PENANGGULANGAN TB
PENDAHULUAN
Permasalahan Turberkulosis (TB/TBC) perlu upaya penanggulangan yang komprehensif,
terpadu, dan berkesinambungan. Karena masalah TB bukan lagi masalah kesehatan semata akan
tetapi telah menjadi masalah sosial yang sangat kompleks. Upaya pencegahan dan penanggulan-
gannya memerlukan pendekatan dan diselenggarakan oleh berbagai pihak. Berdasarkan Global TB
Report WHO 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-3 untuk insiden TB. TB adalah tantangan
untuk pembangunan Indonesia karena 75 persen pasien TB adalah ke-lompok usia produktif, 15-54
tahun (Riskedas, 2018). Lebih dari 25 persen pasien TB dan 50 persen pasien TB resisten obat
beresiko kehilangan pekerjaan mereka karena penyakit ini (Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian
Kesehatan RI, 2019). Menurunnya produktivitas atau kehilangan peker-jaan akibat kecacatan,
pengeluaran biaya medis, dan biaya langsung non-medis seperti biaya trans-portasi dan nutrisi ber-
kontribusi pada beban ekonomi rumah tangga orang dengan TB.
Oleh karena itu upaya pencegahan dan penanggulangan TB harus dapat dijamin kesinam-
bungannya oleh pemeberi pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang digunakan,
dukungan manajemen dan kerja sama setiap unit dalam upaya meningkatan mutu pelayanan ru-
mah sakit. Untuk menjamin terlaksananya hal tersebut, maka diperlukan suatu program kerja atau
kerangka acuan program kerja. Di mana setiap kegiatan yang berkaitan dengan pencegahan dan
penanggulangan TB dapat terprogram, terinci agar dapat mencapai tujuan umum dan khusus
sesuai dengan program kerja tersebut.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan dan memperluas pemanfaatan strategi terhadap diagnosis yang akurat
dan pengobatan yang efektif dengan akselerasi pelaksanaan, mencapai target global
dalam pengendalian TB dan meningkatkan ketersedian, keterjangkauan dan kualitas
obat anti TB
b. Menyusun strategi menghadapi berbagai tantangan dengan cara mengadaptasi,
mencegah/menangani TB dengan resistensi OAT (MDR-TB) dan menurunkan dampak
TB/HIV
c. Mempercepat upaya eleminasi TB dengan cara meningkatkan penelitian dan
pengembangan berbagai alat diagnostic, obat dan vaksin baru serta meningkatkan
penerapan metode baru dalam menjamin pemanfaatan dan keterjangkauanya
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok pada program Kerja TB mencakup kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan sosialisasi TB di RS Jantung Tasikmalaya
2. Melaksanakan penyempurnaan pedoman, kebijakan dan SPO pelayanan TB sebagai acuan
kerja tim (bila diperlukan)
3. Melakukan pelayanan rujukan terhadap pasien untuk pengobatan TB rajal dan ranap
4. Melaksanakan jejaring internal setiap tiga bulan di RS Jantung Tasikmalaya dan mengikuti
jejaring eksternal serta pertemuan monev yang diadakan oleh Suku Dinas Kesehatan.
5. Meningkatkan kualitas petugas dalam melaksanakan pelayanan pada pasien TB dengan
strategi
6. Mengadakan kegiatan Promosi Kesehatan terkait Tuberkulosis kepada pasien di RS Jantung
Tasikmalaya
SASARAN KEGIATAN
Rincian kegiatan tersebut diatas bisa mencapai atau terlaksana minimal 75%. Kegiatan tersebut
bisa diikuti oleh petugas kesehatan unit terkait TB.
PEMBIAYAAN
Untuk pelaksanaan Program Ppenanggulangan TB berasal dari anggaran rumah sakit
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan setiap selesai kegiatan
2. Pelaporan
Pelaporan kepada Puskesmas Cigeureung dan Direktur RS Jantung Tasikmalaya dilakukan
setiap bulan.
3. Evaluasi
Laporan evaluasi kegiatan dilakukan setiap akhir tahun program
PENUTUP
Demikian program kerja yang Tim Penanggulangan TB rencanakan. Semoga dapat menjadi
dasar untuk peningkatan pelayanan TB dengan strategi dan menjadi acuan untuk melakukan
rencana tindak lanjut pada program kerja berikutnya. Evaluasi kegiatan ini dilakukan setiap satu
tahun sekali.
Mengetahui,
Ketua Tim TB Direktur Utama