Anda di halaman 1dari 20

+

Update
KEBIJAKAN NASIONAL
dalam upaya menurunkan
Beban HIV terkait TB
+

Indonesia termasuk dalam


negara dengan beban TB HIV
tinggi
+
Situasi terkini
 Secara Global diperkirakan 1 juta Orang Dengan HIV Aids
menderita TB pada tahun 2016

 TB penyebab kematian utama pada ODHA, sebanyak


370,000 ODHA meninggal karena TB di tahun 2016

 ODHA memiliki risiko 21x lebih tinggi untuk sakit TB


dibandingkan dengan orang dengan status HIV negatif

 ODHA menghadapi risiko lebih tinggi untuk menjadi TB


Resistan Obat. Bila terlambat didiagnosis memiliki risiko
kematian lebih tinggi karena MDR dan XDR
+ ESTIMASI BEBAN TB DAN HIV
dan tantangannya
GLOBAL INDONESIA

ESTIMASI KASUS TB 10.400.000 1.020.000


Baru 8,1% pasien TB
HIV terlaporkan 
ESTIMASI KASUS HIV 36.700.000 640.443
missing cases 92%

ESTIMASI KASUS TB HIV 1.030.000 45.000

ANGKA KEMATIAN TB HIV 374.000 13.000


KASUS TB HIV
469.463 3.634
TERNOTIFIKASI

HIV POS DENGAN IPT 38% 2%

Data tahun 2016


+

Kebijakan Kolaborasi TB HIV di Indonesia


TOP
Kebijakan TB-HIV (dalam Permenkes 21)
 Penawaran Tes HIV pada seluruh pasien TB
tanpa memandang faktor risiko HIV (Pasal
22, 23, 24: Pemeriksaan Diagnosis HIV)

 Pemberian ARV pada pasien ko-infeksi TB-


HIV tanpa melihat nilai CD4 (Pasal 34 :
Pengobatan dan Perawatan)
PP INH
Rekomendasi WHO
- Rejimen OAT untuk TB dg HIV (+)
 Fase Intensif : Dosis harian
Fase Lanjutan : Dosis harian
KOORDINASI DALAM PELAKSANAAN KOLABORASI TB HIV DI SEMUA
+ TINGKATAN

PUSAT  Pertemuan rutin Forum Komunikasi TB-


HIV
 Pelibatan pemangku kepentingan dan pihak
terkait lainnya dalam kegiatan kolaborasi
 Pembentukan pokja/Forkom TB-HIV TBHIV
 Perencanaan bersama kegiatan dan
atau Penguatan pokja/Forkom yang
penganggaran untuk tingkat nasional.
sudah terbentuk
PROPINSI /  Bimbingan teknis terpadu ke provinsi
 Pertemuan rutin minimum 2X/thn ;
perencanaan bersama KK
 Monitoring dan Evaluasi kegiatan  Koordinasi pelaksanaan kegiatan Kolaborasi
kolaborasi TBHIV TBHIV  Pemanfaatkan Pokja HIV dan tim
DOTS yang sudah ada di faskes masing-
masing dengan penunjukan satu orang
sebagai koordinator TBHIV
 Pertemuan rutin tim TB-HIV faskes untuk
FASKES perencanaan, monitoring dan evaluasi
kegiatan kolaborasi TBHIV
+ KEBIJAKAN LAYANAN TB HIV
Kegiatan ini untuk mengupayakan integrasi layanan TB dan HIV
Layanan HIV Layanan TB
ODHA Pasien TB

skrining TB Form skrining


TB-01 Tes HIV
Form TIPK/Tes HIV

gejala TB (TB 06)

TCM  Negatif  IPT Form IPT


Ikhtisar keperawatan

TB-01 Positif

TB pos Ikhtisar keperawatan


Rujuk untuk ARV
Rujuk untuk OAT TB-01
+ Skrining gejala dan tanda TB
Tujuan:
Untuk menentukan apakah seorang ODHA mempunyai gejala
dan tanda TB.
Dapat dilihat dalam form skrining seperti dibawah ini bila salah
satu gejala dari 5 gejala tersebut dinyatakan ya  suspek.
FORMULIR SKRINING GEJALA DAN TANDA TB
DAN
PENILAIAN KRITERIA PASIEN UNTUK PEMBERIAN IPT
Tanggal penilaian : Nama pasien :____________________
A. Skrining Tanda dan Gejala TB Ya Tidak
1. Batuk 􀀀􀀀
2. Demam 􀀀􀀀
3. Keringat Malam 􀀀􀀀
4. Berat badan turun 􀀀􀀀
5. Gejala dan tanda TB Ekstraparu 􀀀􀀀
Kesimpulan
(Suspek TB bila ada jawaban ya minimal salah satu pertanyaan di atas)
Suspek TB : 􀀀 Ya 􀀀 Tidak
KOLABORASI DALAM PENCATATAN PASIEN TB-HIV
penguatan jejaring SITT dan SIHA di semua tingkatan

Layanan HIV Layanan TB

TB HIV TB HIV
No reg nasional No reg TB
Ikhtisar keperawatan TB 01

Cek No Register TB dan catat di IK Cek No reg nasional dan catat di TB 01

SIHA = SITT
+PERAN SERTA KOMUNITAS DAN LSM DALAM KEGIATAN TB-HIV

Komunitas
dan LSM
Memperkuat
koordinasi antara Mendorong peran
pemangku komunitas dan LSM
kepentingan untuk TB dalam kegiatan
pelaksanaan TB-HIV kolaborasi TB-HIV

Menyebarluaskan
Advokasi untuk
Pendampingan edukasi dan
memperoleh informasi tentang TB
dukungan sumber kepada populasi
dan HIV
daya lokal kunci untuk
mendukung kegiatan
kolaborasi TB-HIV
+
Perkembangan Langkah
Pengobatan ARV di Indonesia

Non CD4 :
All HIV
- Bumil, (test &
CD4 - Bayi/anak,
- TB, treat all)
CD4 < 350 - IMS,
- Hepatitis,
- Populasi Kunci
< 200 - Serodiscordant
AIDS - Epid Meluas
+
Perkembangan Pemanfaatan ARV
1999 2007 2017
• No ARV • ARV<350 • Treat All
• Paliatif • Cegah AIDS • Pengobatan
• Konseling • Pengobatan sebagai
Pencegahan

2013  Strategy Use For ARV (SUFA)


+

Strategi Jalur Cepat TOP

S-T O P
Suluh: 90% masyarakat paham HIV

Temukan: 90% ODHA tahu statusnya

Obati: 90% ODHA mendapat terapi ARV

Pertahankan: 90% ODHA yang ART tidak


terdeteksi virusnya
+
UPAYA MENINGKATKAN CAKUPAN PENEMUAN KASUS
 Populasi Kunci : meningkatkan kualitas penjangkauan
 IbuHamil :
 Terintegrasi dengan layanan KIA
 Kebijakan 3 Eliminasi (Permenkes 52/2017)

 Pasien TB :
 Terintegrasi di dalam layanan TB
 Seluruh Pasien TB Tes HIV
 Membuat rencana bersama terkait TB HIV (penentuan daerah prioritas dan layanan)

 Meningkatkan kegiatan untuk notifikasi pasangan ODHA


 Menyederhanakan jejaring rujukan untuk pemeriksaan EID
+
SITUASI KOLABORASI TB-HIV- capaain data TB-HIV
Layanan TB (SITT) Layanan HIV (SIHA)
+SITUASI KOLABORASI TB-HIV- capaain data TB-HIV
Layanan TB (SITT) Layanan HIV (SIHA)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai