Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA TIM TB DOTS

RS Dharma Kerti 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatNya PROGRAM KERJA TIM TB DOTS DI RUMAH SAKIT DHARMA KERTI
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Secara umum program kerja ini berisi tentang strategi pelayanan TB DOTS di
dalam Rumah Sakit Dharma Kerti yang merupakan salah satu pusat layanan TB yang
ada di Kabupaten Tabanan yang sesuai dengan strategi pelayanan DOTS.
Pengendalian TB pada saat ini mengacu pada strategi nasional TB yang telah
disepakati dan beberapa perubahan yang dituangkan pada buku pedoman nasional
pengendalian TB edisi 2 tahun 2014.
TB (tuberculosis) dicanangkan menjadi suatu kedaruratan global oleh WHO
pada tahun 1993 dimana kasus TB menjadi semakin memburuk dan semakin sulit
disembuhkan terutama di Negara berkembang dan sekarang dengan adanya koinfeksi
dengan HIV/AIDS meningkatkan risiko kejadian TB dan pada saat yang sama adanya
resistensi ganda kuman TB terhadap obat anti TB ( multidrug resistance=MDR)
semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil di sembuhkan.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempuma dan kami
mengharapkan adanya masukkan bagi penyempumaan buku ini dikemudian hari,
untuk itu kami mengucapkan terimakasih, dengan harapan agar buku ini dapat
dipergunakan dalam acuan pengendalian TB di rumah sakit.

Tabanan, Januari 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
A.PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
B.LATAR BELAKANG....................................................................................................... 3
C.TUJUAN ........................................................................................................................ 3
1.TUJUAN UMUM ........................................................................................................ 3
2.TUJUAN KHUSUS .................................................................................................... 3
D.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ............................................................ 3
E.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN............................................................................ 4
F.SASARAN ..................................................................................................................... 5
G.JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN.......................................................................... 5
H.EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN ........................................................... 5
I.PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ............................................ 6

2
PROGRAM KERJA TIM TB DOTS
RUMAH SAKIT DHARMA KERTI

I. Pendahuluan
Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global
bagi kemanusiaan. Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk
pengendalian TB, tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi.
Dengan berbagai kemajuan yang dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih
terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar 0,5 juta orang meninggal akibat
TB di seluruh dunia (WHO, 2009). Selain itu, pengendalian TB mendapat
tantangan baru seperti ko-infeksi TB/HIV, TB yang resisten obat dan tantangan
lainnya dengan tingkat kompleksitas yang makin tinggi. Data surveilens program
nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan tingginya penemuan pasien
tuberkulosis BTA negatif di rumah sakit dengan foto rontgen torak sebagai dasar
penegakan diagnosis. Selain itu, angka kesembuhan pengobatan di rumah sakit
masih di bawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah
sakit masih mencapai 50-80%. Keadaan tersebut berisiko menciptakan masalah
yang lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda
terhadap OAT (MDR TB). Untuk itu dibutuhkan keterlibatan rumah sakit dalam
pengendalian tuberkulosis dengan strategi DOTS dan harus dibentuk suatu jejaring
yang kuat agar kasus putus berobat dapat dikurangi, penerapan strategi DOTS di
rumah sakit perlu segera dikembangkan secara selektif dan bertahap.

II. Latar Belakang


Rumah Sakit Dharma Kerti merupakan salah satu rumah sakit swasta pilihan
utama masyarakat Tabanan. Rumah Sakit Dharma Kerti melayani berbagai kasus
penyakit tak terkecuali pasien TB. Rumah Sakit Dharma Kerti turut serta dalam
mendukung program nasional penaggulangan TB dengan strategi DOTS. Oleh
sebab itu perlu dibuat suatu rencana dalam pengelolaan pelayanan TB dengan
strategi DOTS di rumah sakit

III. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan TB di rumah sakit melalui penerapan
strategi DOTS secara optimal.
2. Tujuan khusus
a. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB.
b. Memutuskan rantai penularan TB.
c. Mencegah terjadinya MDR TB.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Promosi Kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan yang
benar dan komperhensif mengenai pencegahan penularan, pengobatan, pola
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku
sasaran yaitu pasien dan keluarga, pengunjung serta staf rumah sakit.
2. Surveilans Tuberkulosis merupakan kegiatan memperoleh data epidemiologi
yang diperlukan dalam system informasi program penanggulangan
tuberculosis, seperti pencatatan dan pelaporan tuberculosis resistensi obat.
3. Pengendalian faktor risiko tuberculosis ditujukan untuk mencegah mengurangi
penularan dan kejadian penyakit tuberculosis, yang pelaksanaannya sesuai
dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi tuberculosis di rumah sakit
pengendalian factor resiko tuberculosis, ditujukan untuk mencegah,
mengurangi penularan dan kejadian penyakit tuberculosis, yang

3
pelaksanaannya sesuai dengan pedoman pengendalian pencegahan infeksi
tuberculosis di rumah sakit.
4. Penemuan dan Penanganan kasus Tuberkulosis
Penemuan kasus dilakukan melalui pasien yang datang ke rumah sakit, setelah
pemeriksaan, penegakan diagnosis, penetapan klasifikasi dan tipe pasien
tuberculosis. Sedangkan untuk penanganan kasus dilakukan sesuai dengan
tata laksana pada pedoman nasional pelayanan kedokteran tuberculosis dan
standar lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pencapaian
penemuan suspek TB per bulan ditargetkan 5 suspek dengan penemuan kasus
positif 3 kasus per bulan.
5. Pemberian kekebalan dilakukan melalui pemberian imunisasi BCG bayi dalam
upaya penurunan resiko tingkat pemahaman tuberculosis sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
6. Pemberian obat pencegahan
Pemberian pencegahan selama 6 (enam) bulan yang ditunjukkan pada anak
usia di bawah 5 (lima) tahun yang kontak erat dengan pasien tuberculosis aktif;
orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang tidak terdiagnosa tuberculosis;
populasi tertentu lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Membentuk Tim DOTS rumah sakit yang disahakan oleh SK direktur.
2. Rapat tim DOTS untuk menentukan rencana kerja.
3. Pelaksanaan pelayanan TB dengan strategi DOTS.
a. Rumah sakit menyediakan ruangan khusus dekat instalasi rawat jalan
sebagai pusat koordinasi dan pelayanan terhadap pasien TB secara
komprehensif.
b. Tim DOTS rumah sakit membuat pedoman, panduan, dan SPO
pelayanan pasien TB sebagai acuan bagi petugas kesehatan di rumah
sakit dalam menangani pasien TB.
4. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan pasien TB.
a. Penanggung jawab pencatatan di unit rawat jalan mengumpulkan data
pasien TB rawat jalan setiap bulannya.
b. Penanggung jawab pencatatan di unit rawat inap mengumpulkan data
pasien TB rawat inap setiap bulannya.
c. Pencatatan menggunakan format pencatatan sesuai dengan program
penanggulangan tuberkulosis nasional.
5. Peningkatan mutu SDM DOTS-TB
a. Pelatihan internal rumah sakit yang melibatkan petugas dari unit
pelayanan terkait yang dilatih oleh tim DOTS.
b. Pelatihan eksternal dengan mengirimkan petugas terkait untuk
mengikuti Pelatihan Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS
(PPTS DOTS) maupun pelatihan lainnya yang diperlukan.
6. Pelaksanaan kontrol mutu pelayanan TB
Menyusun kerangka acuan dalam melaksanakan kontrol mutu pelayanan
tuberkulosis dengan strategi DOTS.
7. Membuat perencanaan kegiatan pelayanan penanggulangan tuberculosis di
rumah sakit yang tercantum dalam perencanaan Rumah Sakit.
a. Melakukan koordinasi dengan TIM TB DOTS mengenai kebutuhan
kegiatan dalam TIM
b. Menyusun anggaran biaya kegiatan TIM TB DOTS untuk 1 tahun
termasuk kegiatan promosi kesehatan.
c. Mengajukan anggaran biaya kepada bagian keuangan Rumah Sakit

4
d. Mengajukan perencanaan program TB DOTS dan pengembangan
program TB DOTS dalam perencanaan Rumah Sakit.

VI. Sasaran
Terpenuhinya target indikator keberhasilan pelaksanaan program TB di rumah
sakit, yaitu:
1. Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek yang diperiksa dahaknya
sebesar 5-15%
2. Proporsi pasien paru TB BTA positif di antara semua pasien TB paru yang
yang ditemukan ≥ 65%
3. Proporsi pasien TB anak di antara seluruh pasien TB antara 10-15%
4. Angka konversi (convertion rate) ≥ 80%
5. Angka kesembuhan (cure rate) ≥ 85%

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Promosi Keshatan Tentang TBC x x x x x x x x x x X x

2 Survelen tubercolosis x x x x

3 Pengendalian faktor resiko x x x x x x x x x x x x

4 Penemuan dan pengendalian x x x x x x x x x x x x


kasus TB
5 Pemberian kekebalan melalui x x x x x x x x x x x x
imunisasi BCG
6 Pemberian obat pencegahan

7 Pelatihan dan pendidikan x x x x


mengenai pencegahan dan
pengendalian TBC oleh SDM
yang kopeten

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
a) Tersosialisasikannya Program TB kepada petugas UGD, Rawat Jalan, Rawat
lnap, dan Laboratorium rumah sakit Dharma Kerti
b) Terlaksananya pelayanan TB dengan strategi DOTS di rumah sakit Dharma
Kerti
c) Terlaksananya Promosi Kesehatan yang dilakukan dua kali setiap tahunnya di
lntemal dan ekstemal RS dengan pemberi materi dari Tim DOTS menggunakan
media leaffet dan lembar balik.
d) Terlaksananya Surveilans TB yang dievaluasi tiap 3 bulan sekali.
e) Terlaksananya Pengerdalian Faktor Resiko dengan menerapkan pencegahan
dan pengendalian infeksi TB di RS.
f) Terlaksananya Penemuan dan Penanganan Kasus TB dilakukan setelah
dilakukan penetapan diagnosis, klasifikasi dan tipe pasien TB di Rawat Jalan
maupun Rawat lnap.
g) Pemberian Kekebalan melalui imunisasi BCG terhadap bayi yang dijadwalkan
tiap bulan, dicatat dan dilaporkan ke puskesmas wilayah setempat.

5
h) Terlaksananya Rapat Rutin Tim TB yang dilaksanakan tiap 3 bulan sekali.
i) Terdokumentasinya Pasien TB yang dilakukan screening HIV dan screening
DM di Catatan Terintegrasi B.
2. Pelaporan
a. Pelaporan Triwulan
1) SITB dilaporkan setiap 3 bulan kepada Dinkes Kabupaten Tabanan dan
Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
2) IMU TB DOTS dilaporkan setiap 3 bulan kepada Direktur Rumah Sakit.
3) Pemberian Obat Pencegahan TB dilaporkan tiap 3 bulan ke Dinkes
kabupaten Tabanan.
b. Pelaporan Tahunan
1) Evaluasi Akhir Program Kerja dilaporkan kepada Direktur rumah sakit

IX. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


A. Pencatatan
1. Setiap unit jejaring intemal mencatat dan melaporkan semua pasien yang
dicurigai suspek TB ke Poli TB DOTS
2. Semua pasien suspek TB akan dicatat di buku register pasien suspek TB
(form T8-06)
3. Semua pasien suspek TB akan dilakukan pemeriksaan dahak TCM ke
laboratorium dengan menggunakan form TB-05 serta pemeriksaan radiologi
sesuai indikasi, yang kemudian akan dicatat di buku register laboratorium
(TB-04).
4. Hasil pemeriksaan dahak TCM dari laboralorium akan dikembalikan ke Poli
TB DOTS serta dokter pengirim dan akan dicatat kembali di register TB-06
5. Jika pasien sudah terdiagnosa dengan TB, maka dokter dari masing masing
jejaring intemal akan mengirimkan pasien tersebut ke poli TB DOTS untuk
dicatat di register TB-03 UPK untuk selaniutnya memulai pengobatan dan
mendapat kartu identitas pasien (TB-01 yang akan disimpan di poli TB DOTS
dan TB-02 yang akan dibawa oleh pasien).
B. Pelaporan
Hasil evaluasi (pencatatan dan pelaporan) semua pasien TB di buku register TB-03
UPK akan dilaporkan secara berkala setiap tiga bulan ke Direktur Rumah Sakit dan
Dinkes Kabupaten Tabanan.
C. Evaluasi Kegiatan
Hasil Evaluasi kegiatan selama 1 tahun akan dijadikan dasar dalam pembuatan
program kerja tahun berikutnya.

Demikian kerangka acuan program penanggulangan tuberkulosis dibuat di Rumah


Sakit Dharma Kerti.

Tabanan, 17 Januari 2022

Disetujui oleh; Disusun oleh;

Dewa Putu Sukandi Jayaningrat dr.Ida Ayu Artini Dewi, Sp.P


Direktur Ketua Tim TB

Anda mungkin juga menyukai