkulosis................................................................................69
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Kuesioner
xviii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
chemotherapy
rongga pleura
bronkus
medula spinalis.
Morbiditas : Kesakitan
xix
Parenkim paru : Organ berupa kumpulan kelompok alveoli yang
arteri koroner
xx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari populasi dunia sudah tertular dengan TBC dimana sebagian besar
penderita TBC adalah usia produktif (15-55 tahun). Hal ini menyebabkan
kesehatan yang buruk di antara jutaan orang setiap tahun dan menjadi
Deficiency Syndrome). Pada tahun 2011 terdapat 9 juta kasus baru dan 1,4
juta kematian akibat penyakit TBC dan HIV. World Health Organization
berada pada peringkat 5 dunia penderita TBC terbanyak setelah India, China,
tahun 2007 yang menempatkan Indonesia pada posisi ke-3 kasus TBC
meninggal karena TBC yang diantaranya 600.000 perempuan dan 1,1 juta
laki-laki, sementara ada 9,4 juta kasus baru TBC yang diantaranya 3,3 juta
1
2
perempuan dan 6,1 juta laki-laki. Kasus TBC lebih banyak diderita oleh laki-
diturunkan sebesar 45% yaitu 343 menjadi 189 per 100.000 penduduk,
prevalensi dapat diturunkan sebesar 35% yaitu 443 menjadi 289 per 100.000
(Depkes, 2011).
prevalensi tertinggi pada usia lebih dari 65 tahun. Prevalensi TBC paru 20%
lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan, tiga kali lebih tinggi di
2008).
3
total presentase angka kejadian TBC paru secara klinis sebesar 37,026%
mereka. Meskipun 76% keluarga pernah mendengar tentang TBC dan 85%
mengetahui bahwa TBC dapat disembuhkan, akan tetapi hanya 26% yang
dapat menyebutkan dua tanda dan gejala utama TBC. Cara penularan TBC
dipahami oleh 51% keluarga dan hanya 19% yang mengetahui bahwa tersedia
obat TBC gratis (Depkes, 2011). Dari hasil survei tersebut menunjukkan
bahwa masih ada keluarga yang belum memiliki pengetahuan yang cukup
praktik swasta, 42% ke rumah sakit pemerintah, 14% ke rumah sakit swasta
dan sebesar 11% ke bidan atau perawat praktik swasta. Namun pada
Kesehatan (FPK) utama yang digunakan adalah rumah sakit, puskesmas dan
tanda-tanda penyakit TBC relatif cukup baik, sikap masyarakat masih kurang
peduli terhadap akibat yang dapat ditimbulkan oleh penyakit TBC, perilaku
yang baik (Perry & Potter, 2005). Upaya pencegahan penyakit tuberkulosis
yang baik, sanitasi yang adekuat, perumahan yang tidak terlalu padat dan
udara yang segar merupakan tindakan yang efektif dalam pencegahan TBC
(Francis, 2011).
baik apabila tidak ditunjang dengan sikap yang positif yang diperlihatkan
bahwa domain dari perilaku adalah pengetahuan, sikap dan tindakan. Menurut
Roger (1974) dalam Notoadmodjo (2007) sikap dan praktek yang tidak
didasari oleh pengetahuan yang adekuat tidak akan bertahan lama pada
mempunyai makna yang berarti bagi kehidupan. Maka dari itu pengetahuan
menunjukkan tahun 2010 sebanyak 147 kasus, tahun 2011 sebanyak 142
kasus dan tahun 2012 sebanyak 129 kasus. Dari hasil data yang tercatat
kelurahan Lagoa sebanyak 52 kasus tahun 2010, 58 kasus tahun 2011, dan 67
pencegahannya.
7
mereka tidak berinteraksi dengan penderita TBC, mereka tidak akan tertular
penyakit TBC. Responden juga mengatakan bahwa saat bersin dan batuk
tidak menutup mulutnya, dan masih ada masyarakat yang membuang ludah
bagi masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dan
B. Perumusan Masalah
terdapat 9 juta kasus baru dan 1,4 juta kematian akibat penyakit TBC dan
menunjukkan tahun 2010 sebanyak 147 kasus, tahun 2011 sebanyak 142
kasus dan tahun 2012 sebanyak 129 kasus. Dari semua kelurahan yang ada di
Lagoa sebanyak 52 kasus tahun 2010, 58 kasus tahun 2011, dan 67 kasus
tahun 2012.
penyakit TBC dan pencegahannya, serta sikap warga Kelurahan Lagoa tidak
C. Pertanyaan penelitian
D. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum :
Jakarta Utara.
2. Tujuan khusus :
Utara.
E. Manfaat penelitian
yang akan datang mengenai aspek lain tentang pencegahan penyakit TBC
11
design penelitian analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Alat pengumpul data yang digunak
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
terbentuknya suatu perilaku baru, terutama yang ada pada orang dewasa
dimulai pada domain kognitif. Dalam arti seseorang terlebih dahulu diberi
12
13
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2007).
2. Klasifikasi
sebagai berikut:
a. Pengetahuan Implisit
b. Pengetahuan Eksplisit
berurutan, yakni:
tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih
baik lagi
proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang
a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (aplication)
(sebenarnya).
d. Analisis (analysis)
dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
e. Sintesis (synthesis)
yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
a. Pendidikan
dimiliki.
b. Informasi/media massa
seseorang.
d. Lingkungan
terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang akan
e. Pengalaman
f. Usia
membaik.
18
B. Sikap (attitude)
1. Pengertian
bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Maka dari itu,
Sikap
(tertutu
dapat berupa sikap positif atau negatif, akhirnya akan diwujudkan dalam
utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena
penyakit TB paru. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut
anaknya tidak terkena penyakit TB paru. Ibu ini mempunyai sikap tertentu
a. Kesadaran
b. Perasaan
c. Perilaku
3. Tingkatan Sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
suatu objek.
adalah:
a. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
psikologis.
terhadap sesuatu.
c. Pengaruh kebudayaan
berbagai masalah.
d. Media massa
kuat, akan memberi dasar efektif dalam menilai sesuatu hal sehingga
sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari
C. Tuberkulosis Paru
1. Pengertian
(WHO, 2012).
yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar
juga menyerang organ lain, seperti tulang, meninges, ginjal, dan nodus
limfe.
2. Etiologi
tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini adalah
bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena
sering disebut Basil Tahan Asam (BTA), serta tahan terhadap zat kimia
dan fisik. Bakteri ini juga tahan dalam keadaan kering dan dingin, bersifat
menit atau pada pemanasan 60oC selama 30 menit, dan dengan alkohol 70-
95% selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan selama 1-2 jam di udara
tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara. Data pada tahun 1993
3. Penularan
TBC batuk dan percikan ludah yang mengandung bakteri tersebut terhirup
oleh orang lain saat bernapas. Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara
terhisap ke dalam paru orang yang sehat. Masa inkubasinya selama 3-6
bulan.
keluarga serumah) akan dua kali lebih berisiko dibandingkan kontak biasa
4. Manifestasi klinis
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak napas, badan lemas, nafsu
malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari 1 bulan
(Depkes, 2009).
menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ
yang terlibat:
Gejala sistemik/umum:
darah)
Gejala khusus:
sesak.
bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah.
d. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai
kejang.
Komplikasi
Ardiansyah (2012) membagi komplikasi penyakit TBC itu dalam 2 kategori yaitu:
Komplikasi Dini
Pleuritis
Efusi Pleura
Empiema
Laringitis
TB usus
Komplikasi Lanjut
Kor Pulmonale
3) Amiloidosis
4) Karsinoma Paru
6. Faktor Risiko
a. Faktor umur
Amerika yaitu umur, jenis kelamin, ras, asal negara bagian, serta
wanita, yaitu 42,34% pada laki-laki dan 28,9% pada wanita. Antara
0,7%.
c. Tingkat Pendidikan
untuk mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, tingkat
d. Pekerjaan
penyakit TBC.
e. Kebiasaan Merokok
2,2 kali.
hampir semua negara berkembang lebih dari 50% terjadi pada laki-
tidak dihuni lebih dari dua orang, kecuali untuk suami-istri dan anak
g. Pencahayaan
luas jendela kaca minimum 20% luas lantai. Jika peletakkan jendela
rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup.
tahan pada sinar matahari. Bila sinar matahari dapat masuk dalam
h. Ventilasi
untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar.
ventilasi sebesar 10% dari luas lantai. Untuk luas ventilasi permanen
33
dibuka tutup) 5% dari luas lantai. Untuk udara segar juga diperlukan
i. Kondisi Rumah
Mycobacterium tuberculosis.
j. Kelembapan Udara
k. Status Gizi
penyakit.
m. Perilaku
7. Pencegahan
sembarangan tempat.
35
vaksinasi BCG.
intensif.
dilakukan dengan cara penyediaan nutrisi yang baik, sanitasi yang adekuat,
perumahan yang tidak terlalu padat dan udara yang segar merupakan
a. Bagi masyarakat
rumah karena kuma TBC akan mati bila terkena sinar matahari
b. Bagi penderita
(Depkes, 2009)
DOTS.
kinerja program.
D. Penelitian Terkait
dapatkan nilai P = 0,180 tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap
2. Penelitian terkait yang dilakukan oleh Bagas Wirasti Tahun 2010 dengan
perilaku pencegahan penularan TBC adalah usia dan jenis kelamin (p >
0,05).
digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah anak
paru anak.
41
2010 adalah usia ibu (p = 0,001), pekerjaan ibu (p = 0,013), dan tingkat
5. Penelitian terkait yang dilakukan oleh Niko Rianda Putra dengan judul
desain case control. Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang
Solok dan seluruh Puskesmas di Kota Solok pada tahun 2011 yaitu 22
kasus atau orang yang Tb paru dibandingkan dengan yang belum pernah
di Kota Solok. Sedangkan untuk kondisi jenis lantai dengan hasil uji
statistik kondisi jenis lantai (p = 1,000) tidak memiliki hubungan dengan kejadian TB Paru d
E. Kerangka Teori
Respon Tertutup:
Pengetahuan
Sikap Faktor yang mempengaruhi sikap de
Pengalaman pribadi
Pengaruh orang lain yang dianggap p
Respon Terbuka: Pengaruh kebudayaan
Penyakit TBC dapat dicegah/tidak terjadi Media massa
Upaya pencegahan penyakit TBCPengaruh faktor emosional
A. Kerangka Konsep
Pengetahuan Upaya
Pencegahan
Sikap Penyakit
TBC
43
44
B. Hipotesis Penelitian
Utara.
C. Definisi Operasional
2007).
45
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian
1. Pengetahuan. Adalah segala sesuatu Kuesioner Meminta responden Dinyatakan dalam tingkatan: Ordinal
yang diketahui untuk mengisi
responden mengenai pernyataan pada 1. Pengetahuan kurang
penyakit tuberkulosis kuesioner B, yang Apabila skor tingkat
paru meliputi berisi tentang pengetahuan responden < 55%
pengertian, gejala, pengetahuan terhadap atau < 10 pernyataan yang
penyebab, cara upaya pencegahan benar.
penularan, komplikasi, penyakit tuberkulosis 2. Pengetahuan cukup
faktor risiko dan menggunakan skala Apabila skor tingkat
tindakan pencegahan. Guttman dan skoring. pengetahuan responden antara
Pertanyaan terdiri dari 56-74% atau 11-14 pernyataan
pernyataan positif dan yang benar.
negatif. 3. Pengetahuan baik
- Pernyataan Apabila skor tingkat
positif, pada pengetahuan responden ≥ 75%
responden atau ≥ 15 pernyataan yang
menjawab benar benar.
diberi nilai 1, dan
jika salah diberi (Arikunto, 2010)
nilai 0
- Pernyataan negatif,
pada responden
menjawab benar
diberi nilai 0, dan
jika salah diberi
nilai 1
2. Sikap Adalah penilaian, Kuesioner Meminta responden 1. Positif (mendukung upaya Ordinal
persepsi responden untuk mengisi pencegahan penyakit TBC)
terhadap upaya pernyataan pada jika nilai ≥ nilai mean (77,8)
46
3. Upaya Merupakan tindakan Kuesioner Meminta responden Dinyatakan dalam tingkatan: Ordinal
Pencegahan yang pernah dilakukan untuk mengisi
penyakit responden dalam pernyataan pada 1. Kurang
TBC mencegah penyakit kuesioner D, yang Apabila skor responden < 55%
tuberkulosis paru. berisi tentang 2. Cukup
pelaksanaan upaya Apabila skor responden antara
pencegahan penyakit 56-74%
tuberkulosis 3. Baik
menggunakan skala Apabila skor responden ≥ 75%
47
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
penelitian ini karena wilayah ini terdapat banyak warganya yang menderita
48
49
1. Populasi Penelitian
1.719 KK.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah subunit populasi survei itu sendiri yang oleh peneliti
a. Kriteria Sampel
Kriteria eksklusi:
b. Jumlah Sampel
Perhitungan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi menurut Budiarto
√( ( )) √( ( )) ( ( ))
[
]
Keterangan :
( )⁄ ( )⁄
= = = 0,267
51
√( ( )) √( ( )) ( ( ))
[ ]
√( ( )) √( ( )) ( ( ))
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
RT 002 = RT 008 =
RT 004 = RT 010 =
RT 006 = RT 012 =
52
proporsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (Setiadi, 2007). Teknik
sampling yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan teknik Cluster
secara acak, maka terpilih 6 RT yang menjadi sampel yaitu RT 002 sebanyak
1. Instrumen Penelitian
konsep dan teori yang telah dibuat. Pertanyaan terdiri dari empat bagian
yaitu, bagian A berisi tentang data demografi yang meliputi nama, usia,
negatif berjumlah 7 point, yaitu pada point B1, B3, B5, B8, B10, B14,
B17 dan pernyataan positif berjumlah 15 point, yang terdiri dari point B2,
B4, B6, B7, B9, B11, B12, B13, B15, B16, B18, B19 dan B20.
Pernyataan positif berjumlah 11 point, yang terdiri dari point C1, C3, C5,
C6, C10, C16, C17, C18, C19, C20, C22 dan pernyataan negatif
berjumlah 13 point, yang terdiri dari point C2, C4, C7, C8, C9, C11, C12,
tertutup. Pertanyaan positif berjumlah 9 point, yang terdiri dari point D1,
D3, D6, D7, D8, D9, D11, D13, D14 dan pertanyaan negatif berjumlah 9
point, yang terdiri dari point D2, D4, D5, D10, D12, D15, D16, D17 dan
D18.
pernyataan: benar dan salah atau ya dan tidak. Skala Guttman dapat
dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau dalam bentuk check list. Skor
Sangat setuju :4
Setuju :3
Tidak setuju :2
Sedangkan penilaian pernyataan negatif sikap responden tentang upaya pencegahan penyak
Sangat tidak setuju 4
Tidak setuju :3
Setuju :2
Sangat setuju :1
Skala pengukuran upaya pencegahan penyakit tuberkulosis juga menggunakan skala Liker
penyakit tuberkulosis yang telah dilakukan oleh responden yaitu:
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
55
Tidak pernah :5
Jarang :4
Kadang-kadang :3
Sering :2
Selalu :1
Penilaian bagi upaya pencegahan penyakit tuberkulosis dilakukan dengan cara membandingk
kalimat kualitatif dengan acuan sebagai berikut:
Penilaianbagisikapterhadapupayapencegahanpenyakit
dengan nilai median, apabila nilai responden < mean (77,8) dari nilai
termasuk
56
tuberkulosis.
Penilaian bagi pengetahuan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban de
berikut:
Interpretasi Tingkat
Skor Penilaian
Pengetahuan
76 – 100% atau 15-20 point
Baik
jawaban yang benar
56 – 75% atau 11-14 point
Cukup
jawaban yang benar
0 – 55% atau 0-10 point
Kurang
jawaban yang benar
Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang d
hitung lebih besar dari r tabel berarti valid sedangkan jika nilai r
hitungnya lebih kecil dari r tabel berarti tidak valid (Hidayat, 2007).
57
a. Reabilitas
alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,
atau sulit dimengerti oleh responden. Dari hasil uji coba kuesioner ini
konseptual tertentu yang hendak diukur (Pohan, 2006). Dari hasil uji
Jakarta Utara.
penelitian.
responden.
F. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
dilakukan tabulasi dan diberi skor sesuai dengan kategori dari data
4. Entry Data
kontingensi.
5. Cleaning Data
1. Analisis Univariat
data dengan cara ilmiah dalam bentuk tabel atau grafik. Variabel
penyakit tuberkulosis.
2. Analisis Bivariat
hasil uji ini dapat terlihat pola hubungan antara tingkat pengetahuan
jika p > α (0,05) maka tidak ada hubungan yang bermakna antara
H. Etika Penelitian
subjek.
3. Kerahasiaan (Confidentially)
HASIL PENELITIAN
Bab ini akan memaparkan secara lengkap, hasil penelitian hubungan tingkat
selama satu minggu dari tanggal 23 Juni sampai 29 Juni 2013. Pembagian
Utara.
Kecamatan Koja Jakarta Utara, dengan luas wilayah kurang lebih 15.799 km2.
Kelurahan Koja
penduduk di wilayah Kelurahan Lagoa Jakarta Utara pada bulan Februari 2013
64
65
TBC maupun yang tidak menderita TBC. Total responden berjumlah 60 orang.
1. Karakteristik Usia
Tabel 5.1
Distribusi Statistik Deskriptif Umur Responden
Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
Tabel 5.2
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
3. Karakteristik Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
4. Karakteristik Pekerjaan
Tabel 5.4
Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
%) pelajar.
C. Analisis Univariat
umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel.
68
penyakit tuberkulosis
Tabel 5.5
Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Terhadap Upaya
Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Pada Masyarakat Di RW 04
Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
(1,7%).
69
tuberkulosis
Tabel 5.6
Distribusi Responden Menurut Sikap Masyarakat Terhadap
Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Di RW 04 Kelurahan
Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
Tabel 5.7
Distribusi Responden Menurut Upaya Pencegahan Penyakit
Tuberkulosis Pada Masyarakat Di RW 04 Kelurahan Lagoa
Jakarta Utara Tahun 2013
D. Analisis Bivariat
satu persatu antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas
penyakit tuberkulosis
Tabel 5.8
Distribusi Responden Menurut Proporsi Pengetahuan Terhadap
Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Pada Masyarakat
Di RW 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
Upaya Pencegahan
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Nilai r p value
N % N % N % N %
Baik 36 83.7 7 16.3 0 0 43 100.0
Cukup 4 25.0 12 75.0 0 0 16 100.0 0.541 0.000
Kurang 0 0 1 100.0 0 0 1 100.0
Total 40 66.7 20 33.3 0 0 60 100.0
diperoleh nilai 0,541 yang berarti terdapat hubungan yang sedang antara
tuberkulosis
Tabel 5.9
Distribusi Responden Menurut Sikap Masyarakat Terhadap
Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Di RW 04 Kelurahan
Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013
Upaya Pencegahan
Tota
Sikap Baik Cukup Kurang l Nilai r p value
N % n % n % N %
Positif 23 69.7 10 30.3 0 0 33 100.0
Negatif 17 63.0 10 37.0 0 0 27 100.0 0.378 0.003
Total 40 66.7 20 33.3 0 0 60 100.0
72
memiliki upaya pencegahan yang baik dan 10 orang (37%) memiliki upaya
tuberkulosis.
BAB VI
PEMBAHASA
dengan konsep teoritis dan penelitian sebelumnya. Bab ini juga akan menjelaskan
A. Analisis Univariat
rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat
tuberkulosis.
73
74
kesehatan di Puskesmas.
2007).
yang diambil oleh Putra adalah penderita TB paru yang tercatat oleh
Tuberkulosis
lembaga agama dan pengaruh faktor emosional. Hal ini sesuai dengan
dapat juga disebabkan oleh pengaruh orang lain atau kebudayaan dalam
kadang (malas) untuk pergi berobat. Sampel yang diambil oleh Fibriana
Wringinanom Gresik.
orang lain yang dianggap penting, media massa, serta faktor emosional
tuberkulosis.
B. Analisis Bivariat
yang berbeda dengan hasil penelitian ini yaitu bahwa tidak terdapat
hubungan.
tuberkulosis
dari nilai α=0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak yang berarti ada
menyatakan bahwa ada hubungan yang lemah dan searah antara sikap
yang sama yaitu sikap dan praktek yang tidak didasari oleh
yang baik. Hal ini dapat diartikan bahwa pengetahuan dan sikap
(Notoatmodjo,2007).
C. Keterbatasan Penelitian
keluarga.
bisa jadi pernyataan dalam instrumen ini belum mewakili apa yang
86
5. Informasi bias pada penelitian ini dapat terjadi karena pada variabel upaya pencegahan sebagian be
BAB VII
A. Kesimpulan
sebesar 71,7%.
Lagoa dengan nilai p sebesar 0,000 serta memiliki hubungan positif yang
87
88
B. Saran
penyakit TBC.
TBC.
penyakit tuberkulosis.
penyakit tuberkulosis.
adalah area penelitian dapat dikembangkan dengan jumlah populasi lebih banyak dan jumlah variabel y
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, M.S. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. 2010
Departemen Kesehatan RI. Laporan Riset Kesehatan Dasar 2007: Jakarta. 2008
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Profil DKI Jakarta 2007: Jakarta. 2008
Potter, P.A. & Perry, A.N. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC. 2005
Putra, N.R. Hubungan Perilaku dan Kondisi Sanitasi Rumah Dengan Kejadian
TB Paru Di Wilayah Kota Solok.
http://repository.unand.ac.id/16894/1/SKRIPSI_LENGKAP_NIKO.pdf.
Diakses tanggal 2 Desember 2012
Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2007
Smeltzer, S.C. & Brenda, G.B. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. Jakarta: EGC. 2002
. Tuberculosis. http://www.who.int/topics/tuberculosis/en/
. Diakses tanggal 9 November 2012
Salam sejahtera
NIM 109104000039
Untuk keperluan tersebut saya harap dengan kerendahan hati agar kiranya
anda bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang telah
disediakan. Kerahasiaan jawaban anda akan dijaga dan hanya diketahui oleh
peneliti. Kuesioner ini saya harap diisi dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa
yang dipertanyakan. Sehingga hasilnya dapat memberikan gambaran yang baik
untuk penelitian ini.
Saya ucapkan terima kasih atas bantuan dan partisipasi anda dalam
pengisian kuesioner ini.
YA / TIDAK
Tertanda
( )
Responden
Lampiran 2
Tujuan :
Petunjuk :
3. Harap mengisi pernyataan yang ada dalam kuesioner ini, pastikan tidak
ada yang terlewat. Setiap nomor hanya diisi dengan satu jawaban.
4. Beri tanda ceklist (√) pada kotak pertanyaan bapak/ibu yang dianggap
benar.
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Status pendidikan :
Status pekerjaan :
B. Pengetahuan
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list (√) pada kotak. Benar atau Salah sesu
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list (√) pada kotak.
SS, S, TS atau STS sesuai pilihan jawaban anda! Jika anda ingin mengganti
jawaban, silahkan mencoret jawaban kemudian menuliskan kembali tanda chek list (√) pada jawa
SS S TS STS SS S TS STS
√ √ √
Keterangan :
SS : sangat setuju
S : setuju
TS : tidak setuju
Isilah pernyataan dibawah ini dengan memberi tanda chek list (√) pada kotak.
Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang atau Tidak Pernah sesuai pilihan jawaban anda! Jika anda ingin me
Analisa Univariat
Statistics
Usia
N Valid 60
Missing 0
Mean 33.4333
Median 30.0000
Mode 30.00
Minimum 17.00
Maximum 61.00
Sum 2006.00
Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
sikap pencegahan TBC
N Valid 60
Missing 0
Mean 77.7667
Median 78.5000
Mode 83.00
Minimum 63.00
Maximum 93.00
Sum 4666.00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N 60 60 60
Normal Parameters a
Mean 15.8500 77.7667 76.5667
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Upaya pencegahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kurang 0 0 0 0
Pengetahuan
Correlations
upaya
pengetahuan pencegahan
tailed) 60 60
tailed) 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
pengetahuan * pencegahan Crosstabulation
Count N
Pencegahan
Nilai r p
Baik Cukup Kurang Total
Pengetahuan Baik 36 7 0 43
Cukup 4 12 0 16
0,541 0,000
Kurang 0 1 0 1
Sikap
Total 40 20 0 60
Correlations
upaya
sikap pencegahan
tailed) 60 60
tailed) 60 60
Count
Pencegahan
Nilai r P
Baik Cukup Kurang Total
Sikap negatif 17 10 0 27
positif 23 10 0 33 0,378 0,003
Total 40 20 0 60