Perlindungan Hukum
bagi Tenaga Kesehatan
Dr. dr. Beni Satria, M.Kes., S.H., M.H
Pengurus ADHKI [ Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan Indonesia]
Anggota APDHI [ Asosiasi Professor Doktor Hukum Indonesia]
DPP MHKI [ Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia]
Aspek Hukum Pelayanan
Kesehatan
Malpraktik MEDIK
Perlindungan Hukum
Agenda
Hukum Pembuktian
Diskusi
Aspek HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN
Aspek Hukum Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan wajib mendahulukan pertolongan keselamatan
nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman,
bermutu serta merata dan nondiskriminatif, dalam bahasa (peraturan ini)
pemerintah sangat bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan, serta
menjamin standar mutu pelayanan kesehatan
Aktivitas
Mengarahkan aktivitas, artinya pemberian izin
(formil atau materiil) dapat memberi kontribusi
ditegakkannya penerapan standar profesi dan
standar pelayanan yang harus dipenuhi oleh
para dokter dalam pelaksanaan praktiknya.
SELEKSI
Melakukan proses seleksi, yakni penilaian
administratif, serta kemampuan teknis yang
harus dipenuhi oleh setiap dokter dan dokter gigi
PRAKTIK KEDOKTERAN
• Memberikan perlindungan kepada warga masyarakat
terhadap praktik yang tidak dilakukan oleh orang yang
memiliki kompetensi tertentu (yang bersangkutan tidak
memberikan pelayanan sesuai standar kompetensi)
• Mendistribusikan kelangkaan tenaga dokter yang dikaitkan
dengan kewenangan pemerintah daerah atas pembatasan
tempat praktik dan penataan Surat Izin Praktik (SIP).Izin
diberikan dalam bentuk tertulis, berdasarkan permohonan
tertulis yang diajukan. Lembaga yang berwenang
mengeluarkan izin juga didasarkan pada kemampuan untuk
melakukan penilaian administratif dan teknis kedokteran.
HUKUM
Setelah seorang dokter memiliki izin untuk menjalankan praktik, muncullah
’hubungan hukum’ dalam rangka pelaksanaan praktik kedokteran di mana
masing-masing pihak (pasien dan dokter) memiliki otonomi (kebebasan,
hak dan kewajiban) dalam menjalin komunikasi dan interaksi dua arah.
H UBUNGAN
TERAPUETIK
Kontrak
Terapeutik
Kesepakatan / Perikatan
Hubungan antara penyedia jasa medis (health
care provider) dengan penerima jasa medis
(health care receiver) dalam proses
pelayanan medis atas dasar kesepakatan atau
perikatan (verbintenis) para pihak tersebut.
Vertikal (Paternalistik)
• Peranan dokter lebih
penting Dua Subjek Hukum
• Pembatasan otonomi Horizontal (Kontraktual) • Hubungan Terapeutik
pasien Kedudukan sejajar • Hubungan Hukum
- Tidak menjanjikan sesuatu
- Upaya dokter berdasar ilmu
pengetahuan dan pengalamannya
Aspek Hukum
Hubungan Dokter - Pasien
| Azas – azas hubungan Terapeutik |
Azas Konsensual
Permasalahan Jumlah
Informasi/pelayanan 9
Pembayaran administrasi 2
Sarana/prasarana 1
Kenyamanan/keamanan 5
_____. (2011). Mengadukan Layanan Kesehatan – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Retrieved December 7, 2018, from
https://ylki.or.id/2011/09/mengadukan-layanan-kesehatan/
Malpraktik Medik (black’s law dictionary)
01 02 03 04
Adanya Hubungan dokter - Kehati – hatian Standar Kerugian yang dapat Hubungan kausal antara
pasien yang dapat dipakai dalam dituntut ganti rugi pelanggaran kehati-hatian
pelanggarannya. dan kerugian yang diderita
Coughlin's Dictionary of Law World Medical Association (1992)
“Medical malpractice involves the physician's failure to
“Malpractice is professional misconduct on the part conform to the standard of care for treatment of the
of a professional person, such as physician, engineer, patient's condition, or lack of skill, or negligence in providing
lawyer, accountant, dentist, veterinarian. care to the patient, which is the direct cause of an injury to
Malpractice may be the result of ignorance, neglect, the patient''.
or lack of skill or fidelity in the performance of
professional duties; intentional wrong doing or illegal
or unethical practice.”.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
§ Melanggar prosedur standar atau tidak melakukan
informed consent.
§ Melanggar KETENTUAN perundang-undangan.
MALPRAKTIK MEDIK
KELALAIAN
PELAYANAN KESEHATAN
Kelalaian MEDIK
… yang
melakukan
Kelalaian
BERAT…
Pasal 84
UU No 36/2014 TENAKES
1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat
yang mengakibatkan penerima pelayanan Kesehatan luka
berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun
2) Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan Kematian, setiap tenaga Kesehatan dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
.
Kelalaian MEDIK
Yrisprudenscei keputusan
Medical Negligence Pengadilan Boston (1979)
Kegagalan melakukan pelayanan yang “Negligence is the lack of ordinary care. It
adekuat oleh dokter, rumah sakit, atau is a failure to do what a reasonable
penyedia leyanan kesehatan lainnya. careful and prudent person would done on
the occasion in question”.
Misfeasance Maltreatment
Pelaksanaan suatu tindakan tidak Cara penanganan sembarangan, misalnya
secara benar (the improper suatu operasi yang dilakukan tidak secera
performance of an act). benar atau terampil (improper or unskillful
treatement).
Informed consent
• Informasi & alternatif tidak lengkap
• Informasi tidak diberikan sebelum
Tindakan medik risiko tinggi dilakukan
• Cara penyampaian tidak memuaskan
• Pasien tidak diberi kesempatan
memilih alternatif tindakan medik
• Tidak disampaikan langsung oleh
dokter
KELALAIAN
MEDIK
Faktor penyebab (C.
JONGKERS NASUTION (2005)
Berkhouwer dan L.D.
Vorstman).
• Bertentangan dengan
hukum • Pelaku berbuat lain dari
Kurangnya pengetahuan, apa yang seharusnya
kurangnya pengalaman dan (wederrechtelijkheid)
kurangnya pengertian • Akibat perbuatan bisa diperbuat menurut
dibayangkan hukum tertulis maupun
(voorzeinbaarheid) tidak tertulis.
• Akibat perbuatan • Pelaku telah berlaku
sebenarnya bisa dihindari kurang hati-hati,
(vermijdbaarheid) ceroboh, dan kurang
• Perbuatan dapat berpikir panjang.
dipersalahkan kepadanya • Perbuatan pelaku itu
(verwijtbaarheid), karena dapat dicela, oleh
sebenarnya pelaku sudah karenanya pelaku harus
dapat membayangkan
bertanggungjawab atas
dan dapat
menghindarinya.
akibat perbuatan
tersebut.
Pedoman Menentukan
KELALAIAN MEDIK (Picard, 1984)
Kelalaian MEDIK
Kelalaian vs Resiko Medis
KELALAIAN MEDIK RESIKO MEDIK
Medical Error or
Medical Risk?
Pengertian
Perlindungan
Hukum
Perlindungan HUKUM
ALLPPT Layout
Clean Text Slide for • Menurut Satjipto Raharjo : Perlindungan Hukum adalah memberikan
pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan
your Presentation perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat
menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.
• Menurut Philipus M. Hadjon : Perlindungan Hukum adalah perlindungan
akan harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi
manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan ketentuan hukum
dari kesewenangan.
Mengapa harus ada PERLINDUNGAN
HUKUM ?
HUKUM
pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan
martabat manusia yang bersumber pada
Pancasila dan prinsip Negara Hukum yang
berdasarkan Pancasila.
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan
yang diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan
aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif
(pencegahan) maupun dalam bentuk yang bersifat
represif (pemaksaan), baik yang secara tertulis
maupun tidak tertulis dalam rangka menegakkan
peraturan hukum.
Jenis Pelindungan HUKUM
Perlindungan Hukum
PREVENTIF
Pada perlindungan hukum preventif ini, subyek hukum diberikan
kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum
suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif.
Tujuannya adalah mencegah terjadinya sengketa.
REPRESIF
Perlindungan hukum yang represif bertujuan untuk menyelesaikan
sengketa. Contoh jika terjadi tawuran antarsekolah dan ada korban
jiwa atau terluka atau beberapa pihak dirugikan secara materi atau
nonmateri, maka pihak berwajib akan menyelidiki dan menyelesaikan
permasalahan ini sesuai jalur hukum yang ada.
Perlindungan Hukum
Pasal 83 UU No 36 tahun 2014 tentang Kesehatan
“Pemerintah menjamin PERLINDUNGAN HUKUM bagi setiap orang yang
memberikan pelayanan Kesehatan pada bencana ditujukan untuk
penyelamatan nyawa, pencegahan kecacatan lebih lanjut, dan kepentingan
terbaik bagi pasien”.
Pasal 75 UU No 36/2014 03
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan Praktik
berhak mendapatkan perlindungan hukum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan
Perlindungan HUKUM Tenakes
DOKTER / DOKTER GIGI TENAGA KESEHATAN PERAWAT BIDAN
Pendidikan
Masalah Hukum
MALPRAKTIK
“SENGKETA MEDIK”
Pembuktian kelalaian dokter untuk
Tidak melakukan apa yang menurut penggantian kerugian:
kesepakatannya wajib dilakukan atau § adanya kewajiban dokter
“
(dijatuhi hukuman) kalau dia tidak melakukan
perbuatan (melawan hukum) - Moeljatno
Azas Pertanggungjawaban
Tindak PIDANA
Menurut Bambang Poernomo
Perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan suatu
kejahatan atau pelanggaran pidana yang merugikan kepentingan orang
lain atau merugikan kepentingan umum.
Menurut Jonkers
Tindak pidana adalah suatu kelakuan yang melawan hukum yang
dilakukan dengan sengaja atau alpa oleh orang dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Perbuatan pidana
Perbuatan pidana adalah perbuatan seseorang atau sekelompok orang
yang menimbulkan peristiwa pidana atau perbuatan melanggar hukum
pidana dan diancam dengan hukuman.
Peristiwa pidana
Peristiwa pidana adalah suatu kejadian yang mengandung unsurunsur
perbuatan yang dilarang oleh undang-undang, sehingga siapa yang
menimbulkan peristiwa itu dapat dikenai sanksi pidana (hukuman).
Unsur unsur Peristiwa PIDANA
Perbuatan manusia (handeling)
1. Adanya PERBUATAN
Harus ada suatu perbuatan, yaitu suatu
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang; 01
03
3. Adanya KESALAHAN
Harus ada kesalahan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Jadi perbuatan
itu memang dapat dibuktikan sebagai
suatu perbuatan yang melanggar
ketentuan hukum.
Tanggung jawab Tenaga Medis
Pasal 84 UU Tenaga Kesehatan 36/2014
1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian
berat yang mengakibatkan penerima pelayanan Tiap Perbuatan yang melanggar Hukum dan
Kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara membawa kerugian kpd org lain mewajibkan org yg
paling lama 3 (tiga) tahun menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk
2) Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat menggantikan kerugian tersebut. (1365 Kuh Perdata)
(1) mengakibatkan Kematian, setiap tenaga Kesehatan
Setiap orang bertanggungjawab bukan hanya atas kerugian
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
yang disebabkan perbuatan2 melainkan juga atas kerugian
tahun.
yang disebabkan kelalaian atau kesembronoannya (1366
KUH Perdata)
“Seseorang tidak hanya bertanggungjawab atas kerugian yang
disebabkan perbuatannya sendiri, melainkan juga atas kerugian yang
disebabkan perbuatan2 orang2 yang menjadi tanggungjawabnya
Setiap dokter atau drg yang dgn sengaja melakukan prkaktik kedokteran tanpa
SIP dipidan dengan Pidana Denda 100 juta rupiah. (ps 76 UUPK 29/2004)
Dipidana denda paling banyak 50 juta rupiah bagi Setiap dokter atau drg yang dgn sengaja; tidak
memasang papan nama, tidak membuat rekam medis, tdk memberikan pelayanan medis sesuai dgn
standar profesi dan SPO serta kebutuhan pasien, tidak merujuk ke dokter /drg lain yang punya
keahlian/kemampuan apabila tdk mampu, tdk merahasiakan yang diketahui ttg pasien, tdk melakukan
pertolongan darurat kecualii apabila ada org yang mampu, tdk menambah ilmu pengetahuan dan tdk
mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi. (ps 79 UUPK 29/2004)
Tanggungjawab
H U K U M
RUMAH SAKIT
PEMBUKTIAN
Beban Pembuktian Malpraktik Medik
Pasal 66 KUHAP
tersangka / terdakwa tidak dibebani
kewajiban pembuktian
01
PEMBUKTIAN NEGATIF
Pembuktian negatif (negatief wettelijke bewijstheori)
KEYAKINAN HAKIM
Keyakinan hakim harus didasarkan cara dan dengan
alat-alat bukti yang sah menurut undang-undang
PEMBUKTIAN
alpraktik
M M E D I K
Sistem dan Beban Pembuktian
Malpraktik Medik
Conviction in time
Conviction raisonee
Pembuktian Positif
UU Kesehatan, KODEKI,
Standar Profesi Kedokteran
Kendala 1:
Langsung diproses Kendala 2:
Kurang pengetahuan
di Peradilan Pidana RM = rahasia pasien
medik → perlu saksi
Umum (Pasal 13 KODEKI)
ahli
Kapan Penyidik dapat masuk ke
tempat Praktik Tenaga Kesehatan
Pasal 186
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan adanya dugaan atau patut
diduga adanya pelanggaran hukum di bidang kesehatan, tenaga
pengawas wajib melaporkan kepada penyidik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 189
Selain penyidik polisi negara Republik Indonesia, kepada pejabat
pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan pemerintahan yang
menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan juga diberi
wewenang khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang kesehatan.
Pasal 29
UU Kesehatan 36/2009 Jalur Non Litigasi
Dalam hal tenaga kesehatan diduga
melakukan kelalaian dalam menjalankan
profesinya kelalaian tersebut harus
diselesaikan terlebih dahulu melalui MEDIASI
UU Kesehatan 36/2009
Pasal 58
Perlindungan hukum sangat erat kaitannya dengan aspek keamanan dan
keadilan. Take
Menurut Soedirman Kartohadiprodjo, pada hakikatnya tujuan hukum itu sendiri
adalah mencapai keadilan. Maka dari itu, adanya perlindungan hukum home
merupakan salah satu media untuk menegakkan berbagai keadilan salah
satunya penegakan keadilan di bidang pelayanan kesehatan
message
Subjek hukum dalam hukum perdata terdapat dua subjek hukum, yaitu subjek
hukum orang pribadi dan subjek hukum berupa badan hukum.
Bentuk perlindungan hukum yang paling nyata atau jelas yaitu adanya
institusi-institusi penegak hukum seperti pengadilan, kejaksaan, kepolisian,
dan lembaga-lembaga penyelesaian sengketa diluar pengadilan (non-litigasi)
lainnya
THANK YOU
Dr. dr. Beni Satria., M.Kes., S.H., M.H