Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN KASUS TB

No. Dokumen :
03.3/449/SOP/UKM/
11/2023
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :23 Feb 2023
Halaman : 1/4
UPTD MEI GENERASI
PUSKESMAS ZEBUA, SKM
KECAMATAN Tanda Tangan : 19760502 200605 1
GUNUNGSITOLI 001

1. Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan kepada pasien TB mulai dari


pasien didiagnosa, diobati, dilakukan pemantauan,dilakukan
skrining kontak serumah sampai evaluasi dan ditindaklanjuti
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan kepada petugas kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan Penatalaksanaan kasus TB
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan
Gunungsitoli Nomor : 01/61/SK/MM/I/2022 tentang Jenis-jenis
pelayanan dan jadwal pelayanan kesehatan di wilayah UPTD
Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Tahun 2022.

4. Referensi 1. Pedoman Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di


Indonesia Tahun 2020-2024
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2016 tentang penanggulangan Tuberkulosis
3. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor :
HK.03.03/1/2214/2017 tentang pemberian pengobatan
pencegahan Tuberkulosis pada anak < 5 tahun
4. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang
penanggulangan Tuberkulosis
5. Prosedur/ 1. Alat & Bahan:
Langkah -
a. Form register TB 01,02,03,04,05,06,09,13
langkah
b. Alat tulis
c. Obat & BMHP
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Tim TB Dots
b. Tim Desa/Kelurahan
3. Langkah-langkah :
a. Pasien suspek TB paru datang kepuskesmas
b. Pasien mendaftar
c. Pasien diperiksa di ruang pemeriksaan khusus
d. Pasien dilakukan pemeriksaan BTA
e. Bila Hasil (+), pasien di konseling dan diskrining HIV, bila
hasil negative dan pasien memiliki gejala ,pasien dirujuk
ke RSU untuk dilakukan ronsen
f. Pasien dilakukan konselig HIV/AIDS
g. Pasien diberikan OAT oleh petugas farmasi
h. Pasien Pulang

6. Diagram
Alir
Pasien Datang

pendaftaran

Pasien diperiksa

Pemeriks
an BTA Negatif
( tdk ada sputum,,gejala +)

Positif
rujuk Ke RSU Untuk ronsen

Konseling dan skrining HIV

Pemberian OAT

Pasien
Pulang

7. Hal-hal yang a) Ketepatan Identitas Pasien

perlu b) Ketepatan pemberian dosis sesuai BB

diperhatikan ( Bila BB pasien naik pada waktu masa pengobatan, maka dosis
OAT disesuaikan BB )
c) Ketepatan jadwal pengambilan OAT Selanjutnya
d) Pasien TB diwajibkan untuk memakai masker
e) Pasien TB yang mengambil OAT di Puskesmas wajib membawa
kartu kuning untuk pengisian jadwal mulai minum obat dan
jadwal kembali untuk mengambil obat
f) Pemberian OAT kepada pasien TB, diberikan 2 kali dalam 1
bulan atau per 14 hari (bila situasi dan alasan tertentu OAT
boleh diberikan lebih dari 14 hari)
g) Dalam situasi tertentu keluarga diperbolehksn untuk
mengambil OAT
h) Pengambilan dan pemberian obat OAT kepada pasien TB
diterapkan per 14 hari supaya dokter, petugas Ruang
Pemeriksaan Khusus dan farmasi bisa lebih mudah mengontrol
kepatuhan pasien dalam meminum obat,
i) Pasien TB wajib datang ke Puskesmas 1 kali dalam 1 bulan
untuk ditimbang berat badannya karena menjadi salah satu
indikator penilaian keberhasilan pasien dalam meminum OAT
j) Pemantauan hasil pengobatan Pasien dewasa dilaksanakan
dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis setiap
akhir bulan ke 2, ke 5 dan akhir pengobatan dan untuk
pemantauan pengobatan pada anak dikatakan baik apabila
gejala klinis yang terdapat pada awal diagnosa berkurang
misalnya nafsu makan meningkat, berat badan meningkat
demam menghilang dan batuk berkurang
k) Pasien TB DM dicek KGD setiap bulan, bila dalam waktu
3 bulan berturut KGD Tidak terkontrol maka pasien
dirujuk ke Penyakit Dalam
l) Petugas wajib melengkapi form TB 01,02, dan buku
register TB
m) Semua pasien TB wajib dilakukan IK (Investigasi kontak)
baik aktif maupun pasif
n) Setiap Pasien TB Wajib diskrining HIV
o) Jadwal pengambil OAT Setiap Hari Selasa & jumat
(Dalam situasi tertentu bisa di ambil sesuai kebutuhan )
p) Pasien yang alergi terhadap OAT KDT diberikan OAT
Kombipak
q) Diagnosa TB anak dengan menggunakan system skoring
r) Pasien TB dikatakan mangkir bila tidak minum OAT
selama 2 bulan berturut turut
s) Pasien kontak dengan pasien TB wajib dianjurkan TST
(Tuberkulin Skin Test ) sebagai syarat pemberian TPT (Terapi
Pencegahan TB)
t) Petugas Ruang Pemeriksaan Khusus wajib berkoordinasi
dengan pelaksana TB untuk melakukan pemantauan pasien,
pemeriksaan kontak serumah penderita TB Paru.
8. Unit Terkait - Program P2P (Pelaksana TB)
- Ruang Pemeriksaan Khusus
- Ruang Laboraturium
- Ruang Farmasi
- Jaringsn dan jejaring
- Tim TB DOTS

9. Dokumentasi - Form TB 01,02,03,04,05,06,09,13


terkait - Buku register pasien
- Rekam medis
- Resef

10. Rekaman
Historis Tgl. Mulai
Perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai