Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN
Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi
kemanusiaan. Strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB,
maka Rumah Sakit Umum Citra Bunda Medical Center Padang mulai melaksanakan
penatalaksanaan TB dengan strategi DOTS.

II. LATAR BELAKANG


Strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB, tetapi beban
penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Penyebab utama meningkatnya
masalah TB antara lain adalah :
1. Komitmen politik khususnya pendanaan yang tidak memadai
2. Organisasi pelayanan TB yang belum memadai (kurangnya akses ke pelayan,
obat tidak selalu terjamin ketersediaannya, kterbatasan jumlah pengawas menelan
obat, pencatatan dan pelaporan yang belum standar, dsb)
3. Tatalaksana kasus yang belum memadai penemuan kasus dan pengobatan yang
tidak standar)
4. Dampak pandemi HIV dan berkembangnya maslah MDR –TB
Menyikapi hal tersebut RSU Bunda Padang memulai untuk mengendalikan TB
dengan strategi DOTS.

III. TUJUAN
A. Umum
Mendukung program pemerintah dalam rangka menurunkan morbiditas dan
mortalitas pada kasus TB di Indonesia..

B. Khusus
Meningkatkan penemuan, melakukan pencatatan dan pelaporan kasus TB
terutama :
 Care Detection Rate (CDR),
 Angka keberhasilan pengobatan (cure rate)
 Angka keberhasilan rujukan (success referal rate).

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
Melaksanakan pengendalian TB dengan strategi DOTS yaitu :
1. Komitmen politis
2. Penemuan kasus menggunakan pemeriksaan bakteriologi
3. Pengobatan jangka pendek dengan PMO langsung
4. Sistem monitoring dan evaluasi
5. Ketersediaan OAT bermutu

B. Rincian Kegiatan
 Langkah-langkah persiapan :
● Menyiapkan tenaga medis, paramedis, laboratorium, rekam medis,
petugas administrasi, radiologi, gizi, farmasi, pendidikan dan pelatihan
(diklat) untuk dilatih DOTS.
● Membentuk tim DOTS di RS yang meliputi unit-unit terkait dalam
penerapan strategi DOTS di RS.
● Menyediakan tempat untuk unit DOTS di dalam RS sebagai tempat
koordinasi dan pelayanan terhadap pasien TB secara komprehensif
(melibatkan semua unit di RS yang menangani pasien TB)
● Menyiapkan tempat pengambilan dahak
● Menggunakan format pencatatan sesuai dengan program TB untuk
memantau penatalaksanaan pasien.
● Menyediakan biaya operasional
● Tim DOTS RS mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan, monitoring
serta evaluasi kegiatan DOTS di RS. Tim DOTS berada di bawah Komite
Medik atau Direktur dan dikukuhkan dengan SK Direktur / Pimpinan RS.
 Di Poliklinik dan UGD
● Berfungsi menjaring tersangka pasien TB dan menegakkan diagnosis.
● Mencatat pasien dengan kasus TB di form yang telah disediakan
● Memberikan pengantar untuk melakukan pemeriksaan BTA
● Melakukan pelacakan kasus mangkir di RS
 Di Ruang Perawatan
● Berfungsi melakukan penjaringan tersangka serta perawatan dan
pengobatan.
 Di bagian penunjang (rekam medis, farmasi, laboratorium dan radiologi)
● Berfungsi sebagai sarana penunjang diagnostik.
● Berfungsi sebagai unit yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan
OAT.
● Berfungsi sebagai pendukung dalam pencatatan dan pelaporan.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan oleh Tim DOTS, adapun apabila ada kendala di
lapangan, didiskusikan pada rapat insidentil atau triwulan

VI. SASARAN
Terlaksananya pengendalian TB dengan strategi TB DOTS di Rumah Sakit
Umum Bunda Padang
VII. JADWAL PELAKSANAAN DAN BIAYA

A. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Tahun 2024
No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Spt Okt Nov Des
Penyusunan Program TB
1
DOTS

2 Pencatatan pasien TB

3 Pembuatan laporan triwulan

4 Rapat triwulan

Peningkatan SDM TB
5
DOTS

Revisi SPO , panduan dan


6
pedoman TB DOTS

7 Sputum both

8 Merenovasi Klinik Paru

9 Penyuluhan

Penyediaan ruangan isolasi


10
pasien TB

Monitoring dan evaluasi


11
program

12 Pelayanan pasien TB DOTS

Monitoring ketersediaan
13
obat

Koordinasi dengan dinas


14
kesehatan

15 Kegiatan rujukan
B. BIAYA PROGRAM KERJA TB DOTS

No. KEGIATAN BIAYA KETERANGAN


1. Penyusunan program TB DOTS Non budgeting
Dana rumah sakit
2. Pencatatan dan pelaporan pasien TB Non Budgeting Dana rumah sakit
3. Pembuatan laporan triwulan Non Budgeting Dana rumah sakit
4. Rapat triwulan @Rp. 200.000,- Dana rumah sakit
5 Peningkatan SDM TB DOTS Rp. 1.250.000,- Dana rumah sakit
6 Revisi SPO TB DOTS Rp. 50.000 Dana rumah sakit
7. Perbaikan sputum both Rp. 500.000,- Dana rumah sakit
8. Merenovasi Klinik Paru Rp. 1.000.000,- Dana rumah sakit
Peningkatan SDM TB DOTS ( in house
9 Rp. 250.000,- Dana rumah sakit
training oleh dokter spesialis paru
10 Penyediaan ruangan isolasi pasien TB Rp. 500.000,- Dana rumah sakit
11 Monitoring dan evaluasi program Rp. 200.000, Dana rumah sakit
Total Rp. 4.000.000,- Dana rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai