Anda di halaman 1dari 14

1.

PENDAHULUAN

Kasus tuberkulosis (TB) di dunia terus meningkat. Laporan WHO pada tahun
2009 memperkirakan ada 9,4 juta pasien TB. Saat ini merupakan indonesia merupakan
negara dengan kasus TB terbanyak di dunia. Petugas kesehatan yang menangani
pasien TB merupakan kelompok resiko tinggi untuk terinfeksi TB. Pencegahan dan
pengendalian infeksi TB bertujuan untuk mengurangi penularan TB dalam suatu
Populasi. Dasar pencegahan infeksi adalah diagnosis dini cepat tatalaksana TB yang
adekuat. Tujuan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mengurangi penularan
TB dan melindungi petugas kesehatan , pengunjung dan pasien dari penularan TB.
Di tingkat global, Stop TB partnership sebagai bentuk kemitraan global dan
mendukung negara-negara untuk meningkatkan upaya pemberantasan TB,
memepercepat penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB, serta penyebab TB
di seluruh dunia.
Penanggulanganya Penyakit TB dan HIV merupakan komitmen global dan nasional
saat ini dalam upaya mencapai target pembangunan Melenium untuk TB.
Sebagai bentuk perwujudan partisipasi RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu
Bangkalan dalam rangka menurunkan angka kesakitan TB, maka harus diwujudkan
pelayanan TB dengan strategi DOTS. Program kerja ini disusun dan dijadikan acuan
dalam memberikan pelayanan TB.

2. LATAR BELAKANG

Strategi dots telah dibuktikan dan berbagai uji coba lapangan dapat
memberikan angka kesembuhan yang tinggi . Bank dunia menyatakan strategi DOTS
merupakan strategi kesehatan yang paling cost effective seorang petugas di fasilitas
pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya seharusnya mempunyai
pengetahuan tentang tuberkolusis , program pengendalian TB, serta hal-hal lain yang
mendukung terselengaranya pelayanan pengendalian TB. Pelayanan TB DOTS di
RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan di lakukan di poli paru.
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui di RSUD Syarifah Ambami Rato
Ebu Angka Kesakitan TB masih cenderung meningkat setiap tahunnya yaitu sekitar
1,5 % . Hal iniditunjukkandengandata bulanjanuarisampaijunitahun
2016dimanaterdapat 27 kunjungankasus TB yang terdiridari9 kunjungan di
rawatjalandan18temuan TB di rawatinap.. Angkainimasihjauhdari target proporsi BTA
(+) yang diobati di poli DOTS yaitusebesar 60%. Angkakesembuhanpenderita TB
BTA (+) padatahun 2016 sebesar65 % masihdibawah target yang ditetapkanoleh
program imunisasinasionalyaitusebesar 85%. Hal-
haltersebutmembutuhkanperhatiankhususdaripihak-
pihakterkaitdalampenatalaksanaanTuberkolosisdenganstrategi DOTS di RSUD
Syarifah Ambami Rato EbuBangkalan
Untukitudiperlukanpenyusunan program kerja Tim DOTS RSUD Syarifah
Ambami Rato EbuBangkalantahun 2016 agar dapattercapaiangka-angkacakupan
indicator yang mendekati target nasional.

3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu dan ruang lingkup pelayanan TB DOTS secara terpadu untuk
menurunkan Angka Kesakitan TB di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan

3.2 Tujuan Khusus


- Meningkatkan keberhasilan pengobatan TB dengan menyususn rencana strategis
pelayanan TB DOTS Rumah Sakit
a. Pelacakan TB Mangkir dari 25 % menjadi 80 %
b. Mekanisme Kolaborasi TB HIV dengan melakukanpemeriksaantes HIV
padasemuapasien TB dari 25 % menjadi 80%
- Meningkatkan mekanisme dalam program pelayanan TB DOTS termasuk
pelaporannya
a. Pengisian form TB DOTS ( TB.01, TB.02, TB. 03, TB.04, TB.05. TB.06,
TB.09, TB.10) denganbaik, benardanlengkapdari 50% menjadi 100%.
- Meningkatkan dukungan manajemen rumah sakit dalam pelayanan TB DOTS
sesuai standar
a. Meningkatkan pelayanan unit- unit terkait TB DOTSdengan mengikuti
pelatihan TB DOTS dari 25% menjadi 50%
- Meningkatkan fungsi tim TB DOTS rumah sakitdalam hal pemantauan majemen
obat,penyimpanan dan pendistribusian OAT
a. Membentuk komite DOTS RS dengan berkoordinasi dengan dinas kesehatan
kabupaten untuk melakukan supervisi efektif pada semua unit terkait DOTS
TB setiap 3 bulan sekali dari 50% menjadi 80%
- Meningkatkan fungsi rujukan TB DOTS pada rumah sakit sesuai dengan kebijakan
yang berlaku
a. Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan jejaring rumah sakit baik
internal maupun eksternal RS dengan melakukan evaluasi kepatuhan UPK
tujuan untuk mengirimkan kembali formulir TB.09 ke rumah sakit ( Feedback
Rujukan)dari 25% menjadi 80 %

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan
TB dengan Pelacakan pasien TB RS yang mangkir

LANGKAH TB.1 : PELACAKAN PASIEN TB RS YANG MANGKIR

Identitifikasi Masalah
 MasihadanyapasienTB DOTS RS yang tidak datang untuk periksa
ulang/ mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan ( mangkir)
I setelah 2 hari (pada fase awal) sejak waktu yang ditentukanuntuk
kontrol atau setelah 7 hari (pada fase lanjutan)
PLAN

 Masihadanyapasien yang putuspengobatan TB selamakurangdari 1


bulan
Menganalisa penyebab Masalah
 Kurangnya kepatuhan pasien melakuan pengobatan
II
 Rendahnya pemhamanpasien serta kurangnya sosialisasi tentang
Pentingnya OAT danresiko putus pengobatan TB
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab masalah
 Melakukanpelacakanpasiendenganberkoordinasidengankoordinator
TB di Puskesmas/ UPK tujuan
 Menghubungi pasien langsung/ menghubungi Pengawas Minum Obat
(PMO) untukmengetahui alasan ketidak hadiran pasien TB RS pada
jadwal kontrol yang telah ditentukan

DO

III Menginformasikan identitas dan alamat lengkap pasien mangkir ke


wasor kabupaten atau langsung ke puskesmas diwilayah pasien agar
segera dilakukan pelacakan
 Mendiskusikandenganpasienuntukmencari factor
penyebabputusberobat (khususuntukpasien TB DOTS RS)
 Melanjutkanpengobatandosis yang
tersisasampaiseluruhdosispengobatanterpenuhi (khususuntukpasien
TB DOTS RS)
Evaluasi
CHECK  Melakukan observasi dan penghitungan prosentase jumlah pasien TB

IV yang mangkir pengobatan


 Melakukanpemantauanhasilpengobatan TB
denganmelakukanpemeriksaandahakpadabulankelimapengobatan
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


N

V
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

2) Mengembangkan mekanisme Kolaborasi TB HIV dengan mengintensifkan


penemuan kasus TB pada ODHA

LANGKAH TB.2 : MEKANISME KOLABORASI TB HIV

Identitifikasi Masalah
I
 Masihrendahnyapasien TB yang dilakukanpemeriksaantes HIV
Menganalisa penyebab Masalah
 Pasien tidak bersedia dilakukan pemeriksaan HIV karena takut
PLAN

 Kurang efektifnya penemuan kasus HIV padapasien TB


II terutamapadakelompokpopulasikunci HIV
 Masihrendahnyapemberian PPK (
PengobatandanPencegahanKotrimoksasol )
terutamapadakelompokresiko HIV ( populasikunci)
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab
masalah
 Mengembangkan mekanisme kolaborasi TB HIV dengan layangan
dalam 1 atap ( one stop service)
 Menawarkanpemeriksaan HIV padasemuapasien TB tanpamelihat
factor resiko
DO

III
 Melakukan skreening TB pada setiap pasien ODHA yang ditemukan
di setiap unit DOTS dengan menggunakan kuesioner skreening TB
HIV
 Melakukan skrining TB pada keluarga yang tinggal serumah atu pada
keluarga yang beresiko HIV
 Menyediakan pelayanan konseling dan tes HIV sukarela ( KTS)
 Memastikansemuapasien TB denganhasiltes HIV positifmendapatkan
ARV
 InisiasiPengobatanPencegahandengan INH daninisiasidini ART
 Melakukan sosialisasi pencegahan HIV dengan menggunakan strategi
ABCD (A : Abstinen ( puasa seks), B ( be faithfull ( saling setia), C
(condom), D ( Drugs No ( tidak menggunakan Napza suntik)
 Menyediakanpemberian PPK padapasien HIV
Evaluasi
 Melakukan observasi dan penghitungan proporsipasien TB yang di tes
CHECK

IV HIV dan yang hasilnyapositif


 Melakukanperhitunganpasien TB dengan HIV positif yang mendapat
PPK/ART
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


V
N

 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

3) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan mekanisme pencatatan dan


pelaporan pasien TB DOTS RS Pengisian form TB DOTS ( TB.01, TB.02, TB. 03,
TB.04, TB.05. TB.06, TB.09, TB.10)

LANGKAH TB.3 : KETEPATAN PENGISIAN FORM TB

Identitifikasi Masalah

I  Kurang lengkapnya pengisian Form TB ( TB.01, TB.02, TB. 03,


TB.04, TB.05. TB.06, TB.09, TB.10)
PLAN

Menganalisa penyebab Masalah


 Kepatuhan petugas untuk mengisi formTB secara lengkap
II
 Kurang sosialisasi tentan pengisian form TB di unit rawat inap
maupun unit pelyananan lainnya
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab
masalah
 Sosialisasi petunjuk cara pengisian form TB untuk penyeragaman
DO

III pancataan kasus TB di semua unit baik rawat inap maupun unit
lainnya
 Melakukan koordinasi dengan bagian rekam medik dalampengadaan
form TB nasional
IV Evaluasi
H

K
C

C
E
 Melakukan observasi dan penghitungan prosentase jumlah pasienform
TB yang tidak diisi secara lengkap sesuai Petunjuk Pengisian
 Melakukan analisa asal ruangan atau unit pelayanan lainnya yang
belum mengisi secara lengkap formTB
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


N

V
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

4) Menegembangkan pendekatan untuk meningkatkan dukungan manajemen rumah


sakit dalam pelayanan TB DOTS sesuai standar pada unit- unit terkait dengan
mengikuti pelatihan TB DOTS

LANGKAH TB.4 : MENINGKATKAN PELATIHAN TB DOTS

Identitifikasi Masalah
 Masih minimnya petugas unit-unit terkait TB yang sudah mengikuti
I
pelatihan TB DOTS (tenagapengelola logistic TB,
PLAN

petugaspengelolalaboratorium, timPromosiKesehatan TB)


Menganalisa penyebab Masalah
II
 Belum adanya surat penugasan untuk mengikuti pelatihan TB DOTS
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab
masalah
 Mengajukan permohonan permintaan pelatihan/ in house trining TB
DO

III DOTS yang diikuti unit-unit terkait TB DOTS, tenagapengelola


logistic TB, petugaspengelolalaboratorium, timPromosiKesehatan
TB
 Evaluasipetugassetelahmengikutipelatihan TB
Evaluasi
CHECK

IV  Melakukan penghitungan prosentase jumlah ptugas yang telah


mendapat pelatihan DOTS TB dengan jumlah unit yang terkait DOTS
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


N

V
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

5) Mengembangkan fungsi TIM TB DOTS dalam hal supervisi secara efektif tiap 3
bulan sekali

LANGKAH TB.5 : MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN SUPERVISI DOTS TB


Identitifikasi Masalah

I  Pelaksanaan supervisi DOTS TB masih belum sesuai jadwal yang


PLAN ditentukan
Menganalisa penyebab Masalah
 Tim DOTS TB belum sempat melakukan supervisi ke unit –unit
II
terkait DOTS
 Kurangnya koordinasi dengan unit-unit terkait DOTS
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab
masalah
 Menjadwalkan supervisi TB DOTS secara rutin maksimal 3 bulan
sekali

DO

III Meningkatkan frekuensi jadwal supervisi pada tahap awal


pelaksanaan program TB DOTS RS atau jika kinerja unit kurang baik
atau angka kesembuhan TB rendah
 Menyiapkn dan mengembangkan daftar tilik supervisi dan buku
petunjuk pedoman atau program
Evaluasi
CHECK

IV  Melakukan observasi dan penghitungan prosentase jumlah pelaksaan


supervisi dengan total supervisi yang irencanakan sesuai jadwal
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


V
N

 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

6) Mengembangkan fungsi tim TB DOTS RS dalam hal pemantauan manajemen


OAT penyimpanan dan pendistribusian OAT

LANGKAH TB.6 : MENINGKATKAN MANAJEMEN OATYANG EFEKTIF

Identitifikasi Masalah
I
 Pelaksanaan manajemen OAT belum optimal
PLAN

Menganalisa penyebab Masalah

II  Kurangnya pemahaman petugas unit farmasi tentang mnajemen OAT


 Kurangnya sosialisasipetugas unit farmai tentang manajemen OAT
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab
DO

III masalah
 Sosialisai pada seluruh petugas unit farmasi tentang manajemen OAT
 Penyimpanan OAT instalsi farmasi harus dialkukan dengan sistem
FEFO (Firs Expaired First Out)
CHECK Evaluasi

IV  Melakukan observasi dan penghitungan prosentase jumlah OAT yang


tidak Disusun dengan sistem FEFO
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


V
N

 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

7) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan jejaring rumah sakit baik


internal maupun eksternal RS dengan melakukan evaluasi kepatuhan UPK tujuan
untuk mengirimkan kembali formulir TB.09 ke rumah sakit( Feedback Rujukan)
TB.7 : KEPATUHAN UPK TUJUAN/PUSKESMAS UNTUK MENGIRIMKAN
LANG
KAH KEMBALI FORMULIR TB.09 KE RUMAH SAKIT ( FEEDBACK RUJUKAN)
Identitifikasi Masalah
 Masihrendahnyakepatuhanpuskesmas/ UPK
I
asaluntukmengirimkankembaliformulir TB.09 kerumahsakit (feedback
rujukan)
Menganalisa penyebab Masalahh
PLAN

 Belum optimalnya fungsi Tim DOTS RS terutama manajemen jejaring


DOT RS baik internal maupun eksternal

II  Kurangnya pemahaman tim DOTS UPK tujuan/


puskesmastentangpentingnyapengirimankembali Form TB.09
kerumahsakit
 Belumoptimalnyafungsi coordinator TB puskesmas
Membuat rencana dan melaksanakan perbaikan pada penyebab masalah
 Melakukansosialisapadakoordinatorpuskesmastentangmekanismepengirima
nkembali form TB.09
II
DO

kerumahsakitdenganberkoordinasidenganDinasKesehatanKab. Bangkalan
I
 Menentukankesepakatantenggangwaktupengirimankembali form TB.09
kerumahsakit
 Membuatkesepakatanterkaittugas coordinator TB di puskesmas
Evaluasi
CHECK

I  Melakukan pengumpulan data jumlahform TB.09 yang


V
dikirimkankembaliolehkoordinatorpuskesmas/UPK tujuan ( feedback
rujukan)
 Melakukananalisapenyebabmasihrendahnyakepatuhanpengirimankembali
form TB.09 olehpuskesmaskerumahsakit
ACTIO

Merencanakan kegiatan selanjutnya


N

V
 Kegiatan dilakukan sesuai dengan hasil analisis

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB
dengan menyususn rencana strategis pelayanan TB DOTS Rumah Sakit
Cara melaksanakan kegiatan dengan sosialisasi
 Tutorial sosialisasi dan latihan PengawasMinum Obat dengan penjelasan secara
langsung oleh petugas poli DOTS dengan menggunakan buku pedoman TB
Nasional
 Tutorial sosialisasi alur Pelacakan TB Mangkir kepada petugas poli DOTS dengan
menggunakan LCD
 Mmberikan materi berupa leaflet pada PMO
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa dari hasil telusur interna di Rumah
Sakit dan membandingkan dengan target yang harus dicapai
 MenghitungProporsipasien TB BTA positifdiantarasuspek, angkakonversi,
angkakesembuhandanangka default pengobatan TB

2) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan mekanisme dalam program


pelayanan TB DOTS termasuk pelaporannya
Cara melaksanakan kegiatan dengan sosialisasi
 Sosiaisasi petujuk Cara PengisianForm TB pada seluruh unit terkait TB DOTS
dengan menggunakan LCD
 Memberikan materi tentang Petunjuk Pengisian Form TB yang berupa buku
pedoman Petunjuk Pengisian Form TB ( hardcopy) yang mudah dipakai
 Berkoordinasidenganbagianrekammedisuntukpengadaan form TB
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa dari hasil telusur interna di Rumah
Sakit dan membandingkan dengan target yang harus dicapai
3) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan dukungan manajemen rumah sakit
dalam pelayanan TB DOTS sesuai standar
Cara melaksanakan kegiatan dengan Seminar/ Pelatihan
 Meningkatkan pelayanan TB DOTS sesuai standar di setiap unit DOTS RS melalui
Seminar/ Pelatihan/ In house Training
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa kegiatan pelatihan/seminar/in house
training TB DOTS dan membandingkan dengan target yang harus dicapai
 Evaluasipascapelatihan

4) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan fungsi tim TB DOTS rumah sakit


dalam hal pemantauan majemen obat,penyimpanan dan pendistribusian OAT
Cara melaksanakan kegiatan dengan sosialisasi :
 Sosiaisasi manajemen obat, peyimpanan dan pendistribusian OAT pada unit
farmasi DOTS RS dengan menggunakan LCD
 Memberikan materi tentang Manajemen OAT yang berupa buku pedoman TB
(hardcopy) yang mudah dipakai
 Koordinasidengandinaskesehatankabupatendalamhalsupervisipelayananpengobatan
TB
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa dari hasil telusur interna ke unit
Farmasi di Rumah Sakit dan membandingkan dengan target yang harus dicapai

5) Mengembangkan pendekatan untuk membentuk komite DOTS RS dengan


berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan supervisi efektif
pada semua unit terkait DOTS TB setiap 3 bulan sekali
Cara melaksnakan kegiatan dengan :
 Rapat untuk membentuk Tim Komite DOTS RS
 Supervisi ke unit – unit terkait DOTS di Rumah Sakit
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa hasil rapat pembentukan Tim
Komite DOTS RS dan membandingkan dengan target yang harus dicpai
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa hasil Supervisi Tim DOTS RS
dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan dan membandingkan dengan target
yang harus dicpai
6) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan fungsi rujukan TB DOTS pada
rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Cara melaksanakan kegiatan dengan :
 Sosialisasi manajemen jejaring internal DOTS RS pada unit- unit DOTS RS dengan
menggunakan LCD
 Memberikan materi tentang manajemen jejaing internal DOTS RS yang berupa
buku pedoman TB (hardcopy) yang mudah dipakai
 Membentuk tim Koordinator jejaring di setiap unit DOTS (Poli umum, poli
spesialis, IGD dan semua ruang rawat inap)
 Sosialisialurpengirimanbalik Form TB.09 kerumahsakit ( feedback rujukan)
Evaluasi
 Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa dari hasil telusur interna ke unit
Farmasi di Rumah Sakit dan membandingkan dengan target yang harus dicapai
 Evaluasi dilakukan denan cara menganalisa hasil rapat pembentukan Tim
Koordinator DOTS RS

6. SASARAN
1) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB
dengan menyususn rencana strategis pelayanan TB DOTS Rumah Sakit
a. Angkakonversilebihdari 80%
b. Angkakeberhasilanpengobatan TB lebihdari 85%
c. Angkakesalahanlaboratoriumdibawah 5%
Staff poli DOTS, semuastafrawatinap, petugaslaboratorium, petugasfarmasi, dinas
kesehatan, puskesmas, dan UPK Lainnya

2) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan mekanisme dalam program


pelayanan TB DOTS termasuk pelaporannya
Seluruh petugas unit terkait TB DOTS RS Syamrabu Bangkalan

3) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan dukungan manajemen rumah sakit


dalam pelayanan TB DOTS sesuai standar
Petugas unit DOTS terkait ( IGD, rawat inap dan pasien rawat jalan)
4) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan fungsi tim TB DOTS rumah sakit
dalam hal pemantauan majemen obat,penyimpanan dan pendistribusian OAT
Staff farmasi dan gudang obat terkait DOTS TB

5) Mengembangkan pendekatan untuk membentuk komite DOTS RS dengan


berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten untuk melakukan supervisi efektif
pada semua unit terkait DOTS TB setiap 3 bulan sekali
Petugas unit DOTS terkait ( IGD, rawat inap dan pasien rawat jalan)

6) Mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan fungsi rujukan TB DOTS pada


rumah sakit sesuai dengan kebijakan yang berlaku
Semua staff unit- unit terkait TB DOTS, Dinas kesehatan

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016
NO KEGIATAN 1 3 5 6 7 8 9 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6
Pembentukan Tim TB
1
DOTS √
Rapat tim TB DOTS
2

Penyusunan Program √
2
Kerja √
Penetapan koordinator √
3 jejaring di setiap unit √
DOTS RS
Membentuk komite √
4
DOTS RS √
Pengawasan X X X X X X X X X
5
Pelaksanaan SPO-PPK √
Penyusunan Rencana X X
6
pelatihan √

7 Bimbingan teknik √ X
(supervisi) √ √ √ √

7Membangun kemitraan/ X X X X X X X
8 jejaring eksternal √ √ √
Evaluasi kegiatan √ X X X X
9 √ √ √ √ √

8. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Program

Salah satu komponen penting dari survailans yaitu pencatatan dan pelaporan dengan
maksud mendapatkan data untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi, disajikan dan
disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan pada kegiatan survailans harus
valid (akurat, lengkap dan tepat waktu) sehingga memudahkan dalam pengolahan dan
analisis.
SistemPencatatandanpelaporan TB secaraelektronikmenggunakanSistemInformasi TB
Terpadu (SSIT) yang berbasis web danterintegrasidengan system informasikesehatan TB
secaraterpadu
Formulir yang Dipergunakan dalam Pencatatan Tuberkulosis
Tim Tuberkulosis DOTS RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan dalam
melaksanakan pencatatan menggunakan formulir:
a. Daftar tersangka pasien (suspek) yang diperiksa dahak SPS (TB 06);
b. Formulir permohonan laboratorium Tuberkulosis untuk pemeriksaan dahak
(TB.05);
c. Kartu pengobatan pasien Tuberkulosis (TB.01);
d. Kartu identitas pasien Tuberkulosis (TB.02);
e. Register Tuberkulosis sarana pelayanan kesehatan (TB.03 sarana pelayanan
kesehatan);
f. Formulir rujukan/pindah pasien (TB.09);
g. Formulir hasil akhir pengobatan dari pasien Tuberkulosis pindahan (TB.10);
h. Register Laboratorium Tuberkulosis (TB.04).
Evaluasi kegiatan program TBdilaksanakan setiap tahun. Evaluasidilakukan untuk
melihat pencapaian sasaran dengan menghitunh angka konversi, angka kesembuhan dan
angka default pengobatan TB
Pertemuan koordinasi secara berkala minimal 3 bulan antara komite DOTS dengan
UPK yang berkoordinasi oleh Dinas /Kesehatan kabupaten kota

Anda mungkin juga menyukai