Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM KEGIATAN PELAYANAN TB-DOTS

DI RUMAH SAKIT RK CHARITAS TAHUN 2016

A. PENDAHULUAN

Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi
kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian
TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai
kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta
kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat TB di seluruh dunia (WHO,
2009). Selain itu, pengendalian TB mendapat tantangan baru seperti ko-infeksi TB/HIV,
TB yang resisten obat dan tantangan lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin
tinggi. Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan
tingginya penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di rumah sakit dengan foto rontgen
torak sebagai dasar penegakan diagnosis. Selain itu, angka kesembuhan pengobatan di
rumah sakit masih di bawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah
sakit masih mencapai 50-80%. Keadaan tersebut berisiko menciptakan masalah yang
lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda terhadap OAT
(MDR TB). Untuk itu dibutuhkan keterlibatan rumah sakit dalam pengendalian
tuberkulosis dengan strategi DOTS dan harus dibentuk suatu jejaring yang kuat agar
kasus putus berobat dapat dikurangi, penerapan strategi DOTS di rumah sakit perlu
segera dikembangkan secara selektif dan bertahap.

B. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit RK Charitas merupakan salah satu rumah sakit terbesar yang ada di kota
Palembang. Rumah Sakit RK Charitas melayani berbagai kasus penyakit tak terkecuali
pasien TB. Rumah Sakit RK Charitas turut serta dalam mendukung program nasional
penanggulangan TB dengan strategi DOTS. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu rencana
dalam pengelolaan pelayanan TB dengan strategi DOTS di rumah sakit.

Data kegiatan layanan TB-DOTS di Rumah Sakit R.K Charitas tahun 2015 sebagai
berikut :

1
Grafik 1. Pencapaian (%) Data Layanan TB-DOTS di RS RK Charitas
Triwulan I – IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

Grafik 2. Penegakan Diagnosa TB melalui Pemeriksaan Mikroskopis


Di Rawat Jalan Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

2
Grafik 3. Kegiatan Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rawat Jalan
Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

Grafik 4. Layanan TB yang ditangani dengan Strategi DOTS


di Rawat Jalan Triwulan I – IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

3
Grafik 5. Penegakan Diagona TB melalui Pemeriksaan Mikroskopis
Di Rawat InapTriwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

Grafik 6. Kegiatan Pencatatan Dan Pelaporan TB Di Rawat Inap


Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

4
Grafik 7. Kegiatan Kolaborasi TB-HIV Di Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

Grafik 8. Jumlah Pasien TB Dan Kematian Pasien TB Di Rawat Inap


Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

5
Grafik 9. Persentase Kematian Pasien TB Di Rawat Inap
Triwulan I-IV Tahun 2015

Sumber : Data Tim TB-DOTS RS RK Charitas Tahun 2015

C. TUJUAN

Tujuan umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan TB di rumah sakit melalui penerapan strategi
DOTS secara optimal.

Tujuan khusus
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB.
2. Memutuskan rantai penularan TB.
3. Mencegah terjadinya MDR TB.

D. KEGIATAN POKOK
1. Melakukan pelayanan TB dengan strategi DOTS
a. Pelayanan TB dengan strategi DOTS di instalasi rawat jalan
b. Pelayanan TB dengan strategi DOTS di instalasi rawat inap
2. Pencatatan dan pelaporan pasien TB
c. Pencatatan pasien TB di rawat jalan
d. Pencatatan pasien TB rawat inap
3. Kegiatan Kolaborasi TB-HIV
a. Pencatatan dam pelaporan pemeriksaan tes cepat HIV di Rawat Jalan
b. Pencatatan dam pelaporan pemeriksaan tes cepat HIV di Rawat Inap

6
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Untuk mencapai hasil dan dampak program maka langkah-langkah pelaksanaan adalah
sebagai berikut :
1. Membentuk Tim DOTS rumah sakit yang disahkan oleh SK direktur.
2. Rapat tim DOTS untuk menentukan rencana kerja.
3. Pelaksanaan pelayanan TB dengan strategi DOTS.
a. Rumah sakit menyediakan ruangan khusus dekat instalasi rawat jalan sebagai
pusat koordinasi dan pelayanan terhadap pasien TB secara komprehensif.
b. Tim DOTS rumah sakit membuat pedoman, panduan, dan SPO pelayanan pasien
TB sebagai acuan bagi petugas kesehatan di rumah sakit dalam menangani pasien
TB.
c. Pelayanan TB Strategi DOTS yaitu :
- Proporsi TB BTA (+) diantara suspek TB yang diperiksa dahaknya
- Proporsi kasus TB BTA (+) diantara semua Pasien TB yang ditemukan
- Proporsi TB Anak
- Angka konversi TB BTA (+) menjadi BTA (-) (Convertion rate)
- Angka kesembuhan (Cure rate)
- Angka keberhasilan pengobatan TB (Succes rate)
4. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pasien TB.
a. Penanggung jawab pencatatan di unit rawat jalan mengumpulkan data pasien TB
rawat jalan setiap bulannya.
b. Penanggung jawab pencatatan di unit rawat inap mengumpulkan data pasien TB
rawat inap setiap bulannya.
c. Pencatatan menggunakan format pencatatan sesuai dengan program
penanggulangan tuberkulosis nasional.
5. Pelaksanaan Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Kolaborasi TB-HIV
a. Penanggung jawab pencatatan pemeriksaan tes cepat HIV pada pasien TB rawat
jalan di rawat jalan setiap bulannya.
b. Penanggung jawab pencatatan pemeriksaan tes cepat HIV pada pasien TB rawat
inap di rawat jalan setiap bulannya.
c. Pelaporan data dilakukan setiap bulan ke Koordinator layanan TB-DOTS RS.
6. Kegiatan KIE kerjasama dengan Promosi Kesehatan RS (PKRS)

F. SASARAN

Terpenuhinya target indikator keberhasilan pelaksanaan program TB di rumah sakit,


yaitu:
1. Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek yang diperiksa dahaknya sebesar 5-
15%
2. Proporsi pasien paru TB BTA positif di antara semua pasien TB paru yang yang
ditemukan ≥ 65%
3. Proporsi pasien TB anak di antara seluruh pasien TB antara 10-15%
4. Angka konversi (convertion rate) ≥ 80%
7
5. Angka kesembuhan ( cure rate) 100%
6. Terlaksananya kegiatan penegakan diagnosis TB di instalasi rawat jalan sebesar >
60%.
7. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di instalasi rawat jalan sebesar
>60%.
8. Terlaksananya pelayanan pasien rawat jalan TB yang ditangani dengan strategi
DOTS sebesar 100%.
9. Terlaksananya kegiatan penegakan diagnosis TB di instalasi rawat inap sebesar >
60%.
10. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di instalasi rawat inap sebesar
>60%.

Sasaran penanggulangan Tuberkulosa (TB) di Rumah Sakit R.K Charitas tersebut diatas,
ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi baru kasus TB dan menyediakan layanan
pengobatan TB dengan strategi DOTS. Skenario program penanggulangan Tuberkulosa
diatas memerlukan sisTim layanan program penanggulangan TB yang komprehensif dan
berjejaring. Usaha pencegahan penularan infeksi TB dilaksanakan secara berjejaring
melalui informasi yang berorientasi pada perubahan perilaku etika batuk, peningkatan
pemakaian alat pelindung diri ( APD), skrining dan pengobatan DOTS TB . Penanganan
kasus Multi Drug Resistance TB akan dilaksanakan secara berjejaring antara Rumah
Sakit dan Rumah Sakit Rujukan kasus MDR-TB. RS Rujukan Kasus MDR-TB sebagai
pusat rujukan MDR-TB dengan program perawatan, dukungan, pengobatan kasus MDR
TB.
Rumah Sakit R.K Charitas bersama sektor teknis pemerintah dan unit pelaksana program
lain nya memberikan layanan kesehatan terhadap akses layanan pemeriksaan skrining,
pengobatan TB-DOTS, layanan pemeriksaan dahak yang dikoneksikan dengan
pemeriksaan TB melalui kegiatan yang berjejaring antara Rumah Sakit, Puskesmas,
Dokter Praktek swasta. Rumah Sakit R.K Charitas akan meningkatkan kualitas para
pelaksana program melalui penguatan kapasitas teknis dan manajemen program serta
bimbingan teknis yang berjejaring.

Semua unit layanan dibawah Rumah Sakit R.K Charitas diluar kota Palembang juga akan
mendapatkan perhatian dengan menekankan pada perluasan layanan dan informasi
tentang Tuberkulosa melalui kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan
menggunakan strategi yang sebagaimana yang dikembangkan di Rumah Sakit R.K.
Charitas. Akses layanan kesehatan infeksi Tuberkulosa akan di tingkatkan melalui sistim
rujukan antara rumah sakit, klinik swasta, puskesmas dan dokter praktek swasta .

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Tahun 2016
No. Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

8
1. Membentuk Tim TB-DOTS
rumah sakit ( Revisi Tim tahun
2015)
2. Rapat tim DOTS untuk x
pelaksanaan program kerja
3. Menyediakan ruangan khusus
dekat instalasi rawat jalan sebagai
pusat koordinasi dan pelayanan x x x
terhadap pasien TB secara
komprehensif
4. Membuat pedoman, panduan, dan
SPO pelayanan TB sebagai acuan x
bagi petugas kesehatan di RS
dalam menangani pasien TB
5. Pencatatan dan pelaporan pasien x x x x x x x x x x x x
TB rawat jalan
6. Pencatatan dan pelaporan pasien x x x x x x x x x x x x
TB rawat inap
7 Kegiatan Kolaborasi TB-HIV x x x x x x x x x x x x
8 Kegiatan KIE kerjasama PKRS x x x x x x x x x x x x
9 Evaluasi indikator keberhasilan x x x x
program Layanan TB-DOTS di RS

Pendanaan
Perhitungan estimasi kebutuhan dana untuk upaya penanggulangan Tuberkulosa
dibedakan menurut kerangka program yaitu Pencegahan, Perawatan dan Dukungan, serta
Kebijakan dan Manajemen. Komponen pokok dari kerangka program yang
membutuhkan anggaran , yakni :
1. Program pencegahan yaitu : uji saring dahak, layanan foto toraks ,
2. Program perawatan,dukungan dan pengobatan bagi Tuberkulosa : pemberian terapi
OAT FDC
Kebutuhan untuk dua kerangka program diatas di berikan dalam bentuk bantuan dana
insentif dari Dinas Kesehatan Propinsi kerjasama dengan mitra internasional The Global
Fund Round SSF Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan, yang diperuntukkan bagi
petugas laboratorium serta bantuan reagen, pot sputum dan obat OAT FDC. Bantuan
tersebut sudah berjalan dan tetap berlanjut sampai sekarang.

Sedangkan kebutuhan anggaran untuk kegiatan Program Pelayanan TB-DOTS yaitu :


1. Kegiatan KIE tentang TB kerjasama dengan PKRS

Merupakan kegiatan program yang anggaran nya sudah diusulkan ke Direksi rumah
sakit. dimasukkan dalam kegiatan program tahunan rumah sakit (RKA)

9
Kebutuhan Dana untuk Kegiatan Program Pelayanan TB-DOTS
di Rumah Sakit RK. Charitas Tahun 2016

No Kegiatan Biaya Keterangan

1 Membuat Pedoman, Panduan, SPO


2 Pencatatan dan Pelaporan Pasien TB -
3 Kegiatan Kolaborasi TB-HIV -
4 Kegiatan KIE tentang TB kerjasama dengan Rp. 15,500,000,- Lihat TOR
PKRS Rumah Sakit RK Charitas
TOTAL Rp. 15,500,000,-

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dilakukan per triwulan oleh Tim TB-DOTS RS


Rekapitulasi data dilakukan dalam waktu 1 minggu setelah kegiatan program selesai
dilaksanakan dan laporan dibuat dalam bentuk narasi dan dokumentasi kegiatan dan
dilaporkan ke Direktur Medis Rumah Sakit

- EVALUASI
1. Evaluasi Triwulanan
Dilakukan setiap triwulan ;
 Evaluasi program layanan TB-DOTS
 Penyusunan laporan hasil evaluasi kegiatan per triwulan
2. Evaluasi Tahunan
Dilakukan pada akhir tahun ;
 Evaluasi kegiatan program layanan TB-DOTS
 Penyusunan rekapitulasi data evaluasi program layanan TB-DOTS per tahun
Hasil evaluasi akhir akan digunakan sebagai dasar penyusunan program kegiatan
selanjutnya

- INDIKATOR

Rumah Sakit R.K. Charitas menetapkan indikator pelaksanaan program sebagai


berikut :
1. Indikator Proses
Beberapa indikator dibawah ini merupakan parameter dari hasil pelaksanaan
kegiatan :
a. Tersedianya buku Pedoman Layanan Unit Kerja
b. Terdeianya buku Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
c. Tersedianya Program Layanan TB-DOTS
d. Tersedianya anggaran operasional program pelayanan TB-DOTS
e. Tersedianya data pencatatan dan pelaporan TB-DOTS ( Dinkes Prop)
10
2. Indikator Output
Beberapa indikator dibawah ini merupakan parameter dari kegiatan program
penanggulangan TB secara Nasional ada 2 yaitu :
a. Angka penemuan pasien baru TB BTA postitif (Case Detection Rate/CDR)
b. Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate/SR)

Indikator lain untuk mencapai Indikator Nasional tersebut diatas yaitu :


c. Proporsi TB BTA postif diantara suspek yang diperiksa dahaknya
d. Proporsi TB BTA postif diantara seluruh pasien TB Paru
e. Proporsi TB Anak diantara seluruh pasien
f. Angka Konversi BTA positif menjadi BTA negatif (Convertion Rate/CR)
g. Angka Kesembuhan (Cure Rate/CR)

3. Indikator outcome (hasil)


a. Meningkatnya penemuan pasien baru TB BTA positif dari 32% menjadi 85%
b. Meningkatnya kasus TB BTA (+) diantara suspek dari 8% menjadi 10 -15 %
c. Meningkatnya kasus TB BTA (+) dari semua pasien TB Paru yang diperiksa
dahaknya dari 49,95% menjadi > 65%
d. Meningkatnya angka kesembuhan pasien TB > 85%
e. Proporsi pasien TB Anak dari 7,92% menjadi 15%
f. Meningkatnya angka konversi TB BTA (+) menjadi BTA (–) dari 75% menjadi
80%
g. Meningkatnya keberhasilan pengobatan TB > 85%
h. Penegakan diagnosa TB secara mikroskopis Rawat jalan dan rawat inap > 65
%
i. Layanan Pasien TB yang ditangani strategi DOTS dari 4,99% menjadi 65%

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Setiap bulan petugas di masing-masing unit terkait (rawat jalan dan rawat inap)
wajib mencatat dan melaporkan data pasien TB kepada penanggung jawab
pencatatan dalam Tim DOTS.
2. Tim DOTS melakukan analisis data.
3. Laporan disampaikan kepada Direktur melalui Direktur Medis sebagai
Penanggung Jawab tim DOTS RS RK Charitas
4. Evaluasi kegiatan Program Pelayanan TB-DOTS dilaporkan per triwulan dan
evaluasi akhir dilakukan setelah seluruh kegiatan program selesai dilaksanakan.
Dalam evaluasi kegiatan tersebut akan dilaporkan tentang masalah dan hambatan
yang ada, alternatif pemecahan masalah, rencana tindak lanjut dan kesimpulan,
agar dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan Program pelayanan TB-
DOTS selanjutnya

11
J. PENUTUP

Program Pelayanan TB-DOTS, di Rumah Sakit R.K. Charitas merupakan dasar


pelaksanaan setiap upaya penanggulangan TB di rumah sakit. Disadari bahwa tidaklah
mudah melaksanakan program kegiatan ini, karena masalah kendala dan hambatan
dalam melaksanakan kegiatan program. Namun dengan kepemimpinan dan komitmen
yang nyata maka kegiatan pelaksanaan program implementasi sasaran MDG’s ini dapat
terlaksana, tersistim dengan baik, komprehensif, berkualitas sehingga mencapai target
sesuai dengan yang diharapkan dalam membantu upaya pencapaian Millenium
Development Goals tahun

Palembang, 15 Desember 2015

Dr. Lili Indrawati Irawan


Dokter Tim TB-DOTS, RS RK Charitas

12

Anda mungkin juga menyukai