DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Umum 1
C. Tujuan Khusus 1
BAB V PENUTUP 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator penting mutu pelayanan rumah sakit adalah kemampuan
komunikasi baik verbal atau non verbal petugas dalam memberikan pelayanan yang
langsung ditujukan kepada pasien. Selain itu komunikasi yang efektif di dalam Rumah
Sakit merupakan persoalan kepemimpinan.
Pimpinan Rumah Sakit mengembangkan budaya yang menekankan kerjasama
dan komunikasi baik di unit-unit struktural, kelompok profesional, kelompok non
profesional, pasien dan keluarga serta pemilik Rumah Sakit. Pimpinan Rumah Sakit
juga sebagai panutan (role model) dengan mengkomunikasikan secara efektif misi,
strategi, rencana dan informasi yang relevan.
Dalam hal tersebut maka komunikasi merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan sehingga indikator tersebut dapat tercapai.
B. Tujuan Umum
Sebagai panduan bagi seluruh petugas pemberi pelayanan Rumah Sakit Mata
Lampung Eye Center dan di unit-unit struktural Rumah Sakit dalam komunikasi yang
efektif.
C. Tujuan Khusus
1. Setiap petugas baik pemberi layanan kesehatan maupun unit-unit struktural mampu
berkomunikasi secara efektif.
2. Meningkatkan komunikasi baik dalam usaha penyerapan informasi maupun
penyampaian informasi.
3. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien serta mengurangi risiko
medico-legal
4. Menjalin hubungan yang baik antar provider (pemberi layanan), pasien dan
keluarganya.
5. Memenuhi persyaratan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit versi 2018.
BAB II
RUANG LINGKUP
Komunikasi efektif sebagai dasar untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga agar mereka memahami kondisi kesehatannya sehingga pasien berpartisipasi lebih
baik dalam asuhan yang diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan
tentang asuhannya. Adapun dalam lingkup rumah sakit, selain edukasi pasien dan keluarga.
1. Komunikasi efektif Pimpinan RS dengan pemilik
2. Komunikasi efektif Pimpinan RS dengan unit struktural
3. Komunikasi efektif Pimpinan dengan kelompok profesional
4. Komunikasi efektif Pimpinan RS dengan kelompok non profesional
5. Komunikasi efektif RS dengan pihak luar
6. Komunikasi efektif antar unit RS
7. Komunikasi efektif di dalam Unit RS
8. Komunikasi efektif antar profesional dengan manajemen
9. Komunikasi efektif antar anggota kelompok profesional
10. Komunikasi efektif antara staf medis dan paramedis
11. Komunikasi efektif antar profesional kesehatan dengan pasien dan keluarga
12. Komunikasi efektif antar kelompok profesional dengan pihak luar Rumah Sakit
13. Komunikasi dapat berupa rapat, surat edaran dan sosialisasi
BAB III
KEBIJAKAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
Nomor : 117/KEP/DIR/RSLEC/I/2019
TENTANG
Menimbang: : a. Bahwa untuk memberikan asuhan pasien yang optimal dan mencegah
insiden keselamatan pasien dibutuhkan komunikasi efektif kepada dan
dengan komunitas ,pasien dan keluarganya, serta antarstaf klinis, terutama
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) di lingkungan Rumah Sakit Mata LEC ;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, diatas perlu ditetapkan
Pedoman Komunikasi Efektif di lingkungan Rumah Sakit Mata LEC dengan
Peraturan Direktur Rumah Sakit Mata.
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN KOMUNIKASI
EFEKTIF DI RUMAH SAKIT MATA LEC.
KEDUA : Keputusan Direktur tentang Pedoman Komunikasi Efektif di Rumah Sakit Mata
LEC sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
KETIGA : Pedoman Komunikasi Efektif di Rumah Sakit Mata LEC digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan komunikasi yang efektif di lingkungan Rumah Sakit
Mata LEC.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat perbaikan sebagaimana mestinya.
l. Dalam hal tidak tercapai mufakat maka putusan diambil melalui pemungutan
suara baik terbuka maupun tertutup :
1) Putusan rapat didasarkan pada suara terbanyak setelah dilakukan
pemungutan suara berdasarkan persentase saham.
2) Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama maka pimpinan rapat
berwenang untuk menyelenggarakan pemungutan suara yang kedua kalinya.
m. Notulen rapat serta daftar hadir wajib dibuat setiap kali rapat diadakan. Notulen
rapat harus memuat kesimpulan rapat termasuk bila adanya perbedaan pendapat
antar anggota pengurus.
1. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Pukul : 11.00 WIB s.d selesai atau disesuaikan dengan undangan
Tempat : Disesuaikan dengan ketersediaan tempat
Peserta : Direktur, Kepala Insatalasi, Bagian, Sub Bagian, Unit, Penyelia ,
Penanggung Jawab Ruangan
Materi :
a. Evaluasi kinerja setiap unit atau instalasi
b. Evaluasi SDM setiap unit atau instalasi
c. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan
d. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di instalasi atau unit
e. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan instalasi atau
unit
Kelengkapan rapat : Undangan , daftar hadir , notulen rapat , laporan atau
rekomendasi atau usulan kepada pimpinan.
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Direktur Utama, Kepala Direktorat ,Kepala Instansi ,Bagian,
Sub Bagian, Unit Penyelia, Penanggung Jawab Ruangan
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat: Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan atau
rekomendasi atau usulan kepada pimpinan
1. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Direncanakan 2 bulan sekali
Pukul : 11.00 WIB s.d selesai atau disesuaikan dengan undangan
Tempat : Disesuaikan dengan ketersediaan tempat
Peserta : Direktur, Ketua Komite Medis , Ketua Komite Keperawatan
dan Staf Profesional
Materi : Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kerja
Kelengkapan rapat: Undangan , daftar hadir , notulen rapat , laporan atau
rekomendasi atau usulan kepada pimpinan.
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Direktur, Ketua Komite Medis, Ketua Komite Keperawatan
dan Staf Profesional
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat: Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan atau
rekomendasi atau usulan kepada pimpinan
2. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Sesuai undangan
Peserta : Kepal unit, penanggung jawab unit ,anggota unit /
instalasi
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan /
rekomendasi / usulan kepada pimpinan
Contoh komunikasi yang efektif antara tenaga medis dan pasien atau keluarga :
1. Mengucapkan salam
“Selamat pagi/siang/sore/malam”
2. Memperkenalkan diri, peran dan tugas, profesi
“Saya suster M. Saya perawat yang bertugas di rawat inap.”
“Saya mau melaporkan pasien atas nama Y umur Z tahun dengan diagnosa X
mengeluh keringat dingin dan lemas”
4. Melaporkan tanda-tanda vital, berat badan untuk pasien anak-anak, status mental,
daftar obat-obatan dan hasil lab (background)
“Saat ini tekanan darah pasien 100/70 mmHg, S : 36 0C, nadi 56 kali/menit, lemah ,
RR 16 kali/menit, GDS : 55 gr/dl, kesadaran umum composmenthis, pasien tampak
lemas, pasien terpasang infus D 5%15 tpm.”
5. Melaporkan penilaian situasi saat ini dan tindakan keperawatan yang sedang
berlangsung (assessment)
“Saat ini pasien sedang diberikan 1 gelas teh manis, pasien minum hanya sedikit-
sedikit.”
6. Melakukan kolaborasi untuk tindakan dan pengobatan yang perlu dilakukan dan
rekomendasi lain untuk perawatan (recomendation)
“Apakah pasien perlu diberikan injeksi D 40%? Jika iya, berapa cc? Dan apakah
cairan infus perlu diganti D10?”
“Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus diganti dengan D10 20 tpm, 1 jam
kemudian cek ulang DGS dan laporkan.”
“Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus diganti dengan D10 20 tpm, 1 jam
kemudian cek ulang DGS dan laporkan.”
9. Membacakan ulang hasil pencatatan sampai kedua belah pihak saling mengerti
hasil kolaborasi (reconfirm)
“Saya ulangi lagi dokter. Berikan injeksi D 40 IV bolus 15 cc. Infus diganti dengan
D 10 20 tpm, 1 jam kemudian cek ulang DGS dan laporkan.”
10. Mengucapkan salam
dimana apabila pengunjung pasien menanyakan ruangan pasien dirawat maka petugas
kesehatan harus menanyakan terlebih dahulu kepada pasien dan atau keluarga pasien
bersedia atau tidak diberitahukan.
Komunikasi dokter dengan Rumah Sakit lain dapat dilakukan melalui surat
rujukan. Surat Rujukan adalah bentuk komunikasi tertulis mengenai pengobatan dan
asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh rumah sakit kepada Rumah Sakit lain
dimana pasien akan dipindahkan atau dirujuk karena indikasi medis dan atas
kebutuhan pasien akan pengobatan lanjutan.
1. Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa dilakukan di Rumah
Sakit Mata LEC.
2. Fasilitas perawatan maupun tenaga ahli (professional) yang tidak dimiliki atau
peralatan yang dimiliki sedang dalam keadaan rusak.
3. Ruang rawat inap penuh atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah
rawat Rumah Sakit yang dituju.
Dokter yang akan merujuk harus berbicara dengan dokter penerima rujukan dan
memberi informasi dibawah ini :
1. Identitas pasien
Rapat dan sosialisasi merupakan bagian dari media komunikasi verbal, adapun
surat edaran adalah termasuk kepada komunikasi tertulis. Surat edaran merupakan
komunikasi yang penyampaian pesan secara tertulis baik manual maupun elektronik
melalui email atau website. Surat edaran hendaknya sesuai dengan prinsip-prinsip
komunikasi tertulis, yaitu :
a. Lengkap
b. Ringkas
c. Pertimbangan
d. Konkrit
e. Jelas
f. Sopan
g. Benar
BAB V
PENUTUP
Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa peran komunikasi efektif
merupakan hal yang sangat penting bagi seluruh petugas pemberi pelayanan kesehatan dan di
unit-unit struktural.
Jika komunikasi yang kita bangun dilakukan dengan komunikasi efektif yang telah
disusun diatas maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya
dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan
(respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dan saling menguatkan dengan menjalankan komunikasi efektif di Rumah
Sakit Mata Lampung Eye Center (LEC).