Daftar Isi i – ii
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pedoman 1
C. Ruang Lingkup 1
D. Batasan Operasional 2
E. Landasan Hukum 2
A. Visi 5
B. Misi 5
C. Falsafah 5
D. Tujuan 5
C. Lingkup Layanan 8
A. Ketenagaan Komite 24
B. Kualifikasi Personil 25
A. Pencatatan 28
B. Pelaporan 28
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENINGKATAN MUTU DAN
KESELAMATAN PASIEN
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
Ditetapkan di Sorong
Pada tanggal : 01 April 2021
Direktur Rumah Sakit Kasih Herlina
A. LATAR BELAKANG
Semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka
sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung
menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan
tadi maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara
bertahap perlu terus ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan
kepada pasien , keluarga maupun masyarakat. Di satu sisi Mutu dan Keselamatan Pasien
di rumah sakit adalah ibarat dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Apabila kita
berbicara tentang mutu rumah sakit, maka otomatis mencakup keselamatan pasien
didalamnya, demikian juga sebaliknya. Namun dalam pelaksanaannya bukanlah hal yang
mudah. Untuk itu rumah sakit perlu membuat system manajemen mutu yang terorganisir
dan didukung oleh seluruh civitas hospitalia. Untuk itu di RS. Kasih Herlina Sorong perlu
dibentuk suatu komite yang memfasilitasi system manajemen mutu biar berjalan dengan
baik dalam hal ini dibentuklah Komite Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien (komite
PMKP). Kendala yang dirasakan saat ini adalah masih belum adanya kesamaan
pengertian dasar tentang mutu, konsep dan prinsip demikian pula cara – cara
penerapannya.
B. TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini di susun sebagai acuan bagi Komite PMKP dalam fungsinya membantu
Direktur RS. Kasih Herlina Sorong mengelola program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dengan tujuan :
1. Tercapainya satu pengertian yang sama dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
2. Sebagai panduan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Menciptakan tata hubungan antara Komite PMKP dengan Direktur dan se-
mua pihak / bagian / instalasi terkait.
4. Mengatur koordinasi antara Komite PMKP dengan Direktur dan bagian / in-
stalasi serta antar anggota Komite PMKP.
5. Melaksanaan pencatatan dan pelaporan yang baik guna mendukung upaya
peningkatan mutu yang berkesinambungan.
6. Adanya dukungan dari pimpinan dan seluruh civitas hospitalia
C. RUANG LINGKUP
Pedoman Organisasi ini berisi tentang pengaturan Komite PMKP dalam menggunakan
sumber daya yang ada sehinggan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
Pedoman ini berisi tentang:
1. Struktur Organisasi, Uraian Tugas Komite PMKP.
2. Tata Hubungan Kerja Komite PMKP dengan Direktur dan semua pihak / bagian / in-
stalasi di RS Kasih Herlina Sorong
3. Kualifikasi Anggota Komite PMKP
4. Orientasi di Komite PMKP
5. Ketentuan Rapat dan Koordinasi Komite PMKP
6. Pencatatan dan Pelaporan hasil kerja Komite PMKP
D. BATASAN OPERASIONAL
a. Komite PMKP adalah sebuah tim yang dibentuk oleh Direktur yang bertugas
memfasilitasi pengelolaan sistem manajemen mutu dan keselamatan pasien di
RS Kasih Herlina Sorong.
b. Anggota Komite PMKP terdiri atas beberapa macam profesi dari beberapa bagian
/ instalasi yang mewakili semua proses pelayanan yang ada di RS Kasih Herlina
Sorong.
c. Komite PMKP menjalankan fungsinya sebagai:
a. Fasilitator yaitu memfasilitasi setiap gugus tugas untuk membuat sasaran
mutu, mengukur pencapaiannya, mengevaluasi dan melaporkan hasilnya.
b. Monitoring yaitu melakukan pemantauan jalannya program peningkatan mutu,
pencaiapaian target sasaran mutu.
c. Validasi yaitu melakukan uji validitas terhadap hasil pencapaian sasaran mutu
yang sudah dilaporkan dan akan dipublikasikan.
d. Evaluasi yaitu dengan membandingkan hasil capaian sasaran mutu dengan
target atau standar yang sudah ditetapkan baik secara internal ataupun
eksternal.
e. Analisis yaitu mengkaji lebih dalam terhadap sasaran mutu yang tidak tercapai
atau bermasalah dengan mencari penyebab masalah dan solusi yang
mungkin dilakukan sebagai tindakan perbaikan atau pencegahan.
f. Melaksanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4. Komite PMKP tidak secara langsung membawahi bagian / instalasi dalam
pengelolaan mutu, namun sebatas memfasilitasi, memonitor dan mengevaluasi
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di bagian / instalasi dan peningkatan
mutu serta kepuasan pelanggan secara umum di RS. Kasih Herlina Sorong.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit, Depkes, 1994
3. Sistem Pencatatan dan pelaporan Insiden Keselamatan Pasien – PERSI
4. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety),
DepKes,2008
5. PMK 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien RS
6. PMK 1438/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Kasih Herlina (RS. Kasih Herlina) merupakan rumah sakit swasta
yang berada di Kota Sorong Provinsi Papua Barat dengan pelayanan kesehatan
yang bersifat spesialistik (rawat inap dan rawat jalan), sarana penunjang medis
dan pelayanan medis 24 jam.
RS Kasih Herlina berlokasi di Jl. Selat Makassar No. 7 Remu Selatan
Sorong Manoi Kota Sorong Papua Barat, Kode Pos : 95855.
RS. Kasih Herlina berdiri pada bulan September tahun 1994 dengan nama
awalnya adalah “Apotik Herlina Farma” yang dirintis oleh Bapak Humala
Sihombing (Alm) dan Ibu Djannaria Silalahi (Alm) dan memiliki 7 karyawan,
dibawah pimpinan Apoteker Ibu Hartati S. Farm., Apt. Kegiatan pelayanan
dimulai dari praktek bersama dokter spesialis yang didominasi oleh spesialis
kandungan yaitu Dr. Fidel Ganis, Sp. OG.
Berkat pelayanan yang baik Apotek Herlina Farma berkembang menjadi
“ Klinik Bersalin Kasih Herlina” dan diresmikan pada tanggal 09 September
1998 dibawah pimpinan Dr. Harry E. Sihombing. Kota Sorong dan juga
kabupaten diwilayah Papua Barat semakin mengenal Klinik Bersalin Kasih
Herlina dengan pelayanannya yang prima. Klinik bersalin Kasih Herlina awalnya
hanya memiliki 24 tempat tidur yang terdiri dari ruang perawatan dewasa dan
anak.
Berkat kegigihan serta niat mulia dari Bapak Sihombing (Alm) dan Ibu
Djannaria Silalahi (Alm) dilatar belakangi karena kurangnya sarana kesehatan di
kota sorong terutama rumah sakit swasta dan didukungoleh masyarakat maka
pada tanggal 18 Agustus 2000, Klinik Bersalin Kasih Herlina resmi menjadi
“Rumah Sakit Kasih Herlina” dengan latar belakang nama rumah sakit yang
diambil dari nama anak pemilik RS yaitu Herlina Sihombing.
Rumah Sakit Kasih Herlina memiliki 34 tempat tidur yang dilengkapi
dengan Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Bersalin, Ruang Operasi, Radiologi,
Laboratorium, Gizi, Farmasi dengan jumlah karyawan sebanyak 31 orang. Satu
tahun pertama dipimpin oleh Dr. Sandy Ritung dengan 8 dokter spesialis, 2
dokter umum dan 1 dokter gigi yaitu Dr. A. Kurnia, Sp.B, Dr. Titus Taba, Sp.THT,
Dr. Jenny Ritung, Sp.KK, Dr. Edy Driyanto, Sp.PD, Dr. Adrina Waleleng, Sp.A,
Dr. Fidel Ganis, Sp.OG, Dr. Anthonius, Sp.A, Dr. I. G. M. Sugiana, Sp.M, Drg.
Teguh Tri Widodo, Dr. H. E. Sihombing, dan Dr. Abraham Laisina.
RS Kasih Herlina merupakan rumah sakit tipe D. Pada saat ini RS Kasih
Herlina kembali dipimpin oleh Dr. H. E. Sihombing, MM selaku direktur dengan 7
dokter spesialis, 10 dokter umum dan 1 dokter gigi yaitu Dr. Indira Ongkowidjaja,
Sp.OG, Dr. Made Dewi Anggraini, Sp.OG, Bobi Y. Sewow, Sp.PD, Dr. Soraya S.
Pasulu, Sp.A, Dr. Sri Widiastuti, Sp.M, Dr. Alex Sandra Iriawan, Sp.B, Dr. Windi
Marbun, Sp.N, Dr. Andrianto Aliong, Dr. Apriliany Haryanto, Dr. Florence Tri
Utami L., Dr. Risman Tangdi Arrang, Dr. Elizabeth Liembers, Dr. Taruli Hutauruk,
Dr. Shinta D. Siahaan, Dr. Julianti D. Ranyabar, Dr. Elril Tanduk Langi, dan Dr.
Tri Budi W.
Rumah Sakit Kasih Herlina mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan di Papua Barat khususnya di kota Sorong
terutama pelayanan ibu dan anak dengan mengutamakan sasaran keselamatan
pasien dan mutu pelayanan.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A. VISI
“Menjadi Rumah sakit pilihan masyarakat Kota Sorong dan Papua Barat
dalam pelayanan kesehatan.”
B. MISI
Memberikan pelayanan kesehatan secara holistik, profesional dan berkualitas
melalui sentuhan manusiawi, kasih, kesederhanaan, kegembiraan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
C. FALSAFAH
Dengan dilandasi cinta kasih, kesederhanaan, kegembiraan dan kesetiaan
memberikan pelayanan kesehatan bagi sesama melalui sentuhan manusiawi
dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama dan golongan.
D. TUJUAN
Berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan masyarakat demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia secara rohani dan jasmani.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
1.
2.
3.
KOMITE PPI
dr.Sri Widiastuti, Sp. M
FARMASI LABIRATORIUM GIZI REKAM MEDIK IPAL IPRS UGD INSTALASI R. BEDAH LAUNDRY
Merchiyanti S. Ellyn Riah U. Br Heldy dr.Andrianto Hidayatur Beby Jeane
Tandi Arrang, dr. Risman Sampelitak, Tarigan, S.Si Manduapessy Aliong Rochmah, S. Kep,
Tandi Arrang Marunaya
S.Farm, Apt Amd RMIK Ns
D. LINGKUP LAYANAN
1. Memfasilitasi Penyusunan Sasaran Mutu seluruh bagian / instalasi
2. Melakukan Validasi terhadap data perhitungan Pencapaian indikator Mutu
3. Melakukan Monitoring terhadap Pencapaian Sasaran Mutu dan indicator mutu
4. Melakukan Benchmarking internal dan eksternal
5. Menfasilitasi terlaksananya Rapat Tinjauan Manjemen
6. Menginformasikan pencapain sarmut dan hasil peningkatan mutu kepada pihak
yang berkepentingan
7. Melakukan Audit Mutu Internal melalui pencapaian sasaran mutu
8. Menindaklanjuti laporan insiden yang terjadi di RS Kasih Herlina .
9. Mengkoordinasikan pelaksanaan Tindakan Perbaikan (RCA )
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan Tindakan Pencegahan (FMEA)
11. Mengevaluasi kegiatan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
12. Melakukan Rapat Koordinasi internal Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
BAB VI
URAIAN JABATAN
A. DIREKTUR
Nama jabatan : Direktur RS. Kasih Herlina
Syarat jabatan : Memiliki pengalaman dalam mengurus Rumah Sakit
dan memiliki gelar minimal Magister Manajemen atau Magister
Administrasi Rumah Sakit
Uraian tugas :
a) Melaksanakan Visi dan Misi Rumah Sakit.
b) Melaksanakan Kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemilik Rumah
Sakit.
c) Menyusun program dan anggaran Rumah Sakit.
d) Menetapkan peraturan dan menata organisasi Rumah Sakit.
e) Menyusun rencana strategis Rumah Sakit.
f) Menyusun rencana dan tujuan Rumah Sakit jangka pendek (1
tahun), menengah (5 tahun) berdasarkan rencana strategis.
g) Menjalin kerjasama dengan pihak diluar Rumah Sakit.
h) Menjalin hubungan baik dengan Pemerintah dan pihak lainnya yang
terkait.
i) Memimpin dan mengelola Rumah Sakit sesuai dengan tujuan
Rumah Sakit Kasih Herlina dengan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna.
j) Memelihara dan mengelola kekayaan Rumah Sakit Kasih Herlina.
k) Melaksanakan kebijakan pengembangan dalam mengelola Rumah
Sakit Kasih Herlina.
l) Menyiapkan rencana jangka panjang dan rencana bisnis dan
anggaran Rumah Sakit Kasih Herlina.
m) Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi RS
sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi Rumah Sakit Kasih
Herlina.
n) Memberikan laporan kepada Pemilik Rumah Sakit apabila terjadi
gejala menurunnya kinerja RS.
o) Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala serta laporan
lainnya yang dibutuhkan.
Tanggung jawab : Selaras dengan uraian tugas yang telah dibuat.
Wewenang :
a) Mewakili Rumah Sakit Kasih Herlina, baik didalam dan diluar
pengadilan.
b) Menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit Kasih Herlina.
c) Menetapkan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kasih Herlina
lengkap dengan susunan jabatan dan rincian tugasnya setelah
disetujui oleh Pemilik Rumah Sakit.
d) Membuat dan mengakhiri perjanjian kesepakatan dengan tenaga
karyawan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB IX
PROGRAM ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan
pemahaman mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem
kerjanya.
Orientasi ini diberikan kepada seluruh karyawan baru dan mahasiswa praktik di RS
Kasih Herlina Sorong. Keseluruhan informasi tentang komite peningkatan mutu
dan keselamatan pasien beserta program kerjanya diberikan secara terencana,
sistematis dan berkelanjutan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar dapat mengenal dan memahami komite peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PMKP) serta upaya peningkatan mutu pelayanan di RS.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata hubungan
kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien RS.
b. Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu pelayanan di
RS.
c. Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu
pelayanan di RS.
d. Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki RS.
C. Kegiatan Orientasi
Untuk Komite PMKP hanya ada 1 macam orientasi saja.
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dan dihadiri oleh wakil ketua, sekretaris, dan anggota panitia
PMKP. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang hadir wajib
mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan ditindaklanjuti dan
evaluasi dilakukan pada pertemuan berikutnya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di RS.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program kerja
Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program kerja Panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien
guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
C. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang dipimpin
oleh Ketua panitia peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Rapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Panitia peningkatan mutu dan
keselamatan pasien setiap bulan sekali sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah ditentukan oleh
Ketua peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh
peningkatan mutu dan keselamatan pasien untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di
pelayanan yang berhubungan dengan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit.
BAB XI
PELAPORAN
A. PENCATATAN
1. Pencatatan dilakukan setiap ada hasil yang harus didokumentasi sebagai bukti.
2. Pencatatan dilakukan oleh Sekretaris 1 oleh Koordinator / penanggungjawab
bagian
3. Pencatatan yang harus dilakukan adalah :
a. Hasil capaian sasaran mutu dari tiap bagian / sasaran mutu setiap bulan.
b. Hasil RCA, FMEA, Validasi, Audit, Benchmark
c. Laporan Insiden yang terjadi di RS Bethesda GMIM Tomohon
d. Notulen Rapat
B. PELAPORAN
BAB XII
PENUTUP
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien merupakan tujuan dari terbentuknya komite
PMKP Rumah sakit. Oleh karena itu dengan dibentuknya pedoman ini, maka diharapkan
penyelenggaraan Komite PMKP RS Kasih Herlina Sorong akan berjalan dengan baik
sesuai harapan dan tujuan keselamatan pasien dapat tercapai.