Anda di halaman 1dari 30

Kolaborasi TB-HIV

Kolaborasi TB-HIV

ToT Layanan Komprehensif HIV-AIDS yang


Berkesinambungan
Puskesmas Manahan
Surakarta, 21 Maret 2016
Overview (1)
Apa saja bagian dari kegiatan
kolaborasi TB-HIV? (3)
Jelaskan 2 model layanan
kolaborasi TB-HIV?
Apa saja kegiatan menurunkan
beban TB pada ODHA? (2) (WHO
3)
Overview (2)
Overview (2)
Bagaimana melakukan pengkajian
status TB pada ODHA?
Bagaimana diagnosis TB pada
ODHA?
Bagaimana terapi TB pada ODHA?
Bagaimana cara pengendalian
infeksi TB di Fasyankes?
Dasar kebijakan
Dasar Kebijakan Kolaborasi
kolaborasi
Two diseases, one patient
Hak pasien memperoleh pelayanan yang
komprehensif dan bermutu
Kolaborasi fungsional bukan struktural
(integrasi program)
memanfaatkan strategi dan sistem
pelayanan yang ada (TB dan HIV-AIDS)
Memberikan manfaat pada kedua program
TB dan AIDS
Life-Time Risk
Risiko TB
70% selama
60%
60% hidup
50%
40%
30%
20% 10%
10%
0%
PPD+/HIV-negatif PPD+/HIV+
TB PADA ODHA
Bentuk TB yg paling sering dijumpai pada ODHA

TB PARU BTA NEGATIF


TB EKSTRA PARU

DIAGNOSIS SULIT
SERING DIAGNOSIS TERLAMBAT

MENINGKATKAN ANGKA KEMATIAN


Sekitar 40-50% kematian ODHA karena TB
Apa saja bagian dari kegiatan
kolaborasi TB-HIV? (3)
Kegiatan Kolaborasi TB-HIV

A. Membentuk mekanisme kolaborasi JOINT


A.1. Membentuk Pokja TB-HIV di semua tingkat
A.2. Melaksanakan surveilans HIV pada pasien TB
A.3. Melaksanakan perencanaan bersama TB-HIV
A.4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi

B. Menurunkan beban TB pada ODHA HIV


B.1. Mengintensifkan penemuan kasus TB dan pengobatannya
B.2. Menjamin pengendalian infeksi TB pada layanan kesehatan
dan
tempat orang terkumpul (rutan/lapas, panti rehabilitasi
napza)

C. Menurunkan beban HIV pada pasien TB


TB
C.1. Menyediakan konseling & test HIV
C.2. Melaksanakan cara-cara pencegahan HIV & PMS
C.3. Menyediakan Cotrimoxazole Preventive Therapy (CPT)
C.4. Melaksanakan HIV/AIDS care and support & treatment
(CST)
Jelaskan 2 model layanan
kolaborasi TB-HIV?
Model Layanan Kolaborasi
Model Layanan
TB-HIV TB-HIV

1. Model Layanan Paralel

2. Model Layanan Terintegrasi


Apa saja kegiatan
menurunkan beban TB pada
ODHA? (2) (WHO3)
Menurunkan Beban TB pada
ODHA
A. Mengintensifkan penemuan kasus TB dan
pengobatannya
B. Menjamin pengendalian infeksi TB pada
layanan kesehatan dan tempat orang
terkumpul (rutan/lapas, panti rehabilitasi
napza)
C. Memperkenalkan Isoniazid
PreventiveTherapy (IPT)
Mengintensifkan Penemuan
Kasus TB pada ODHA

Edukasi Tentang TB pada layanan


HIV
Skrining gejalaTB pada ODHA, dan
Diagnosis dini TB pada ODHA.
Edukasi Tentang TB

Edukasi pertama sebelum diagnosis TB


ditegakkan
Apa itu penyakit TB dan apa bahaya TB
pada ODHA
Apa gejala-gejala suspek TB
Pemeriksaan apa saja yang perlu dijalani
untuk menegakkan diagnosis TB

Edukasi selanjutnya yaitu setelah


diagnosis TB ditegakkan
Cara menjalani pengobatan TB
Pentingnya pengawasan langsung
Bagaimana melakukan
pengkajian status TB pada
ODHA?
Skrining Gejala TB pada ODHA

Skrining gejala/pengkajian status


TB dilakukan pada setiap ODHA
berkunjung (tiap bulan)
menggunakan formulir skrining
gejala dan tanda TB pada ODHA
FORMULIR SKRINING GEJALA DAN TANDA TB PADA ODHA

Nama pasien :
No. Register Nasional HIV :
Tanggal :

No Gejala dan Tanda TB Ya Tidak


1. Batuk selama 2-3 minggu atau lebih
2. Demam hilang timbul lebih dari 1 bulan
3. Keringat malam tanpa aktivitas
4. Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
5. Pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran lebih dari 2 cm
Lainnya
6.
Bila jawaban ya pada salah satu pertanyaan di atas: segera rujuk untuk pemeriksaan dahak
secara mikroskopis atau pemeriksaan penunjang untuk penegakan diagnosis TB.
Kalau sarana pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TB tidak tersedia di unit pelayanan
Bila jawaban tidak pada semua pertanyaan di atas, ulangi pertanyaan di atas
pada kunjungan berikutnya.
Petugas,

()
Tanda dan gejala TB
- Apakah ada batuk selama lebih dari 2 minggu?
- Adakah ada demam?
- Apakah ada berkeringat malam tanpa aktivitas?
- Apakah terjadi penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas?
- Apakah ada ada pembesaran kelenjar getah bening dengan ukuran
lebih dari 2 cm?

Salah satu jawabannya Ya

Suspek TB

Mengisi TB 06, TB 05
ambil dahak (SPS)

Laboratorium
1 Tidak ada gejala TB
2 Suspek
3 Dalam pengobatan
4 TB
Tidak dikaji status
TB
Bagaimana diagnosis TB
pada ODHA?
Diagnosis TB pada HIV -
Diagnosis TB pada ODHA
Bagaimana terapi TB pada
ODHA?
Prinsip Pengobatan TB pada
ODHA
Tidak berbeda/sama dengan
pengobatan TB pada pasien dengan
HIV negatif
Kategori 1 diberikan pada semua
pasien baru
Kategori 2 diberikan pada semua
pasien pengobatan ulang
Pada ODHA yang belum memulai
ART: mulai ART segera setelah OAT
ditoleransi (2-8 minggu)
Bagaimana cara
pengendalian infeksi TB di
Fasyankes?
Pengendalian Infeksi TB di
Fasyankes

Perilaku kerja dan pengendalian


administratif
Pengendalian Lingkungan
Perlindungan diri
Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai